MENGENAL YESUS SETELAH TERJATUH DARI POHON
"Saya tidak mengenal Yesus sampai suatu saat saya terjatuh dari
pohon ...."
Terbaring dan tak bisa bergerak di tengah hutan di Equador, Yempetz
merasa yakin bahwa dia akan segera mati ... karena kelaparan atau
menjadi makanan jaguar yang kelaparan.
Yempetz, seorang dari Suku Shuar, adalah pria yang penuh percaya
diri dan berusia sekitar 50 tahun. Di usianya itu dia masih dengan
lincah memanjat cabang-cabang pohon raksasa di wilayah hutan Amazon.
Kaki telanjangnya dengan terampil memijak cabang-cabang pohon yang
kerap kali mempunyai permukaan licin di tengah-tengah hutan yang
lembab itu.
Suku Shuar terkenal sebagai "Jivaros" (arti literalnya adalah
pemenggal kepala), yaitu pejuang perang yang ditakuti karena
keahlian perang mereka yang sangat kejam. Seusai perang, para
prajurit Jivaro segera menyusutkan kepala para musuhnya menjadi
sebesar bola softball. Lalu, dengan bangganya mereka memamerkan
kepala itu di dinding-dinding bambu rumah mereka. Selama berabad-
abad, suku ini sama sekali belum pernah tersentuh oleh dunia luar
ataupun Injil. Orang-orang Spanyol yang datang ke lembah di wilayah
mereka untuk mencari emas sekitar tahun 1600-an telah diusir keluar
dengan panah-panah beracun.
Yempetz sedang memanjat pohon untuk memetik buah. Biasanya buah yang
matang dan paling enak rasanya tersembunyi di bawah ranting-ranting
pohon yang tertutupi daun-daun dan letaknya di paling ujung. Cara
yang terbaik untuk memetik buah itu tanpa harus merusaknya adalah
dengan memanjat pohon dan memetik buah-buah yang matang itu dengan
tangan. Ini adalah hal yang biasa dilakukan Yempets ribuan kali.
Namun pada suatu hari, saat Yempetz berusaha memanjat cabang yang
tertinggi, kaki kanannya terpeleset dan dia terjatuh di tanah. Sakit
yang luar biasa terasa di sekujur tubuhnya. Ketika Yempetz mencoba
untuk berdiri, kakinya tidak mau digerakkan. Yempetz mengalami
kelumpuhan dari pinggang ke telapak kaki. Selama berjam-jam Yempetz
terbaring di dalam hutan ini. Dia merasa yakin bahwa cepat atau
lambat dia akan mati ... karena kelaparan atau menjadi santapan para
jaguar yang kelaparan.
Beberapa jam kemudian, Yempetz ditemukan oleh beberapa pemuda
desanya. Mereka kuatir karena Yempetz pergi ke hutan terlalu lama.
Mereka mencari Yempetz dan menemukannya tergolek di bawah pohon.
Yempetz dibawa pulang. Dukun di desanya memberi Yempetz obat-obatan
tradisional, namun obat-obat itu tidak memberi kemajuan, kondisinya
malah semakin memburuk.
Bulan Mei 1999, seorang pendeta mengunjungi wilayah Shuar dan
mendengar cerita tentang Yempetz. Dia mengunjungi Yempetz dan
melihat kondisinya yang sangat kritis. Pendeta ini segera bergegas
ke desa yang mempunyai radio dan memanggil MAF untuk segera
mengirimkan penerbangan darurat. Yempetz segera diterbangkan ke
rumah sakit misi HCJB di Shell. Namun karena peralatan rumah sakit
tidak dapat mendukung perawatan Yempetz, maka dia diterbangkan lagi
ke rumah sakit misi HCJB di Quito untuk menjalani operasi.
Setelah operasi, Yempetz segera diterbangkan kembali ke rumah sakit
yang ada di dekat desanya -- suku asli tidak bisa menyesuaikan diri
dengan kehidupan perkotaan. Sedangkan proses pemulihan dan
rehabilitasi yang harus dilalui Yempetz memerlukan waktu dan proses
yang lama.
Setelah berminggu-minggu melatih kaki dan tubuhnya dalam masa
pemulihan, Yempetz mulai berani belajar berjalan untuk pertama
kalinya menggunakan alat bantu. Pada hari itu, untuk pertama kalinya
para karyawan rumah sakit melihat senyuman di wajah Yempetz sejak
pertama kali ia diselamatkan dari hutan.
Selanjutnya, melalui seorang penerjemah, Yempetz mengatakan kepada
staf rumah sakit bahwa ia telah menyerahkan hidupnya kepada Yesus.
"Saya percaya kepada Yesus dan saya telah menyerahkan hidup saya
kepada-Nya. Saya tidak mengenal-Nya sebelum saya jatuh dari pohon."
Pesawat MAF, rumah sakit misi, para pilot, mekanik, petugas radio,
para dokter, dan para perawat semuanya bekerjasama menyediakan
kehidupan jasmani dan rohani untuk orang-orang seperti Yempetz.
Mereka, bersama-sama dengan Anda yang mendukung pelayanan kami, bisa
mengubah dunia ... dimulai dengan memenangkan satu jiwa di setiap
kesempatan/waktu. (T/End)
Bahan diterjemahkan dari sumber:
Situs : Mission Aviation Fellowship
Bagian : Stories from the Field
URL : http://www.maf.org/news/stories/yempetz.html
e-JEMMi 32/2005
|