E R I T R E A
Seorang Kristen di Eritrea mengatakan bahwa penganiayaan terhadap
umat percaya di Eritrea semakin meningkat. Saat Injil diberitakan
dan disebarkan secara efektif di seluruh penjuru dunia, maka ada
harga yang harus dibayar. Harga yang harus dibayar itu sangat jelas
dirasakan di Eritrea dan keadaannya menjadi semakin memburuk. Moses
(bukan nama yang sebenarnya) adalah seorang warga Eritrea yang
melayani di Strategic World Impact. Dia menceritakan tentang
penganiayaan yang terjadi di negaranya. "Sembilan denominasi yang
ada di Eritrea sudah ditutup oleh pemerintah. Tepat sesudah
penutupan tersebut, gereja-gereja mulai melakukan ibadah `bawah
tanah`. Namun, pemerintah mengetahuinya dan kemudian menangkap
mereka. Saat ini ada 1.125 petobat baru di Eritrea yang berada di
penjara." Meskipun demikian, kata Moses, kejadian tersebut tidak
menyebabkan gereja mati. "Sekarang gereja yang ada di Eritrea adalah
gereja-gereja yang militan. Gereja mengadakan ibadah dan seminar
secara sembunyi-sembunyi. Meskipun gereja-gereja telah ditutup, jiwa-
jiwa baru terus berdatangan untuk menerima keselamatan dari Yesus
Kristus."
Sumber: Mission Network News, June 15th 2005
- Doakan umat percaya di Eritrea yang dipenjara oleh pemerintah agar
tetap bertekun dalam iman mereka.
- Bersyukur kepada Tuhan atas jiwa-jiwa baru datang yang menerima
Kristus dalam hidupnya, di tengah-tengah lingkungan Eritrea yang
penuh penganiayaan.
e-JEMMi 25/2005
Ketegangan yang terus meninggi di antara Eritrea dan Ethiopia mulai
terasa dampaknya bagi gereja. Carl Moeller dari Open Doors
mengatakan bahwa hal ini memberikan dampak bagi para jemaat.
"Konflik perbatasan antara Eritrea dan Ethiopia terus berlanjut dan
semakin memanas. Pemerintah Eritrea melanjutkan dengan menggunakan
dalih ketidakstabilan sebagai sarana untuk mempertahankan
populasinya dan tidak memberikan hak kebebasan dasar, termasuk
hak kebebasan dalam beragama." Sebagai hasilnya, hidup di Eritrea
seperti hidup di suatu daerah yang sedang berperang. Kebebasan
beragama telah dikekang dengan hebat namun sangat sulit untuk
dilaporkan karena adanya penghentian surat kabar secara efektif.
Namun, saat laporan-laporan tentang penganiayaan mulai bermunculan,
maka menurut Moeller, kekuatan gereja mulai dibangun. "Saat ini
merupakan salah satu paradoks terbesar bagi gereja di Eritrea.
Sepanjang sejarah, dimana ada gereja yang paling banyak mengalami
penganiayaan, maka gereja itu mengalami pertumbuhan yang paling
pesat. Itulah alasannya mengapa para pekerja lapangan dari Open
Doors dan jalinan hubungan nasional yang kami miliki di seluruh
penjuru bumi mengatakan bahwa penganiayaan, di satu sisi juga
mendatangkan kebaikan. Melalui penganiayaan itu, gereja bisa melihat
kebutuhan sejatinya, yaitu untuk tetap percaya dan terus bersandar
kepada Allah dalam menghadapinya."
Sumber: Mission Network News, July 14th 2005
- Doakan gereja dan jemaat di Eritrea yang saat ini mengalami
penganiayaan supaya mereka terus percaya kepada Allah dalam
menghadapi setiap kesulitan.
- Berdoa untuk pelayanan Open Doors di Eritrea agar bisa menguatkan
para jemaat dan gereja dalam menghadapi tekanan pemerintah dan
penganiayaan.
e-JEMMi 30/2005
Perhatian dan kepedulian Internasional adalah kebutuhan mendesak
bagi orang-orang Kristen yang berada di penjara, Eritrea. Eritrea-
AS (MNN) -- Sementara itu, sekitar 900 orang Kristen telah dihukum
penjara di Eritrea, Afrika. Apakah kesalahan mereka? Mempraktikkan
iman mereka dalam Yesus Kristus. Sebagai respon atas hal itu, "Open
Doors" mengundang orang-orang Kristen untuk mendukung orang-orang
percaya di Eritrea. Melalui pelayanan pemuda mereka yang bernama
"Underground", wakil dari "Open Doors", Jeff Shreve berkata bahwa
mereka memfasilitasi para pemuda untuk dapat turut membantu: "Kita
ingin supaya gereja dan para pemuda Kristen di Amerika memberi
perhatian atas kenyataan akan adanya hukuman yang diterapkan bagi
pengikut Kristen. Fokus kita adalah di Eritrea, namun ini hanyalah
sebuah cerminan dari apa yang terjadi di berbagai belahan dunia
lainnya, jadi kita ingin supaya mereka mempelajari apa yang terjadi
dan ikut terlibat di dalamnya." Ini adalah situasi yang mendesak,
itulah mengapa perhatian dan keterlibatan sangat dibutuhkan. Shreve
berkata bahwa mereka berharap dapat mengumpulkan dana sebesar 56
ribu dollar. "Pemenjaraan itu tidak berhenti, tidak berkurang. Namun
justru meningkat akhir-akhir ini, sehingga apa yang akan kita
lakukan adalah yakin dan menguatkan gereja-gereja yang tersisa,
menguatkan para pendeta, para keluarga. Jadi, dana sebanyak itu akan
disalurkan untuk membantu orang-orang Kristen itu.
Sumber: Mission Network News, August 16th 2005
- Doakan orang-orang Kristen di Eritrea yang di penjara agar Tuhan
senantiasa memberikan kekuatan jasmani dan rohani kepada mereka.
Doakan agar Roh Kudus menyertai dan melindungi mereka selama di
penjara.
- Mengucap syukur atas dedikasi Open Doors bagi orang-orang Kristen
yang teraniaya. Doakan pelayanan yang mereka lakukan dalam
Underground supaya melalui pelayanan ini pemuda-pemuda Kristen
memiliki bekal rohani yang cukup untuk memperkuat gereja-gereja
teraniaya.
e-JEMMi 34/2005