Benua Australia

Doa bagi negara-negara di seluruh Benua Australia

Australia

Doa Bagi Misi Penginjilan di Negara Australia

Australia Tahun 2003

Umat Kristen di Australia telah menetapkan tahun 2003 sebagai Year of Prayer (Tahun Doa) bagi gereja dan bangsa. Koordinator Year of Prayer melaporkan bahwa gerakan ini sekarang telah memasuki babak keempat dan terakhir selama 40 hari. "Selama babak ketiga, kami telah belajar untuk bekerja sama dengan Allah dan mendoakan terjadinya perubahan yang signifikan bagi bangsa kami terutama dalam hal rohani. Saat ini kami mulai menjalin hubungan yang lebih akrab dengan Kristus. Dengan demikian kita bisa belajar melihat rencana Allah dan apa yang telah dikerjakan-Nya melalui kami dan bangsa kami."

Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-454

  • Mari kita mendukung saudara-saudara kita di Australia yang saat ini sedang berdoa bagi gereja dan bangsanya. Berdoa agar Allah mencurahkan Roh-Nya dan menyatakan kuasa-Nya atas bangsa ini.
  • Doakan supaya Allah memberikan kekuatan kepada umat Kristen di Australia agar bisa memberikan pengaruh secara efektif kepada bangsanya dan menjadi saksi-saksi-Nya di lingkungan mereka masing- masing. Pokok-pokok doa dari permohonan mereka bisa diakses di:
    ==> http://www.ausprayernet.org.au

e-JEMMi 40/2003

Australia Tahun 2004

Pemerintah Australia bergabung dengan World Vision untuk mengirimkan bantuan ke Sudan. Krisis kemanusiaan di Sudan sangat memprihatinkan, banyak bantuan dibutuhkan untuk menolong para pengungsi. Sebagai respon, program bantuan dari pemerintah Australia telah memberikan dana sebesar 600 ribu dollar kepada World Vision guna membantu pelayanan untuk mengatasi penyakit dan memenuhi kebutuhan sehari- hari di Darfur, Sudan. Minimnya akses ke bahan pangan, tempat tinggal, kesehatan, air, dan sanitasi merupakan permasalahan utama yang mengancam pertahanan dari para pengungsi yang tidak punya tempat tinggal tersebut. Ketika tim World Vision bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka bantuan-bantuan tersebut merupakan perwujudan dari kasih Kristus.
Sumber: Mission Network News, September 7th 2004

  • Doakan para pengungsi yang sedang mengalami krisis di Sudan agar kebutuhan mereka, baik secara jasmani maupun rohani bisa tercukupi.
  • Berdoa untuk tim World Mission, supaya mereka bisa menyatakan kasih Kristus melalui setiap bantuan yang diberikan.

e-JEMMi 37/2004


Gereja All Nations Presbyterian pada hari Selasa ini (18 Maret) telah melepas kepergian Chan (bukan nama sebenarnya) untuk melayani sebagai tenaga medis di China. Chan yang baru saja lulus dari fakultas kedokteran memutuskan untuk mengabdikan ilmunya di sebuah desa terpencil di China bagian selatan. Ia bergabung dengan organisasi Medical Service International (MSI) yang merupakan perpanjangan tangan dari Overseas Mission Fellowship (OMF), dan akan berangkat dari Perth bersama Ching, seorang rekannya menuju ibu kota China, Beijing. Dari sana mereka masih harus transit menggunakan kapal terbang kecil ke sebuah kota lain untuk kemudian melanjutkan dengan bus beberapa jam lagi sebelum tiba di desa tujuan. Tugas utama mereka adalah membina hubungan dengan penduduk setempat dalam melayani kebutuhan medis mereka dan bersaksi melalui kehidupan sehari-hari mereka akan kasih dan hidup baru yang mereka telah terima di dalam Kristus. Chan dan Ching yang relatif masih muda sangat membutuhkan dukungan doa-doa kita, agar bisa menyesuaikan diri dan mempelajari bahasa setempat, karena kendati mereka mempunyai raut rupa yang sama dengan penduduk lokal, mereka dilahirkan di Australia, dan tidak menguasai bahasa Mandarin. Mereka juga membutuhkan banyak bijaksana dan keberanian untuk dapat bersaksi dengan berani pada setiap kesempatan di negara yang bertekad memberantas semua kegiatan keagamaan.

[Sumber: Kiriman dari seorang jemaat Gereja All Nations Presbyterian di Australia]

Pokok Doa:

  1. Doakan Chan dan Ching agar bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan adat istiadat di desa yang mereka layani. Allah terus memberikan hikmat dan keberanian untuk bersaksi di setiap kesempatan yang bisa mereka gunakan.

  2. Berdoa juga agar pelayanan misi short-term ini dapat membentuk dan menguatkan panggilan Tuhan bagi Chan dan Ching dalam melakukan pelayanan-pelayanan selanjutnya. Doakan supaya keberanian mereka bisa menjadi jilatan api yang mengobarkan semangat pelayanan misi kita semua untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan yang serupa.

e-JEMMi 13/2004

Fiji

Doa bagi Misi Penginjilan di Negara Fiji

Fiji Tahun 2004

Pasangan suami istri yang telah percaya kepada Kristus berkomitmen melakukan pelayanan di Fiji. Dengan jalan kaki, mereka berdua mengunjungi Fiji, dari desa ke desa untuk memberitakan Injil. Sebagai hadiah bagi pelayanan dan kesetiaan mereka, Allah memberikan tuaian besar dimana ada 52.000 orang memberikan respon terhadap Injil yang diberitakan dan ada 2000 lebih persekutuan Kristen yang muncul tersebar di berbagai penjuru pulau Fiji.
[Sumber: E-vangelism Update, September 2004]

Pokok Doa:

  1. Berdoa untuk buah pelayanan pasangan suami istri tersebut agar Allah menumbuhkan orang-orang lain dari Fiji yang juga bersedia diutus untuk memberitakan Injil kemana pun Tuhan kehendaki.

  2. Bersyukur untuk 52.000 orang yang telah mengambil keputusan untuk mengikut Yesus. Doakan juga agar Tuhan senantiasa menumbuhkan iman mereka.

e-JEMMi 41/2004

Fiji Tahun 2007

Situasi di Fiji masih kacau setelah adanya kudeta pada bulan Desember yang lalu.

Pada awal bulan Januari, Komodor Frank Bainimarama diangkat menjadi pemimpin Fiji, setelah berhasil merebut kekuasaan negara tersebut dengan angkatan bersenjatanya.

Sejak itu, ia membubarkan Parlemen dan mencopot Perdana Menteri terpilih dari jabatannya. Sebagai tanggapan, pejabat yang dicopot itu menuntut diberikannya sanksi terhadap rezim militer ini.

Sayangnya, situasi di wilayah tersebut baru kembali stabil setelah melalui proses pemulihan yang memakan empat tahun setelah kudeta yang dilakukan pada tahun 2000. Peristiwa yang terjadi baru-baru ini akan mengguncangkan perekonomian. Dan karena proses pemulihannya akan lambat, golongan miskinlah yang paling menderita.

Yang paling merugikan adalah merosotnya sektor pariwisata, dengan ekspor dan produk domestik bruto yang menurun secara signifikan. Pihak militer menyatakan, diperlukan waktu selambatnya lima tahun dan paling cepat dua belas bulan untuk memulihkan demokrasi.

Karena situasi yang seperti ini, pemerintah Amerika Serikat tidak dapat menjamin keamanan penduduk Amerika bila bepergian ke Fiji. Namun, Woodrow Kroll dari Back to the Bible tetap pada rencananya untuk mengunjungi wilayah tersebut.

Siaran program Back to the Bible yang diproduksi oleh Amerika bisa disimak di Fiji, yaitu di Radio Light dari ibukota, Suva.

