Myanmar

Myanmar Tahun 2010

Sebagian besar badan misi Kristen diusir pada tahun 1966 dari Myanmar. Telah banyak beredar berita kekerasan terhadap orang-orang percaya dan juga kasus pemaksaan pemindahan agama dari Kristen ke agama lain. Pemerintah juga melarang semua pertemuan yang dihadiri lebih dari 5 orang dan meminta semua tamu yang berkunjung untuk dilaporkan. AMG International telah bekerja di Myanmar dengan baik sehingga mereka masih bisa melakukan pelayanan Kabar Baik di sana.

Segera sesudah kehancuran akibat badai tropis Nargis (2 Mei 2008), kelompok AMG menyediakan perlengkapan pertolongan, yang juga menjadi kesempatan untuk menyatakan kasih Kristus melalui tindakan mereka.

Hal ini terbukti efektif dan diterima dengan baik. Mereka tampaknya memahami bahwa Allah itu kasih. Selain itu tim pelayanan ini melaporkan bahwa masyarakat berharap untuk melihat bukti kasih itu. Saat kelompok tersebut memenuhi kebutuhan fisik mereka pada waktu krisis, banyak orang datang kepada Kristus dan sejumlah kecil bertemu di kelompok persekutuan dan gereja-gereja rumah juga telah berdiri.

Myanmar

Profil Myanmar
Luas Tanah : 678.500 km persegi
Populasi : 47.758.181 (perkiraan Juli 2008)
Etnis : Myanmar 68 %, Shan 9 %, Karen 7 %, Rakhine 4 %, Cina 3 %, India 2 %, Mon 2 %, lainnya 5 %
Bahasa : Myanmar (suku minoritas memiliki bahasa mereka sendiri)

Myanmar Tahun 2009

Sebuah panti asuhan Kristen di Birma (Myanmar) dekat perbatasan Thailand, diserang oleh tentara Birma dalam sebuah serangan di daerah yang mayoritas penduduknya adalah suku Karen yang beragama Kristen. Menurut Jeff King, Pimpinan International Christian Concern, yang memimpin proyek panti asuhan tersebut, setidaknya 90 anak, termasuk 30 anak yatim piatu yang menderita aniaya dan trauma akibat perang, terjebak dalam serangan yang berlangsung tanggal 4 Juni itu. Kemudian mereka terpaksa melarikan diri pada tengah malam. Satu-satunya jalan menuju daerah aman adalah dengan menyeberangi sungai ke Thailand karena sekitar kamp penuh dengan ranjau. Para saksi mengatakan bahwa sebelumnya tentara Birma menyerang sebuah kamp pengungsi di Birma. Christian Solidarity Worldwide mengatakan setidaknya 1.000 orang telah mengungsi akibat serangan-serangan tersebut. (t/Dian)

Nama buletin : Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7
Nama kolom : World Christian Report
Judul asli artikel : Burma: Army Attacks Christian Orphanage
Penerbit : 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman : 3

Pokok doa:

  • Berdoa bagi anak-anak yatim piatu di Birma yang harus meninggalkan panti asuhan untuk mencari keamanan. Kiranya Tuhan memelihara dan melindungi mereka dari ancaman dan aniaya yang kejam. Berdoa juga agar mereka tetap berharap hanya kepada Tuhan saja.

  • Doakan para staf maupun relawan International Christian Concern yang sedang melayani di Birma, agar Tuhan memberi mereka kekuatan dan kesabaran selama melayani di Birma. Doakan juga untuk keluarga mereka, agar Tuhan melindungi dan mencukupkan setiap kebutuhan yang mereka perlukan.

e-JEMMi 35/2009



Pihak yang berwenang semakin membatasi kegiatan kekristenan di ibu kota negara, Rangoon, dan daerah sekitarnya. Beberapa gereja pun ditutup. Perintah pembatasan tersebut dikeluarkan pada 5 Januari 2009 dan telah memaksa sejumlah besar persekutuan Kristen di rumah-rumah atau apartemen menghentikan kegiatannya. Para pejabat yang berwenang telah memerintahkan beberapa gereja besar di Rangoon untuk menghentikan kegiatan ibadah dan melarang pertemuan-pertemuan yang menggunakan fasilitas tanpa izin.

Pada akhir tahun 1990-an, pihak yang berwenang berhenti mengeluarkan izin pembelian tanah bagi pembangunan gereja baru. Menurut kantor berita Mizzima, Burma, hal ini mengakibatkan banyak orang Kristen Burma mengadakan kegiatan ibadah dengan menyewa gedung apartemen dan perkantoran. Kyauktada Township Peace dan Development Council, pada tanggal 5 Januari, mengundang pendeta dari seratus lebih gereja yang ada di Rangoon. Dalam pertemuan tersebut, para pendeta diminta untuk menandatangani dokumen perjanjian penghentian kegiatan kekristenan di gereja mereka. Sekitar lima puluh pendeta hadir, kata Mizzima. Dokumen itu berisikan ancaman hukuman, termasuk kurungan dan penyegelan fasilitas gereja bagi pendeta yang menolak mematuhi perintah penutupan. Mizzima mengutip seorang Kristen yang menyatakan bahwa 80 persen gereja di Rangoon terkena dampak dari perintah ini.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama buletin : Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Juni -- Juli 2009
Penulis : Tim KDP
Penerbit : Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman : 10

Pokok doa:

  • Berdoalah agar Tuhan melembutkan hati pemerintah Burma untuk takut akan Tuhan, dan memberikan kebebasan kepada orang Kristen untuk mengadakan kegiatan ibadah.

