You are herepenebusan / penebusan
penebusan
Salib Yesus, Kebangkitan, dan Misi
Luangkanlah waktu untuk membaca Matius 26:17-30; 27:32-56; 28:1-20;
Hari Natal Adalah Hari Perayaan Amanat Agung
"Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." (Yohanes 20:21)
Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan
Bayangkan apa yang akan dialami para murid-murid Yesus jika pada akhir pekerjaan-Nya di bumi, Yesus Kristus tiba-tiba menghilang, mengabaikan hal yang paling ditakutkan dalam peradaban manusia -- maut. Mungkin tiba-tiba firman-Nya hanya akan menjadi sekadar kata-kata tak berarti, dan makna agung dari pengorbanan-Nya di kayu salib mungkin hilang. Semua hal yang dilakukan-Nya, selain kematian-Nya, mungkin akan membuat firman-Nya dianggap palsu, sedangkan Tuhan tidak memberikan segala sesuatu yang palsu kepada kita.
Dan Mereka Menutupi Muka-Nya
Dilihat dari segi sejarah, kesengsaraan Kristus sama sekali adalah termasuk masa silam. "Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah" (Roma 6:10) dan sesudah itu tidak mati lagi; maut tidak lagi memegang kuasa atas diri-Nya. Tetapi secara rohani, kesengsaraan Kristus tetap ada dan berulang-ulang terjadi. Kita menyalibkan Dia lagi. Yesus Kristus terus-menerus dikhianati, ditinggalkan, ditolak, ditudungi, diludahi, didera, diejek, dan kemudian disalibkan.