Mongolia

Mongolia Tahun 2008

Direktur FEBC-Mongolia dan Presiden Wind FM, Bat Tuvshintsengel, mengatakan, "Pada dasarnya kami terbeban menjangkau para pendengar yang tidak memiliki konsep tentang Tuhan dan tidak memiliki konsep tentang keselamatan. Karena di sana kami rindu membangun semacam jalan masuk untuk menjangkau mereka bagi Kristus.

Mongolia Tahun 2003

Semua tuduhan telah dijatuhkan kepada para penatua "Church of All Nations" (Gereja Segala Bangsa) di distrik Bayangol, wilayah Ulaanbatar, Mongolia. Para penatua gereja menerima tuduhan-tuduhan melakukan tindak kriminal dan penyitaan atas semua perpuluhan serta persembahan karena gereja tersebut tidak terdaftar. Segala usaha untuk mendaftarkan gereja tersebut sejak tahun 1999 ternyata telah diabaikan. Para jemaat gereja berterima kasih kepada semua orang yang telah mendoakan mereka. Jemaat gereja tersebut juga terus meminta dukungan doa karena gereja ini sedang mengurus proses registrasi.

Mongolia Tahun 2004

Direktur EHC, Tsogt Khorloo, memimpin sebuah tim outreach ke desa- desa terpencil di Mongolia. "Perjalanan yang menempuh jarak 5000 km dihalangi angin besar dan badai salju. Kedua hal ini semakin mempersulit perjalanan. Diesel mobil yang konslet dan baterai yang membeku juga menjadi masalah. Namun, justru kami mendapat respon yang sangat luar biasa!" Ketika baterai membeku, sekelompok penambang berhenti untuk membantu. Saat mesin mobil bisa dinyalakan lagi, tiga orang dari penambang itu telah menerima Kristus.

Mongolia Tahun 2005

"Selama hampir satu dekade, Eagle TV adalah satu-satunya media jurnalisme independen di Mongolia," demikian laporan Michael Ireland dari Assist News Service. Siaran program Kristen yang ditayangkan lewat TV kabel itu telah membuat lebih dari 10.000 orang mulai tertarik dengan pesan-pesan kekristenan. Pada akhir Oktober 2005, Eagle Broadcasting Company mulai melakukan siaran lewat Channel 8 di ibukota Mongolia, Ulanbator.

Mongolia Tahun 2006

"Saya memerlukan waktu dua tahun agar merasa yakin bahwa seseorang sudah diselamatkan," ucap seorang pastor Mongolia kepada seorang misionaris.

"Orang-orang Mongolia sudah memercayai perdukunan -- penyembahan roh pohon, air, api, dan sebagainya -- selama ratusan tahun." "Penyembahan tersebut diatasnamakan dalam suatu ajaran agama sehingga menyebabkan orang Mongolia berpikir bahwa mereka dapat mengendalikan para dewa.

Subscribe to Mongolia