MENGUCAP SYUKUR SETIAP PAGI
Oleh: Pdt. Bob Jokiman
Bulan Nopember setiap tahun di Amerika dikenal sebagai bulan
Pengucapan Syukur ("Thanksgiving Month") karena "Thanksgiving Day"
jatuh pada hari Kamis terakhir setiap bulan Nopember. Gereja-gereja
mengadakan acara khusus pada Bulan "Thanksgiving" tersebut, tidak
ketinggalan Gereja kita yang sudah mentradisikan mengadakan retreat
setiap tahun. Demikian pula dengan persekutuan-persekutuan dalam
Gereja, masing-masing mengadakan acara khusus dengan makanan khusus.
Keluarga-keluarga juga tidak mau ketinggalan mengadakan acara
"Thanksgiving", menghidangkan kalkun panggang sambil mengundang
sanak-keluarga serta teman.
Mengadakan acara-acara "Thanksgiving" selama bulan Nopember adalah
baik dan perlu dilestarikan. Namun bagaimana setelah bulan Nopember
berlalu? Masihkah kita terus mengucap syukur? Dapatkah setiap pagi
kita mengucap syukur atau kita hanya mengucap syukur pada bulan
Nopember? Umumnya kita mengucap syukur pada "Thanksgiving Day"
karena pemeliharaan dan kecukupan yang telah diberikan Allah selama
setahun tersebut. Namun apabila kita mau memperhatikan pula berkat-
berkat rohani yang kita terima dari Tuhan maka saya percaya kita
akan mengucap syukur setiap pagi.
Adapun berkat-berkat rohani tersebut paling sedikit ada tiga hal
yang patut kita syukuri. Yang pertama bersyukurlah karena kita
diangkat menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Pernahkah Anda
merindukan untuk memperoleh kedudukan yang tinggi dalam hidup ini?
Tidak semua kita menjadi orang yang berkedudukan tinggi dalam hidup
ini, namun kita semua dapat menjadi anak-anak Allah. Menjadi anak-
anak Allah bukan saja berarti bahwa kita mendapat hidup baru dan
kekal serta layak masuk ke surga kelak, tetapi juga selama di dunia
kita menjadi anggota keluarga Allah, dimana Allah menjadi Bapa kita
sehingga kita dapat dengan leluasa bersekutu atau bergaul dengan
Allah. Begitu tinggi dan suci kedudukan ini yang kita peroleh hanya
dengan beriman pada Tuhan Yesus Kristus dan yang tidak dapat
dibandingkan dengan kedudukan apapun juga di dunia ini. Untuknya
kita patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita menggunakan kesempatan
untuk bergaul dengan Allah melalui doa setiap pagi?
Yang kedua, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipilih
menjadi sahabat-sahabat Kristus. Pernahkah Anda merindukan untuk
bergaul dengan orang-orang besar dan termasyur, menjadi sahabat para
selibriti dunia ini? Tidak semua kita dapat menjadi kawan para
selibriti tersebut, namun kita semua dapat menjadi sahabat-sahabat
Kristus (Yohanes 15:15-16a). Tuhan telah menyampaikan apa yang
didengar-Nya dari Allah Bapa dalam Alkitab. Rahasia-rahasia dan
jawaban-jawaban terhadap masalah kehidupan terdapat dalam Firman-
Nya. Untuk itu kita patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita
menggunakan kesempatan untuk bergaul dengan Allah setiap pagi dengan
mempelajari dan menaati Firman Allah?
Yang ketiga, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipanggil
menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah. Pernahkah Anda merindukan
untuk melakukan suatu pekerjaan yang agung dan mulia dalam hidup
ini? Ketika remaja saya sangat senang membaca riwayat hidup dan
mengagumi banyak tokoh sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
kemanusiaan. Mereka telah mengerjakan tidak sedikit karya-karya yang
agung dan mulia. Tidak semua kita dapat menjadi seorang "tokoh".
Namun kita semua dapat menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah
(1Petrus 4:10). Menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah bukan berarti
setiap kita menjadi pendeta, melainkan setiap kita melayani sesuai
dengan karunia masing-masing. Bila kita melakukannya dengan setia,
maka hal itu akan memberi makna yang agung dan mulia bagi hidup
kita, sekalipun kita tidak terkenal dan termasyur. Untuk itu kita
patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita memanfaatkan karunia
tersebut untuk melayani sesama setiap hari? Semoga Tuhan menolong
kita bukan hanya setahun sekali mengucap syukur, melainkan setiap
pagi. Amin.
Dikutip dari sumber:
Judul Buletin : Newsletter GKI Monrovia, Tahun XI No. 11, Nop. 1997
Judul Renungan: Mengucap Syukur Setiap Pagi
Penulis : Pdt. Bob Jokiman
Penerbit: GKI Monrovia, Monrovia, CA
Situs: http://www.gki.org/