You are hereRenungan: mal 1:1-6

Renungan: mal 1:1-6


By yustinus7 - Posted on 29 March 2010

Catatan maleakhi 1:1-6
kata Maleakhi (Ibrani MAL'AKHI)berarti utusanku.. dia adalah seorang yahudi yg saleh yg diperkirakan hidup dijaman nabi Nehemia... kitab ini berbicara mengenai tanda murka ALLAH sekaligus tanda dari kedatangan Kristus.. ketika bangsa ini sdh dicabut dari ‘benefit’ yg disebutkan Musa dlm ul 18.. nabi ini bernubuat di tahun kedua pemerintahan raja Darius Hystaspes, sekitar 16 tahun setelah mrk kembali dari pembuangan di babel..

fakta yg diungkap dlm kitab ini:
(1) Bait Suci sudah dibangun kembali (516/515 SM) dan korban-korban serta hari raya dilaksanakan kembali,
(2) pengetahuan umum mengenai Taurat telah diperkenalkan kembali oleh Ezra (457-455 SM; lih. Ezra 7:10,14,25-26),
(3) kemunduran yang kemudian terjadi di kalangan imam dan umat itu (433 SM). Tambahan pula, suasana dan pengabaian rohani yang disebut Maleakhi sangat mirip dengan situasi yang dijumpai Nehemia ketika kembali setelah tinggal beberapa waktu di Persia (433-425 SM) untuk melayani sebagai gubernur kali kedua di Yerusalem (bandingkan Nehemia 13:4-30). Ketika itu,
- para imam telah menjadi korup (Maleakhi 1:6--2:9; Nehemia 13:1-9),
- persepuluhan dan persembahan diabaikan (Maleakhi 3:7-12; Nehemia 13:10-13),
- perjanjian pernikahan dilanggar ketika para suami menceraikan istri Ibrani mereka untuk menikahi wanita kafir (mungkin lebih muda dan cantik) (Maleakhi 2:10-16; Nehemia 13:23-28). Karena itu, sangatlah mungkin Maleakhi memberitakan amanatnya sekitar 430-420 SM.

Ucapan ilahi ini adalah sebuah beban, dimana adalah penting bhw seseorang harus diperingatkan sebelum pengadilan ALLAH… dimana dosa yg sangat banyak ada diantara mrk… dan terus bertambah seperti tdk dapat ditahan lagi, inilah alasannya nabi itu berkata penghakiman ALLAH sdh dekat…

ayat 2 n 3, kata membenci disini sebenarnya terjemahan yg lebih baik adalah tidak mencintai.. atau kurang mencintai.. disini ALLAH menunjukkan perbedaan sikapNYA kpd keturunan Yakub n keturunan Esau.. perbedaan sikap ini dikarenakan adanya rencana ALLAH yg memakai garis keturunan Yakub, kasih Allah diwujudkan melalui pilihanNYA kepada Yakub yg bertujuan agar keturunan Yakub menjadi umat yang taat, sehingga bisa menjadi teladan bagi bangsa-bangsa yang lain. bhw Mesias akan muncul dari keturunan Yakub. Mesias itu, yaitu Tuhan Yesus, bukan hanya datang untuk menyelamatkan keturunan Yakub, tetapi untuk menyelamatkan setiap orang dari semua bangsa yang mau bertobat dan percaya kepada-Nya. Dengan demikian, pilihan Allah terhadap Yakub memancarkan kasih Allah kepada semua bangsa.

ayat 4 n 5, Oleh krn ALLAH mengasihi kita, TUHAN mungkin memang membiarkan seruan orang2 yahudi seperti berada ditempat lain.. dimana ALLAH tdk menyatakan kasihNYA kpd mereka, dimana mrk seharusnya tunduk kpd otoritasNYA.. ini bukan bicara ttg kasih yg umum seperti yg diberikanNYA kpd semua manusia… tapi ditujukan kpd orang2 yahudi, dimana IA mengutuk orang2 yahudi, krn mrk telah diadopsi secara gratis sbg yg kudus n orang2 yg dikhususkanNYA, IA menuntut mrk lebih karena perlakuan ALLAH yg khusus kpd mrk namun mrk lupa menghormati DIA, menghina DIA yg memberikan hak itu kpd mrk, n mengabaikan apa yg DIA ajarkan kpd mrk….
Krn itu, ketika TUHAN mengucapkan bhw IA mengasihi orang2 yahudi, kita melihat bhw IA memilih menghukum mrk krn tdk bersyukur krn telah membenci kebaikan tunggal yg telah diberikan kpd mrk sendiri… daripada utk menekan dg kewenangan yg dimilikiNYA, atas seluruh umat manusia…
TUHAN mungkin telah berbicara kpd mrk, yg tujuannya adalah meneruskan adopsiNYA yg secara acak dari keturunan Abraham yg telah IA pilih.. shg ALLAH tidak disukakan oleh ketiadaan rasa hormat mrk… sebab TUHAN telah memilih mrk utk semua bangsa2 yg lain… bukan krn apa yg mrk miliki cukup layak utk itu, namun krn semua itu begitu menyenangkan TUHAN..

Ayat 6. Disini kita melihat maksud dari nabi itu, bagaimana orang2 yahudi itu merendahkan apa yg ALLAH telah rencanakan… walaupun mrk mengenal ALLAH sbg bapa n tuan mereka.. namun mereka tdk menghormati ALLAH sebagai bapa n tuan mereka… tapi mengutamakan ‘benefit’ NYA.. yg seharusnya membuktikan bahwa IA layak dihormati sbg bapa n tuan…