You are hereBahasa / Bahasa
Bahasa
Mengapa Misionaris Harus Belajar Bahasa
Saya mendengarkan ketika seorang misionaris baru menyuarakan rasa frustrasinya tentang pembelajaran bahasa.
Pemberitaan Injil dan Bahasa (Tantangan, Kenyataan dan Pandangan: Sebuah Refleksi 157 Tahun Masuknya Injil di Papua)
- Pendahuluan
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya, pertama–tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Pesan surat Paulus kepada jemaat di Roma ini memberikan suatu kabar sukacita baik untuk orang Yahudi (umat pilihan) maupun Yunani bahwa hanya Injil yang dapat memerdekakan dan menyelamatkan kita semua.
Belajar Bahasa dan Mencari Jiwa
Sekilas tentang pelayanan keluarga C di Asia Timur
Bel berbunyi, Pak C menutup buku, mengambil jaket tebal, memasang topinya, lalu pulang meninggalkan kampus besar dengan banyak mahasiswa asing di dalamnya. Ternyata belajar bahasa tidak gampang. Walaupun Pak C rajin dan sudah lebih dari satu tahun mempelajari bahasa setempat, dalam hatinya terkadang masih muncul perasaan putus asa dan merasa tidak mengalami kemajuan dalam pelajarannya, meskipun Pak C sadar bahwa itu hanyalah bisikan iblis yang ingin mematahkan semangatnya untuk melanjutkan pelayanan. Jika tidak rajin dan tekun dalam menghafal, maka akan sulit mengomunikasikan Injil kepada orang-orang setempat. Istri Pak C yang telah menunggu di flat asrama universitas untuk keluarga asing, lebih gampang mempelajari bahasa tersebut karena saat berada di Indonesia, mereka juga telah menggunakan dan memperdalam bahasa itu.