You are hereArtikel / Bagikan Injil secara Lebih Efektif dengan Menunjukkan Kepedulian
Bagikan Injil secara Lebih Efektif dengan Menunjukkan Kepedulian
Sebagai orang Kristen kita harus selalu ingin menjadi lebih efektif dalam membagikan Injil. Pada akhirnya, ya, kita percaya pada kedaulatan Allah. Dia adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan. Kita seharusnya tidak mencoba untuk memaksa atau memanipulasi orang untuk percaya Injil.
Namun, saya juga percaya bahwa Allah memilih untuk menggunakan orang-orang, seperti Anda dan seperti saya, yang telah mengalami kabar baik keselamatan untuk mewartakannya kepada orang lain.
Peduli Saat Kita Membagikan Injil
Jadi, pertanyaannya menjadi, bagaimana kita bisa lebih efektif membagikan kabar baik ini? Bolehkah saya menyarankan bahwa satu cara sederhana untuk membuat kesaksian Anda lebih efektif adalah dengan memperhatikan orang lain.
Kebenaran yang dingin dan keras yang terlepas dari kebaikan dan kelemahlembutan tidak akan membantu siapa pun. Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi kesaksian saya bukanlah bahwa saya mendengar seseorang di jalan meneriaki saya tentang mati dalam dosa dan bahwa saya tiba-tiba diliputi oleh kebaikan dan keindahan Allah.
Jadikan Itu Bersifat Pribadi
Kepedulian terhadap orang lain tampaknya menjadi salah satu hal utama yang digunakan Roh untuk mengambil kebenaran yang abstrak dan jauh dan mendekatkannya, menjadikannya bersifat pribadi. Begini cara penulis Charles Jefferson mengatakannya:
Dokter tidak pernah berurusan dengan manusia dalam keramaian. Satu pasien pada satu waktu. Itu adalah aturan di semua rumah sakit di seluruh dunia. Setiap pasien memiliki bagannya sendiri di kepala tempat tidurnya. Suhu tubuhnya, denyut nadinya, dan jumlah pernapasannya dicatat dengan cermat. Setiap pasien memiliki dietnya sendiri, pengobatan khusus, dan jenis perawatannya sendiri. Kewaspadaan tanpa tidur dari pengamatan dan akurasi perawatan individu manusia inilah yang telah memenuhi dunia modern dengan keajaiban, dan memberikan para dokter tubuh prestise yang tak tertandingi. Kebijakan yang sama yang diterapkan di gereja-gereja kita akan membawa hasil yang sama mencengangkannya.
Perhatian secara Individu
Satu pasien pada satu waktu. Setiap orang itu unik dan punya cerita yang berbeda. Meskipun dosa selalu menjadi akarnya, setiap orang memiliki rasa sakit, kebiasaan, dan gangguan yang berbeda. 2 Korintus 1:3-4 (AYT) memberi kita gambaran alkitabiah tentang seperti apa bentuk kepedulian ini di antara umat Allah:
Diberkatilah Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami juga bisa menghibur mereka yang berada dalam berbagai penderitaan dengan penghiburan, yang kami sendiri dihibur oleh Allah.
Kita melayani Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah segala penghiburan. Ini bukan hanya sebuah ekspresi; itu adalah Diri-Nya. Esensi-Nya. Sebagaimana kita telah menerima, kita memberi. Seperti yang dikatakan Jeff Vanderstelt, "Apa yang Allah lakukan kepada Anda, Dia ingin melakukannya melalui Anda."
Tiga Cara Menunjukkan Kepedulian Saat Kita Membagikan Injil
Belas kasihan dan penghiburan seharusnya tidak berhenti pada kita. Ini adalah tema di seluruh Kitab Suci. Apa yang telah kita alami melalui Yesus kita harus dialami orang lain. Berdasarkan kebenaran ini, berikut adalah tiga cara agar kita dapat menjadikan kesaksian Injil kita lebih efektif dengan memperhatikan orang lain.
Dengarkan Cerita
Tidak ada dua orang yang memiliki cerita yang sama. Cerita kita mencakup semua yang telah membawa kita menjadi siapa kita hari ini. Lingkungan kita, pengaruh kita, luka kita, dosa kita, karunia kita, kelemahan kita -- semua yang kita alami telah berperan dalam membentuk siapa kita hari ini.
Dengarkan cara orang berbicara tentang apa yang mereka hargai. Mengapa mereka menghargai apa yang mereka lakukan? Bagaimana orang menghabiskan waktu mereka? Semua pertanyaan ini membantu Anda melihat sekilas cerita seseorang.
Mulailah dengan Mereka
Memperhatikan orang dengan baik berarti menemui mereka di mana mereka berada, dan sering kali itu jauh dari tujuan kita untuk memulai. Dimulai dengan disposisi atau sikap mereka terhadap agama, gereja, atau peristiwa tertentu dapat membuat perbedaan besar.
Memperhatikan orang lain berarti mencari tahu apa yang mereka pedulikan. Yesus telah menjadi model dengan sempurna seperti apa rasanya berada pada level mata yang sama dengan orang-orang yang ingin Anda jangkau. Secara harfiah, Yesus meninggalkan takhta-Nya dan mengenakan daging dan darah untuk menemui kita di tempat kita berada. Jalan Yesus dimulai dengan orang lain.
Tunjukkan Allah
Mengutip Reformator Martin Luther, "Kita hanya pengemis yang memberi tahu pengemis lain di mana roti itu berada." Kita hanyalah tanda. Kita bukanlah tujuan dari jalan. Akan selalu ada orang yang lebih peduli daripada kita, yang menghibur lebih dari yang kita bisa, yang mendengarkan lebih baik daripada kita. Cara terbaik kita dapat memperhatikan orang lain adalah dengan mengarahkan mereka kepada Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Radical |
Alamat situs | : | https://radical.net/article/share-the-gospel-more-effectively-by-caring |
Judul asli artikel | : | Share the Gospel More Effectively by Caring |
Penulis artikel | : | Ethan Campbell |
- Login to post comments
- 555 reads