[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]

Pokok Doa:

  • Mohonkan pada Allah agar perdamaian di Fiji dapat tercipta. Doakan juga agar banyak jiwa yang datang mencari kedamaian di dalam nama-Nya lewat pelayanan radio yang dilakukan Back to the Bible.

  • Berdoalah untuk tim pelayanan Back to the Bible agar terus mengudarakan harapan dari Kristus dalam situasi yang tak menentu di negara ini.
  • e-JEMMi 08/2007

    Kepulauan Solomon

    Doa Bagi Kepulauan Solomon

    Kepulauan Solomon Tahun 2004


    Pasangan pelayar membantu penerjemahan Alkitab di Pulau Solomon. Bob dan Nancy Haussler sudah memberikan komitmennya, sekarang mereka menjadi pekerja misi bersama-sama dengan anggota Wycliffe, bergabung dengan JAARS untuk melayani. JAARS mempercepat penerjemahan Alkitab dengan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi para penerjemah Alkitab dari Wycliffe dan lain-lain. Bob menceritakan bagaimana mereka mendapatkan panggilan itu. "Setelah mengikuti kursus misi, kami merasa terdorong dan sangat ingin mendapatkan pekerjaan yang akan menjadi pengalaman kami. Jadi, kami melamar di Wycliffe Bible Translators." Oleh karena mereka senang berlayar, mereka bergabung dalam program kelautan, membantu para penerjemah dalam berbagai cara. "Tak peduli, apakah itu berlayar dengan aman dari satu tempat ke tempat lainnya atau kebutuhan untuk berkomunikasi dan memberikan bantuan. Istri saya tidak hanya seorang pelaut tetapi, ia juga dilatih tentang konseling yang Alkitabiah." Mereka berencana untuk berlayar ke Pulau Solomon awal tahun depan.

    [Sumber: Mission Network News News, July 9th, 2004]


    Pokok Doa:


    1. Doakan untuk pasangan pelayar ini supaya dapat membantu mempercepat proses penerjemahan Alkitab di pulau Solomon.


    2. Berdoa supaya Allah memberikan hikmat kepada pasangan ini, sehingga mereka bisa mengabdikan talenta mereka untuk melayani penduduk di pulau Solomon, khususnya untuk menolong mereka mengenal kasih Kristus.



    e-JEMMi 18/2004

    Kepulauan Solomon Tahun 2007

    Gempa bumi hebat berkekuatan 8,0 Skala Richter mengguncang Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan bulan lalu. Gempa itu meratakan gedung-gedung dan menimbulkan tsunami yang menyapu rumah-rumah ke laut. Langsung dari kepulauan itu, Frieda dari Worlds Vision memberitakan banyak jiwa yang terkena dampaknya. "Sedikitnya 60.000, atau lebih orang yang menjadi korbannya. Lebih dari dua puluh desa tersapu bersih. World Vision dan organisasi-organisasi lainnya berencana untuk memberi bantuan air bersih, pangan, dan tenda untuk bernaung." Menurut Frieda, bencana tersebut menewaskan banyak orang, namun terbatasnya sarana komunikasi mengakibatkan informasi tidak dapat diteruskan ke daerah-daerah lain. Rachel, juga dari World Vision, mengatakan adanya tantangan lain. "Bandara utama di Gizo rusak parah, bandara itu tergenang air. Untuk bisa mencapainya saja sudah merupakan suatu tantangan." World Vision sedang menjangkau mereka sebagai perpanjangan tangan dan kaki Kristus. Kunjungi situs World Vision untuk memberi bantuan.

    Sumber: Mission Network News, Maret 2007
    Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9766

    Pokok Doa:

    • Berdoa untuk para korban bencana, kiranya Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan kepada mereka sementara menunggu datangnya semua bantuan yang akan meringkankan penderitaan mereka.
    • Bagi mereka yang telah menerima bantuan, biarlah mereka boleh disentuh oleh kasih Kristus dan memberikan respons kepada anugerah keselamatan-Nya.

    e-JEMMi 17/2007

    Micronesia

    Doa Bagi Micronesia

    Micronesia Tahun 2004


    Christian Resources International sedang menuju Micronesia, sebuah kepulauan di Pasifik Selatan, di sebelah timur Filipina. Perwakilan dari Christian Resources International (CRI) mengatakan bahwa mereka mengutus tim ke pulau Chuuk. Salah satu fokus perjalanan mereka: melatih para pemimpin gereja khususnya dalam melayani anak-anak. "Sekitar 50% populasi di pulau ini berusia di bawah 18 tahun, dan penduduk pulau ini terkenal dengan tingkat bunuh diri terbesar di dunia. Ada indikasi kehidupan yang tidak berpengharapan bagi generasi mendatang." CRI mempunyai dua tujuan pelayanan di Chuuk. "Tim utusan memang secara khusus akan memberikan pelatihan Sekolah Minggu. Kami juga membekali tim ini dengan perpustakaan bagi pendeta. Kami akan bisa menyediakan materi-materi teologi yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan mereka."

    [Sumber: Mission Network News, April 29th 2004]


    Pokok Doa:


    1. Doakan tim yang diutus CRI ke pulau Chuuk supaya sukses dalam memberikan pelatihan bagi guru Sekolah Minggu. Doakan supaya pelayanan mereka bisa menolong generasi muda di pulau Chuuk menemukan masa depannya bersama Tuhan.


    2. Berdoa supaya Allah mempersiapkan hati para pekerja di Chuuk karena sudah menjadi tugas mereka untuk melayani para pemuda di Chuuk supaya mempunyai hati yang menaruh harapan kepada Kristus.


    e-JEMMi 18/2004

    Papua Nugini

    Doa Bagi Papua Nugini

    Papua Nugini Tahun 2002

    Sebuah pelayanan misi melalui radio menaikkan syukur kepada Allah yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengabarkan Injil di negara Papua Nugini. Perwakilan dari radio HCJB mengatakan bahwa untuk mewujudkan program tersebut mereka sedang menjalin kerjasama dengan gereja nasional dan Evangelical Bible Mission.

    HCJB bersama Life Radio Ministries membuat progam tersebut dan menyiarkan pertama kalinya di banyak stasiun radio. Lalu siaran itu dikelola oleh gereja nasional yang mempunyai ijin untuk menyiarkan program tersebut ke 30 stasiun radio, baik melalui jaringan satelit maupun melalui transmitter gelombang pendek.
    Karena Papua Nugini merupakan wilayah pegunungan maka penginjilan sulit dilakukan. Siaran radio ini akan menolong untuk mempercepat penyebaran Injil di wilayah Papua Nugini.

    Sumber: Mission Network News, May 6th 2002

    • Bersyukur atas pelayanan HCJB dan Life Radio Ministries untuk menyiarkan berita Injil di wilayah Papua Nugini.
    • Berdoa agar siaran tersebut dapat didengar oleh banyak orang dan Allah berkenan melembutkan hati mereka saat berita Injil disiarkan.
    • Doakan untuk follow-up bagi setiap petobat baru yang dijangkau melalui pelayanan tersebut.

    e-JEMMi 20/2002

    Papua Nugini Tahun 2003

    JAARS sedang meluncurkan proyek senilai 1 juta dolar. Organisasi pelayanan ini membutuhkan sebuah helikopter sebagai sarana transportasi bagi para misionaris dan persediaan aneka bahan ke suku-suku terpencil yang tinggal di wilayah pegunungan dan pesisir Papua Nugini. Karena medan yang ditempuh cukup sulit maka helikopter jenis Bell Long Ranger akan menjadi sarana terbaik mereka.

    Dengan helikopter ini, JAARS dapat mempercepat proses penerjemahan Alkitab yang dibutuhkan dengan menyediakan pelayanan yang berkualitas bagi para penerjemah Alkitab Wycliffe dan dari organisasi lainnya.

