You are heree-JEMMI No.46 Vol.08/2005 / e-JEMMI No.46 Vol.08/2005

e-JEMMI No.46 Vol.08/2005

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Indonesia Tahun 2005

Bencana Kelaparan di Yahukimo (Papua)

Sampai saat ini, diberitakan 55 orang meninggal dan 112 orang sakit parah di Kabupaten Yahukimo, Papua. Hal ini terjadi diduga karena kelaparan dan menderita sakit. Curah hujan yang cukup tinggi telah menyebabkan gagalnya panen umbi-umbian di kabupaten ini. Pemerintah melalui Menkes telah menurunkan tim kesehatan ke Yahukimo. Penduduk yang sakit saat ini dirawat di Rumah Sakit Wamena. Selain obat- obatan, Depkes juga memberikan bantuan makanan dan minuman untuk pasien di RS Wamena yang berasal dari Yahukimo.

Big Father

Anders Torvill Bjorvand dari pelayanan Norway`s GospelSearch, Inc., menciptakan sebuah traktat elektronik yang diilhami dari acara TV "Big Brother," untuk menarik pengunjung ke suatu pemaparan Injil-dalam bahasa Norwegia, Swedia, Denmark dan Inggris.

National Bible Week: "The Bible ... Good For Life"

Seberapa pentingkah peran Alkitab dalam kehidupan dan iman Anda sehari-hari? Barna Research menunjukkan bahwa hanya sedikit saja orang Kristen yang benar-benar menerapkan bacaan Alkitab dan pemahaman pelajaran Alkitab yang diterimanya dalam hidup mereka -- orang-orang itu mungkin memuja Alkitab, namun mereka tidak membacanya!

Tombol Merah dan 3000 Jiwa Pun Selamat

Cina adalah salah satu negara dimana di sana Tuhan sering memberi hak istimewa pada para pengikutnya untuk mengalami penderitaan dan penganiayaan -- namun tentunya juga keajaiban luar biasa sebagai pernyataan dari kuasa-Nya. Walaupun kekristenan di Barat telah menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan bahwa Anda bisa mendapatkan salah satu dari hal itu tanpa harus mengalami pengalaman lainnya, namun hal tersebut sebenarnya merupakan kombinasi antara salib dengan kebangkitan, penderitaan dengan kemuliaan Tuhan yang akan memiliki dampak paling lama di negara itu. Paul dan Joy Hattaway dari Asia Harvest menceritakan pengalaman ini: