You are hereArtikel / Injil Kemakmuran Menghilangkan Kekuatan Injil yang Sejati
Injil Kemakmuran Menghilangkan Kekuatan Injil yang Sejati
Ketika Paulus menulis kepada jemaat di Galatia dan kemudian kepada jemaat di Korintus, dia memperbaiki permasalahan yang kita temui di sekitar kita hari ini. Jemaat Korintus telah menerima Injil yang murni melalui bibir Rasul Paulus (1 Korintus 15:1-4), tetapi lama-kelamaan guru-guru mengubah pesannya agar cocok dengan pendengar mereka. Ketika Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, dia berkata demikian dalam pasal 1:17, "Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia." Kemudian, dalam pasal 2:1-5, dia berkata, "Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan, ... baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah."
Di Korintus, inti dari salib dalam pengajaran Injil tidak lagi diberitakan, ada beberapa guru baru yang menyampaikan lebih banyak doktrin. Tujuan Paulus dalam surat ini adalah untuk mengingatkan mereka bahwa kekuatan Injil terdapat pada berita Injil. Injil adalah tentang kematian untuk orang lain pada kayu salib. Salib menekankan dosa manusia, murka Allah, kasih Kristus, dan pembenaran demi pendamaian dengan Allah yang kudus dan benar. Salib bukan menyerukan pekerjaan baru atau mobil baru! Salib menyerukan murka Allah yang telah diredakan melalui pengorbanan sempurna Anak-Nya, segala kemuliaan bagi Allah! Menghilangkan salib dari inti pesan Injil berarti menghilangkan kekuatan Injil yang menyatakan bahwa darah mendatangkan anugerah pendamaian melalui iman. Dengan menghilangkan penekanan pada salib, mereka menghilangkan kekuatan Injil itu.
Gereja-gereja yang mengajarkan injil kemakmuran melakukan kesalahan yang sama. Pengkhotbah-pengkhotbah mereka mungkin menyebutkan salib dalam khotbah mereka dan bahkan mengatakan bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita. Akan tetapi, mereka mengatakan bahwa tujuan Kristus mati adalah untuk kesembuhan dan kemakmuran kita. Tentu saja, ini merupakan isu yang relevan bagi jemaat mereka. Banyak orang yang menderita dan bergumul dengan masalah keuangan atau kesehatan. Dan, mereka semua (seperti semua orang juga) memiliki keinginan materi. Inilah pesan yang diserukan: datanglah kepada Yesus dan miliki kehidupan Anda yang terbaik sekarang. Namun, itu adalah pesan yang rendah mutunya karena tidak memiliki kekuatan Injil yang sejati, yaitu menyelamatkan pria dan wanita dari dosa-dosa mereka (Matius 1:21).
Orang-orang tidak senang diberi tahu bahwa mereka adalah orang-orang berdosa yang celaka, yang akan berakhir di neraka, tetapi itulah khotbah yang menunjukkan kepada orang-orang adanya kebutuhan akan salib. Orang banyak akan lebih senang untuk mengetahui bagaimana mereka bisa naik pangkat di tempat kerja, menjadi yang terdepan di dunia, dan bisa mendapatkan solusi cepat untuk masalah-masalah duniawi. Injil tidak menekankan hal-hal duniawi ini, yang tidak masuk akal bagi kebanyakan orang (1 Korintus 1:18). Dan, itu adalah karena secara alamiah, dalam dosa kita, secara rohani kita buta dan tidak memiliki pemahaman akan keindahan Allah yang kekal. Namun, bukannya mengajarkan kebenaran bahwa Allah memakai Injil untuk menggugah orang-orang berdosa agar memahami kemuliaan, keindahan, dan keselamatan Allah, kemakmuran malah mengajarkan untuk mengabaikannya dan hanya mencari untuk memuaskan keinginan-keinginan yang bukan ilahi. Pesan itu tidak menyelamatkan karena tidak berfokus untuk menunjukkan kepada orang-orang tentang perlunya salib, tersedianya salib, dan berkat dari salib. Khotbah kemakmuran menukar kekuatan Injil dengan pesan yang tidak ada kekuatannya.
Jika Anda percaya bahwa Kristus menyelamatkan Anda untuk memberi kemakmuran dalam hidup ini, Anda menaruh pengharapan Anda pada pesan yang tidak ada kekuatannya. Tidak seperti Kabar Baik Allah yang dinyatakan kepada kita di dalam Alkitab, injil kemakmuran tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan jiwa kita (Roma 1:16), memberi Anda hidup (2 Timotius 1:9-10), menganugerahkan kepada Anda damai dengan Allah (Roma 5:1), mendamaikan Anda dengan Dia (2 Korintus 5:18-20), dan menjamin kebangkitan Anda (Yohanes 11:25-27). Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh Allah bagi Anda di dunia. Akan tetapi, kekuatan Injil adalah bahwa Dia bisa menyelamatkan Anda selamanya dengan mengubah status Anda dari sasaran murka yang terkutuk dalam neraka menjadi anak Allah yang dibenarkan selamanya. Itulah kekuatan. Jika Anda telah beralih dari pengajaran tentang salib pada pengajaran sekuler, Anda harus kembali ke satu-satunya pengajaran yang memiliki kekuatan untuk membebaskan dari dosa. Kristus mati karena itulah satu-satunya cara untuk membayar harga atas dosa kita. Apakah untuk mendapatkan rumah baru, mobil baru, dan pekerjaan baru dibutuhkan kematian Anak Allah? Injil kemakmuran mungkin tampak relevan dan populer pastinya, tetapi dengan berfokus pada berkat-berkat materi, itu menghilangkan maksud dari Injil dan merampas pesan Injil dari esensi tujuan dan kekuatannya. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | GAFCON |
Alamat situs | : | https://www.gafcon.org/news/the-prosperity-gospel-empties-the-true-gospel-of-its-power |
Judul asli artikel | : | The prosperity gospel empties the true gospel of it's power |
Penulis artikel | : | Ken Mbugua |
Tanggal akses | : | 4 Januari 2018 |
- Login to post comments
- 2527 reads