You are here
Menjangkau dan Mengasihi Orang-orang Keturunan Ismael Bagi Kristus
1. Mengajarkan Kristus.
Telah dikembangkan sebuah metode baru dalam memberitakan Injil kepada orang-orang keturunan Ismael, yang disebut jalur kenabian. Metode ini diadaptasi dengan baik untuk pengajaran, traktat, dan bercerita dengan alat-alat khusus, seperti gelang-gelang dan buku-buku tanpa kata. Cara ini sekarang digunakan oleh pekerja-pekerja dari beberapa organisasi di Amerika, Timur Tengah, Asia, Afrika, dan Eropa.
Doa Untuk Suku Ranau, Suku di Papua, dan Suku Akit
1. Suku Ranau (Sumatera Selatan)
Publikasi Berita YLSA
Ingin mendapatkan informasi terbaru seputar pelayanan YLSA? Publikasi Berita YLSA adalah jawabannya! Publikasi ini menyajikan informasi-informasi terbaru dan aktual seputar perkembangan pelayanan YLSA, yang diterbitkan secara khusus untuk menjangkau pribadi/yayasan yang telah mendukung dan menjadi sahabat YLSA.
Apakah Injil Untuk Semua Bangsa?
Matius 10:5-6
"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Ayat tersebut diklaim bahwa Injil diperuntukkan bagi orang-orang Israel saja. Namun ayat tersebut tidak berdiri sendirian dan itu adalah diperuntukkan ketika murid-murid Yesus melaksanakan awal-awal penginjilan. Bahwa penginjilan adalah dimulai dari lingkungan dimana mereka berada; menyelamatkan dahulu kepada orang orang disekitarnya. Dan pada saat itu murid-murid Yesus masih dalam tahapan awal dalam usahanya mengabarkan kabar baik bahwa Sang Juru Selamat/Mesias itu sudah datang.
Partisipasi
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) membuka kesempatan bagi para pengunjung situs untuk bergabung melayani Tuhan melalui dunia internet.
Kekuatan Teknologi
Tanpa ragu abad terakhir ini telah menjadi era yang luar biasa - entah kita mengukurnya dari segi politik, ekonomi, atau agama. Lebih banyak orang telah menjadi orang Kristen di abad ke-20 dibandingkan abad-abad sebelumnya, dan gereja saat ini didominasi oleh orang Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Kita bisa mengatakan abad ke-20 sebagai "Abad Kekristenan."
Akan tetapi, abad ini juga merupakan "Abad Teknologi." Teknologi sekarang bekerja dan membentuk kehidupan kita dalam banyak cara yang mendalam dan tidak kentara. Dari fax atau e-mail yang mengkonfirmasi partisipasi Anda dalam konferensi ini, sampai pesawat atau mobil yang membawa Anda ke sini, acara ini tidak akan terjadi jika teknologi tidak memberikan dukungan yang halus dalam prosesnya. Teknologi mencapai jauh ke dalam kehidupan pribadi kita dan di seluruh dunia.
Qumran
Diringkas oleh: Mei Fitriyanti
Qumran adalah nama suatu tempat yang terletak di gurun Juda di pantai Laut Asin (Mati) di sebelah barat. Sejak tahun 1947 hingga 1955, banyak ditemukan naskah-naskah dari zaman Kristus dan sebelumnya di gua-gua sekitar Laut Mati. Di Qumran, juga digali dan ditemukan puing-puing kompleks bangunan peninggalan sekelompok orang Yahudi. Bangunan itu semacam bangunan biara yang dinamakan "Khirbet Qumran". Dalam artikel ini akan membahas sedikit mengenai jemaat Qumran, penemuan-penemuan di Qumran, naskah yang ditemukan dan hubungan jemaat Qumran dengan Perjanjian Baru.
