Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| kesaksian 58
dari 116 kesaksian

A F A K

Afak lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga "Muslim Orthodox". Dia mempunyai empat saudara laki-laki dan empat saudara perempuan. Ketika dia masih muda, ibunya meninggal dan dia dikirim ke sekolah Muslim, Madrassa, dimana dia belajar bahasa Arab dan Urdu. Dia adalah seorang murid yang tekun dan ingin sekali mengetahui Allah yang sejati serta mau menyembah Dia dengan sungguh-sungguh.

Suatu hari, saat sedang membaca Al Qur'an seperti biasa, Afak terpaku pada ayat Al Qur'an dalam Sura 4:171 dimana Yesus digambarkan sebagai Ruh-e-allah, Roh Allah. Hal ini membingungkan Afak karena selama ini dia menganggap Yesus sebagai salah satu nabi, sesuai dengan ajaran Islam yang diterimanya. Namun, dalam kitab Sura dituliskan bahwa Yesus adalah Roh Allah. Lalu Afak menemui seorang pendeta Kristen yang menjelaskan kepadanya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan untuk dapat mengenal Allah dan keselamatan hanya ada di dalam Dia.

Mulai saat itu, terjadilah pergumulan dalam diri Afak saat dia terus membaca, baik Al Quran maupun Alkitab. Afak meluangkan waktu dengan para pemimpin Islam dan juga seorang pendeta Kristen untuk bertanya kepada mereka secara teratur. Ketika mengetahui bahwa Afak juga berdiskusi dengan pendeta Kristen, para pemimpin Islam lambat laun mulai membenci Afak.

Meskipun menghadapi resiko secara fisik, pendeta Kristen terus membantu Afak dan beberapa waktu kemudian Afak menjadi percaya dan yakin bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Keluarga Afak menjadi sangat marah karena Afak menjadi pengikut Kristus. Akhirnya mereka menolak Afak dan mengusirnya dari rumah. Mereka sudah menganggap Afak sebagai orang asing. Segera setelah peristiwa itu terjadi, Afak memutuskan untuk bersedia dibaptis.

Sekarang, Afak melayani orang-orang Muslim di India, khususnya dalam sebuah program pemberantasan buta huruf. Imannya kepada Kristus terus bertumbuh dan dia semakin terbeban untuk menjangkau orang-orang Muslim dan mengenalkan mereka kepada Kristus.

Sumber: <30-days@ls.pmbx.net>
List-Subscribe: <30-days-on@ls.pmbx.net>



 
  |  



 Ke atas 
© 2003 YLSA