renungan

Siapa yang Salah?

Yohanes 9:1-5

Jika kita membaca Yohanes 9:1-5, pastilah kita memiliki pemikiran yang sama dengan murid-murid Tuhan, "Siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Mengapa hal ini dipertanyakan? Karena kebanyakan dari kita ketika sedang diperhadapkan pada persoalan atau pergumulan hidup tanpa disadari mulai menyalahkan orang lain. Namun jawaban yang diberikan Tuhan Yesus sangat luar biasa dan memberi kelegaan. Paling tidak ada tiga hal yang dapat kita pelajari dari peristiwa saat itu, yaitu:

Kurban Sejati Atau Manipulasi

Penjangkauan sesama membuat hidup kita menjadi berarti. Kenyataan membuktikan bahwa semakin kita banyak memberi dan berbagi, semakin kita banyak menerima dan mendapat balasannya. Ketika kita mengasihi dan melayani dengan berbuat baik kepada sesama, segala kebajikan dan hal-hal yang baik akan mendatangi kita.

Renungan Tsunami

Tsunami

Data terakhir dari musibah tsunami di Aceh saat saya menuliskan renungan ini berjumlah 22.000 jiwa tewas (versi reuters). Bisa jadi, besok angka itu akan bertambah lagi. Inikah jawaban Allah atas dosa-dosa manusia yang telah naik ke takhta Allah dan menampar pipi-Nya?

Dilahirkan Sebagai Pelayan

Apa reaksi Anda jika tahu bahwa anak Anda dilahirkan untuk menjadi seorang pelayan? Tentunya tidak mudah untuk menerimanya, bukan? Biasanya orang tua ingin anaknya menjadi yang terbaik, bukan pelayan. Namun, itulah yang digariskan Tuhan atas Yohanes, putra Zakharia dan Elisabet. Ia tidak dilahirkan untuk menjadi "lakon utama" dalam karya keselamatan Allah. Ia dilahirkan "cuma" untuk menjadi "lakon pembantu", merintis jalan bagi sang "lakon utama".

Hati Allah Sepanjang Masa

Jika seseorang ingin menyenangkan hati orang yang dikasihinya, maka ia akan berupaya untuk mengetahui apa yang ada di dalam hati sang kekasih dan dengan berbagai upaya memenuhi keinginan hatinya itu. Demikian halnya dengan sikap kita terhadap Allah, bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu yang ada di dalam hati Allah? Bahkan, di dalam hati-Nya yang terdalam dan terpendam sepanjang masa?

Sambutlah Kedatangan-Nya

Oleh: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati

Yesus lahir

Kedatangan Kristus ke dunia adalah untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan yang Allah berikan secara cuma-cuma kepada manusia. Kabar baik ini disampaikan kepada seluruh umat manusia yang saat ini sedang sekarat karena mereka sedang menuju kepada kebinasaan kekal. Natal adalah sirene darurat yang mengingatkan manusia untuk mendengar bahwa ada harapan bagi mereka; harapan keselamatan kekal dalam Yesus Kristus. Dia datang untuk membawa manusia keluar dari kebinasaan kekal.

Kedatangan Kristus ke Dunia Membawa Misi Keselamatan Bagi Manusia

Yesus membawa keselamatan

Jika kita memahami makna Natal yang sebenarnya, tidak dapat disangkali bahwa peristiwa Natal adalah anugerah Allah yang terbesar untuk manusia. Mengapa? Karena Allah yang adalah Raja di atas segala raja mau turun ke dalam dunia dalam pribadi Yesus Kristus yang miskin dan hina. Mengapa Allah mau datang ke dunia? Karena Allah mengetahui masa depan manusia yang berdosa, yaitu kebinasaan. Dan tidak mungkin manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari penghukuman kekal tersebut. Ia tahu bahwa apa pun usaha manusia, betapapun banyak perbuatan baiknya, tidak akan mungkin melepaskan manusia dari murka Allah dan kembali bersatu dengan Allah, Sang Pencipta. Ia begitu mengasihi manusia dan Ia ingin kita dapat bersatu kembali kepada-Nya.

Subscribe to renungan