GUBUK KECIL DI ATAS BUKIT
Tuhan Yesus dengan jelas menyatakan bahwa kita harus menyampaikan
berita keselamatan kepada semua orang. Berikut ini adalah kesaksian
yang dialami seorang pekerja Every Home for Christ [Red: Review
tentang organisasi dan situs EHC dapat anda lihat di kolom Profil/
Sumber Misi] saat melakukan tugasnya di India. Pekerja ini telah
mengunjungi banyak desa di sebuah wilayah tertentu yang telah
ditugaskan baginya. Tugas terakhirnya adalah membagikan traktat dari
pintu ke pintu di sebuah desa kecil dan terpencil. Dia merasa telah
mengunjungi semua rumah di desa itu dan bersiap-siap dengan
sepedanya untuk kembali ke markas EHC yang jaraknya beberapa mil
dari desa tersebut. Di markas itu dia akan bergabung dengan para
pekerja EHC lainnya dan menghabiskan malam itu bersama-sama untuk
istirahat.
Saat bersiap-siap untuk mengayuh sepedanya sekilas matanya melihat
sebuah gubuk yang berada di atas bukit. Dia merasa yakin bahwa dia
belum mengunjungi gubuk itu. Hatinya ragu-ragu karena dia harus
berjalan mendaki bukit untuk mencapai gubuk itu. Tetapi dia segera
menyadari menaiki bukit itu sama artinya dia harus bermalam di desa
itu atau sama waktunya dengan perjalanan yang akan dia tempuh menuju
markas EHC. Dia memilih untuk kembali ke markas karena dia berpikir
itu hanyalah sebuah gubuk kecil. Saat dia mengayuh sepedanya sebagai
satu-satunya alat transportasi yang dimilikinya, pedal sepeda itu
sulit sekali digerakkan. Saat dia turun untuk memeriksa kondisi
sepedanya, dia melihat bahwa kedua ban sepedanya gembos karena ia
telah menaiki sepeda itu seharian. Beberapa warung di desa itu masih
buka dan pekerja itu bergegas untuk meminjam pompa sepeda di salah
satu warung itu. Masih ada sedikit udara di ban sepedanya, dipompa
sedikit saja maka dia bisa kembali ke markas.
Namun sayang tidak satupun dari warung di desa itu yang memiliki
pompa sepeda. Lalu, saat membayangkan akan menuntun sepedanya
beberapa mil pada malam itu, dia melihat seorang pemuda berjalan ke
arahnya. "Anak muda," tanya pekerja itu, "apakah ada penduduk desa
ini yang memiliki pompa sepeda?" "Oh, ada seorang pria tua yang
memilikinya. Dia tinggal di dekat desa ini. Saya pernah melihatnya
menggunakan pompa sepeda. Jika anda melihat dengan teliti, anda
dapat melihat rumahnya di atas bukit." Allah tidak menghendaki
seorang pun binasa. Hal itu yang terpikirkan dalam benak pekerja EHC
itu saat dia memanggul tasnya yang berisi traktat-traktat Injil dan
mendaki ke atas bukit.
Pria tua yang tinggal di sebuah gubuk di atas bukit senang sekali
atas kunjungan pekerja EHC. Pria tua itu lebih bersukacita saat si
pekerja EHC memberinya traktat untuk dibaca. Tanpa ragu-ragu, pria
tua tadi membaca traktat itu. Dia telah belajar membaca beberapa
tahun yang lalu namun literatur Kristen seperti itu jarang ditemukan
di tempatnya. Pria tua itu juga memiliki sebuah pompa sepeda dan dia
dengan senang hati meminjamkannya kepada si pekerja EHC. Keesokan
harinya saat si pekerja EHC mendaki ke bukit itu lagi untuk
mengembalikan pompa, tampak jelas baginya bahwa Allah mengasihi pria
tua di atas bukit itu sampai-sampai si pekerja EHC perlu menempuh
perjalanan dua kali dalam sehari untuk menuju gubuk kecil di atas
bukit itu. Allah sungguh-sungguh tidak menghendaki seorang pun
binasa.
Sumber: FAX OF THE APOSTLES -- Juni 2002