You are heree-JEMMi No. 09 Vol.20/2017 / Tausug, Joloano Sulu

Tausug, Joloano Sulu


Pendahuluan/Sejarah

Sejumlah kelompok orang yang berbeda, yang dikenal secara kolektif sebagai muslim Filipina Selatan (atau Orang Moro), tinggal di Kepulauan Sulu, sebuah rantai kepulauan antara Filipina dan pulau Kalimantan. Sejauh ini, Tausug adalah yang paling dominan dari semua kelompok ini. Joloano Sulu adalah subkelompok Tausug.

Istilah Tausug berarti "orang-orang arus laut". Mereka mungkin datang ke pulau-pulau dari Mindanao timur laut sebagai hasil perdagangan China pada abad ke-13 dan ke-14. Mayoritas Tausug tinggal di Pulau Jolo, dan satu kelompok penting lainnya tinggal di Sabah, Malaysia Barat. Kapan persisnya agama sepupu diperkenalkan ke Tausug tidaklah diketahui. Namun, mungkin terjadi pada awal abad ke-10 ketika perdagangan Arab berlangsung secara aktif dengan China Selatan melalui pulau-pulau. Sementara Joloano Sulu dari Indonesia dan Tausug dari Malaysia memiliki kebebasan beragama yang signifikan, sepupu Tausug mereka di Filipina dikepung dalam pertempuran sengit dengan orang Filipina yang kebanyakan Kristen.

Seperti Apa Kehidupan Mereka?

Mata pencarian Joloano Sulu terutama didasarkan pada perikanan dan pertanian skala kecil. Selain itu, beberapa hewan seperti sapi, ayam, dan itik diternakkan. Hasil utama pertanian adalah kelapa, kopi, dan buah. Sementara beberapa petani masih menggunakan metode "tebang dan bakar", sebagian besar menanam padi di lahan irigasi. Perikanan, baik paruh waktu maupun penuh waktu, dilakukan dari kapal bermotor di perairan pantai lepas pantai. Jaring, kail dan tali, dan berbagai jenis perangkap bambu digunakan.

Sebagian besar orang Joloano Sulu tinggal di komunitas pesisir kecil. Unit teritorial terkecil adalah rumah tangga, dan unit terbesar berikutnya adalah lungan (permukiman desa), yang kerap mengikutsertakan anggota keluarga yang terkait. Yang lebih besar adalah kauman (masyarakat), yang memiliki nama yang umum dan kepala desa. Kesatuan kauman tergantung pada faktor-faktor seperti jumlah perkawinan antarsesama anggotanya, otoritas efektif kepala desa, dan kehadiran di masjid umum.

Tempat tinggal khas Joloano Sulu dibangun enam sampai delapan kaki di atas tanah. Umumnya, rumah itu terdiri dari sebuah ruangan persegi panjang yang terbuat dari kayu dan bambu, dengan atap jerami. Rumah itu dikelilingi oleh serangkaian serambi tinggi yang mengarah ke dapur terpisah. Biasanya, pagar dibangun di sekitarnya untuk perlindungan.

Pernikahan ideal antara Joloano Sulu masih diatur oleh orangtua. Namun, di kalangan orang muda, pacaran bisa terjadi, dan kaum muda bebas memilih pasangan mereka sendiri. Sepupu pertama dan kedua lebih disukai sebagai pasangan.

Anak-anak terkadang belajar Alquran dengan guru pribadi, dan sebuah upacara publik diadakan saat mereka siap untuk membacakan ayat suci. Anak laki-laki disunat pada usia remaja awal, dan dilaporkan bahwa anak perempuan juga disunat pada usia enam atau tujuh tahun. Anak perempuan membantu ibu mereka dengan tugas rumah tangga, sementara anak laki-laki membantu ayah mereka di ladang atau dengan memancing.

Apa Kepercayaan Mereka?

Joloano Sulu beraliran Muslim Sunni dari cabang Syafi'i. Namun, seperti banyak Muslim Asia, mereka mempertahankan banyak kepercayaan dan ritual keagamaan pra-Islam mereka. Dunia mereka penuh dengan roh di sekitar yang menyebabkan penyakit atau keberuntungan. Konsep hidup mereka setelah kematian adalah campuran antara kepercayaan Islam dan pribumi. Mereka percaya bahwa seseorang memiliki empat jiwa yang meninggalkan tubuh pada saat kematian. Mayat almarhum masuk neraka, dengan lamanya hukumannya ditentukan oleh kesalahannya saat masih hidup. Akhirnya, bagaimanapun, mereka percaya bahwa semua Joloano Sulu akan sampai di surga.

Apa Kebutuhan Mereka?

Joloano Sulu tetap setia pada Islam karena hampir semuanya Muslim. Perjanjian Baru telah diterjemahkan ke dalam bahasa mereka. Orang yang baru bertobat sedikit jumlahnya.

Pokok-Pokok Doa:

  • Mintalah agar Tuhan mengirim pekerja Kristen penuh waktu untuk melayani masyarakat Joloano Sulu.
  • Mintalah agar Roh Kudus memberikan hikmat dan bantuan kepada badan-badan misi yang memusatkan perhatian pada mereka.
  • Berdoalah agar siaran radio Kristen dapat segera tersedia bagi Joloano Sulu.
  • Berdoalah agar Tuhan menguatkan, membesarkan hati, dan melindungi beberapa orang percaya Joloano Sulu.
  • Mintalah kepada Tuhan agar membangkitkan tim doa yang akan mulai membuka dan menyiapkan jalan melalui ibadah dan doa syafaat. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs : Joshua Project
Alamat situs : https://joshuaproject.net/people_groups/15295/ID
Judul asli artikel : Tausug, Joloano Sulu in Indonesia
Penulis artikel : Tim Joshua Project
Tanggal akses : 20 Februari 2017