Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 29
dari 43 negara

S U D A N

Sudan--Sudan menolak resolusi perdamaian yang diajukan PBB. Akibatnya, upaya menghentikan pembantaian yang terjadi di Darfur menjadi tidak pasti. Lindsay Vessey dari Open Doors` Advocacy Coordinator menyatakan bahwa orang-orang Kristen menjadi lebih mewaspadai tragedi di Sudan ini, baik yang terjadi di Utara maupun di Darfur. Dalam waktu dekat mereka akan mengadakan dua aksi kampanye, yang pertama adalah kampanye mobilisasi doa agar gereja yang teraniaya dapat berhubungan dengan gereja di Barat. "Kedua, bisa dibilang kami melakukan kampanye melalui surat elektronik (e-mail) dengan Sekjen PBB Kofi Annan dan memberi tahu dia apa yang terjadi dengan orang-orang Kristen di Sudan," sambungnya lagi. Vessey juga menyatakan bahwa kampanye tersebut merupakan kesempatan untuk melakukan aksi solidaritas. "Kami semua adalah tubuh Kristus, dan sering kali di gereja Barat, kami hanya memikirkan tentang `kami` dan `mereka`. Yang diingini Tuhan bukanlah kami mengurus diri kami sendiri, dan mereka mengurus diri mereka sendiri, dan tidak ada yang lebih baik yang bisa kami lakukan selain menguatkan mereka dalam masa-masa sulit. Permohonan pertama yang diminta orang-orang Kristen teraniaya di seluruh dunia adalah doa kita.
[Sumber: Mission Network News, September 2006]

Pokok Doa:

  • Doakan saudara-saudara kita di Sudan agar mereka kuat, teguh, dan sabar menghadapi masa-masa sulit yang dialami mereka.
  • Doakan agar ada campur tangan PBB kepada orang-orang percaya di sana. Berdoalah senantiasa agar gereja-gereja di seluruh dunia bersatu hati dalam doa untuk mendukung gereja-gereja yang teraniaya.

e-JEMMi 38/2006


Etiopia dan Sudan -- Pertumbuhan gereja dan penginjilan di Etiopia dan Sudan yang demikian pesat membuat misionaris dari Nazarene, Howie Shute, menyebutnya sebagai pergerakan Tuhan paling besar yang pernah ia lihat seumur hidupnya. "Gereja-gereja telah memunculkan gereja-gereja lain yang juga memunculkan sejumlah gereja lainnya lagi." Organisasi Nazarene di distrik selatan pusat (termasuk di dalamnya Etiopia dan Sudan) melaporkan munculnya dua ratus gereja sepanjang satu setengah tahun terakhir. Sebagai tambahan, lebih dari lima puluh kelompok PA juga sedang dalam proses mendirikan gereja. "Ada begitu banyak penginjil di jalanan dan di berbagai pelosok wilayah. Semuanya mengadakan pengajaran Alkitab dan pembangunan gereja," katanya. "Mereka tetap berjalan meski dana kurang mencukupi." Denominasi itu berharap dapat mendirikan lebih dari empat ratus gereja baru untuk tahun ini, sementara para pemimpin gereja Etiopia telah menyebut target seribu gereja baru. "Pendeta- pendeta dan kongregasi-kongregasi telah mengalami penganiayaan, namun mereka tetap beriman akan panggilan Tuhan untuk memberitakan berita ini," kata Shute. "Mujizat Pentakosta mempertobatkan tiga ribu orang dalam sehari, namun kita di sini mempunyai 20.000 orang yang selama sehari berdoa agar dosa mereka diampuni."
[Sumber: PULPITHELPS, Vol.31 No.6, Juni 2006]

Pokok Doa:

  • Mari kita berdoa bersama-sama agar gereja-gereja baru dapat terus bertahan, tidak hanya memperkokoh bangunannya saja tetapi juga iman percaya jemaat. Doakan juga impian gereja-gereja baru untuk memiliki gereja baru lainnya.
  • Doakan para pendeta dan kongregasi-kongregasi yang mengalami penganiayaan. Berdoalah agar penganiayaan itu tidak membuat iman percaya mereka goyah.