    Sumber: Mission Network News, May 15th, 2003


    • Doakan untuk pelayanan dan pekerja JAARS dalam menjangkau suku-suku terpencil di wilayah pegunungan/pesisir di Papua Nugini. Berdoa agar Allah selalu menjaga dan melindungi mereka.

    • Berdoa bagi orang-orang Kristen yang sudah ada di Papua Nugini supaya mereka juga tergerak untuk menjangkau orang-orang yang belum mengenal Kristus yang ada di sekitar mereka.

    e-JEMMi 24/2003


    New Tribes Missionaries sangat bersukacita karena akan melakukan pelayanan penginjilan di wilayah yang ada di sepanjang sungai di Papua Nugini. New Tribes Missionaries melaporkan bahwa mereka baru-baru ini menerima permintaan untuk mengirim misionaris yang dapat mengajar di desa-desa yang ada di sepanjang sungai di wilayah Kerem dan Walio.

    Sumber: Mission Network News, May 20th, 2003


    • Doakan agar Allah menggerakkan lebih banyak misionaris untuk dikirim ke wilayah Papua Nugini dan melayani jiwa-jiwa yang masih terabaikan.

    • Berdoa supaya kesempatan pelayanan ini bisa ditanggapi dengan baik dan banyak misionaris dapat dipersiapkan untuk melayani dengan sungguh-sungguh.

    • Doakan gereja/lembaga/organisasi di Indonesia yang saat ini sedang melayani suku-suku terabaikan yang tersebar di berbagai pulau. Berdoa agar Allah senantiasa memberkati mereka dalam menjangkau suku-suku tersebut dan menyediakan proses follow-up-nya.

    e-JEMMi 22/2003

    Papua Nugini Tahun 2004

    Walaupun kematian seorang anggota suku yang menjadi sahabat bagi tim New Tribes Mission di Papua Nugini merupakan suatu kehilangan, namun di lain pihak juga bisa menjadi kesempatan untuk memberitakan Injil. Pekerja dari New Tribes Mission melaporkan bahwa ada pemuda yang baru-baru ini meninggal di sebuah desa kecil di Papua.

    Sesuai dengan tradisi suku tersebut, mereka harus mempersembahkan seekor babi untuk menyucikan tanah. Namun, orang-orang percaya yang ada di wilayah itu bersikeras supaya mereka tidak memberikan persembahan tersebut. Orang-orang percaya ini memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyatakan iman percayanya kepada Yesus. Setelah sekian banyak komunitas dikunjungi, orang-orang percaya di Papua Nugini semakin mempunyai kerinduan untuk mengajarkan Alkitab. Hal tersebut sebagai suatu usaha untuk menuntun mereka yang terhilang kepada Kristus.

    Sumber: Mission Network News, September 1st, 2004



    • Bersyukur untuk keberadaan tim New Tribes Mission dan orang-orang percaya di Papua Nugini. Keberadaan mereka membantu komunitas yang ada untuk mengenal Injil.

    • Doakan para pekerja di sana, supaya mereka bisa melihat dan mempergunakan berbagai kesempatan yang Allah berikan untuk mengenalkan Injil kepada masyarakat Papua Nugini.

    e-JEMMi 37/2004




    Sebuah gereja baru dan penerjemahan Alkitab saat ini sedang dibangun dengan diam-diam di Papua Nugini. Jim Sheffield bersama dengan New Tribes Mission mengatakan bahwa pelayanan mereka di antara Suku Landuma masih merupakan tahap permulaan penginjilan karena baru ada sedikit orang Kristen di daerah ini. Tujuan pelayanan mereka adalah merintis sebuah gereja Perjanjian Baru, memuridkan para petobat baru, mentahbiskan pemimpin-pemimpin gereja, dan menerjemahkan Alkitab. Dengan demikian Suku Landuma bisa membaca firman Allah dalam bahasanya sendiri sehingga mereka bisa mengerti maksudnya. Halangan yang mereka hadapi adalah agama mayoritas di daerah itu yang tidak terlalu terbuka terhadap Injil dan meningkatnya tekanan sosial dari para pemimpin agama. Sheffield meminta kita agar mengingat timnya saat mereka mengenalkan Kristus kepada banyak suku. Dia meminta kita untuk mendoakan mereka khususnya untuk orang-orang Landuma agar Tuhan mau membukakan hati mereka pada kebenaran Alkitab dan agar mereka mau mendengarkan ajaran Tuhan. Saat ini ada dua keluarga Kristen di desa dimana tim Sheffield sedang berusaha untuk menjangkaunya. Di sisi lain para misionaris masih harus berjuang untuk menyesuaikan diri ketika tinggal di negara dunia ketiga.


    [Sumber: Mission Network News, February 2nd, 2004]

    Pokok Doa:

    1. Bersyukur atas dua keluarga yang telah berkomitmen untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berdoa agar mereka bisa menjadi saksi-saksi yang efektif bagi Suku Landuma.
    2. Doakan pelayanan New Tribes Mission dalam menjangkau suku-suku di negara dunia ketiga, khususnya Suku Landuma. Berdoa agar Allah memberi hikmat kepada organisasi ini dalam melakukan pelayanannya.

    e-JEMMi 07/2004

    Papua Nugini Tahun 2005

    Masyarakat Mibu sekarang sedang menentukan pilihannya saat Firman Tuhan menantang pemahaman yang telah mengakar dalam pikiran mereka.



    Seorang penganut animisme seringkali tidak memiliki masalah dalam menerima kepercayaan yang berbeda karena mereka menganggap semuanya adalah sama-sama benar.

    Akan tetapi, beberapa orang Mibu sekarang sedang mengalami pergumulan sejak para misionaris mengajarkan tentang penciptaan serta penekanan pada pengajaran Alkitab dan bahwa kepercayaan yang dianut orang Mibu selama ini tidaklah tepat. Orang Mibu sendiri mempercayai bahwa tiap-tiap suku mereka berasal dari berbagai macam tumbuhan dan binatang.



    Pengajaran yang memperkenalkan cara pandang yang berbeda tersebut telah mengakibatkan beberapa orang Mibu berhenti mendengarkan pengajaran Alkitab yang dibawakan misionaris Chris Walker dan Joey Tartaglia tersebut. Namun beberapa dari mereka, ada juga yang tetap kembali untuk menyimak lebih lanjut.



    Para misionaris itu tidak hanya mensharingkan Firman Tuhan di desa orang Mibu, mereka juga melakukannya di desa Beng. Mereka mengajar selama seminggu di tiap desa dan banyak orang rela pergi bolak-balik untuk mendengarkan pengajaran itu di dua tempat.



    Orang-orang tersebut menanyakan banyak pertanyaan selama pertemuan berlangsung, namun para wanita merasa lebih nyaman menyampaikan pertanyaan-pertanyaan mereka pada Brooke Tartaglia dan Angie Walker seusai pertemuan tersebut ketimbang harus berbicara langsung di depan forum.



    Selain mengajar, Chris juga menerjemahkan Alkitab dalam bahasa orang Mibu, sementara Joey dan Brooke juga terlibat dalam melatih masyarakat Mibu agar bisa membaca dan menulis dalam bahasa mereka sendiri. Mereka telah melatih pria-pria Mibu untuk menjadi guru baca tulis dan membagi orang Mibu tersebut dalam dua kelas -- satu kelas untuk mereka yang telah sempat mengenyam pendidikan, sementara kelas lainnya untuk mereka yang bahkan belum tahu cara menggunakan alat tulis.



