KAMI MASIH ADA
Sekelompok kecil pengusaha asing yang mengadakan kunjungan ke Korea
Utara sedang berjalan menuju ke hotel tempat mereka menginap di bawah
pengawasan para pemandu yang telah ditunjuk. Sebelum mereka memasuki
hotel di Korea Utara itu, tiba-tiba seorang remaja berusia sekitar
17 tahun berlari menghampiri kelompok pengusaha ini. Remaja tersebut
meraih tangan salah seorang anggota rombongan dan menekankan jari
telunjuknya ke telapak tangan anggota rombongan tersebut. Tindakan
ini jelas tidak sesuai dengan adat Korea. Karena seorang anak tidak
diperkenankan menyentuh orang asing secara terang-terangan.
Pengusaha ini mencoba menarik tangannya, tetapi remaja tersebut
terus memegangi tangannya. Pria ini segera menyadari mengapa remaja
tersebut tidak mau melepaskan tangannya, remaja tersebut berusaha
menulis pesan dengan menggambar bentuk salib di telapak tangannya.
Pria ini memandangi wajah remaja yang terlihat kurus tersebut.
Remaja itu tetap diam, tetapi matanya yang berbicara. Pesan yang
disampaikannya sangat jelas, "Kami masih hidup dan tinggal di Korea
Utara. Kami masih ada!"
Keesokan paginya, rombongan pengusaha ini mendapat kesempatan untuk
bertemu kembali secara rahasia dengan remaja tersebut. Rombongan ini
bertemu dengan ayahnya, yang ternyata beragama Kristen dan pernah
dipenjarakan selama beberapa tahun. Meskipun remaja tersebut tidak
dapat menceritakan tentang imannya secara terang-terangan kepada
orang lain, tetapi dia memiliki beberapa permintaan antara lain agar
rombongan ini bersedia menerima perpuluhan yang telah disisihkannya
selama beberapa tahun, lalu membaptisnya, dan mengadakan perjamuan;
serta memberinya sebuah Alkitab. Remaja ini benar-benar kekurangan
makanan. Sebenarnya dia bisa saja meminta makanan, tetapi dia tidak
melakukannya. Walau tubuhnya semakin kurus karena kekerasan dari
pemerintah Korea Utara, namun imannya tetap bertumbuh dan terus
menyembah Allah di Surga. Mungkin dia tahu bahwa makanan secara
jasmani hanya bersifat sementara, sehingga dia lebih memilih untuk
menyimpan harta di surga yang kekal.
Sumber: NEWSBRIEF