Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| tokoh 13
dari 27 tokoh
JOY RIDDERHOF DAN GOSPEL RECORDINGS

Di awal tahun 1930, Joy Ridderhof meninggalkan USA untuk menjadi misionaris di Honduras sebagai utusan dari Friends Mission. Hidupnya terasa sepi karena Joy adalah satu-satunya misionaris yang melayani di desa terpencil yang ada di pegunungan. Namun pelayanannya membuahkan hasil. Saat dia memberitakan Injil ke berbagai tempat di sekitar desa itu, banyak penduduk desa yang merespon dan mengikut Kristus. Tetapi kekerasan-kekerasan yang dihadapi dalam pelayanan ini dan iklim tropis mengganggu kesehatannya. Sesudah enam tahun melayani di desa itu, Joy kembali ke Los Angeles karena terserang penyakit malaria.

Untuk beberapa bulan berikutnya ketika Joy terbaring di tempat tidur untuk memulihkan kesehatannya, tapi dia terus memikirkan penduduk desa yang telah ditinggalkannya -- bagaimana kemajuan iman mereka di dalam Kristus tanpa misionaris yang memandu dan mendorong mereka. "Seandainya aku bisa meninggalkan suaraku di sana," dia memikirkan hal itu terus-menerus. Terlintas dalam pikirannya tentang keramaian bar yang ada di Honduras dan suara musiknya yang hingar-bingar. Penduduk Honduras tampaknya menyukai musik rekaman. Itulah jawaban dari problem yang dihadapinya. Joy akan mengirimkan suaranya dalam kaset rekaman dimana dia bisa memberitakan Injil melalui musik dan menggunakan bahasa tutur yang biasa digunakan penduduk desa yang dilayaninya.

Pada mulanya, ide Joy tentang perekaman Injil tampaknya seperti mimpi yang susah dijangkau, tetapi dia mulai mendoakan tentang kemungkinan tersebut dan men-sharing-kannya dengan teman-temannya; dan di tahun 1939 kaset rekaman pertamanya -- Buenas Neuvas (Kabar Baik) -- yang berdurasi 3,5 menit telah diproduksi. Saat memulihkan kesehatannya, Joy juga belajar bermain gitar, dan musik menjadi satu bagian dalam kaset-kaset rekaman yang pertama kali dibuatnya. Namun ia segera menyadari tentang pentingnya menemukan suara penutur asli untuk menyuarakan ayat-ayat Alkitab sekaligus memainkan musiknya.

Saat rekaman yang dibuat Joy tersebar, para misionaris yang melayani bagian lain di Amerika Latin juga mulai memesannya. Dalam pelayanan perekaman ini, Joy dibantu oleh Ann Sherwood, Herman Dyk, dan para relawan. Rekaman itu pada awalnya diproduksi di Los Angeles (LA). Orang Cina, Meksiko, dan penduduk dari berbagai suku Indian didatangkan ke studio untuk membuat rekaman Injil dalam bahasa tutur mereka masing-masing. Joy melihat keterbatasan dari pelayanan ini jika orang-orang dari berbagai suku itu harus datang ke LA. Solusinya adalah tim perekaman ini yang mengunjungi suku-suku tersebut -- suatu keputusan yang menandai titik balik pelayanan Gospel Recordings (yang resmi dibentuk tahun 1941 dengan nama Spanish Recordings). [Red.: Informasi lebih lengkap tentang Gospel Recordings (termasuk URL-nya) dapat anda simak dalam kolom Sumber Misi di bawah ini.]

Joy dan Ann melakukan perjalanan perekaman pertamanya di tahun 1944. Mereka memanfaatkan waktu selama 10 bulan di Meksiko dan Amerika Tengah dan perjalanan ini membuahkan hasil yaitu rekaman Injil dalam 35 bahasa dan dialek baru.

Perjalanan selanjutnya dilakukan Joy dan Ann pada tahun 1947 ke Alaska untuk merekam ayat-ayat Alkitab dalam bahasa Indian dan Eskimo. Tugas mereka sungguh sulit. Mereka melakukan perjalanan ke tempat-tempat suku terpencil, lalu mencari penduduk suku yang bisa bilingual dan bersedia untuk direkam. Namun bulan-bulan penuh perjuangan itu menampakkan hasilnya, dan Joy serta Ann kembali ke LA setelah merekam Injil ke dalam 20 bahasa suku.

Tahun 1950, Joy dan tim-nya telah merekam Injil ke dalam lebih dari 350 bahasa suku dan dialek. Aspek perekaman dari pelayanan ini melangkah maju dan semakin mantap. Namun ada problem-problem lain yang muncul -- terutama yang berhubungan dengan pemutaran kaset di wilayah-wilayah hutan yang terpencil. Gramofon yang tersedia dan didistribusikan oleh Gospel Recordings mudah sekali rusak. Joy dan tim-nya berdoa bersama meminta pencerahan. Allah menjawab doa itu saat terbersit ide untuk menggunakan gramofon manual (diputar tangan) -- gramofon ini lebih murah, tidak menggunakan tenaga motor, alat yang dapat dioperasikan oleh semua orang, dan tidak memiliki bagian-bagian mekanis yang rumit sehingga mudah diperbaiki jika rusak.

Pelayanan ini terus berlanjut dan sampai tahun 1955 lebih dari sejuta kaset telah dikirimkan ke 100 negara. Pelayanan Gospel Recordings yang dirintis oleh Joy Ridderhof telah membuahkan keselamatan untuk masing-masing pribadi dan untuk suku-suku di seluruh dunia. Seorang pria dari Meksiko bertobat setelah mendengarkan rekaman kaset Injil dan pria ini kembali ke desanya untuk mengenalkan Kristus kepada 12 orang penduduk di desanya.

Tahun 1983, setelah 40 tahun melayani bersama Gospel Recordings, Joy tidak lagi menjabat sebagai Direktur Gospel Recordings, tetapi dia masih terlibat sebagai dewan dan secara aktif menjelaskan tentang pelayanan misi dengan menggunakan media audio ini. Ada sekitar 50 orang staf full-time dan banyak sukarelawan tergabung dalam pelayanan Gospel Recordings. Mereka telah merekam dan mendistribusikan berita Injil ke dalam 4000 bahasa dan dialek. [Red.: Sekarang Gospel Recordings telah memiliki rekaman Injil dalam 5400 bahasa lebih.]

Diterjemahkan dan diringkas dari sumber:
Judul Buku: From Jerusalem to Irian Jaya
          -- A Biographical History of Christian Missions
Judul Bab : Radio and Recordings: Harnessing the Air Waves
Penulis : Ruth A. Tucker
Penerbit : Academie Books, 1983
Halaman : 389 - 392

e-JEMMi 33/2002

|


 Ke atas 
© 2003 YLSA