    [Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, Desember 9th, 2005]

    Pokok Doa:

    1. Doakan masyarakat Mibu agar dapat terbuka hati dan pikirannya untuk percaya pada Firman Tuhan.
    2. Doakan pelayanan penerjemahan Alkitab dan pelajaran baca tulis yang diberikan oleh para misionaris kepada masyarakat Mibu. Berdoa agar mereka juga diberi hikmat dalam menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Mibu dan mengajarkannya kepada masyarakat setempat.

    e-JEMMi 51/2005

    Papua Nugini Tahun 2006

    Hasil usaha penerjemahan yang dilakukan misionaris Steve Henley sudah tiba di Stanford, Florida, dalam bentuk 1.500 salinan Perjanjian Baru bahasa Asengseng.

    Steve mulai menerjemahkan Perjanjian Baru pada tahun 1999. Perjanjian Baru itu selesai pada bulan Mei dan dengan penuh kelegaan dia mengirimkannya ke percetakan.


    Perjanjian Baru akan segera dikirimkan ke West New Britain di Papua Nugini, yang perjalanannya memakan waktu 2 bulan. Kedatangan PB itu akan disambut meriah oleh 4 tetua Asengseng -- Giaman, Krosli, Wisnamli, dan Tawin, 20 pengajar Injil, dan para jemaat di 10 gereja lokal yang ingin mendapatkan Kitab baru itu.

    [Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006]


    Pokok Doa:

    • Bersyukur atas Alkitab PB dalam bahasa Asengseng. Berdoalah agar Kitab itu dapat didistribusikan dengan baik kepada masyarakat setempat yang membutuhkannya.

    • Doakan agar orang-orang Asengseng semakin mengenal Allah lewat firman-Nya dan iman mereka pun semakin bertumbuh.

    e-JEMMi 33/2006


    Papua Nugini -- Pesawat terbaru milik Wycliffe Associates baru-baru ini mengalami kerusakan akibat gangguan cuaca dalam perjalanan ke Papua Nugini. Presiden organisasi, Bruce Smith mengatakan, "Sayang sekali, ada kerusakan cukup parah di bagian sayap dan bagian mesin kanan pesawat yang membuat pesawat tidak bisa digunakan. Kami sedang membantu mereka mengumpulkan dana yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pesawat yang tak terduga ini." Smith mengatakan bahwa King Air adalah jenis pesawat khusus, dirancang khusus untuk mengangkut banyak penumpang dan beban berat untuk perjalanan jauh. Pesawat tersebut baru saja dibawa untuk diperbaiki dengan anggaran biaya sekitar 300 ribu dolar. Smith menjelaskan kenapa ia membutuhkan bantuan dana untuk masalah kritis perbaikan pesawat ini. "Pesawat ini adalah sumber utama untuk membawa para misionaris dan juga untuk memungkinkan para penerjemah agar dapat bekerja di daerah paling terpencil di dunia. Oleh karena itulah, pada dasarnya tanpa alat ini, mereka tidak akan mendapat akses kepada terjemahan Alkitab. Pesawat ini merupakan peralatan kerja yang sangat penting. Anda harus memiliki dukungan peralatan ini untuk menjangkau berbagai daerah di pelosok dunia.

    [Sumber: Mission Network News, Juni 2006]

    Pokok Doa:

    • Kebanyakan daerah di pedalaman tempat para misionaris melayani sangat susah dijangkau oleh trasportasi darat. Satu-satunya solusi ialah dengan menggunakan pesawat perintis. Oleh karena itu, mari naikkan syukur atas keterlibatan MAF dalam pelayanan udara ini. Doakan agar tim misi ini selalu dibawah naungan Tuhan.

    • Berdoa agar kebutuhan dana yang diperlukan oleh MAF untuk memperbaiki pesawat misi ini dapat terpenuhi dan mereka dapat kembali beroperasi untuk melakukan pekerjaan Bapa.


    e-JEMMi 25/2006


    Hoskins, Papua Nugini: Kesulitan hidup yang dialami selama sebelas tahun berada di antara orang Maleu tidak dapat dibandingkan dengan sukacita yang didapat saat mendengarkan orang-orang percaya di Maleu memuji Tuhan untuk kasih dan pengampunan-Nya pada mereka. Misionaris Matt dan Angie Hall sampai berlinang air mata ketika mendengarkan semuanya itu di acara penghormatan dan perpisahan mereka. Pasangan Hall itu meninggalkan ladang pelayanannya tidak dengan tangan kosong. Pada bulan Maret, lima orang -- Keituku, Kewaka, Kaluvia, Narol, dan Poipoi -- secara resmi telah ditunjuk untuk memimpin gereja yang sedang berkembang. Orang-orang tersebut telah dengan setia terlibat dalam kepemimpinan gereja selama beberapa tahun. "Kami sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membangkitkan para orang Kristen yang Injili, yang mampu berjalan bersama Dia, dan tidak lagi bergantung pada kami," tulis pasangan itu. Matt masih melanjutkan pekerjaannya menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Maleu. Galatia, Efesus, dan Kolose akan segera sampai di tangan orang-orang itu. Pengecekan penerjemahan kitab-kitab itu dijadwalkan akan dilakukan pada pertengahan Mei dan pasangan Hall ingin melihat versi cetak kitab-kitab tersebut sebelum mereka pergi untuk melanjutkan tugas rumah mereka. Minggu ini, Matt akan menemani beberapa misionaris yang baru saja datang untuk mengunjungi suku Akolet. Mereka ingin melihat kemungkinan diadakannya pelayanan di antara masyarakat ini. Ketika kembali ke Papua Nugini, mereka berencana untuk tinggal di Hoskins dan melanjutkan penerjemahan Alkitab serta menyiapkan lebih banyak lagi pengajaran Alkitab bagi bangsa Maleu.

    [Sumber: New Tribes Mission, April 2006]

    Pokok Doa:

    • Doakan agar pemimpin-pemimpin yang telah ditunjuk tersebut tetap teguh dalam imannya, juga agar gereja Maleu dapat bertumbuh di bawah kepemimpinan mereka.

    • Doakan rencana dan persiapan pasangan tim NTM ini untuk melanjutkan penerjemahan Alkitab serta menyiapkan lebih banyak lagi pengajaran Alkitab bagi bangsa Maleu. Berdoa agar segala sesuatu yang mereka perlukan untuk melaksanakan rancana ini dapat terpenuhi dan tercukupi.


    e-JEMMi 19/2006


    GOROKA, Papua Nugini: Dua desa dari suku Bena akhirnya mendapatkan kesempatan belajar Alkitab, karena minggu lalu, para misionaris telah mengajar di sebuah desa tentang Yesus yang meredakan badai, menyembuhkan orang yang kerasukan setan, memberi makan 5.000 orang dan memberi pengajaran yang bertentangan dengan tradisi nenek moyang mereka. Dalam satu pelajaran, para misionaris meletakkan sebuah guci yang bersih dan mengilat di hadapan orang-orang itu. Isinya adalah sesuatu yang sangat kotor dan menjijikan. Orang-orang itu ditanyai apakah mereka merasa bahwa guci itu bagus dan mereka semua setuju dengan pendapat itu. Para misionaris lalu mengatakan pada orang-orang itu bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi terlihat bersih dari luar penampilannya, namun di dalamnya mereka penuh dengan dosa, dan misionaris tersebut mengingatkan bahwa Tuhan mengetahui isi hati setiap orang. "Kami melihat Tuhan menyentuh banyak hati dan kami begitu takjub akan apa yang Tuhan lakukan ketika kami mengajar tentang kematian dan kebangkitan Kristus," tulis misionaris David dan Wendy Lee.


