BERDOA BERSAMA ORANG LAIN !!
"Mempunyai rekan doa adalah suatu cara yang indah untuk bertumbuh di
dalam Tuhan," demikian kesaksian seorang aktivis pelayanan
mahasiswa. Dan kenyataan ini memang telah terbukti dalam pengalaman
mereka yang mempraktekkannya.
Jika dua atau tiga orang Kristen rindu dan rela meluangkan waktu
untuk bersama-sama menghampiri Allah dalam doa, serta berjanji untuk
setia hadir secara teratur, maka mereka dapat menjadi rekan doa dan
memulai suatu persahabatan doa. Persekutuan dalam doa antara dua
tiga orang ini merupakan suatu cara yang efektif untuk belajar
tentang apa artinya saling mendukung, saling memberi dorongan,
saling menanggung, saling melayani, dan bertumbuh di dalam Tuhan.
Saudara akan merasakan betapa besarnya kuasa doa itu untuk seluruh
jemaat atau persekutuan Kristen yang Saudara doakan serta layani.
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar persahabatan doa
ini berhasil.
1. KOMITMEN
Rekan-rekan doa bukanlah "teman bermain" yang bertemu secara
teratur untuk ambil bagian dalam suatu aktivitas bersama. Mereka
adalah saudara-saudara dalam Kristus yang rela memberikan dirinya
maupun waktunya satu bagi yang lain dalam suatu persekutuan yang
unik.
Mengajak orang lain untuk memasuki kehidupan doa kita bukanlah
hal yang gampang. Perlu ada kerelaan masing-masing untuk bersikap
terbuka dan jujur satu sama lain. Keterbukaan yang tulus dan akrab
ini mengandung risiko: kelemahan-kelemahan kita, yang biasanya kita
tutup-tutupi, akan diketahui oleh rekan kita. Namun janganlah
kecil hati. Resiko ini adalah sesuatu yang diperkenankan oleh Tuhan,
dan melalui keterbukaan itu Ia bekerja, menyempurnakan pribadi
masing-masing.
Rekan-rekan doa yang Tuhan berikan kepada Saudara adalah pribadi
yang istimewa. Oleh karena itu, dalam membina doa bersama jangan
dihabiskan waktu dengan mencoba mengubah mereka menjadi pribadi yang
Saudara inginkan. Jadikan waktu doa bersama itu sebagai waktu
singkat untuk menikmati bersama hadirat Tuhan.
2. PRIORITAS
Kesungguhan dalam komitmen kepada Allah dan kepada sesama rekan
doa, sangat menentukan efektif tidaknya persahabatan doa itu.
Yang pertama-tama diperlukan adalah kesungguhan untuk
menyediakan waktu, memprioritaskan waktu yang telah disetujui
bersama. Pengorbanan waktu yang kita berikan untuk berdoa bersama
ini merupakan bagian dari "memberikan nyawa" satu kepada yang lain
({Yohanes 15:13}).
3. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan rohani akan terjadi secara perlahan tetapi pasti
dan teratur dalam persahabatan doa ini. Nantikan pertumbuhan rohani
ini, demikian pula satu bagian penting dari pertumbuhan yang akan
Saudara lalui, yakni penderitaan dan kesulitan. Sementara Saudara
dan rekan-rekan doa berjalan bersama, sambil "diubahkan menjadi
serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar"
({II Korintus 3:18}), pasti akan ada "kerikil dan batu-batu menonjol"
di sepanjang jalan itu. Kerelaan untuk menjalani masa-masa sukar
bersama-sama akan menjadi ukuran, seberapa penting persekutuan itu
bagi masing-masing dan seberapa kesungguhan komitmennya.
Jangan putus asa bila persahabatan doa Saudara ternyata tidak
menjadi sempurna dalam waktu singkat. Sedikit sekali orang-orang
yang memulai suatu persahabatan doa dengan kejujuran dan saling
percaya sepenuhnya. Sikap ini baru dapat dicapai setelah melalui
suatu proses yang memakan waktu.
4. GODAAN
Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya
persahabatan doa dibentuk antara sesama pria atau sesama wanita,
atau calon suami-istri dan antara suami-istri. Jangan keliru,
persahabatan doa bukan suatu bentuk baru dari "berpacaran secara
Kristen".
