RUSIA MASIH MEMBUTUHKAN FIRMAN TUHAN
Pada tanggal 11 April 2001, tubuh Sergey Marar diketemukan di kota
Teykovo. Sergey, salah seorang pendiri gereja di Rusia, ditemukan
meninggal karena dibunuh dalam posisi sedang berlutut. Sebelum
ajalnya ia sempat memberitahu pendeta seniornya bahwa ia menerima
ancaman akan dibunuh. Namun ia tetap menjalani pelayanannya tanpa
rasa takut.
Alexei Rogovoy, yang berusia 83 tahun, telah mendekam di penjara
sebanyak tiga kali, dan telah beberapa kali mengalami percobaan
pembunuhan dari beberapa orang semenjak "menjadi Kristen pada
tanggal 11 Juni 1965". Ia pada bulan Pebruari 2000 dipukuli, karena
imannya, oleh seorang polisi yang marah -- Alexei telah menulis
surat kepada seorang hakim mengenai perlakuan yang diterima orang-
orang Kristen dari pihak kepolisian setempat. Meskipun Alexei
menderita karena imannya, ia mengucap syukur kepada Tuhan akan
kasih setia-Nya. "Saya mempunyai masa depan yang cemerlang karena
saya akan bisa hidup bersama dengan Tuhan yang saya kasihi,"
katanya.
Penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di Rusia pada masa post-
komunis, tetap menjadi suatu tragedi yang nyata. Namun banyak orang-
orang Kristen di Barat berpendapat bahwa penduduk Rusia kini bisa
memeluk agama dengan bebas, tanpa rasa takut.
Pada awal tahun 1990-an, setelah jatuhnya Uni Soviet, banyak badan-
badan Kristen yang segera mengulurkan tangan untuk menolong. Namun
ternyata pekerjaan di Rusia tidak mudah dan hanya sedikit yang
efektif. Perhatian yang diberikan kepada Rusia semakin berkurang,
begitu pula dengan dana. Banyak badan organisasi Kristen yang
pergi, sehingga banyak orang di dunia Barat mengira bahwa "Misi
telah tercapai", dan kebutuhan rohani di Rusia sudah terpenuhi.
Sesungguhnya hal ini jauh dari kenyataan. Rusia bukan negara yang
sudah terjangkau oleh Injil. Sedikit sekali orang Rusia yang bisa
terpenuhi harapannya untuk memperoleh Alkitab milik mereka sendiri.
Menurut direktur dari Bible League di Rusia, hanya 1% dari sekitar
135 juta penduduk negara ini yang memiliki Alkitab; Yang miliki
Perjanjian Baru baru 5%. Itulah sebabnya penting sekali bagi anda
dan saya untuk tidak mengabaikan Rusia.
"Selama bertahun-tahun saya tidak mempunyai Alkitab untuk bisa saya
baca, karena Alkitab sulit sekali diperoleh pada masa komunisme",
kata Alexei Rogovoy. "Satu-satunya cara agar saya bisa dikuatkan di
dalam Tuhan adalah dengan mengingat-ingat kembali ayat-ayat Alkitab
yang sudah saya hafalkan."
Dengan adanya mitra misi seperti anda, Alexei akhirnya memiliki
Alkitab sendiri dari Bible League tiga tahun yang lalu. "Sekarang,
saya mengalami kesulitan membacanya, karena mata saya selalu
menjadi berkaca-kaca dipenuhi air mata", katanya, "Sungguh suatu
sukacita yang luar biasa bagi seorang kakek seperti saya, yang
telah lama sekali tidak memiliki kemampuan untuk membaca Alkitab,
dan sekarang akhirnya bisa membacanya."
Alexei menunggu selama 33 tahun untuk memperoleh Alkitabnya yang
pertama. Berdoalah agar orang lain tidak harus menunggu selama itu.
Rusia masih membutuhkan Firman Tuhan - terutama pada saat ini.
Jika anda terbeban untuk membantu penyediaan Alkitab bagi orang-
orang seperti Alexei di Rusia atau negara-negara lainnya, silakan
hubungi The Bible League (Lembaga Alkitab) setempat, atau kunjungi
==> http://www.bibleleague.com
Sumber: The Bible League < http://www.bibleleague.com >
Catatan dari Situs:
Fokus pelayanan "The Bible League" adalah menyediakan Alkitab bagi
orang-orang Kristen yang baru bertobat dan orang-orang Kristen
yang teraniaya.
Catatan Redaksi: Informasi mengenai pelayanan "The Bible League"
di Indonesia dapat anda baca di kolom Doa Bagi Misi Dunia.