    Di desa lain, para misionaris mengajarkan baptisan dan pencobaan yang dialami Yesus, serta Yohanes pasal 3. Buka (nama salah seorang peserta) membantu David membacakan ayat-ayat Alkitab. Kemudian ketika David mengajukan pertanyaan-pertanyaan, jawaban yang diberikan Buka menunjukkan pemahaman yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan `lahir kembali` dan `percaya kepada Tuhan Yesus Kristus`. "Jika sebelumnya ia bukan orang percaya, sekarang ia hampir menjadi percaya," tulis pasangan Lee itu. "Begitu indah ketika melihat antusiasmenya." Dia juga berkata pada orang-orang, "Kini saatnya bagi kalian untuk mendengarkan apa yang sebenarnya dikatakan Alkitab." Istrinya, Anita tidak dapat menghadiri pertemuan pada hari Rabu dan Jumat, namun ia menghadiri yang hari Sabtu. Sabtu kemarin pemaparannya menunjukkan kepada dua misionaris ini bahwa Buka juga telah menyampaikan pelajaran-pelajaran kepada istrinya. Ketika pengajaran Alkitabiah itu hampir selesai, salah satu dari tim misionaris itu tidak akan bersama mereka, karena kematian dari salah satu anggota keluarga mereka. Karena itu David sendiri yang akan melakukan semua pengajaran Alkitab dan juga pelajaran menulis. Namun, hal itu berarti usaha penerjemahan Alkitab akan ditangguhkan terlebih dulu untuk mengajar orang-orang percaya di sana. Van dan Alexa Averhart, adalah anggota kelompok tim yang baru, tapi mereka masih berupaya mempelajari budaya dan bahasa orang Bena.

    [Sumber: New Tribes Missions, Maret 2006]



    Pokok Doa:

    1. Doakan tim misionaris di suku Bena dalam kebersamaan mereka. Mohon pada Allah agar mereka dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan untuk mengajar Firman Tuhan kepada orang-orang Bena.
    2. Doakan untuk usaha penerjemahan Alkitab yang tertunda, supaya Tuhan menolong mereka mendapatkan tenaga penggantinya.

    e-JEMMi 14/2006


    Sungai yang mengalir melalui Ukarumpa, Papua Nugini, telah semakin melebar dan mendekati perumahan yang dipakai oleh penerjemah Alkitab nasional di Ukarumpa Translation Center. Selama musim penghujan, daerah itu menjadi daerah perkembangbiakan nyamuk malaria. Presiden Wycliffe Associates, Bruce Smith mengatakan, "Saat ini kami sedang dalam proses untuk membantu memindahkan perumahan tersebut dan juga memperbaikinya sehingga tim penerjemah nasional dapat memiliki tempat tinggal yang nyaman dan terlindung dari malaria, dan hal ini juga akan benar-benar menunda proses penerjemahan Alkitab yang dijalankan." Smith mengatakan hal ini karena daerah itu adalah wilayah yang memiliki keragaman bahasa yang luar biasa, dengan 300 jenis bahasa yang belum diproses. "Doakan agar Tuhan membangkitkan pekerja-pekerja sebagai bagian dari tim penerjemah Alkitab, yang tidak hanya terdiri dari pekerja khusus untuk proyek penerjemahan ini saja, namun juga meliputi pekerja-pekerja yang memiliki berbagai macam keterampilan khusus atau bahkan yang tidak memiliki kekhususan tapi dapat dipakai."

    [Sumber: Mission Network News, March 2006]



    Pokok Doa:

    1. Doakan agar di tempat baru nanti tim penerjemah Alkitab ini dijauhkan dari penyakit malaria dan dapat bekerja kembali dengan lancar.
    2. Berdoa agar Tuhan membangkitkan pekerja-pekerja, baik yang memiliki keterampilan khusus maupun yang tidak, agar dapat dipakai dalam pelayanan penerjemahan Alkitab.

    e-JEMMi 12/2006



    Misionaris Joey Tartaglia dan Chris Walker sedang di tahap awal dalam mengajarkan kehidupan Kristus dan sejauh ini sudah 23 orang Mibu yang menyatakan imannya dalam Kristus. Beberapa waktu yang lalu, Joey dan penerjemah bahasa Mibu pembantunya, David, sedang memberikan pengajaran tentang kematian Kristus di kayu salib. Joey bertanya pada David, "Karena Yesus adalah Tuhan, apakah Dia tidak dapat mengampuni semua dosa kita tanpa harus mati?"


    David masih belum yakin bagaimana harus memberi jawaban, sehingga Joey lalu mengingatkan apa yang Tuhan katakan pada Adam di Taman Firdaus. Hukuman dosa adalah maut. "Bagaimana mungkin Tuhan mengampuni dosa kita tanpa hukuman itu dibayar terlebih dulu? Itu akan mengingkari karakter Tuhan sendiri," kata Joey.


    "Jika Tuhan melakukannya maka Ia akan sama saja dengan seorang pembohong," kata David.


    "Apakah Tuhan tidak bisa mengatakan bahwa dosa kita dapat diampuni tanpa kematian," kata Joey.


    Pandangan mata David berubah dan senyuman segera menghiasi wajahnya sebelum ia mengatakan apa-apa. Semua yang ia pelajari selama beberapa bulan terakhir menjadi jelas. Ia mulai berulang kali mengatakan kepada Joey bahwa hal itu benar dan ia mempercayainya!


    "Tuhan mengatakan bahwa jika saya mempercayai Firman-Nya saya akan pergi ke surga dan tinggal bersama dengan Dia setelah saya mati! Saya akan ke surga setelah saya mati, dan saya sangat sangat gembira. Terima kasih banyak karena mengatakan pada saya tentang hal ini," kata David.


    Setelah mendengar bahwa David telah menerima Kristus, Sesi, penerjemah pembantu Chris berkata, "Saya turut bergembira untuk dia. Suatu saat saya juga akan memahami hal tersebut dan percaya juga."


    Rabu, Chris sedang bekerja bersama Sesi dalam mengerjakan beberapa terjemahan lagi tentang kematian Kristus. Hari kerja yang panjang ini telah menolong beberapa orang untuk mengenal Kristus. Sesi adalah salah satu dari 4 orang yang hari itu memberikan kesaksian secara gamblang mengenai imannya akan Kristus.


    Pada hari Kamis, para misionaris mengajar tentang Nikodemus. Senyum tersungging di beberapa wajah orang Mibu ketika mendengar betapa Tuhan mengasihi dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Ketika pengajaran itu selesai, seorang wanita setengah baya duduk di sebelah Angie Walker dan mulai berbicara tak beraturan. Karena tidak sanggup menangani kata-kata bahasa roh dari wanita itu, Angie memanggil suaminya. Chris berbicara dengan wanita itu dan menanyakan beberapa pertanyaan. "Lalu saya melihat matanya terbuka dan senyum menghiasi wajahnya, dan saya pun tahu. Sekarang saya memiliki satu saudari dalam Kristus!" tulis Angie. Selama 2 jam berikutnya, selusin orang Mibu menyatakan iman mereka pada Kristus.


    "Seperti orang-orang di Perjanjian Lama yang menawarkan persembahan hewan dan berpikir `hewan-hewan ini mati untuk menggantikan saya,` jadi saya pun melihat kepada Yesus yang telah mati menggantikan saya," kata Tima.


    "Kami sangat gembira dan terharu untuk setiap kesaksian yang diceritakan kepada kami, dan dengan penuh harapan melihat banyak lagi orang lain yang terangnya mulai merekah," tulis Joey.

