MENGHARGAI NATAL DI DALAM HATI KITA
Oleh: James Montgomery Boice
Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)
Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan
Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya
kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan
mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.
Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah
percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya
Anda merayakan Natal?
Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan
beberapa petunjuk.
PERTAMA, para gembala "memberitahukan apa yang telah dikatakan
kepada mereka tentang Anak itu" (Lukas 2:17). Ini berarti mereka
menjadi saksi-saksi Tuhan Yesus. Bahwa Allah memakai mereka untuk
menyebarluaskan berita surgawi ini, tentunya membuat mereka
tercengang. Para gembala merupakan orang dari kalangan bawah yang
dianggap rendah di dalam masyarakat Palestina pada awal abad
pertama. Keadaan mereka menyebabkan mereka tidak dapat mengikuti
upacara-upacara, yang mempunyai arti yang sangat penting bagi
orang-orang yang beragama. Para gembala juga dianggap tidak dapat
dipercaya dan bahkan tidak diperkenankan memberi kesaksian di depan
pengadilan.
Tetapi para malaikat datang kepada para gembala membawa berita yang
besar, yaitu bahwa Kristus Tuhan -- Juruselamat dunia -- telah lahir
di kota Daud (ayat 11). Dan bertentangan dengan anggapan orang lain
terhadap diri para gembala, para gembala itu dapat mengerti bahwa
orang yang sesat itu perlu mendengar berita besar itu. Keadaannya
masih tetap sama sampai sekarang. Tuhan Yesus adalah Juruselamat
dunia. Dan tanpa Tuhan Yesus manusia masih tetap dalam keadaan
tersesat.
KEDUA, orang yang mendengar berita itu "heran tentang apa yang
dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka" (ayat 18). Orang pada
zaman sekarang hampir tidak heran terhadap apapun juga, tetapi sulit
sekali untuk dapat melihat orang yang dapat memahami apa yang
dimaksudkan dengan Natal tanpa ia menjadi heran dan kagum. Natal
adalah kisah tentang Allah yang menjadi manusia, seperti kita,
supaya dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Kebenaran ini
sungguh sangat mengherankan, sehingga orang percaya, termasuk para
gembala! Tetapi, apakah Anda juga merasa heran dan kagum apabila
Anda memikirkan tentang apa yang telah dilakukan Allah untuk kita?
Ya, masih ada banyak hal mengenai "Allah yang menjadi manusia" yang
tidak dapat kita pahami, tetapi seandainya kita dapat memahami
sedikit saja tentang hal ini, kita seharusnya masih merasa heran dan
kagum.
KETIGA, "Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya" (ayat 19). Apa yang dilakukan Maria sudah lebih
daripada sekedar heran, meskipun ia merasa kagum dan bertanya-tanya.
Wanita yang luar biasa ini juga mencoba mengingat segala sesuatu
yang terjadi pada dirinya pada hari-hari itu dan membayangkan apa
artinya setiap peristiwa itu. Maksudnya Maria menyediakan waktu
untuk memikirkan tentang hal-hal rohani, sebagaimana yang seharusnya
kita lakukan. Natal adalah waktu yang sangat sibuk. Tetapi waktu
kita akan digunakan sia-sia, apabila kita membiarkan diri terlibat
dalam segala kesibukan Natal sehingga kita tidak dapat membaca
cerita Natal berulang-ulang serta merenungkannya.
KEEMPAT, "Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat" (ayat 20). Ini berarti bahwa mereka tidak hanya berbicara
kepada orang lain tentang kelahiran Tuhan Yesus. Mereka juga
berbicara kepada Tuhan Allah dan memuji Dia untuk hal ini. Mereka
memandang kelahiran Tuhan Yesus sebagai sesuatu yang telah dilakukan
Allah dan mereka hendak berterima kasih kepada-Nya.
Di sini ada satu saran. Seandainya Anda ingin mencoba merayakan
Natal seperti Maria dan para gembala, janganlah mulai dengan ayat
17, yang mengatakan agar kita menceritakan kepada orang lain tentang
Tuhan Yesus. Mulailah dengan ayat 18-20, yang mengatakan agar kita
merasa heran terhadap kelahiran Tuhan Yesus, merenungkan apa
artinya, dan memuji Allah untuk hal itu. Pujilah Tuhan, karena Ia
mengutus Tuhan Yesus. Coba Anda pikirkan, mengapa Tuhan Yesus datang
dunia pada malam yang dingin ribuan tahun yang lalu? Dan biarlah
kita merasa heran dan kagum atas kelahiran, kehidupan, kematian, dan
kebangkitan Tuhan Yesus sehingga Anda tidak perlu mengalami
penghakiman Allah yang adil atas doa-doa Anda, sebaliknya Anda telah
diselamatkan dari semua itu.
Apabila Anda sudah dengan sungguh-sungguh memikirkan hal ini dan
berterima kasih kepada Allah atas itu semua, kembalilah kepada ayat
17 yang menyatakan agar Anda menceritakan kepada orang lain,
sebagaimana yang dilakukan oleh para gembala itu. Dan akhirnya,
pikirkan tentang apa yang dapat Anda berikan kembali kepada Tuhan
atas karunia-Nya yang sangat menakjubkan itu.
PERTANYAAN DAN RENUNGAN
- Sebutkan beberapa hal yang membuat Anda paling merasa takjub
mengenai cerita Natal?
- Jika seseorang berkata kepada Anda, "Katakan, mengapa Allah
mengutus Tuhan Yesus ke bumi ini?", apa yang akan Anda katakan?
- Dapatkah Anda mengingat akan seseorang yang perlu Anda
beritahukan tentang cerita Natal yang menakjubkan itu?
Bagaimana Anda akan melakukan hal ini selama masa Advent?
Sumber:
Judul Buku | : | Kristus di dalam Natal -- Perayaan Advent di Tengah Keluarga |
Judul Artikel | : | Menghargai Natal di dalam Hati Kita |
Pengarang | : | James Montgomery Boice |
Penerbit | : | Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1996 |
Halaman | : | 205 - 207
|
e-JEMMi 52/2002