e-JEMMi 26/2006


Perayaan satu tahun damai di Sudan membawa perkembangan baru dalam misi pada Januari 2005, perjanjian damai Sudan yang legendaris langsung membawa dampak. Kemerdekaan wilayah Selatan tercapai lewat pembentukan pemerintahan mandiri. Wakil organisasi SIM, Steve Strauss mengatakan bahwa terbuka kemungkinan adanya kesempatan sampai Pemilu berikut pada tahun 2011. "Kami mengirimkan tim-tim yang akan melibatkan kelompok misionaris dari Ethiopia dan Nigeria. Mereka inilah yang akan masuk, terutama untuk membantu membangun kembali infrastruktur pendidikan, sebagai guru SD namun kemudian juga melayani sebagai penginjil-pengajar untuk membantu merawat dan membangun gereja-gereja di Sudan." Strauss berkata kepada mereka yang terlibat pelayanan bahwa ada banyak hal yang perlu didoakan mengingat Sudan baru saja mengalami pemulihan setelah 21 tahun perang saudara. "Adalah penting bahwa situasi di Darfur tidak mempengaruhi keterbukaan terhadap Injil yang telah terjadi di wilayah selatan."

[Sumber: Mission Network News February 7th 2006]

Pokok Doa:
  • Doakan pemulihan negara Sudan; pemulihan ekonomi, politik, sarana dan prasarana untuk rakyat. Di atas segalanya mari kita bersama- sama menaikkan doa agar hati mereka dipulihkan dengan Kabar Keselamatan.
  • Berdoalah agar misionaris-misionaris Ethiopia dan Nigeria bisa mendapatkan semua visa, perijinan kerja, dan dana yang mereka butuhkan. Doakan agar mereka diperlengkapi secara rohani untuk menghadapi situasi-situasi yang sulit.

e-JEMMi 07/2006


Para pendeta di Sudan sedang merencanakan untuk mengadakan penginjilan outreach. Tetapi, realisasi rencana itu harus menunggu sampai perdamaian bisa diciptakan di negara yang masih mengalami perang saudara selama bertahun-tahun ini. Ketika perundingan- perundingan negosiasi perdamaian terus berlanjut, penginjil Amerika, Sammy Tippit, mengirim berita dari Afrika bahwa sebuah konferensi pendeta diadakan di Khartoum. "Para pendeta ini merasa bahwa saat ini menjadi persiapan rohani yang sangat bagus jika akhirnya perdamaian bisa diciptakan di negara ini. Dengan demikian akan terbuka luas kebebasan untuk menyebarkan Injil. Salah satu hal yang mereka katakan kepada saya adalah, mereka meminta saya untuk menyebarkan dan mengunjungi seluruh wilayah Sudan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan." Tippit mengatakan bahwa orang- orang Kristen harus bekerja cepat begitu perdamaian itu bisa dicapai. "Saya pernah mengalaminya di wilayah-wilayah lain, tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya adalah tahun-tahun dimana orang- orang akan sangat terbuka untuk Injil. Ketika hal-hal itu terlihat, maka saat itu jendela kesempatan untuk melakukan penginjilan terbuka lebar."

[Sumber: Mission Network News, February 2nd, 2004]

Pokok Doa:

  1. Doakan agar proses perdamaian di Sudan bisa segera terwujud.
  2. Berdoa untuk anak-anak Tuhan yang saat ini melakukan pelayanan di Sudan supaya bisa menjadi duta-duta Allah yang efektif untuk ikut membantu terciptanya perdamaian di Sudan dan mereka jeli untuk melihat celah-celah yang bisa dipakai untuk memberitakan Injil.

e-JEMMi 08/2004


Sekitar 30 orang percaya di antara penduduk Sudan telah dilatih mengenai penginjilan dan pelayanan outreach. Minggu berikutnya, mereka melakukan perjalanan ke wilayah yang dulunya menjadi zona perang untuk memberitakan Kabar Baik keselamatan Yesus Kristus. Bergabunglah dengan para pekerja Kristen di Sudan dalam doa agar umat percaya di Sudan dapat terus menerapkan apa yang telah mereka pelajari sehingga benih-benih yang ditanam melalui kesaksian mereka dapat bertumbuh dan menghasilkan panenan yang berlimpah.

Sumber: http://www.sudan101.com

  • Bersyukur kepada Allah yang telah menolong umat percaya di Sudan sehingga mereka dapat memahami pentingnya kesaksian Injil bagi penduduk Sudan.
  • Doakan agar Allah memberikan kekuatan dan hikmat bagi 30 pekerja Kristen di Sudan yang sudah dilatih agar mereka dapat memberitakan Injil dengan berani.

e-JEMMi 40/2002


Ada 18 orang pria dan wanita yang lulus dan memperoleh sertifikat dari Southwestern Baptist Theological Seminary, tanpa pernah sekalipun membuka buku catatan atau menulis paper. Di sebuah wilayah yang terpencil di negara Sudan bagian selatan terdapat sebuah Sekolah Alkitab yang mengajar para pemimpin gereja lokal tanpa menggunakan buku panduan, buku catatan ataupun pensil. Alat yang dibutuhkan para murid hanyalah telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, dan suara yang dapat didengar. Para misionaris International Mission Board dan Kenya Baptist mengajarkan Alkitab secara oral [lisan]. "Tingkat kelima adalah tingkat pendidikan tertinggi yang dicapai para murid." kata Tom Ogalo, misionaris dari Kenya Baptist. "Seluruh budaya mereka secara turun-temurun didasarkan dari kebiasaan oral. Karena itu masuk akal jika kita mulai mengajarkan pendidikan teologia secara oral."

