Peru

Peru Tahun 2010

Setiap 6 detik seorang anak meninggal akibat kelaparan yang melanda berbagai tempat di dunia ini. Oleh karena itu, Gleaning for the Hungry bekerja sama dengan Childcare Worldwide (CCWW) beberapa tahun ini membagikan manisan buah-buahan kepada anak-anak yang menderita kelaparan di seluruh dunia, salah satunya ke negara Peru. Pelayanan ini membawa sukacita bagi anak-anak di Peru.

Namun, sering kali makanan yang mereka kirimkan tidak bertahan lama karena akan habis dimakan dengan cepat. Kemudian, anak-anak tersebut dan keluarga mereka masih akan terus bergumul untuk bertahan hidup. Selain itu, akan muncul pula kebutuhan-kebutuhan yang lain. CCWW berusaha melakukan yang terbaik untuk menyediakan makanan bagi banyak keluarga. Salah satu inisiatif CCWW adalah dengan menyediakan "Survival Pak" untuk keluarga-keluarga miskin. Setiap "Survival Pak" berisi keperluan-keperluan bulanan seperti beras, kacang-kacangan, minyak goreng, dan bahan-bahan makanan lainnya. Selain makanan fisik, makanan rohani juga diberikan ketika para pekerja CCWW membagikan kasih Kristus kepada anak-anak dan keluarga mereka.

Sumber: Mission News, Agustus 2010

[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14678]

Pokok doa:

  • Mengucap syukur untuk pelayanan Childcare Worldwide di Peru. Doakan agar melalui pelayanan mereka banyak orang dapat merasakan kasih Kristus.

  • Berdoa juga agar Tuhan menggerakkan hati setiap orang percaya dan gereja Tuhan di peru untuk terlibat melayani mereka yang kekurangan di Peru.

e-JEMMi 39/2010



Peru Tahun 2009

Saat ini setidaknya masih ada satu rumah ambruk di setiap dua atau tiga rumah yang masih berdiri di Chinca, Peru. Gempa bumi yang mengguncang daerah tersebut pada Agustus 2008 menewaskan lebih dari enam ratus orang -- terutama anak-anak yang sedang bersekolah pada saat gempa tersebut terjadi.

Setelah musibah tersebut berlalu, kota yang dihuni sekitar sembilan puluh keluarga tersebut dalam keadaan stagnan. Tidak ada pasar yang buka, dan sebagian orang tidak dapat memperoleh makanan. Mereka yang memiliki makanan mengumpulkan bahan-bahan makanan yang mereka miliki dan membuat apa yang mereka sebut sebagai dapur sup "kuali komunitas" untuk membantu mereka yang membutuhkan. Hal itu mereka lakukan selama 3 hari sebelum Food for the Hungry datang untuk meninjau keadaannya. Food for the Hungry bekerja sama dengan relawan di dapur sup tersebut dan memberikan pelatihan.

Peru Tahun 2008

Setelah pertunjukkan film Jesus di Peru beberapa tahun lalu, dua orang misionaris senior proyek film Yesus, Bruce dan Jan, mendekati sebuah truk yang nampaknya mogok. Tapi mereka ternyata telah dikepung oleh 45 teroris bersenjata berat yang melihat dan mengambil perlengkapan pelayanan mereka. Teroris itu berharap mereka mendapatkan film-film revolusioner. Bruce juga menyerahkan film Jesus, berdoa agar film itu juga ditonton oleh para teroris. Ketika pasangan misionaris itu kembali ke wilayah tersebut setahun kemudian, salah satu orang yang menyerang mereka, Jose, menemui Bruce dan meminta maaf atas penyerangan tersebut. Waktu itu, kelompok tersebut berencana untuk membunuh mereka, katanya, tetapi ada sesuatu yang menghentikan niat mereka. Setelah kembali ke kamp, tujuh ratus orang melihat film tersebut dan menyadari bahwa Yesus adalah sang "revolusioner sejati". Banyak teroris tergerak hatinya dan meletakkan senjata mereka, kemudian mengikut Tuhan. Kini, Jose menjadi pendeta dan pemimpin sekolah Alkitab yang cukup besar di Argentina yang mengirim misionaris ke seluruh dunia. (t/Novita)

Peru Tahun 2002

Gereja Peru sedang berkembang -- demikian pendapat dari banyak lembaga misi yang bekerja untuk menyebarkan Injil. Namun, ada satu wilayah yang menjadi tantangan bagi para lembaga misi. Buta huruf; meskipun Alkitab telah diterjemahkan dalam bahasa Quechua, hanya ada sedikit orang dari suku tersebut yang bisa membacanya. Di tempat inilah proyek terbaru dari organisasi Audio Scripture Ministry (ASM) diterapkan.

Peru Tahun 2003

Pelayanan misi penginjilan Peru telah menyaksikan 600 orang menerima Kristus pada saat diselenggarakan serangkaian KKR di beberapa bulan terakhir ini. Marino Huatangare, pendiri dan direktur New Life Evangelistic Mission di Peru mengatakan bahwa organisasi ini telah mengadakan KKR penginjilan dalam jangka waktu 6 bulan dan telah menarik lebih dari 6000 jemaat. Diantaranya, ada 600 orang yang mengakui iman mereka kepada Kristus, dan 250 petobat baru meminta untuk dibaptiskan.

Peru Tahun 2005

Bible League membuka kantor nasional baru di Peru. Ketika banyak orang berpikir bahwa Peru adalah negara yang sudah terjangkau Injil, organisasi Bible League berpendapat bahwa kebutuhan akan penginjilan di sana sangatlah besar. Itulah sebabnya mengapa mereka memutuskan membuka kantor baru di negara itu. Wakil dari Bible League, John Wagenveld berkata, "Di Peru sekarang ada sekitar 90.000 desa dan pemukiman penduduk, dan hanya 20.000 diantaranya yang telah memiliki gereja Kristen yang Injili.

Subscribe to Peru