KESAKSIAN SETELAH AJAL MENJELANG
Pendeta Schmidt biasa melakukan visitasi ke sebuah rumah sakit.
Seorang wanita berusia 87 tahun sedang sekarat dan dia ingin bertemu
Pendeta Schmidt. Wanita ini mengucapkan terima kasih atas semua
renungan yang telah diberikan pendeta ini. Wanita ini bertemu dengan
Pendeta Schmidt sekitar tiga tahun yang lalu. Melalui Schmidt,
wanita ini bisa ditolong untuk menerima Kristus sebagai
Juruselamatnya pribadi dan menyerahkan hidup kepada-Nya.
"Aku tahu akan kemana akhir perjalanan hidupku," kata wanita tua
itu. Tiga hari kemudian, wanita ini meninggal. Orang-orang yang
menyaksikan kematian ini berkomentar bahwa dia meninggal dalam damai
dan tatapan terakhirnya terarah menuju surga. "Yesus, Yesus!" adalah
kata-kata terakhir yang diucapkannya -- "Khotbah terakhirnya sebelum
kematian menjemputnya."
Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Pendeta Schmidt berdering:
seorang dokter klinik meneleponnya karena dia sebelumnya tidak
pernah melihat orang yang meninggal dengan begitu damai. "Apa yang
dimiliki wanita ini yang tidak saya miliki?" tanya dokter itu. "Aku
bisa memberitahukannya kepada Anda." jawab Schmidt. Lalu pendeta ini
mengundang dokter klinik itu untuk menghadiri ibadah di gereja yang
ada di dekat rumah sakit. Selama ibadah, termasuk mendoakan orang-
orang sakit, dokter ini juga merasa disembuhkan. Dia pun terheran-
heran dengan peristiwa yang dialaminya. Ibadah, penyembuhan, dan
percakapannya dengan Schmidt memberikan impresi yang sangat mendalam
dalam hati dokter ini. Dia memutuskan untuk menerima Kristus saat
mengendarai mobilnya menuju rumah. Karena begitu antusias, dia
berhenti di tepi trotoar. Dokter itu dan Schmidt berdoa bersama
dengan penuh sukacita.
Tiba-tiba, sebuah mobil polisi berhenti di belakang mobil dokter
itu. Polisi memeriksa mobil mereka dan meminta surat-suratnya serta
bertanya tentang apa yang sedang mereka lakukan di tepi trotoar di
malam yang sudah larut ini. "Berdoa!" jawab dokter dan Schmidt.
Polisi itu merasa curiga. Mereka memeriksa kadar alkohol dokter dan
Schmidt. Ternyata hasilnya negatif. Sebelum polisi itu pergi, dokter
itu berkata kepada salah seorang polisi, "Anak muda, aku harap,
suatu hari nanti kamu juga akan mendapatkan pengalaman yang sangat
indah sama seperti yang kurasakan pada malam ini!"
Beberapa hari kemudian, telepon di rumah Schmidt berdering lagi.
Kali ini yang menelepon adalah salah seorang polisi yang memeriksa
mobilnya beberapa hari yang lalu. Polisi ini bertanya, "Apa yang
dimiliki dokter itu yang tidak saya miliki?" "Aku bisa
menceritakannya kepadamu apa yang dimiliki dokter itu," jawab
Schmidt. Dia lalu mengundang polisi itu untuk menghadiri ibadah pada
Minggu berikutnya. Polisi ini datang bersama pacarnya. Pendeta
Schmidt terpana, "Sangat menakjubkan saat melihat rentetan reaksi
yang ditimbulkan oleh kematian yang damai di dalam Yesus yang
dialami oleh seorang wanita tua."
Diterjemahkan dari sumber:
Judul Buletin: Body Life, Volume 22, Number 4/April 2004
Halaman : 4
e-JEMMi 24/2004