You are hereArtikel Misi / Empat Gaya Hidup Kristen Paskah
Empat Gaya Hidup Kristen Paskah
Empat Gaya Hidup Kristen Paskah
Ketika seseorang mengenal Yesus dengan benar, maka hidupnya pasti akan terus-menerus berubah dan menjadi Kristen sejati. Artinya kalau dahulu hanya Kristen biasa-biasa saja, setelah mengalami kuasa kebangkitan Yesus, maka hidupnya menjadi luar biasa. Mengapa demikian?
Ketika seseorang mengenal Yesus dengan benar, maka hidupnya pasti akan terus-menerus berubah dan menjadi Kristen sejati. Artinya kalau dahulu hanya Kristen biasa-biasa saja, setelah mengalami kuasa kebangkitan Yesus, maka hidupnya menjadi luar biasa. Mengapa demikian? Jawabannya adalah "karena kuasa kebangkitan yang hebat itu telah mengerjakan sesuatu yang ajaib dalam dirinya" (Efesus 1:19). Kuasa itu sungguh hebat sehubungan dengan kuasa kebangkitan ini, maka minimal ada empat ciri gaya hidup orang yang telah mengalami kuasa kebangkitan.
Orang yang mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus sebagai tujuan hidupnya (lihat Kolose 3:1-4). Sering kali kita kecewa, putus asa, dan stres. Itu karena Yesus bukan tujuan utama dalam hidup, tetapi sebaliknya, perkara-perkara dunia ini semata yang menjadi tujuan. Yesus berkata, "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33). Apa yang menjadi tujuan hidup kita sangat penting, karena hal itu akan menentukan kualitas pelayanan dan masa depan seseorang.
Orang yang mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus sebagai fokus penyembahan. Setelah Yesus berkata kepada Thomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Thomas menjawab Dia: "Ya, Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:27-28). Gereja dan pendeta yang besar bukanlah pusat penyembahan kita, tetapi Yesus adalah Tuhan yang hidup, yang harus menjadi pusat penyembahan orang percaya, hanya Dia yang layak menerima pujian dan hormat. Ketika Yesus ditinggikan dalam diri seseorang, maka perkara-perkara ajaib akan Tuhan adakan dalam diri dan pelayanannya (lihat Yohanes 12:32).
Orang yang mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus sebagai pusat pengharapan (lihat 1 Petrus 1:3-6). Situasi dan keadaan dunia yang kita hadapi hari-hari ini tidak menentu dan selalu berubah-ubah, tetapi jangan takut dan cemas karena Yesus adalah pengharapan bagi orang percaya, yang setiap saat siap sedia menolong tatkala kita berseru kepada-Nya.
Orang yang mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus pusat pemberitaan mereka (lihat Markus 12:32). Tuhan Yesuslah yang harus kita perbincangkan dalam dunia yang gelap ini. Jangan percakapkan kekurangan orang lain, kekurangan gereja lain, atau denominasi lain, itu hanya menghabiskan waktu dan energi semata. Mari percakapkan Yesus yang penuh berkat dan cinta itu kepada setiap pribadi, agar suatu saat nanti setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa. Ketahuilah bahwa kita semua saksi Tuhan, jangan terjebak dengan masalah-masalah pribadi dan rutinitas yang hanya menghambat kita untuk pergi menjangkau yang belum terjangkau. Ketika Petrus berkata, "... biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia" (lihat Matius 17:4b). Namun, Yesus mengajak mereka turun gunung karena masih banyak yang harus dikerjakan, artinya masih banyak jiwa-jiwa yang harus diselamatkan.
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Nama majalah | : | Penyuluh, No. 40, Tahun XVI/2007 |
Judul asli artikel | : | 4 Gaya Hidup Kristen Paskah |
Penulis | : | Pdt. Ferry Haurissa |
Penerbit | : | Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia, Jakarta 2007 |
Halaman | : | 20 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 17701 reads