    [Sumber: New Tribes Mission, February 2006]

    [Sumber: New Tribes Mission, December 2005]

    Pokok Doa:

    1. Puji Tuhan atas jiwa-jiwa baru yang telah mengenal Kristus sebagai penebus dosa manusia. Doakan agar iman mereka terus bertumbuh, berakar dan berbuah dan buah iman mereka dapat menjadi kesaksian kepada orang-orang yang belum percaya.
    2. Bulan ini, Chris dan Joey akan mengajar di desa Beng -- salah satu desa tetangga orang Mibu. Doakan agar lebih banyak lagi mata yang akan terbuka pada kebenaran Firman Tuhan. Doakan juga untuk pertumbuhan rohani di gereja jemaat orang Mibu.

    e-JEMMi 10/2006


    Duduk berdempetan di antara banyak saudara saudari kami dalam Kristus dari suku Banwaon, keluarga saya dan saya sendiri tertawa dan bersenda gurau sambil jari-jari kami menelusuri nasi yang baru dimasak. Benar-benar hasil panen yang menakjubkan!


    Para remaja putri dengan seksama menaruh hidangan Thanksgiving tersebut ke dalam daun pisang yang bersih. Beberapa pemuda mendapat bagian yang cukup menantang -- dua babi liar yang berhasil ditangkap kemarin, hari ini akan dimasak dan dipotong kecil-kecil, termasuk tulang-tulangnya. Hidangan itu akan disajikan bersama mie telur rebus yang dicampur dengan sarden dan saus tomat.


    Jika makanan standar Anda adalah kentang manis dan daun-daun hijau yang dipetik dari hutan untuk disajikan sebagai sayuran; atau jika garam adalah sebuah camilan dan nasi hanya Anda makan sebagai selingan, apakah Anda akan menganggap ini sebagai perjamuan makan besar?


    Suara riuh rendah pun membahana saat tiap orang menikmati hidangan lezat tersebut. Sisa makanan dengan hati-hati akan dibungkus daun pisang untuk dibawa pulang dan dimakan pada hari berikutnya. Butuh lima kali proses masak untuk melayani semuanya.


    Ketika tiba saatnya untuk berkumpul di ruang pertemuan, orang-orang pun segera bergeliat mengambil tempat di lantai kayu ruang itu. Karena membludaknya orang, yang lain sampai-sampai harus berada di halaman. Lalu beberapa guru Alkitab, termasuk dua orang yang diundang dari suku lain, membagikan Firman Tuhan.


    Ketika saya berhenti untuk melihatnya, ketidaknyamanan saya atas lantai keras itu pun berubah menjadi kekaguman. Saya dikelilingi oleh orang-orang percaya dari suku Bawaon, wajah-wajah mereka menunjukkan minat yang sangat besar untuk mendengarkan apa yang dikatakan para pengkhotbah, dan tersenyum saat para remaja menyanyikan lagu-lagu pujian dan penyembahan.


    Ya, pada waktu itu keluarga saya memang sedang mengalami patah semangat, kekuatiran, malaria, ular, dan berbagai ketakutan; kami juga merasa rindu dengan keluarga besar kami, namun semua ini sangat layak untuk diperjuangkan.


    Sebelum suku Banwaon mengenali Yesus sebagai Juruselamat mereka, mereka selalu mengadakan korban persembahan bagi roh-roh atas keberhasilan panen mereka. Sekarang, mereka merayakan kemurahan Tuhan pada mereka.



    [Sumber: New Tribes Mission, December 2005]

    Pokok Doa:

    1. Doakan agar iman suku Banwaon terus bertumbuh dan semakin kokoh serta menghasilkan buah yang dapat dibagikan kepada saudara-saudara mereka yang belum percaya dan kepada suku tetangga mereka.
    2. Berdoa untuk keluarga misionaris NTM yang melayani suku Banwaon. Doakan keteguhan mereka untuk dapat terus melayani di antara suku ini, kesehatan keluarga mereka, dan tercukupinya kebutuhan mereka selama melayani.

    e-JEMMi 01/2006

    Papua Nugini Tahun 2007

    Sementara itu, Indonesia sangat membutuhkan kualitas pendidikan yang bagus. Dari Papua, Wally dari Mission Aviation Fellowship mengatakan bahwa dari 42 negara, anak-anak Indonesia berada pada peringkat terakhir dalam bidang keterampilan menyelesaikan masalah. Ia mengatakan bahwa hal itu memengaruhi kerinduan mereka untuk melatih orang-orang lokal dalam melakukan pekerjaan misi. Ia berkata, "Kami telah mencoba selama bertahun-tahun untuk melatih orang Papua sebagai pilot mekanik dan belum juga berhasil. Hal itu bukan karena mereka bodoh, tapi karena sistem pendidikan yang salah, terutama dalam kemampuan menyelesaikan masalah." MAF ingin membuka sekolah asrama untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saat ini rencana tersebut sedang disusun. Wally percaya bahwa sekolah ini akan memberi dampak besar bagi Indonesia. "Kami tidak hanya melatih mereka untuk menjadi pilot/mekanik, tapi lebih daripada itu. Kami ingin memampukan mereka untuk menjadi pemimpin di mana pun -- baik dalam pemerintahan, gereja, maupun tempat-tempat lain," tandasnya.

    Diterjemahkan dari : Mission News, Agustus 2007
    Berita selengkapnya : http://www.MNNonline.org/article/10251

    Pokok Doa

    • Doakan Mission Aviation Fellowship dalam perintisan pembangunan sekolah yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Papua. Doakan pula agar mereka beroleh kebijaksanaan ketika melakukan survey untuk lokasi pembangunan sekolah.

    • Berdoalah agar Tuhan mencukupkan kebutuhan akan dana dan tenaga pengajar sehingga kerinduan untuk menghasilkan para pemimpin yang berdampak pun dapat terwujud.

    e-JEMMi 42/2007



    Setelah banyak menutup diri, akhirnya sebuah suku kecil di Papua Nugini menerima Kristus. Bertahun-tahun yang lalu, suku Bisorios di Wilipa memberitahu para misionaris mengenai tuhan baru yang telah datang kepada mereka. Bob Kennel dari New Tribes Mission menjelaskan, "Tuhan mereka mengajari mereka bagaimana untuk hidup, ia memberi mereka bahasa baru dan berkata, `Jangan dengarkan kata-kata orang kulit putih.` Jadi, daerah kecil itu adalah pemuja sejati Dewa Dinaiya selama bertahun-tahun, dan menutup diri terhadap Injil." Bulan Maret ini, tanpa memedulikan penolakan oleh orang-orang di Wilipa, para misionaris dengan susah payah menaiki gunung selama tiga hari untuk menjangkau mereka. "Mereka mengajar orang-orang di suku itu dan memberitakan Injil. Jumlah mereka tidak banyak -- 25 orang -- namun sembilan belas dari mereka menerima Yesus," tambahnya lagi.

    Diterjemahkan dari : Mission News, Agustus 2007
    Berita selengkapnya : http://www.MNNonline.org/article/10303

    Pokok Doa

    • Bersyukur untuk kasih Tuhan bagi suku kecil Bisorios di Wilipa. Kiranya kehidupan Kristen mereka dapat terus bertumbuh dan berbuah.
    • Berdoalah juga bagi para misionaris yang harus mendaki gunung guna memberitakan kasih Kristus dan membawakan bahan-bahan kekristenan untuk mereka. Doakan agar semangat mereka tetap menyala-nyala dan langkah mereka diikuti oleh banyak orang Kristen lainnya.

    e-JEMMi 41/2007



    Sementara itu, penerjemahan Alkitab di Irlandia Baru, Papua Nugini, mulai mendapat dukungan. Bruce dari Wycliffe Associates mengatakan, "Wycliffe Associates baru saja memulai usaha kerja sama baru dalam rangka menerjemahkan Alkitab ke dalam kira-kira lima belas bahasa tambahan mereka dengan jangka waktu lima tahun ke depan." Irlandia Baru berada di pesisir Papua Nugini, di Pasifik Selatan. Di akhir tahun 1990-an, para misionaris menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam satu bahasa, kemudian mulai membangun pusat pelatihan untuk membantu penduduk setempat belajar bagaimana menerjemahkannya. Namun, tahun lalu fasilitas itu habis terbakar. Bruce mengatakan bahwa Wycliffe Associates membantu membangunnya kembali. "Kami mempunyai tim yang ada di sana pada bulan Januari dan Februari. Selanjutnya, kami akan membangun tempat pelatihan yang lebih besar sehingga benar-benar dapat menampung kelompok besar tersebut." Wycliffe juga membantu di bidang yang lain. "Peran kami adalah menyediakan tenaga relawan teknik dan administratif untuk membantu kelompok-kelompok yang sedang berupaya menerjemahkan itu. Kami juga mendanai segala kebutuhan yang menyangkut proses penerjemahan tersebut.