Pelatihan orang Kristen dalam suatu masyarakat yang mayoritas penduduknya buta huruf merupakan tantangan yang serius bagi para misionaris. Southwestern Baptist Theological Seminary, di Fort Worth, Texas, bekerja sama dengan IMB untuk menemukan cara-cara dalam memperlengkapi orang-orang yang belajar secara oral mengenai kebenaran-kebenaran Alkitab. Banyak misionaris di seluruh dunia menggunakan metode 'Menceritakan/Mengajar Alkitab secara Kronologis' (Chronological Bible Storying) yang pertama-tama diperkenalkan oleh New Tribes Mission. Konsep ini mengajarkan dengan menceritakan kisah-kisah Alkitab secara kronologis dan disampaikan beberapa kali serta menghubungkan setiap kisah dengan kisah berikutnya dan juga tema/isu teologisnya. Ketika Injil tersebar dengan sukses dalam budaya oral dengan menggunakan konsep tersebut, para misionari menghadapi tantangan baru. Mereka perlu memperlengkapi para petobat baru dengan peran kepemimpinan untuk mengelola gereja-gereja yang sedang dirintis.

Sumber: NEWSBRIEF--2002-08-15

  • Bersyukur atas cara pengajaran Alkitab yang luar biasa unik ini untuk memberikan pendidikan teologia formal kepada penduduk di Sudan. Berdoa agar pendidikan teologi secara oral [lisan] ini dapat dipakai untuk memperlengkapi pelayan-pelayan Tuhan di Sudan.
  • Doakan agar mereka yang telah lulus dari "sekolah" ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka dalam mengabarkan Injil dan menolong penduduk lainnya untuk mempelajari Alkitab.
  • Doakan agar metode "Menceritakan/Mengajar Alkitab secara Kronologis" yang disampaikan secara oral ini dapat dipakai sebagai sarana efektif untuk mengajar penduduk yang buta huruf.

e-JEMMi 38/2002


Misionaris asli Sudan merupakan kunci untuk membangun strategi pelayanan di Sudan. Meredanya perang di Sudan telah membuka jalan bagi SIM International untuk memulihkan pelayanan mereka di wilayah Selatan. Steve Strauss perwakilan dari SIM mengatakan bahwa mereka berpikir secara strategis dan Tuhan telah membuka banyak pintu: "Karena selama bertahun-tahun mengalami kehancuran akibat perang, banyak infrastruktur yang hancur total. Kami sudah merencanakan dan memikirkan banyak hal serta mendapat undangan untuk membantu pembangunan kembali infrastruktur pendidikan yang telah hancur." Hal tersebut sangat menyenangkan, kata Strauss, karena dalam proyek tersebut tidak hanya misionaris Barat yang terlibat. SIM bekerja sama dengan gereja-gereja Afrika agar mengutus misionaris-misionaris mereka. "Kami merekrut misionaris dari Ethiopia, Nigeria, dan pengajar-pengajar lain untuk melayani sebagai guru sekaligus penginjil. Mereka akan menjadi guru Sekolah Dasar, namun mereka juga menjadi penginjil. Bersama-sama dengan para misionaris yang bekerja di lapangan, mereka dapat membantu gereja-gereja di Sudan Selatan untuk berdiri dengan kokoh kembali."
Sumber: Mission Network News, June 6th 2005

  • Berdoa supaya Allah terus memberikan hikmat kepada SIM dan para misionarisnya agar dapat memberi semangat pada gereja-gereja di Sudan Selatan, sehingga semakin giat dalam pelayanan misi ini.
  • Doakan untuk pembangunan infrastuktur di Sudan akibat perang, juga sekolah-sekolah dan pengiriman guru-guru. Doakan juga supaya gereja-gereja dapat bertumbuh, bukan hanya secara fisik tapi juga secara rohani sehingga Injil dapat semakin tersebar luas.

e-JEMMi 24/2005


|




 Ke atas 
© 2003 YLSA