You are heree-JEMMI No.26 Vol.04/2001 / Suku Tenggarong Kutai (Kalimantan Timur)

Suku Tenggarong Kutai (Kalimantan Timur)


Suku Tenggarong Kutai bermukim di Tenggarong, ibu kota kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Kota ini terletak di tepi sungai Mahakam, sekitar 45 km sebelah barat laut Samarinda. Tenggarong merupakan sebuah kota yang cukup tua, karena mempunyai kaitan dengan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, yakni kerajaan Kutai.

Tenggarong Kutai

Mata pencaharian suku Kutai ini adalah bercocok tanam, menangkap ikan, dan berburu. Masyarakat di sini masih suka hidup berpindah-pindah (nomaden). Bahasa yang mereka pakai kebanyakan bahasa Melayu.

Masyarakat Tenggarong kaya akan berbagai upacara adat. Salah satu upacara adat yang besar dari suku ini adalah pesta Erau. Sebagai puncak acara dari pesta Erau ini adalah pembuangan atau penceburan naga-nagaan ke Sungai Mahakam, yang bermakna mohon berkah kepada leluhur agar dilimpahi kemakmuran dan kesejahteraan. Suku Tenggarong Kutai pada umumnya beragama Islam. Tetapi mereka masih menyembah roh-roh yang mereka sebut Sanghyang.

Saat ini, kebutuhan suku Tenggarong yang cukup mendesak adalah dalam bidang pendidikan, karena masih sangat sedikit lulusan SMU di antara suku ini. Mereka juga memerlukan perbaikan sarana transportasi guna memperlancar pemungutan dan pemasaran hasil-hasil bumi dari desa-desa di pedalaman. Mereka juga perlu peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu mengelola sumber alam yang ada.

Populasi : 310.000 jiwa
Bahasa : Melayu, Tenggarong Kutai
Anggota Gereja : 100 (0,03 persen)
Alkitab : Tidak Ada
Film Yesus : Tidak Ada
Radio : Tidak Ada

Pokok Doa:

  1. Doakan usaha-usaha penginjilan bagi orang Tenggarong Kutai, dan kesiapan hati mereka untuk mendengar dan menerima Injil.
  2. Doakan juga para hamba Tuhan dan pelayan lintas budaya yang sedang melayani suku ini, supaya mereka beroleh kesehatan, kekuatan, dan hikmat dalam pelayanan.
  3. Berdoalah agar Allah meruntuhkan segala benteng-benteng, kubu-kubu, serta mematahkan siasat Iblis (1 Korintus 10:3-4) yang menghalangi pemberitaan Injil kepada suku Tenggarong Kutai.
  4. Doakan agar perbaikan pendidikan, transportasi, peningkatan, dan pengembangan SDM yang berkualitas, sehingga mampu mengelola sumber alam yang ada.

Sumber: CD-ROM SABDA

e-JEMMi 26/2001