Suku Gara di Pakistan
Identitas
Sekitar 1.000 orang yang tergabung dalam kelompok etnis Gara tinggal di distrik Leh dan Kargil, dari negara bagian Jammu dan Kashmir di India Utara. Sejumlah orang yang tidak diketahui (mungkin sangat kecil) juga tinggal di distrik Lahul dan Spitti di Himachal Pradesh. Tidak diketahui jumlah yang tepat untuk populasi tersebut karena mereka baru diakui sebagai suku tetap di India pada tahun 1989, sehingga terlambat untuk dihitung secara terpisah dalam sensus terakhir yang dilakukan di India pada tahun 1981. Etnolog Sachchindanandra Prasad memperkirakan populasi suku tersebut pada tahun 1998, berjumlah sekitar 1.000 orang Gara.
Hanya sedikit sumber yang pernah menyebutkan Gara sebagai suku yang berbeda sehingga menjadi lebih mengejutkan ketika pemerintah India telah memberikan mereka status resmi. Sejumlah kecil sumber yang menyebutkan tentang Gara biasanya memasukkan mereka sebagai subgrup dari Ladakhi. Meskipun benar bahwa sebagian besar budaya mereka mencerminkan budaya Ladakhi, terdapat perbedaan sosial yang signifikan antara kedua bangsa tersebut. Perbedaan utama adalah perbedaan bahasa. Orang Gara berbicara dalam bahasa Eropa-Indo, benar-benar berbeda dari orang Ladakhi yang berbicara dalam bahasa Tibet-Burman.
Bergabunglah Dalam Kelas Tafsiran Markus (TMR)!
KABAR GEMBIRA!
Pada bulan Juli/Agustus 2015, PESTA akan membuka Kelas Tafsiran Markus (TMR). Kelas ini akan mempelajari Survei Injil Markus dan Tafsiran dari Injil Markus. Injil Markus adalah Injil yang ditulis oleh Markus dengan tema utama Kristus sebagai Hamba yang menderita. Kelas ini akan membahas Injil Markus secara lebih mendalam dan menggunakan sudut pandang alkitabiah.
"Suriati Lilin Tanan" Wanita Pertama yang Mendarat di Suku Wana
"Mereka mulai mengelilingiku, memegang rambutku dan menarik-nariknya, mengelus-elus kulitku, mereka nampak begitu heran melihat aku seakan-akan aku adalah mahkluk asing dari bulan.."
Januari 2016, Suriati tiba di Morowali, Sulawesi Tengah. Ia ditemani Intan, mereka adalah guru taman kanak-kanak. Dikawal beberapa rekan dan orang Wana sebagai pemandu, pagi-pagi sekali mereka memulai pendakian dari pos pertama di kaki gunung. Sesekali bertemu trek yang terjal, atau menuruni jalan yang jalan yang curam, lalu menyeberangi sungai-sungai.
Dalam perjalanan kadang berpapasan dengan laki-laki Wana yang sedang berburu atau mencari makanan di hutan dengan tombak di tangan sambil menggendong keranjang bambu di punggung mereka. Dengan rasa ngeri Suri memperhatikan raut wajah mereka yang menyeramkan dengan rambut panjang dan janggut yang tumbuh tak beraturan.
Setelah pendakian yang berat, menjelang senja mereka tiba di suatu tempat bernama Palemoro di tepi aliran sungai, arusnya sangat deras dan berbahaya untuk diseberangi. Mereka mengambil jalur alternatif dengan melipir tebing, lalu dengan sulur-sulur pohon yang menjuntai di atas sungai mereka berayun ke seberang.
Beberapa waktu kemudian mereka tiba di pedataran yang ditumbuhi alang-alang. Perlahan Suri mulai mengatur nafasnya yang terengah-engah sambil menyeka keringat di wajah. Pandangannya tertuju ke arah rumah kayu besar beratap daun dimana terdapat puluhan anak-anak yang berdiri di depan menatap ke arahnya dengan tak berkedip.