You are hereArtikel Misi

Artikel Misi


Artikel-artikel di bawah ini kiranya dapat semakin memotivasi Anda untuk semakin giat melayani-Nya di ladang manapun Anda ditempatkan. Dapat mengenalkan dan mendekatkan Anda ke dunia misi, menguatkan hati dan menambah wawasan. Kiranya menjadi berkat!

Hati Tuhan untuk Semua Bangsa: Kehendak Allah Bagi Dunia

"Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu." (Mazmur 86:9)

Mencari Kehendak Tuhan

Sejak berjanji di malam Natal, tekad saya untuk kelak menjadi misionaris sudah bulat. Saya yakin saya tidak akan memilih jalan hidup yang lain. Tapi berbagai pertanyaan memenuhi pikiran saya, "Ke mana saya akan pergi? Mungkinkah anak desa seperti saya menjadi misionaris? Bagaimana caranya menjadi misionaris? Akankah keluarga saya mengizinkan saya pergi jauh dari mereka? Gadis Nias tidak boleh jauh dari orang tuanya, dan saya anak perempuan bungsu. Bagaimana caranya mengatakan keinginan ini kepada orang tua saya?" Hati saya berdebar-debar setiap kali memikirkan hal ini.

Bagaimana Mendoakan Para Misionaris

Jemaat-jemaat setempat yang ingin menaati kehendak Allah tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, melainkan harus bersedia untuk terlibat dalam misi sedunia. Itulah sebabnya mereka diminta untuk mendoakan para tenaga yang bersedia diutus.

Tantangan untuk Anak Muda Saat Ini

Yesus Kristus, ketika ada di dunia juga terus memberi tantangan-tantangan pada mereka yang ingin mengikuti-Nya. Ketika Zakheus memanjat pohon supaya bisa melihat-Nya, Yesus pun tiba-tiba berkata padanya "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." (Luk. 19:5). Yesus juga menantang wanita yang Ia temui di sebuah sumur ketika Ia mengatakan "Berilah Aku minum" (Yoh. 4:7). Hari ini, Yesus juga sedang menantang para anak muda untuk mempunyai komitmen yang lebih dalam.

Pemuda: Hamba Pergerakan

Pemuda adalah tiang negara. Pepatah ini memang ada benarnya. Benar pula bila kita katakan pemuda adalah tiang gereja di masa depan. Mengapa? Karena di tangan orang-orang yang masih muda inilah terletak nasib pergerakan di masa depan. Orang-orang yang mungkin kita anggap masih "bau kencur", tapi di masa depan mereka akan mengemban satu tanggung jawab yang besar. Karena di pundak merekalah terletak masa depan pergerakan yang ada.

Panutan Melalui Disiplin: Belajar Pemuridan Dari Tuhan Yesus

Saya memilih perguruan tinggi sebagai tempat saya melanjutkan pendidikan, sebagian karena seorang gadis yang telah memuridkan saya pada waktu saya masih duduk di bangku SMA. Dia seorang konselor perkemahan kampus musim panas ketika saya bertemu dengan dia, dan saya sendiri seorang konselor junior yang sedang mengikuti pelatihan. Saya tidak ingat persis semua yang diajarkannya kepada saya, tetapi kasihnya kepada Tuhan Yesus dan kepada saya sangat nyata. Tawa dan senyumnya membuat orang lain pun ikut tertawa dan tersenyum. Dia adalah seorang yang sangat menyenangkan.

Pendekatan yang Wajar dan Positif

Di satu negara ada pepatah berbunyi, "dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan seratus ekor domba, tetapi untuk memimpin seratus orang dibutuhkan seratus tongkat".

Pola Pemuridan Pemilihan Pelatihan Yesus

Sejak zaman lahirnya gereja mula-mula, kualitas pemuridan selalu menjadi bahan sorotan yang sangat tajam dalam pertumbuhan gereja. Barnabas dan Paulus -- Paulus hasil dari pemuridan Barnabas -- misalnya, merupakan cermin kesuksesan pemuridan. Ketika mereka memberitakan Injil di Listra, mereka berdua dipanggil dengan nama dewa-dewa.

Kreativitas dalam Pelayanan

Yang membedakan gereja yang maju dengan gereja yang membosankan dan mandek ialah dalam hal kreativitas. Memang unsur ini bukanlah satu- satunya, namun sangat banyak memengaruhi maju-mundurnya suatu pelayanan.


Gereja yang mengabaikan kreativitas cepat atau lambat akan ditinggalkan jemaatnya. Situasi inilah yang kita saksikan sekarang ini, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Tiba-tiba saja sebuah gereja dijubeli oleh jemaat yang hadir, bahkan beberapa gereja tertentu harus menyelenggarakan empat sampai lima kali kebaktian pada satu hari Minggu. Sementara gereja yang lain dicap "membosankan", tidak punya Roh Kudus, dan "mati". Sikap jemaat yang demikian bisa menyebabkan pertikaian antarpemimpin gereja. Padahal, kebanyakan persoalan terletak pada kreativitas pelayanan.