You are hereRenungan Misi / Renungan Misi
Renungan Misi
Tuhan Mati di Kayu Salib Untuk Orang Berdosa
Saat merayakan Paskah, kita mengingat bagaimana penderitaan Tuhan di kayu salib untuk umat manusia yang berdosa. Bagi banyak orang, penyaliban dan kebangkitan Kristus adalah sesuatu yang begitu sering didengar di gereja sehingga sudah menjadi hal yang biasa. Padahal ini merupakan peristiwa luar biasa yang menjadi pusat pemberitaan Kabar Baik dalam misi. Mari kita renungkan lagi apa yang terjadi di bukit Golgota.
Apa? Aku, Hanya Seorang Hamba?
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Mengapa Galilea?
Oleh: Pdt. Bob Jokiman (Gembala Sidang GKI Monrovia, California)
Menghargai Natal di dalam Hati Kita
Oleh: James Montgomery Boice
Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)
Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.
Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?
Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk.
Di manakah Anak Itu?
Oleh: Luis Palau
Beberapa tahun yang lalu sebuah keluarga kaya memutuskan untuk mengadakan upacara pembaptisan bayi di rumah mereka yang megah. Lusinan tamu diundang untuk menghadiri upacara tersebut dan mereka semua tiba dengan mengenakan pakaian-pakaian model terbaru. Setelah menyimpan mantel-mantel elegan mereka di sebuah tempat tidur, di kamar tidur yang ada di ruang atas, para tamu dihibur secara meriah. Akhirnya tiba waktunya puncak acara dari pertemuan tersebut, yaitu upacara pembaptisan bayi. Namun, di manakah bayi itu? Tidak ada seorang tamu pun yang tahu.
Pengasuh bayi itu segera berlari ke ruang atas, dan dia kembali dengan wajah yang putus asa. Setiap orang mencari di mana bayi itu. Lalu seseorang berteriak karena telah melihat bayi itu sedang tertidur di salah satu tempat tidur. Bayi itu tertidur dan tersembunyi dibalik tumpukan mantel, jaket, dan mantel bulu dari para tamu. Obyek perayaan saat itu telah terlupakan, terabaikan, dan nyaris tersembunyi!
Doa Paulus untuk Orang-Orang Kristen di Tesalonika
Ini merupakan doa yang menyatakan bahwa Paulus dapat kembali ke Tesalonika untuk "menambahkan apa yang masih kurang pada iman" mereka (ayat 10).
Doa Paulus biasanya dimulai dengan ucapan syukur Allah atas mereka semua dan segala sukacitanya di hadapan Allah. Paulus bersukacita atas segala sesuatu yang telah dilakukan Allah di dalam mereka. Itu adalah pekerjaan Allah dan Paulus tidak mengambil kehormatan bagi dirinya sendiri. Suatu gagasan yang baik jika kita ingin menegur, maka mulailah dengan apa yang dapat kita puji.
Paulus berdoa siang dan malam bagi kesejahteraan rohani mereka dan supaya Allah memungkinkan dia mengunjungi kembali orang-orang Kristen di Tesalonika.
Kekuatan dan Kuasa yang Besar dari Roh Kudus
"Kekuatan dan Kuasa yang Besar dari Roh Kudus" merupakan bab ketiga dari buku yang berjudul "Hidup yang Dipenuhi dengan Roh Kudus" (The Fulfilled Life Through the Holy Spirit -- diterjemahkan oleh Yayasan Lembaga SABDA yang sekaligus membuat versi elektroniknya.) Ayat-ayat pendukung yang diberikan akan menolong anda untuk lebih memahami tentang "Siapa Roh Kudus" dan "Hal-hal yang berhubungan dengan Roh Kudus".
KEKUATAN DAN KUASA YANG BESAR DARI ROH KUDUS
Kekuatan dan kuasa yang sama-sama besar dari Allah kita yang Maha Kuasa terdapat dalam Roh Kudus, karena Roh Kudus adalah Roh Allah atau juga Roh Anak-Nya Yesus Kristus.
Kekuatan dan kuasa yang besar dari Roh Kudus turun ke atas Anak Manusia ketika Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Roh itu turun ke atas Kristus, seperti yang kita baca dalam Lukas 3:22,
"dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi; kepada-Mu-lah Aku berkenan."
Rencana Agung Penginjilan
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)
Masalah dalam metode Penginjilan
Setiap usaha penginjilan harus diuji dengan dua ukuran: Pertama, apakah usaha itu mempunyai tujuan tertentu; kedua, apakah usaha ini mempunyai arti bagi dunia sekarang ini. Kedua hal ini saling berhubungan, dan keserasian hubungan keduanya akan menentukan makna segala kegiatan kita. Kecakapan ataupun kesibukan dalam mengerjakan sesuatu belum berarti bahwa kita telah menghasilkan sesuatu. Karena itu, dalam setiap kegiatan, kita harus selalu bertanya, "Apakah usaha ini sangat penting?", "Apakah usaha ini akan mencapai tujuannya?"
Tahun Baru
Tiba lagi saatnya kita mengingat tahun yang telah lalu dan mulai memikirkan tentang Tahun Baru yang akan kita lewati. Sering kali kita merasa bahagia karena telah meninggalkan segala penderitaan dan permasalahan yang terjadi seiring dengan berakhirnya tahun 2001.