You are here
Asia Selatan Tahun 2012
Setahun yang lalu, Injil memasuki sebuah daerah yang gelap, penuh penolakan, dan terpencil di Asia Selatan.
Dua kuil Hindu yang besar mendominasi sebuah komunitas kecil, yang terdiri dari 4.500 jiwa di dekat pantai sebuah negara di Asia Selatan. T adalah pendeta bagi komunitas-komunitas yang bersembahyang di kedua kuil itu. Ia sangat dihormati, bahkan ditakuti sebagai "Pendeta Pengorbanan" di kedua kuil tersebut.
Imigran yang Jadi Penguasa
Kita semua telah mendengar dan mengetahui kisah Yusuf. Ia adalah seorang imigran, tetapi tak ada seorang pun yang menolak atau menyangsikan kemampuannya menjadi pemimpin. Bahkan, Firaun pun kagum dan berkata, "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah." (Kejadian 41:38) Kita pun setuju jika semua orang memuji dan ingin seperti dia. Mengapa? Sebab Yusuf memang layak dan pantas mendapatkan semua itu. Perbedaannya dengan Firaun hanyalah takhta kerajaan Mesir (Kejadian 41:40b). Akan tetapi, satu hal yang pasti, ia tidak mendapatkannya secara instan atau tiba-tiba. Ujian dan halangan demi halangan itulah yang membentuknya jadi pemimpin. Cara Yusuf menghadapi semua itulah yang membedakan serta membuktikannya sebagai pemimpin tulen. Nah, bukankah kita mau menjadi seperti Yusuf?
Bungku di Indonesia
Pendahuluan/Sejarah
Orang-orang Bungku (juga disebut To Bungku) tinggal di wilayah Bungku Utara, Bungku Tengah, Bungku Selatan, dan Merui, di kabupaten Poso, provinsi Sulawesi Tengah. Mereka juga ada di beberapa daerah Sulawesi yang lain. Lebih jauh lagi, Orang-orang Bungku dibagi menjadi sub-sub kelompok seperti Lambatu, Epe, Rete, dan Ro'Uta. Bahasa yang digunakan oleh orang-orang Bungku adalah Bungku (sering kali disebut Bungku Laki), yang berada dalam kelompok bahasa yang sama dengan beragam bahasa Filipino. Bahasa ini dapat dibagi menjadi beberapa dialek, seperti Taa, Merui, dan Lalaeo. Masyarakat imigran di daerah ini menggunakan bahasa mereka sendiri, seperti bahasa Bugis, Bajo, dan Jawa. Banyak pernikahan yang terjadi antara orang-orang Bungku dan orang-orang imigran, sehingga hubungan antara kelompok-kelompok tersebut cukup baik di daerah ini. Pada masa lampau, orang Bungku hidup di wilayah-wilayah pedalaman yang terpencil dan memiliki sedikit hubungan dengan orang luar. Dengan pembangunan jalan raya Trans-Sulawesi, mereka telah lebih terbuka terhadap orang luar. Meskipun mereka penduduk dari Sulawesi Tenggara, budaya mereka sangat dipengaruhi oleh budaya Bugis. Menurut sejarah, banyak nenek moyang orang Bungku adalah kelompok orang Bugis yang bermigrasi ke wilayah tersebut.
Torrey Johnson: Menjangkau Kaum Muda untuk Kristus
Waktu itu tengah malam, ketika pesawat telepon berdering di kediaman Doug Fisher, di Chicago. Suara keras yang menjadi lawan bicaranya ialah milik Torrey Johnson, pendeta dari Gereja Alkitab Midwest.
World Harvest Mission (WHM)
World Harvest Mission (WHM) adalah sebuah agen pengiriman misionaris yang melayani 14 negara di dunia. Dengan visi pergerakan gereja yang dikuasai oleh kasih karunia untuk kebaikan dunia dan kemuliaan Allah, para pengerja WHM memberi hidup mereka untuk menyatakan Kerajaan Yesus Kristus melalui pengajaran, penyembuhan, dan pembekalan.
Menjadi Pemimpin 2 (Editorial Edisi 20-2012)
Shalom,
Pada e-JEMMi edisi 19, kami telah menyajikan artikel tentang kualitas seorang pemimpin Kristen. Sebagai lanjutannya, maka pada edisi minggu ini, akan dibahas tujuh keseimbangan yang harus dimiliki oleh para pemimpin Kristen. Kiranya menjadi berkat bagi Anda.
Menjadi Pemimpin 2
Para pemimpin seharusnya memiliki keberanian untuk menghadapi kompleksitas dan berbagai divisi dalam gereja dan di ladang misi. Gereja terbagi, dan situasi seperti ini tidak akan banyak berubah. Gereja-gereja individu, organisasi-organisasi, atau bahkan seluruh kota mungkin bersatu, namun tidak seluruh gereja.