KITA JUGA AKAN HIDUP
oleh: Billy Graham
Masih ada banyak tempat pemakaman yang lebih megah daripada makam
yang dipakai membaringkan tubuh Juruselamat yang tidak bernyawa
dua ribu tahun yang lalu. Di Mesir dapat ditemukan tempat
peristirahatan Faraoh-faraoh termasyhur yang terbaring dalam
kekayaan yang mewah dalam makam-makam yang dirancang secara
artistik.
Taj Mahal di India merupakan makam yang paling mempesona dari makam-
makam yang lain. Makam Nabi Muhammad dijaga di Medina dan dikunjungi
oleh muslim-muslim yang beribadah. Di Red Square, Moscow, terbaring
peti kristal Lenin yang telah dikunjungi oleh jutaan orang. Tetapi
letak makam Yesus tidak diketahui dengan pasti dan tidak dapat
dibuktikan.
Sementara makam-makam yang lain merupakan bukti kematian dan
kebusukan, makam Kristus merupakan bukti kehidupan. Hari ini kita
mendengar kembali tantangan malaikat di taman, "Mengapa engkau
mencari Yang Hidup di antara yang mati?"
Walaupun masih ada para pengejek yang menuntut, "Di mana terletak
bukti mengenai kehidupan yang akan datang? Di mana terletak bukti
kebangkitan?", bagi kita orang-orang Kristen, kebangkitan, makam
yang kosong, merupakan inti dari iman kita. Tanpa kebangkitan kita
tidak memiliki apa-apa.
Para ahli sejarah menerima suatu peristiwa sebagai peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau apabila peristiwa itu dapat
memperlihatkan serangkaian bukti-bukti. Kebangkitan disaksikan oleh
ratusan kesaksian Perjanjian Baru yang melihat Kristus, berbicara
dan makan dengan-Nya, berlutut di hadapan-Nya serta menyambut Dia
sebagai Juruselamat mereka. Jika pernyataan-pernyataan mereka yang
memberikan kesaksian tentang kebenaran kebangkitan tidak diterima
sebagai bukti untuk mengambil kesimpulan, tidak akan ada kesaksian
atau bukti apapun yang dapat menetapkan kebenaran pada masa-masa
tertentu dalam sejarah.
Siapakah yang mentransformasi kumpulan murid-murid yang pertama,
yang gemetar ketika bersembunyi di belakang pintu yang terkunci, ke
dalam kemenangan Tuhan mereka yang tersalib? Hal ini tidak mungkin
dilakukan oleh seorang pemimpin yang mati. Sang pemimpin itu harus
pemimpin yang hidup, Kristus, Sang Pemenang. Kuasa dan pengaruh apa
yang mengubah salib dari alat penyiksa menjadi lambang yang paling
mulia dan dikasihi di antara lambang-lambang yang lain? Orang-orang
Romawi telah menyalibkan ribuan orang sebelum dan sesudah penyaliban
Yesus di Kalvari. Jika Yesus tidak bangkit dari antara orang mati,
tidak ada seorang pun yang berpikir sehat yang akan memuliakan salib
yang merupakan alat penyiksa yang begitu mengerikan.
Siapakah yang memberikan kepada laskar Kristen yang begitu besar,
para martir dan misionaris, kasih dan kuasa untuk menghadapi
kematian, menembus hutan-hutan yang berbahaya, menyeberangi gurun
pasir dan mempercepat datangnya akhir dunia dengan semangat mereka
memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus? Inilah kenyataan lahiriah
kebangkitan, kebenaran yang abadi mengenai penaklukan kematian oleh
Sang Juruselamat.
Melalui mujizat kebangkitan-Nya dari antara orang mati, Yesus
meletakkan meterai jaminan pengampunan dosa bagi kita. Kristus yang
mati tidak dapat menjadi juruselamat kita. Sebuah makam yang tidak
terbuka tidak akan pernah dapat membuka pintu Sorga. Dengan
memutuskan mata rantai pada pintu makam, Yesus membuktikan diri-Nya
sebagai penakluk dosa sepanjang zaman. Pengorbanan di kalvari telah
mencapai maksudnya, tebusan yang dibayar bagi dosa saya dan anda
telah diterima Allah. Haleluya! Ia-lah Sang Juruselamat.
Makam yang terbuka menjadi janji Allah bahwa anda dan saya, selama
kita percaya kepada Kristus, akan hidup untuk selamanya. Masalah
besar mengenai jiwa manusia mendapatkan pemecahannya pada makam yang
kosong. Melalui kebangkitan Kristus kita belajar bahwa hidup kita
yang singkat dan penuh dengan kebimbangan, sebagaimana kita jalani
segala-galanya: kita tidak dikubur untuk kemudian menjadi busuk.
Dengan tergulingnya batu besar pada pintu masuk makam Yesus, segala
keraguan dan segala sesuatu yang merintangi kekekalan kita telah
disingkirkan.
Jadi, dalam terang PASKAH dan dalam kuasa kemuliaan kebangkitan,
biarlah Roh Allah membawa hati anda pada jaminan bahwa anda akan
menerima anugerah hidup yang kekal. Kita yang percaya kepada Yesus
Kristus dapat mengatakan pada dunia, "Karena Ia telah bangkit,
karena Ia telah hidup, kita akan hidup juga!"
DISKUSI DAN REFLEKSI
- Apa yang meyakinkan anda untuk percaya bahwa Yesus benar-benar
bangkit dari antara orang mati?
- Kita memperoleh kepastian bahwa melalui iman kepada Kristus,
kita akan memperoleh hidup yang kekal. Bagaimana kepastian ini
mempengaruhi cara anda memandang kematian?
- Sebagai orang-orang Kristen kita merayakan kebangkitan setiap
hari ketika menjalani hidup baru kita bersama Yesus. Perubahan-
perubahan apa yang anda butuhkan agar dapat menjalani hidup baru
ini dengan lebih penuh?
Sumber:
Judul Buku : KRISTUS DALAM PASKAH
Judul Artikel : Kita Juga Akan Hidup
Penulis Artikel: Billy Graham
Penerjemah : Kristina Santi Prijatna
Penerbit : BPK Gunung Mulia, 1998
Halaman : 67 - 69