You are heree-JEMMI No.35 Vol.11/2008 / Jenazah Dave Rencananya Dikuburkan di Sinagma
Jenazah Dave Rencananya Dikuburkan di Sinagma
Setiap Terbang Selalu Ajak Penumpang Berdoa
JAYAPURA -- Menurut rencana, Kamis (14/8) hari ini, jenazah pilot AMA, David Craig Clapper, yang biasa dipanggil MR. Dave ini, dikuburkan di Sinagma, Wamena, kabupaten Jayawijaya, Papua. Sebelum dikuburkan, rencananya akan dilakukan ibadah pemakaman di Gereja Efata, Jl. SD Percobaan, Wamena, sekitar pukul 12.30 WIT.
"Rencananya akan dimakamkan besok siang," kata Beth, istri almarhum kepada Cenderawasih Pos saat menerima Bupati Yahukimo, Ones Pahabol SE, MM, bersama ibu dan Wakil Bupati Yahukimo, Ir. Daniel Rendeng, bersama ibu di depan jenazah almarhum Dave yang disemayamkan di teras rumah duka, Rabu (13/8) kemarin. Mengapa tidak dibawa atau dimakamkan di Amerika saja? Beth mengaku bahwa suaminya pernah berpesan, jika ia meninggal atau jatuh bersama pesawat, agar istri menguburkan jenazahnya di Wamena saja. Beth mengatakan, alasan suaminya ingin dikubur di Wamena karena sudah merasa dikasihi masyarakat di Papua, sehingga ia berpesan seperti itu kepada istrinya. Bahkan, menurut Beth, kedua orang tua Dave atau mertuanya dan juga kedua orang tuanya sendiri mengaku tidak memermasalahkan jika Dave dikuburkan di Wamena.
"Kedua pasang orang tua kami menyetujuinya," kata Beth yang tegar menerima kenyataan suaminya jatuh dengan pesawat AMA jenis Pilatus Porter PC-6 dengan nomor penerbangan PK-RCZ tersebut. Apalagi, lanjut Beth, suaminya tersebut sudah sebelas tahun menjadi pilot di Papua, yang khusus melayani daerah pedalaman, tepatnya pada tahun 1997 lalu yang diawali di maskapai Tariku. Beth mengaku sering mendapatkan cerita dari suaminya sehingga ia memakluminya. "Kepada siapa saja yang perlu, pasti dilayaninya, entah itu orang besar, kecil, tanpa membedakan warna kulit, agama, dan suku," ujar Beth. Beth berharap masyarakat di Papua bisa melanjutkan pelayanan suaminya tersebut dan tetap bersatu.
Sementara itu, Bupati Yahukimo, Ones Pahabol SE, MM, yang berkunjung di rumah duka bersama rombongan ini, langsung diterima oleh Beth untuk mengucapkan bela sungkawa. Tampak rombongan turut meneteskan air mata. "Kami, pemerintah dan masyarakat kabupaten Yahukimo, juga merasakan kehilangan dengan meninggalnya Pak Dave," kata Ones Pahabol kepada istri Dave. Bupati dan rombongan juga menghibur istri almarhum Dave agar tidak bersedih dengan peristiwa tersebut. Apalagi, menurut Ones Pahabol, Dave merupakan teman yang sering diajak konsultasi ketika berbincang di atas pesawat. Yang jelas, kata Bupati Ones Pahabol, masyarakat pegunungan Papua, khususnya kabupaten Yahukimo, sangat kehilangan dengan meninggalnya pilot pemberani ini.
"Hampir 50 persen, Dave melayani masyarakat di Yahukimo dan 60 persen khusus untuk pemerintah daerah, sehingga kami menyampaikan turut berdukacita dan selamat jalan buat Dave," ujar Pahabol. "Tidak hanya itu," imbuh Bupati Ones Pahabol, "Dave ini dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dan pemerintah serta gereja dengan hati, dan selama ini hati Dave memang untuk orang Papua." Kepada keluarga yang ditinggalkan, Bupati Pahabol berpesan dan menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan pelayanan yang telah diberikan Dave dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten Yahukimo. "Dave pergi, pasti Tuhan akan mendatangkan Dave-Dave yang lainnya," imbuh Bupati Pahabol.
Semasa hidupnya, Dave memang dikenal baik dengan siapa saja, termasuk masyarakat yang ada di pedalaman, khususnya di daerah Pegunungan Papua yang dilayaninya. Pilot Dave memang dikenal oleh masyarakat, bahkan ada anggapan jika terbang bersama dengan sang pilot, maka akan merasakan nyaman dan tenang. Cenderawasih Pos sudah enam belas kali terbang dengan pesawat yang dipiloti oleh Dave ini ke daerah-daerah pedalaman di distrik-distrik yang ada di kabupaten Yahukimo. Sebelum terbang, Dave selalu mengajak penumpang untuk berdoa terlebih dahulu. Bahkan, kadang Dave meminta penumpang untuk memimpin doa sebelum berangkat. Menurut Kepala Perwakilan AMA Wamena, Yanto, dalam kesehariannya Dave dikenal sebagai pilot yang tegas dalam bekerja dan memiliki disiplin yang tinggi. "Almarhum juga selalu memberikan motivasi kerja kepada karyawan lain, bagaimana cara kerja yang baik dan sistem kerja yang teratur," ujarnya. Selain itu, lanjut Yanto, Dave memiliki sifat penolong di mana ia sering membantu orang, termasuk karyawan, dan yang lebih penting, selalu menekankan agar pelayanan kepada masyarakat diutamakan dengan sepenuh hati meski kondisi dan tantangannya berat.
Yanto mengungkapkan, dengan jatuhnya pesawat jenis Pilatus Porter ini, berarti AMA tinggal memiliki empat pesawat sejenis, sedangkan lainnya adalah satu pesawat Karapan dan dua pesawat Cesna. Terkait musibah yang dialami Dave ini, PT Jasa Raharja Cabang Papua menyatakan kesiapannya untuk membayar santunan bagi keluarga atau ahli waris korban. "Pada dasarnya kami siap membayar santunan dalam kecelakaan ini, namun karena masih suasana duka, mungkin setelah jenazah dimakamkan," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Papua, Amos Sampetoding, yang dihubungi terpisah. Amos menjelaskan bahwa pembayaran santunan ada karena sudah bekerja sama dengan pihak AMA dalam asuransi kecelakaan angkutan ini, khususnya untuk penumpang. Namun, ada ekstra asuransi untuk kru dan pilotnya jika mengalami musibah sehingga dijamin asuransi. Amos mengaku bahwa untuk pembayaran santunan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan AMA di Jayapura, termasuk data-data korban dan ahli warisnya. Dikatakan, pembayaran santunan adalah sesuai peraturan menteri keuangan mengenai tarif santunan untuk kecelakaan angkutan umum dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang dana kecelakaan angkutan umum. (bat)
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs | : | Cenderawasih Pos.com Online |
Alamat URL | : | http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=17619 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 5054 reads