You are heretokoh misi / A.W. Tozer (1897 -- 1963)

A.W. Tozer (1897 -- 1963)


Aiden William Tozer dilahirkan pada tahun 1897 di salah satu daerah pertanian di La Jose, Pennsylvania Barat, Amerika. Pendidikan dasarnya ditempuh di kota kelahirannya, sedangkan pendidikan menengah ditempuh di Akron, Ohio, karena mengikuti kepindahan orang tuanya. Tozer pada awalnya tidak pernah peduli terhadap hal-hal kerohanian. Ia tumbuh sebagai anak nakal, susah diatur, tetapi rajin belajar sendiri di rumah, dan sangat mandiri.

A.W. Tozer

Itulah sebabnya pada usia 16 tahun, ia sudah bekerja menjadi buruh di perkebunan Goodyear Rubber. Ketidakpeduliannya terhadap hal-hal kerohanian membuat orang-orang sangat terkejut dan tidak menduga bahwa pada usia 17 tahun, Tozer mengambil keputusan untuk bertobat melalui seorang pengkhotbah jalanan yang mengatakan: "Jika kamu tidak tahu bagaimana dapat diselamatkan ..., panggillah Allah." Pertobatan tersebut membawa dampak besar. Kerohaniannya bertumbuh sangat pesat. Ini terbukti melalui pertemuan-pertemuan doa dan penelaahan Alkitab yang dipimpinnya setahun setelah pertobatan tersebut. Tozer kemudian bergabung dengan Gereja Methodis, namun kekurangcocokan dengan gereja ini membuat dia selanjutnya bergabung dengan The Locus Street Alliance Church.

Pada usia 21 tahun, Tozer menikah dengan Ada Cecelia Pfauz. Merupakan berkat luar biasa bagi Tozer, karena selain mendapatkan Ada, ia juga mendapatkan ibu mertua yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan bisa menuntun kerohaniannya melalui buku-buku rohani yang dipinjamkan kepada Tozer. Tidak lama setelah pernikahannya, Tozer bersama istrinya pindah ke West Virginia. Di sana, mereka dan adik laki-laki istrinya mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan, di mana banyak orang yang senang mengikuti acara ini, khususnya mendengarkan khotbah-khotbah penginjilan yang dibawakan Tozer, sekalipun ia tidak menempuh pendidikan formal di sekolah Alkitab.

Tahun 1924, pada usia 27 tahun, Tozer ditahbiskan sebagai pendeta di Christian Missionary Church Indianapolis. Berselang 5 tahun kemudian, Tozer melayani di Southside Alliance Church di Chicago. Selama masa pelayanannya, melalui karunia-karunia yang Tuhan percayakan kepadanya, Tozer mampu mengembangkan gereja yang dilayaninya, sehingga dari delapan puluh anggota jemaat berkembang menjadi gereja besar dengan jumlah delapan ratus anggota jemaat dalam kurun waktu hanya 10 tahun. Selain itu, banyak prestasi bisa diraih Tozer karena ia rajin membaca. Ia melahap segala jenis bacaan, baik buku-buku rohani maupun buku-buku jenis lainnya.

"Jika kamu tidak tahu bagaimana dapat diselamatkan ..., panggillah Allah."
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Tahun 1943, untuk pertama kalinya Tozer menerbitkan tulisannya sendiri, dan 6 tahun kemudian dipercaya memangku jabatan sebagai Wakil Presiden Christian and Missionary Alliance. Setahun kemudian, ia mendapat dua penghargaan sekaligus, yaitu Doctor of Letter dari Wheaton College dan Doctor of Law dari Houghton College. Tanggal 12 Mei 1963, dalam usia 66 tahun, Tozer kembali pulang ke pangkuan Bapa di surga dengan meninggalkan kesan mendalam melalui khotbah-khotbahnya yang penuh kuasa, juga karya-karya tulis, baik melalui puluhan buku maupun artikel penting lainnya. Salah satunya adalah dengan menuliskan biografi Robert A. Jaffray dan A.B. Simpson. Tiga buku lainnya, di antaranya adalah The Pursuit of God, The Divine Conquest, dan The Knowledge of the Holy (Mengenal yang Mahakudus -- sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia), yang merupakan buku yang sangat klasik dan sangat terkenal. Selain menulis buku dan artikel, selama 13 tahun Tozer juga menjadi editor untuk The Alliance Weekly yang sekarang bernama Alliance Life.

Sekalipun Tozer telah tiada, tetapi karya-karyanya terus berbicara pada setiap orang yang ingin mengenal dan memiliki pengalaman dengan Allah. Selain itu, kesan lain yang muncul ketika mengingat Tozer adalah kehidupan doanya. Salah seorang penulis biografi menuliskan, "Tozer lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berlutut daripada di meja belajarnya." Sedangkan James L. Snyder, yaitu orang yang menulis biografi Tozer, menuliskan, "Khotbahnya sama baiknya dengan tulisan-tulisannya, dan semua itu semata-mata merupakan buah dari kehidupan doanya."

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku : Pekan Misi dan Penginjilan ke-29, Gereja Injili Hok Im Tong, 2005
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Gereja Injili Hok Im Tong, Bandung
Halaman : 50 -- 51