    Diterjemahkan dari : Mission News, Mei 2007
    Berita selengkapnya : http://www.MNNonline.org/article/9883

    Pokok Doa

    • Berdoalah agar rumah pelatihan dan fasilitas baru yang sudah disediakan Wycliffe Associates untuk proyek penerjemahan Alkitab di Papua Nugini bisa digunakan dengan maksimal.

    • Doakan juga agar proses penerjemahan Alkitab ke dalam lima belas bahasa Papua Nugini lainnya dapat dikerjakan dengan ketepatan dan ketelitian yang tinggi sehingga memudahkan orang dalam memahami Alkitab.

    e-JEMMi 27/2007

    Papua Nugini Tahun 2008

    Ketika seorang misionaris dari Wycliffe Associates bertanya kepada salah seorang pria dari Papua Nugini tentang mengapa ada delapan ratus bahasa dalam satu suku di pulau yang sama, pria itu dengan cepat menjawab pertanyaan tersebut, "Karena kami saling membenci."

    Dengan berlalunya waktu dan pengenalan Injil, terjadilah pemulihan yang luar biasa. Namun, penghalang komunikasi di antara masyarakat tetap ada, dan hal itu juga yang membatasi penyediaan Alkitab bagi masing-masing kelompok bahasa. Alkitab adalah kunci untuk menghasilkan murid-murid yang mengenal Tuhan secara pribadi dan yang rindu akan terjadinya pemulihan atas perpecahan yang ada di lingkungannya. Hanya ada kurang dari enam juta jiwa yang tinggal di negara yang terletak di Samudra Pasifik ini, dan sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan. Pelestarian gaya hidup tradisional dilindungi hukum.

    Wycliffe Associates berusaha keras untuk menerjemahkan Alkitab di Papua Nugini. Meskipun begitu, para penerjemah terkadang harus mempekerjakan staf pembantu karena di sana hanya ada satu staf pembantu sukarelawan untuk masing-masing penerjemah. Di sini, waktu dan tenaga sangat terkuras, semuanya dikerahkan untuk menyediakan lebih banyak Alkitab.

    Papua Nugini merupakan lokasi terbesar Wycliffe Associates bagi para sukarelawan. Ada banyak lowongan yang tersedia bagi sukarelawan yang ingin membantu di sana, termasuk guru bahasa Inggris SMU, pengawas perbaikan landasan terbang, manajer cabang pelayanan, perawat, dan bapak/ibu penjaga asrama pemuda.

    Empat dari posisi-posisi tersebut ada di Ukarumpa, di mana ada tiga ratus keluarga yang sedang melakukan penerjemahan untuk seluruh negeri. Ribuan orang menantikan Alkitab yang diterjemahkan ke dalam bahasa mereka masing-masing, jadi lowongan apa pun yang terisi nantinya, hal itu bisa mempercepat proses tersebut. Untuk mempelajari lebih banyak tentang lowongan itu atau lowongan-lowongan lain, kirimkan email ke: < web(at)wycliffeassociates.org >. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Mission News Network, Agustus 2008

    Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11556/

    Pokok doa:

    • Mengucap syukur atas masuknya Injil dan pemulihan yang terjadi atas masyarakat Papua Nugini. Doakan agar masyarakat di sana dapat mengaplikasikan teladan Kristus untuk saling mengasihi.

    • Doakan untuk penyedia Alkitab ke dalam bahasa-bahasa lokal di Papua Nugini, mengingat masyarakat di Papua Nugini perlu belajar lebih dalam firman Tuhan.

    • Berdoa juga untuk tim Wycliffe Associates yang sedang berupaya menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa lokal di Papua Nugini. Doakan untuk tenaga sukarela yang sangat dibutuhkan agar pekerjaan Tuhan ini bisa semakin banyak dikerjakan.

    e-JEMMi 44/2008



    Sebanyak 59 orang suku Siawi yang baru bertobat, memutuskan untuk mengikut Tuhan dan mendapatkan baptisan air pada hari Minggu, 8 Juni, demikian dilansir New Tribes Missions. Saat ini, kira-kira ada seratus orang Siawi yang sudah dibaptis dan semakin bertumbuh dalam iman.

    Banyak halangan muncul, namun orang Siawi tidak membiarkan ibadah baptisan dibatalkan. Misalnya, sungainya dangkal karena selama seminggu hujan tidak turun, oleh karena itu orang Siawi membuat bendungan untuk membuat genangan air yang lebih dalam. Mereka juga sempat menunda baptisan selama beberapa waktu karena menunggu seorang misionaris, Tom, sembuh dari sakit malarianya.

    Karena Tom masih lemah, dia dan misionaris lain, Jason, meminta Kwae dan Liae menggantikannya dalam ibadah baptisan tersebut. Kwae dan Liae dengan gembira menggantikannya, mereka pun mendapatkan kesempatan untuk membaptiskan putra-putrinya. Setelah baptisan, para misionaris meminta semua orang Siawi yang percaya untuk berdiri bersama-sama dengan umat percaya yang baru saja dibaptis itu.

    "Kerinduan kami adalah agar mereka mulai menyadari bahwa mereka adalah satu tubuh di dalam Kristus," tulis misionaris Danielle. "Gereja di sini memiliki banyak divisi, dan karenanya, selain surat Roma, mereka juga perlu diberi pelajaran dari surat 1 Korintus." Para misionaris mulai mengajarkan surat Roma setelah menyelesaikan surat Kisah Para Rasul beberapa minggu yang lalu. Sekitar seratus orang Siawi sudah mengikuti pelajaran Alkitab.

    Orang Kristen Siawi mulai menyadari bahwa mereka harus melakukan apa yang mereka pelajari dalam Alkitab. Ada larangan-larangan yang perlu mereka lakukan. Budaya mereka merupakan perbudakan atas ilmu sihir, roh-roh, sakit penyakit, dan kematian. Kwae menjadi semakin bijaksana setelah mendengar pelajaran terakhir dari Kisah Para Rasul. "Saya tidak bisa berhenti memikirkan apa yang Rasul Paulus katakan dalam Kisah Para Rasul 28:26. Yesaya menuliskan bahwa orang Yahudi akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti. Kami pun sama seperti itu," katanya.

    Pelajaran tentang baptisan muncul berkali-kali saat suku Siawi mempelajari Kisah Para Rasul dan para misionaris menawarkan kesempatan bagi orang Siawi untuk dibaptis jika mereka tergerak. Mereka ingin memastikan bahwa orang-orang yang ingin dibaptis betul-betul mengerti pentingnya keselamatan dan tujuan baptisan.

    Mereka heran ketika Noa, Eke, dan Sek -- para pemuda yang mengacau di gereja -- menyatakan keinginan mereka untuk dibaptis. Eke sering melempari gereja dengan batu saat pelajaran Alkitab sedang berlangsung. "Oh, ya, sebelum saya menjadi pengikut Kristus. Saya tidak peduli dengan jalan Tuhan. Namun saat saya mendengar pengajaran Kisah Para Rasul, pemahamanku menjadi jelas," cerita Eke kepada Danielle dan Jason.