Persahabatan doa juga tidak boleh menggantikan persekutuan
pribadi Saudara dengan Tuhan. Masing-masing tetap perlu berjumpa
dengan Tuhan secara pribadi dalam Waktu Teduh. "Masuklah ke dalam
kamar, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapa yang ada di
tempat tersembunyi." ({Matius 6:6})
Sering terjadi, dalam berjalan bersama Roh, rekan-rekan doa
perlu saling menopang dan mendukung, tetapi ini bukan berarti
mereka lalu bisa saling membebani atau saling tergantung.
Bersandarlah bersama-sama pada batu karang yang teguh, yaitu Yesus
Kristus.
Suatu persahabatan doa dapat menjadi bagian yang efektif dari
persekutuan pemuridan seperti antara Paulus-Timotius, dan di sini
ada banyak kesempatan untuk bertumbuh bersama-sama. Tetapi
waspadalah agar jangan rekan Saudara menjadi pengantara antara
Saudara dengan Tuhan.
APA YANG PERLU DILAKUKAN DALAM SUATU PERSAHABATAN DOA?
- Saling berbagi pengalaman (sharing), terutama hal-hal yang Tuhan
sudah ajarkan kepada Saudara, dan masa-masa ketika Tuhan sedang
berusaha mengajarkan sesuatu kepada Saudara.
- Berbicaralah dengan tujuan yang jelas; hindari percakapan yang
bersifat basa-basi dan tidak terarah.
- Berdoalah secara khusus untuk kebutuhan masing-masing, untuk
rencana-rencana masing-masing dan hal-hal lain yang menjadi beban
bersama. Jangan takut mendoakan agar Tuhan menolong rekan Saudara
mengatasi kelemahan dan kekurangannya.
- Berdoalah dengan tujuan yang jelas, dengan keyakinan bahwa Allah
akan bekerja dalam hidup masing-masing, dan masing-masing rela
dipakai Allah sebagai jawaban atas doa-doa yang dinaikkan.
- Berdoalah secara teratur; dalam setiap situasi pandanglah kepada
Allah terlebih dahulu, jangan datang kepada-Nya sebagai pelarian
terakhir kalau semua jalan lain sudah buntu.
- Saling mendoakan sepanjang minggu, dan bukan hanya pada waktu
bertemu.
- Carilah cara-cara yang mudah dan efektif untuk saling berbagi
pengalaman, mungkin melalui surat atau telepon apabila Saudara
tidak dapat bertemu.
- Alaskanlah persahabatan doa Saudara pada Yesus Kristus yang
berkata,"Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta
apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu
yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam
namaKu di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." {(Matius 18:19-20)}.
MEMULAI PROGRAM DOA "BERSAMA"
- Sepakati terlebih dahulu waktu berdoa. Usahakanlah menyediakan
waktu tanpa harus diingatkan lagi melalui telepon dan semacamnya.
Hilangkan ketergantungan semacam itu. Jadi tentukan suatu waktu dan
buatlah tanda agar mudah diingat, misalnya dengan memasang jam weker
yang selalu akan berbunyi pada waktu yang ditentukan itu, atau
dentingan jam dinding, atau setiap selesai makan malam, atau selesai
acara TV, dan lain-lain.
- Bersikaplah wajar ketika berdoa bersama. Duduk atau berdiri --
terserah mana yang Saudara pilih. Melipat tangan atau bersama-sama
menumpangkan tangan di atas buku -- jika itu membantu Saudara
mengekspresikan kebersamaan.
- Ucapkanlah kata-kata damai. Katakan satu kepada yang lain -- "Damai
sejahtera Tuhan menyertai kamu"; -- "Menyertai kamu juga."
- Jangan merasa terikat kepada bentuk doa yang itu-itu saja. Saudara
dapat menggunakan macam-macam bahan lain, asal disepakati bersama,
misalnya membaca satu pasal kitab Mazmur, mengucapkan Doa Bapa Kami
bersama-sama sambil menghayatinya, menyanyikan lagu-lagu rohani, dan
lain-lain. Buatlah sederhana dan pendek.
Sumber: HIS, monthly Inter-Varsity magazine, December 1980
Sumber: Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Lembaga Reformed Injili
Indonesia dalam "Surat Doa" no. 3 tahun 1988.