You are heree-JEMMi No.04 Vol.15/2012 / Musik Membawa Kami pada Mereka
Musik Membawa Kami pada Mereka
Perbedaan latar belakang bahasa antara pemusik dengan pendengarnya bukanlah sebuah halangan untuk menikmatinya. Falsafah ini dapat dijadikan landasan bahwa musik dapat dijadikan bahasa untuk menjangkau suku-suku yang belum mengenal firman-Nya.
AU dan DL, yang mendalami bidang etnomusikologi, sedang melakukan pendekatan kepada sebuah suku yang dikenal melalui musik. Langkah yang mereka tempuh dimulai dengan melakukan survei langsung ke tengah-tengah masyarakat asli suku ini, dengan menemui para pimpinan/tokoh musik daerah tersebut. Melalui cara ini, AU dan DL pun melakukan pendekatan secara pribadi, walaupun ada dari mereka yang tertutup ketika diwawancarai.
Suatu hari ketika AU sedang melakukan survei di kampung K. Ia bertemu dengan istri dari seorang tokoh musik kampung tersebut. Awalnya, ia sangat berhati-hati menjawab setiap pertanyaan AU. Namun, setelah beberapa saat berbicara dengannya, ia menjadi lebih bebas setelah diwawancarai istri sang tokoh musik tersebut. AU pun lalu diundang untuk menyaksikan langsung pagelaran musik tradisional pimpinan suaminya di sebuah pesta pernikahan.
Namun, perjalanan survei berikutnya tak semulus seperti di kampung K. Seorang mantan tokoh musik daerah menolak mentah-mentah. Bahkan sang tokoh musik ini menyuruh agar ia pergi ke kampung yang lain saja. Kendala memang hadir, tetapi AU dan DL tetap melangkahkan kakinya untuk menjangkau suku ini melalui musik.
Kerinduan AU dan DL adalah agar masyarakat dari suku ini dimenangkan bagi Yesus melalui budaya musik mereka. Juga agar dari suku tersebut lahir sebuah kelompok musik rohani, yang anggotanya terdiri dari penduduk asli yang dapat menjadi berkat bagi sukunya dengan membawa pujian dan penyembahan dalam musik tradisional mereka. Pelayanan yang dilakukan AU dan DL tak hanya untuk memenangkan suku ini, tetapi juga untuk melestarikan budaya musik suku ini yang hampir punah ditenggelamkan oleh arus modernisasi.
Untuk kerinduan mereka inilah AU sekarang sedang memelajari berbagai alat musik tradisional suku langsung dari pemusik asli suku P. Tujuannya adalah agar mereka dapat lebih memahami budaya musik suku ini, sehingga dapat merancang metode pelayanan yang efektif melalui musik mereka. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2008 AU dan DL berusaha memelajari alat-alat musik tradisional suku P secara lebih serius.
Kecintaan AU dan DL pada alat musik tak hanya dipendam untuk diri mereka sendiri. AU dan DL juga mengumpulkan dan menyusun materi-materi lokakarya etnomusikologi. Dengan diadakannya lokakarya ini, diharapkan masyarakat daerah dapat diberdayakan untuk menggali potensi budaya seni mereka sendiri untuk digunakan dalam menyosialisasikan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat, kebenaran firman Tuhan, dan juga untuk memuji dan menyembah Tuhan. Selain itu, melalui lokakarya ini peserta dapat menemukan nilai-nilai yang sangat berharga dalam budaya mereka untuk dipertahankan dan dihargai.
Rencananya, sebuah lokakarya menciptakan lagu akan dilaksanakan bagi beberapa orang dari suku P, yang dilaksanakan atas kerja sama dengan salah satu mitra dalam pelayanan suku P. Dalam lokakaryanya ini diharapkan akan tercipta lagu-lagu bertemakan HIV/AIDS, yang akan digunakan untuk mendukung sosialisasi buku tentang HIV/AIDS dalam bahasa P, yang akan segera diterbitkan.
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk melayani suku-suku di Indonesia, dan musik adalah salah satunya.
Tetap dukung dalam doa pelayanan AU dan DL di tengah-tengah suku P, agar hubungan yang telah terjalin dapat menjadi landasan untuk memberitakan kabar baik bagi masyarakat suku P. Doakan pula AU dan DL agar diberi hikmat dan kemampuan dalam memelajari kebudayaan dan musik suku P.
Pokok doa:
- Berdoalah agar Tuhan memberkati pelayanan AU dan DL, agar lewat metode mereka semakin banyak orang yang dilawat oleh Allah. Doakan juga agar Allah memberi hikmat kepada AU dan DL dan juga kemampuan dalam memelajari kebudayaan dan musik suku P.
- Berdoalah agar ada orang-orang P yang yang tergerak untuk menjadi mitra kerja pelayanan AU dan DL, sehingga tidak hanya kebutuhan rohani saja yang dipenuhi, namun juga mereka dapat memertahankan budaya kebanggaan mereka
- Doakan agar semakin banyak pemusik Kristen yang dipanggil untuk melayani mereka yang belum terjangkau bagi Kristus melalui musik.
Diambil dari: | ||
Judul buletin | : | Berita Kartidaya Edisi 1 Tahun 2008 |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | Yayasan Kartidaya, Jakarta |
Halaman | : | 4 -- 5 |
Sumber | : | e-JEMMi 04/2012 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 3351 reads