  • Ditantang dengan berbagai ancaman, biarlah gereja Tuhan di Burma tetap kuat dalam iman dan setia serta percaya bahwa Tuhan pasti akan membuka jalan bagi masalah mereka.

e-JEMMi 24/2009



Beberapa panti asuhan Kristen di Myanmar mulai dirintis oleh gereja-gereja kecil atau pasutri (pasangan suami-istri) yang mengadopsi para yatim piatu menjadi anggota keluarga mereka. Pada tahun 2004, sebuah panti asuhan yang mengasuh tiga puluh anak berhasil membangun gedung dua lantai yang kuat sebagai ganti pondok mereka yang sudah rusak parah.

Myanmar Tahun 2008

Bencana badai dahsyat terjadi di Myanmar dan membunuh puluhan ribu orang dan masih banyak lagi yang belum ditemukan. Sedikitnya 20 ribu orang yang tewas di daerah yang dulunya menjadi ibukota Yangon, namun tragedi yang lebih besar berhasil dihindari karena rumah-rumah yang kuat di daerah itu.

Myanmar Tahun 2007

Biksu-biksu Budha dan demonstran lain membanjiri jalanan di kota terbesar Myanmar beberapa waktu lalu atas ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah. Keadaan semakin tegang saat banyak orang menunggu tanggapan dari pemerintah. Dahulu pemerintah menanggapi peristiwa semacam itu dengan cepat dan brutal. Todd dari Voice of the Martyrs mengatakan, "Protes itu merupakan reaksi yang muncul akibat kesulitan hidup di sana dan merupakan suatu bentuk desakan pada pemerintah untuk memberikan lebih banyak hak kepada rakyat Myanmar." Hak-hak orang Kristen sering kali dilanggar. Myanmar ada di peringkat ke-18 pada Open Door World Watch list, daftar tengah tahunan yang berisi informasi negara-negara yang menganiaya orang-orang Kristen. Todd menambahkan, "Tantangan terbesar dalam situasi seperti itu adalah hidup damai dan tetap optimis pada apa pun yang terjadi. Jelas, Tuhan masih setia. Tuhan masih berkuasa. Kita bisa berdoa agar mereka dikuatkan sehingga mereka optimis di dalam Tuhan, dan saya pikir kita bisa berdoa untuk adanya kedamaian."

Myanmar Tahun 2002

Tiga pendeta di Myanmar telah disiksa di luar gereja saat kekuatan militer melancarkan teror mereka yang brutal. Demikian laporan dari Christians Concerned for Burma (CCB). Ketiga orang itu disiksa selama 5 hari sebelum gereja-gereja mereka dibakar, dan mereka dijadikan tawanan di awal bulan Juni selama diadakannya operasi yang mengakibatkan 5000 orang kehilangan tempat tinggal dan 6 buah desa dibakar. Kondisi ketiga orang itu tidak diketahui.

Myanmar Tahun 2003

Seorang misionaris dari Myanmar (Burma) sangat terkejut saat menemukan sekelompok kecil orang Kristen di suatu daerah yang melarang adanya agama Kristen di negara tersebut. Mereka mengenal Kristus melalui pelayanan penginjilan dari sebuah radio lokal di Myanmar. Daerah tempat tinggal mereka sangat tertutup bagi penginjilan. Menurut pemimpin kelompok misi di Myanmar, "Daerah ini tidak mungkin dapat tersentuh oleh penginjilan yang dilakukan oleh misionaris lokal atau bahkan oleh penginjilan keliling yang dilakukan secara terbuka.

Myanmar Tahun 2004

Audio Scripture Ministries (ASM) diminta untuk membantu penyebaran Injil audio kepada suku-suku terpencil di Myanmar. Juru bicara ASM, Tom Dudenhoffer, mengatakan bahwa sekelompok warga Myanmar ingin menolong pembuatan satu unit tape recorder yang diputar secara manual (dengan tangan) untuk memutar kaset di tempat-tempat terpencil. Dudenhoffer mengatakan bahwa hal ini cukup genting karena daerah-daerah yang akan dilayani tidak memiliki akses untuk mendapat batu baterai, bahkan mereka tidak bisa membeli baterai termurah sekalipun dan juga kaset yang murah seperti yang biasa dijual di beberapa tempat di Asia.

Myanmar Tahun 2006

Myanmar -- Berita terkini dari Myanmar. Pemerintah militer negara itu terus melakukan tekanan kepada golongan agama dan suku-suku minoritas. Banyak orang Kristen meninggalkan rumah mereka karena takut akan penganiayaan itu. Todd Nettleton dari Voice of the Martyrs mengatakan bahwa situasi itu nampak sangat menakutkan bagi gereja-gereja yang ada. "Kami datang kepada orang Kristen setempat untuk mendengarkan cerita-cerita mereka dan berbicara dengan mereka -- pada dasarnya untuk bertanya pada mereka, `bagaimana kami bisa membantu kalian, apa yang kalian butuhkan?`

Subscribe to Myanmar