Korea Utara tahun 2012

KT merasa kesulitan untuk berbicara. Terdapat perbedaan yang sangat besar antara kehidupan di Korea Utara dan hidupnya saat di Seoul. "Ini adalah hal tersulit untuk saya," katanya. "Di Korea Utara, kebebasan untuk memilih agama sama sekali tidak dikenal. Pemerintah memberi tahu kami apa saja yang harus kami lakukan. Ketika saya semakin dewasa, keraguan saya tentang propaganda pemerintah mulai tumbuh." Keraguan ini memacunya untuk meraih hidup yang lebih baik, KT pun kabur ke Cina. Di sana, ia mendengar kabar tentang Yesus untuk pertama kalinya. Setelah 4 bulan, KT tertangkap dan dipulangkan ke Korea Utara. Ia ditempatkan di kamp kerja paksa Yodok.

Korea Utara tahun 2011

Warga Kristen Korea Utara pada umumnya dilarang untuk meninggalkan negara mereka, banyak yang ditawan dalam penjara, dan pada umumnya hidup dalam kemiskinan yang sangat memprihatinkan; tanpa makanan, minuman dan pelayanan medis. Kim Jong II, sang pemimpin yang haus kekuasaan telah menempatkan kebutuhan rakyatnya pada skala prioritas yang rendah. Kekerasan demi kekerasan terus dilaporkan dari negeri nuklir ini. Dikabarkan pula bahwa pemerintah negara ini "sangat membatasi aktivitas keagamaan", termasuk kekristenan. Korea Utara adalah negara nomor satu yang melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen selama tahun 2010 dalam daftar Open Doors "World Watch List", dan akan terus berlangsung pada tahun 2011 ini.

Korea Tahun 2009

Para aktivis hak asasi manusia di Korea Selatan mengakui bahwa pemerintah Korea Utara menahan dua wanita Kristen pada awal tahun ini dan mengumumkan akan mengeksekusi salah satu dari mereka.

Komisi Investigasi bidang Kejahatan terhadap Hak Asasi Manusia, suatu aliansi aktivis anti-Korea Utara, menyebutkan bahwa RHO, 33 tahun, dituduh mendistribusikan Alkitab, memprovokasi perlawanan, dan memata-matai Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Korea Utara Tahun 2008

Laporan yang membingungkan muncul dari pengamat kehidupan Kristen (Watchdog) di Korea Utara yang cukup dapat dipercaya. Menurut laporan tersebut, pemerintah Korea Utara dilaporkan sedang membentuk gereja-gereja bawah tanah palsu dan menugaskan agen keamanan nasional untuk menyamar sebagai orang Kristen guna menyingkap keberadaan orang-orang Kristen di Korea Utara.

Korea Utara Tahun 2007

Korea Utara merupakan negara yang menganiaya orang-orang Kristen hanya karena mereka beragama Kristen. Sampai hari ini, kita masih mempunyai cerita yang mengerikan mengenai pemerintah yang terus melakukan tekanan. Namun, Gary dari World Bible Translation Center menerima berita yang melegakan dari pekerja mereka di sana. "Pelayan itu adalah seorang penginjil.

Korea Utara Tahun 2003

NK Missions (The World Center for North Korea Missions) mengundang umat Kristen di seluruh dunia untuk bersatu hati mendoakan Korea Utara. Sebagai bagian dari NK AWAKE (International Prayer and Mobilization Campaign), NK Missions merindukan 10.000 doa yang diposting secara online bagi Korea Utara. Diharapkan doa-doa ini bisa mengajak lebih banyak lagi orang Kristen untuk berdoa bagi Korea Utara. Doa-doa ini diharapkan bisa dipakai sebagai alat untuk membuka pintu-pintu penginjilan di Korea Utara.

Korea Utara Tahun 2006

Korea Utara -- Metode intimidasi yang diterapkan bagi mereka yang ingin melarikan diri dari rezim yang kejam di Korea Utara membawa catatan kelam bagi hak-hak asasi manusia. Lindsay, koordinator Open Doors USA Advocacy mengatakan bahwa hal ini menjadi alasan mengapa mereka ikut bersuara dalam protes internasional pada tanggal 2 Desember. "Sampai mereka merasakan adanya tekanan, mereka tidak akan mengubah sistem. Itulah sebabnya kami meminta orang Kristen dan pendukung soal isu Korea Utara di seluruh dunia untuk ikut bergabung dalam protes ini. Jika banyak orang ambil bagian, mereka akan merasa ditekan sebab jelas mereka akan bertindak bila ada tekanan yang cukup."

Subscribe to Korea Utara