M A L A W I
Suku Kokola di Malawi dan Mozambique pernah suatu saat tidak
memiliki seorang misionaris pun yang melayani di antara mereka.
Orang-orang percaya yang ada di suku ini bersekutu dalam doa dan
meminta Allah untuk mengirimkan seseorang yang bisa memberitakan
Injil kepada Suku Kokola. Sekarang ini seorang pendeta Malawi dengan
talenta apostolik yang sangat kuat telah menerima suatu pelayanan
untuk bekerja di wilayah Kokola. Pengutusnya memberikan pengaturan
waktu yang fleksibel sehingga dia dapat juga memulai pelayanan di
Suku Kokola. Dia telah mempelajari peta-peta di wilayah ini untuk
merencanakan perjalanan misionarisnya di tengah-tengah Suku Kokola.
[Sumber: Advance, Nov. 30, 2003]
Pokok Doa:
- Pujilah Tuhan yang sudah menjawab doa dari orang percaya di Kokola
yang meminta seorang misionaris untuk melayani Suku Kokola.
- Berdoa agar ada kegerakan rohani besar melanda Suku Kokola
sehingga semakin banyak anggota suku ini dapat mengenal Injil.
e-JEMMi 01/2004
Kebakaran di Malawi sangat mempengaruhi pelayanan Teen Missions
International (TMI). Perwakilan dari TMI mengatakan bahwa kebakaran
yang terjadi pada tanggal 3 Januari yang lalu telah menghancurkan
gudang tempat penyimpanan semua perlengkapan dan persediaan Boot
Camp.
"Salah satu kesulitan terbesar adalah kebanyakan peralatan
yang diperlukan semua tim TMI tidak tersedia di Malawi atau di
banyak tempat di negara-negara Afrika lainnya. Jadi, hal ini
bukan hanya sekedar aspek keuangan. Situasinya sungguh sulit
saat ini dan memakan banyak waktu kami. Selama bertahun-tahun
kami telah membangun gudang itu dan tiba-tiba kini gudang itu
terbakar padahal kami membutuhkannya untuk persiapan Bible Camp
tahun depan. Tidak akan mudah untuk menjalaninya saat ini."
Peterson percaya bahwa api ini merupakan suatu serangan rohani
karena mereka baru saja selesai mengadakan Bible Camp yang sukses.
"Dalam Bible Camp ini, mereka telah menyelesaikan pelatihan
misi bagi para remaja Malawi. Ada 111 anak yang mengikuti
Bible Camp itu dan 75 diantaranya memutuskan untuk terlibat
dalam pelayanan full-time."
Sumber: Mission Network News, January 20th, 2003
- Doakan agar kebakaran itu tidak meruntuhkan semangat TMI untuk
melanjutkan pelayanannya menjangkau para remaja di Malawi.
- Berdoa untuk para remaja Malawi yang mengikuti pelatihan misi
dalam Bible Camp supaya mereka bisa menerapkan apa yang telah
diterimanya di tempat tinggal mereka masing-masing.
e-JEMMi 10/2003
Bagaimana penduduk Afrika memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus?
Apakah hanya dengan berkhotbah di hadapan orang banyak sambil
membawa Alkitab tebal di tangan mereka?
"Dua tahun yang lalu, kami membutuhkan atap yang baru untuk tempat
tinggal kami di Malawi. Kami mempekerjakan lima orang Afrika yang
dengan sukacita mengerjakan tugas mereka. Selama bekerja dua
bulan, kelima orang Afrika itu menyaksikan hampir segala sesuatu
yang terjadi di tempat tinggal kami yang menjadi pusat pelayanan
misi. Mereka menyaksikan bagaimana kami berbicara dengan para
pengunjung dan bagaimana kami mengadakan pemahaman Alkitab. Salah
seorang dari kelima pekerja itu, Fazani, berasal dari suku Yao
yang beragama Muslim. Fazani mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mendalam tentang Yesus. Setelah tugas mengganti atap rumah
selesai dilakukan, kelima orang itu kembali ke desanya. Satu
bulan yang lalu, Fazani muncul di pintu rumah kami sambil
tersenyum lebar. 'Saya sekarang menjadi pengikut Kristus juga.'
Karena rasa ingin tahu, kami bertanya kepadanya bagaimana dia
bisa mengambil keputusan itu. Fazani menjawab, 'Saya telah
melihat bagaimana Anda hidup dan mendengar dan mengetahui apa
yang Anda ceritakan tentang Yesus.'"
Sumber: FridayFax, October 25, 2002
- Bersyukur untuk Fazani yang telah mengambil keputusan untuk
menjadi pengikut Kristus. Doakan kiranya imannya semakin bertumbuh
mendalam di dalam Firman-Nya.
- Berdoa agar melalui hidupnya, Fazani bisa menjadi saksi bagi
saudara-saudaranya suku Yao di Malawi.
e-JEMMi 44/2002