International Reformed Evangelical Correspondence Study (IRECS) adalah sejenis kursus koresponden tertulis yang diselenggarakan oleh Lembaga Reformed Injili. Kursus ini diselenggarakan dengan menggunakan sarana pos dan atau email (internet). IRECS bernaung di bawah Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI).
Berdasarkan kiriman informasi dari "Yayasan Bina Awam" (YBA), Pendidikan Teologi Elektronik 'YBAmaya' ditujukan untuk membekali seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal di Sekolah Teologia. Setelah diuji coba selama 6 bulan dengan 90 peserta, pada bulan Juli 2001 mulai ditingkatkan materinya yang mencakup kurikulum dasar pendidikan teologi formal.
ICW Edisi 101/2001 membahas topik yang sesuai dengan tema e-JEMMi edisi ini yaitu "Pendidikan Jarak Jauh -- Distance Education" yang berbasis internet. Biasanya sistem pendidikan jarak jauh digunakan untuk pendidikan-pendidikan umum, namun sekarang, sistem pendidikan berbasis internet ini juga telah dipakai dalam pendidikan teologia.
"God's Heart For The Nations" merupakan kursus Alkitab interaktif yang menunjukkan pesertanya tentang hati Allah bagi bangsa-bangsa dalam Alkitab yang dijelaskan dalam kitab Kejadian sampai Wahyu. Pelajaran terakhir menjelaskan tentang menerapkan perspektif global dalam disiplin-disiplin rohani. Kursus yang terbagi menjadi 8 pelajaran ini sungguh menarik.
Perspectives on The World Christian Movement terdiri atas 15 pelajaran yang memberikan gambaran ringkas tentang pelayanan misi dan memperlengkapi para pesertanya dengan pengetahuan strategis tentang Alkitab, sejarah, budaya yang mendukung keterlibatan mereka dalam pelayanan misi. Kursus ini ditujukan bagi orang dewasa dan tidak dibatasi usia.
Berangkat dari suatu kerinduan untuk menyaksikan terjadinya kesatuan di antara pemuda-pemuda Kristen supaya dapat turut berperan aktif dalam kegerakan transformasi, maka pada 28-31 Oktober 2003 diadakan National Youth Conference (NYC) di Jawa Barat. Tujuan dari NYC adalah untuk membangun jaringan antar pemimpim kaum muda dan terbentuknya fasilitator nasional agar terjadi suatu kegerakan yang terintegrasi bagi transformasi Indonesia. Hasil yang dicapai dari NYC tahun ini adalah terbentuknya jejaring pemuda dengan nama National Youth Community (Komunitas Pemuda Nasional) dengan fasilitator pemuda di Jakarta, Medan, Bandung, Denpasar, dan Surabaya.
Hampir 40% penduduk Ghana memegang teguh kepercayaan tradisional, sementara itu ada 30% penduduknya memeluk agama non-Kristen. Penduduk Kristen di negara ini diperkirakan sebesar 24%. Banyak suku terabaikan di Ghana melakukan praktik-praktik sihir. Seperti yang dikatakan oleh direktur regional EHC untuk Anglo-Afrika, "kepercayaan tradisional para penduduk Ghana dan praktik-praktik sihir yang dilakukan telah membutakan mata mereka. Para penduduk ini hidup dalam ketakutan dan mereka mencari perlindungan dari roh-roh kegelapan." Perwakilan EHC ini pernah memimpin sekelompok orang Ghana yang menyadari bahwa hidup itu berada di dalam darah, tetapi "tidak ada seorang pun yang menceritakan kepada mereka bahwa hidup hanya ada di dalam darah Yesus. Karena itu mereka memuja dan memberikan persembahan darah kepada penguasa kegelapan."