You are herepenganiayaan / penganiayaan
penganiayaan
Georgi Vins (1928 -- 1998)
Pada tahun 1960, sekelompok pemimpin gereja (di Soviet, sebelum negara itu pecah) dipengaruhi penguasa Komunis agar mereka mau menerima sebuah undang-undang tertulis yang isinya menguatkan larangan terhadap gereja. Georgi Vins, Gennadi Kryuchkov, dan para pemimpin gereja lainnya segera membentuk satu kepanitiaan yang isinya menolak kebijakan baru pemerintah tersebut.
Pada tahun 1964, tanpa izin pemerintah setempat, Vins, Kryuchkov dan beberapa pemimpin lainnya mengadakan rapat supaya gerakan mereka melakukan kampanye "hak asasi manusia" di negara komunis itu. Para anggota gerakan ini mengirimkan daftar 170 orang Baptis yang dijebloskan ke penjara karena iman kepada Kristus -- daftar itu ditujukan kepada pemimpin pemerintahan, organisasi internasional, dan sebagainya.
Disidang Karena Membagikan Injil
Persahabatan Anila dan Parveen sudah dimulai sejak mereka sekolah. Parveen merupakan seorang gadis dari keluarga non-Kristen yang ketat, sedangkan Anila adalah gadis Kristen yang sangat percaya akan kebesaran Yesus. Seiring persahabatan mereka, Anila memberikan Alkitab kepada Parveen dan mengajarkan lagu-lagu Kristen yang dengan cepat dipelajarinya. Anila mulai mengundang Parveen menghadiri kebaktian Jumat Agung. Ketika mendengar presentasi Injil, gadis non-Kristen itu langsung menerima Yesus dalam hidupnya. Ia sangat bersemangat mengenai hubungannya bersama Yesus dan merasakan perubahan besar dalam hidupnya.
Doa Dan Gereja Teraniaya
Doa dan Gereja Teraniaya -- keduanya berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Beberapa tahun yang lalu, Pendeta Ha bercerita kepadaku di Vietnam, beberapa saat sebelum dia ditangkap dan dipenjara selama lebih dari enam tahun: "Banyaknya permasalahan telah mengajar kami untuk berdoa. Kami memiliki solusi sederhana saat menghadapi banyak masalah; berdoa lebih banyak lagi!"