Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 17
dari 26 negara

S W I T Z E R L A N D

"Apakah masih memungkinkan untuk berbicara langsung dengan orang- orang di jalan dan bercerita tentang Yesus?"
Pertanyaan itu muncul di benak beberapa orang Swiss dan mereka menanyakannya pada diri mereka sendiri setelah mereka mendengar kesaksian dari anak gadis seorang pendeta. Gadis ini dengan sukacita menceritakan tentang semua pengalamannya selama mengikuti penginjilan outreach bersama tim Operation Mobilisation di Perancis. Dengan dukungan dari tim short-term OM, para peserta gerakan gereja perumahan Filipus pergi ke jalan-jalan di sekitar stasiun Berne. Mereka bernyanyi dan bercerita tentang Yesus. Ada seorang pria yang mendengar bersedia menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Sejak peristiwa itu diadakan, jumlah gereja rumah yang ada menjadi bertambah -- dari 4 gereja rumah menjadi 8 gereja rumah. "Orang- orang Kristen sekarang lebih termotivasi dan mempunyai dinamisme baru," menurut laporan dari perwakilan OM. Meskipun penginjilan di jalan-jalan tampaknya sudah ketinggalan zaman, namun ternyata justru menghasilkan buah. Bagaimana dengan Anda?

[Sumber: Friday Fax, February 6, 2004]

Pokok Doa:

  1. Bersyukur untuk keberanian orang-orang yang mengikuti pelatihan penginjilan outreach dan tim OM. Doakan follow-up untuk pelayanan mereka dan gerakan gereja perumahan Filipus di Berne.
  2. Berdoa untuk orang-orang yang saat ini melihat bahwa penginjilan di jalan-jalan merupakan sarana yang efektif untuk menjangkau banyak orang di wilayah sekitarnya. Doakan supaya Allah terus memberikan hikmat dan bijaksana.

e-JEMMi 10/2004

|




 Ke atas 
© 2003 YLSA