    "Saya tahu bahwa kematian Kristus membuat jalan bagiku ke surga. Darah-Nya telah tercurah bagiku dan tak ada cara lain untuk membayar dosaku. Saya ingin dibaptis karena itulah yang Yesus katakan untuk dilakukan semua orang yang percaya kepada-Nya. Saya ingin melakukan perintah Yesus." (t/Setyo)

    Diterjemahkan dari : Mission News Network, Agustus 2008
    Alamat URL : http://www.MNNonline.org/article/11336

    Pokok Doa:

    • Mengucap syukur untuk para petobat baru dari suku Siawi. Doakan agar mereka berakar kuat dalam Tuhan supaya mereka dapat bertahan dari berbagai macam pencobaan yang ingin menarik mereka kembali ke kehidupan lamanya.
    • Doakan untuk kegiatan penginjilan yang dilakukan oleh para misionaris dan jemaat lokal di Siawi, agar Tuhan memampukan mereka dalam bekerja di ladang-Nya dan memberi kekuatan serta perlindungan.

    e-JEMMi 37/2008



    Keluarga Smith, pasangan misionaris dari The New Tribes Mission, melayani suku Diningat di Papua Nugini. Pada suatu malam, dalam sebuah pertemuan dengan orang-orang dari suku tersebut, hujan mulai turun. Orang-orang dari suku Diningat berkata bahwa orang-orang dari suku lainlah yang telah membuat hujan turun untuk mengacaukan pertemuan mereka. Karena merasa kecewa dengan pernyataan tersebut, pasangan Smith bertanya kepada suku Diningat mengenai siapa yang mereka pikir telah membuat hujan turun. Suku itu menjawab bahwa Tuhanlah yang telah membuat hujan.

    Sedikit membingungkan, bagaimana mereka dapat menjawab dua pertanyaan yang mirip tapi menjawabnya dengan jawaban yang berbeda. Pasangan Smith bertanya kembali kepada mereka apakah seseorang telah membuat hujan turun.

    Lagi-lagi, suku itu menjawab, "Ya, seseorang dari desa tetanggalah yang telah melakukannya."

    Smith kemudian bertanya kepada mereka mengenai siapakah pemilik dan penguasa segala hal, dan mereka menjawab, "Tuhan." Akan tetapi, ketika Smith bertanya apakah mereka berpikir bahwa manusia dapat mengendalikan cuaca, mereka menjawab, "Tidak! Itu tidak benar!"

    Kemudian, pasangan Smith mengetahui bahwa suku Diningat sengaja memberikan jawaban yang berbeda. "Mereka melakukannya untuk membuat kita menyala-nyala dan mengajar dengan lebih berapi-api! Ha! Saya rasa itulah cara mereka mempermainkan anjuran setan," tulis Smith.

    NTM meminta agar Anda berdoa supaya keinginan suku Diningat untuk mengenal Tuhan lebih jauh itu terus berkelanjutan. Berdoalah agar mereka tetap mau "bersendau-gurau" dan mendengarkan Injil dengan sungguh-sungguh. (t/Setyo)

    Diterjemahkan dari : Mission News Network, April 2008
    Alamat URL : http://www.mnnonline.org/article/11003

    Pokok doa:

    1. Doakan Pasangan Smith yang sedang melayani di Papua Nugini, agar Tuhan memberi hikmat dan pencerahan kepada mereka sehingga mereka dapat melayani penduduk sekitar dengan hati yang penuh dengan belas kasih.
    2. Berdoa agar Tuhan mengirim lebih banyak lagi utusan Injil ke Papua Nugini, mengingat masih banyak suku-suku yang belum terjangkau oleh Injil di sana.

    e-JEMMi 24/2008

    Papua Nugini Tahun 2009

    Anda tidak pernah terlalu tua untuk dibaptis. Itulah pesan yang disampaikan oleh Namb kepada orang-orang yang hadir dalam ibadah pembaptisannya di Yano Kambulupira, Papua Nugini. Dia dibaptis pada usia 106 tahun.

    Namb adalah seorang ketua yang membawahi para ketua daerah setempat. Pada tahun 1975, dia memutuskan -- menentang kehendak teman-teman sesukunya -- untuk mengizinkan misionaris Advent, Paul, untuk mendirikan gereja di kampungnya.

    Beberapa tahun kemudian, Paul mendapat beberapa ancaman pembunuhan dan pekerjaannya terus-menerus dihalangi. Sebagai orang yang cinta damai, Namb membelanya dan meyakinkan sukunya agar mengizinkan Paul tinggal di kampung tersebut. Tetapi, walau Namb membela Paul dan mengizinkannya mendirikan gereja di kampung itu, bahkan mengerahkan penduduk untuk membantu pembangunan gereja, dia masih tetap menyembah roh nenek moyangnya.

    Selama 30 tahun, dia tidak datang ke gereja. Namun akhirnya, pada tahun 2005, Namb ke gereja untuk pertama kalinya dan beberapa bulan kemudian dia menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Ketika dibaptis, seluruh keluarganya ikut hadir, yaitu lima istri dan lebih dari 60 anak serta 300 cucu! (t/Setyo)

    Diterjemahkan dari:

    Nama buletin : Body Life, Edisi Oktober 2008, Volume 26, No. 10
    Nama kolom : World Christian Report
    Judul asli artikel : Papua New Guinea: 106-Year-Old Chief Baptized
    Penerbit : 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
    Halaman : 1

    Pokok Doa:

    • Bersyukurlah kepada Tuhan atas setiap jiwa baru yang dimenangkan bagi Kristus. Secara khusus, berdoa bagi Namb yang telah memproklamirkan hidup barunya. Biarlah Namb dipakai Tuhan untuk memenangkan keluarga, suku, bahkan negaranya. Doakanlah pula agar Namb tetap bertahan, meskipun banyak godaan yang dapat membuat dia kembali ke kebiasaan lamanya.

    • Doakan setiap hamba Tuhan yang melayani masyarakat di Papua Nugini. Minta agar Tuhan memampukan mereka melayani masyarakat di sana, khususnya mereka yang masih terikat dengan okultisme.

    e-JEMMi 01/2009



    Tonga

    Doa bagi Tonga

    Tonga Tahun 2008

    Beberapa organisasi bekerja sama untuk mendistribusikan satu salinan Kabar Baik kepada setiap anak di Kerajaan Tonga. Kerajaan ini terletak di antara Hawai dan Selandia Baru, dan terdiri atas 176 pulau. Negara ini adalah negara Kristen yang taat dan Hari Sabat di sana dinyatakan sebagai hari sakral dalam Undang-Undang Tonga. Awal tahun ini, Menteri Pendidikan mengesahkan "Book of Hope" dan menyetujui pendistribusiannya ke seluruh sekolah dan lembaga pendidikan di Tonga. Setelah diadakan pelatihan pada bulan Maret, penjangkauan terhadap seluruh negara itu mulai dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendatangi setiap pulau-pulau berpenghuni untuk memastikan agar setiap anak di Kerajaan Tonga mendapatkan firman Tuhan.

    Diterjemahkan dari:

    Judul buletin : Body Life, Edisi Oktober 2007, Volume 25, No. 10
    Halaman : 1

    Pokok doa

    • Doakan program penjangkauan anak-anak di Tonga, agar Tuhan memberi hikmat, kekuatan, dan kesabaran sehingga penyelenggaraan dapat berlangsung dengan baik.
    • Berdoalah untuk Kerajaan Tonga, agar pengenalan mereka akan Tuhan semakin bertambah dan Tonga bisa menjadi berkat untuk negara-negara yang berada di sekitar mereka.
    • Doakan juga agar aparat pemerintah dapat memberikan suasana aman selama program pembagian "Book of Hope" ini diadakan.

    e-JEMMi 9/2008