You are here


Profil Suku: Batin, Indonesia

Pendahuluan/Sejarah

Orang-orang Batin menghuni sebagian dari pedalaman provinsi Jambi. Rumah panggung mereka, masyarakat pedesaan, dan kota-kota berwilayah kecil dari Bangko, Tabir, Jangkat, Sungai Manau, Muara Bungo, dan Rantau Pandan terletak di kabupaten Sarolangun Bangko dan Bungo Tebo. Wilayah ini berbatasan dengan salah satu bagian penting paling berbahaya dari pegunungan Bukit Barisan yang tidak rata. Suhu udara di bukit-bukit bagian barat sejuk, tetapi di lembah-lembah hingga ke timur suhunya lembab dan panas. Tiga aliran sungai memberi persediaan air bagi perkumpulan antardesa, yaitu Sungai Batang Merangin, Batang Bungi, dan Batang Masumai. Di samping suku Batin, wilayah ini dihuni oleh orang-orang Kubu, Jambi, dan Kerinci. Menurut dongeng mereka, nenek moyang orang Batin adalah orang-orang Kerinci yang pindah dari kaki Gunung Kerinci. Bahasa Batin adalah cabang dari rumpun bahasa Melayu dan sangat mirip dengan bahasa Jambi.

Maroko: Putra Seorang Imam Bertemu Anak Allah

Majdy (bukan nama sebenarnya) terlihat menikmati obrolan malamnya di internet dengan seorang gadis Kristen Suriah yang bernama Rut (bukan nama sebenarnya). Ia berharap membawa gadis itu menjadi pemeluk agamanya. Akan tetapi, dengan berjalannya waktu, ia dan Rut menghabiskan banyak waktu mereka berdiskusi tentang kekristenan.

Baptist Haiti Mission (BHM)

Baptist Haiti Mission (BHM) adalah badan misi yang didirikan oleh John R. Turnbull pada tahun 1943 dan telah melayani di Haiti selama 60 tahun. Sampai saat ini, organisasi misi tersebut melakukan pelayanan yang tidak hanya terpusat kepada penginjilan saja, melainkan juga meliputi bidang-bidang kehidupan lain yang vital bagi masyarakat Haiti seperti bidang pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Tak berhenti di situ, organisasi misi ini juga menyediakan dan menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam.

Konsep Misi Dalam Injil dan Kisah Para Rasul 2 (Editorial Edisi 07-2012)

Shalom,

Sebagai lanjutan dari artikel minggu lalu, maka e-JEMMi edisi 07 akan melanjutkan pembahasan dengan menyajikan konsep misi dalam Injil dan Kisah Para Rasul. Kiranya Artikel yang kami sajikan ini memberkati Anda. Tuhan Yesus memberkati.

Konsep Misi Dalam Injil dan Kisah Para Rasul 2

Pesan-pesan Injil yang sulit mengarahkan Albert Schweitzer pada kesimpulan bahwa pada awal pelayanan Yesus, Ia percaya pada dekatnya masa parousia, keselamatan besar Israel dan dunia, dan kemudian, ketika Dia amat kecewa pada pengharapan-Nya, Dia bersiap untuk penderitaan besarnya, yang pada suatu tingkat terus menanjak dan dianggap tak terhindarkan. Ini bukanlah tempat untuk masuk dalam pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Kita merujuk pada studi penting yang dilakukan H.N. Ridderbos, "The Coming of the Kingdom". Ridderbos menunjuk bahwa ada dua arah yang harus dibedakan dalam nubuatan Yesus, yang satu bermuara pada parousia dan yang lain pada penderitaan dan kematian-Nya. Awalnya, para murid-Nya tidak memahami hal ini, dan mulanya Yesus juga tidak menolong kesulitan mereka untuk memahaminya. Yesus sering menyatakan dengan gamblang, bahwa kedatangan-Nya menandai terjadinya hal-hal yang terakhir, bahwa berbagai nubuatan mulai digenapi, namun secara bertahap Yesus mulai membuka mata murid-murid-Nya pada kenyataan yang sangat besar dan bahwa hal-hal yang mengerikan harus terjadi terlebih dahulu. Kerajaan Allah tentu saja berada di tangan Yesus Kristus; dalam Yesus Kristus, Kerajaan Allah telah turun ke dalam dunia dan tanda-tandanya telah nyata di mana-mana. Namun, kerajaan ini tidak dapat datang dalam perwujudannya yang penuh, karena kenyataan yang membuat tawar hati tentang penderitaan dan kematian-Nya yang semakin dekat haruslah terjadi lebih dulu.

Afganistan Tahun 2012

M harus menanggung hukuman mati karena ia telah meninggalkan agamanya yang lama dan menjadi pengikut Kristus.

Sembari dipukuli dan diperlakukan kasar, M terus berdoa dan menulis surat-surat. Dalam suratnya yang terakhir (13 Februari 2011), M yang telah diamputasi kakinya, ayah dari 6 anak ini mengatakan bahwa perwakilan dari kedutaan di Kabul mengunjunginya saat ia berada dalam penjara dan menawarkan suaka. Tetapi sesaat setelah mereka pergi, ia dipindahkan ke ruangan lain, di mana para petugas mencoba memaksanya untuk menyangkal imannya. Mereka berjanji akan membebaskannya dalam jangka waktu satu kali dua puluh empat jam setelah ia melakukan penyangkalan.

Konsep Misi dalam Injil dan Kisah Para Rasul 1 (Editorial Edisi 06-2012)

Shalom,

Konsep misi dalam keempat kitab Injil dan Kisah Para Rasul adalah hal yang penting dan sangat menarik untuk dikupas. Untuk itu, dalam dua edisi berturut-turut kami akan menyajikan topik tersebut ke hadapan Anda. Kami berharap artikel yang kami sajikan dapat memberi wawasan yang mendalam tentang konsep misi kita. Tuhan Yesus memberkati.

Konsep Misi dalam Injil dan Kisah Para Rasul 1

Rentang waktu antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Selama berabad-abad, antara nabi terakhir Perjanjian Lama dan kelahiran Yesus, posisi orang Israel dalam memegang prinsip tidaklah berubah. Prinsip pemisahan masih dipegang dengan teguh. Israel diwajibkan untuk mempertahankan keberadaan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Meskipun demikian, kondisi riil lingkungan di mana bangsa Israel tinggal mengubah pemisahan itu dan dengan demikian siap untuk berbagai karya misi. Kita seharusnya menaruh cukup perhatian untuk fenomena ini, jika kita ingin memahami Perjanjian Baru.

Filipina Tahun 2012

Terakhir kali N melihat saudara laki-lakinya ketika mereka bertemu pada makan malam pada 5 Mei 2009. Tiga hari kemudian, saudara laki- lakinya ditemukan tewas. Dia dibunuh oleh sekelompok garis keras, yang marah karena ia telah melewati daerah mereka -- Mindanao. Para penyerang mengikat tangan dan kakinya, memukulinya, sebelum akhirnya sebutir peluru menembus kepalanya. N dan orang Kristen lainnya yang tinggal di Mindanao, diteror setiap hari oleh kelompok garis keras. Pulau ini mendidih dalam perang saudara antara tentara pemerintah dan kelompok garis keras, yang berperang untuk memperoleh kemerdekaan. Orang-orang Kristen tidak hanya terjebak di tengah-tengah; mereka juga secara khusus menjadi target oleh kelompok garis keras, yang percaya bahwa orang Kristen adalah mata-mata yang tinggal di Mindanao dan bekerja untuk pemerintah.