You are heree-JEMMI No.17 Vol.08/2005 / e-JEMMI No.17 Vol.08/2005

e-JEMMI No.17 Vol.08/2005

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Bible League

"Kami dipanggil Tuhan untuk menyediakan kitab-kitab Injil dan melatih orang-orang dari berbagai belahan dunia supaya mereka yang disiapkan oleh Roh Kudus dapat dibawa masuk dalam persekutuan dengan Kristus dan gereja-Nya," itulah misi Bible League yang membuatnya unik.

Indonesia Tahun 2005

Bencana Kelaparan di Yahukimo (Papua)

Sampai saat ini, diberitakan 55 orang meninggal dan 112 orang sakit parah di Kabupaten Yahukimo, Papua. Hal ini terjadi diduga karena kelaparan dan menderita sakit. Curah hujan yang cukup tinggi telah menyebabkan gagalnya panen umbi-umbian di kabupaten ini. Pemerintah melalui Menkes telah menurunkan tim kesehatan ke Yahukimo. Penduduk yang sakit saat ini dirawat di Rumah Sakit Wamena. Selain obat- obatan, Depkes juga memberikan bantuan makanan dan minuman untuk pasien di RS Wamena yang berasal dari Yahukimo.

A Christian Teaching Service (ACTS)

ACTS International memberitakan Injil kepada orang-orang Kristen dan non-Kristen melalui renungan, artikel, bahan-bahan pendalaman Alkitab, dan masih banyak lagi. Bahan Daily Encounter dan How to Be Sure You're a Real Christian juga disediakan bagi gereja-gereja, organisasi-organisasi Kristen, dan individu yang mendapatkan persetujuan dari ACTS International.

Pdt.Yardin Djoi

Pdt. Yardin Djoi adalah bungsu dari 7 bersaudara yang lahir 36 tahun yang lalu dari keluarga seorang pendeta yang sederhana di dusun Sulewana, Kec. Tentena, Kab. Poso, Sulawesi Tengah. Sejak duduk di kelas dua Sekolah Dasar, ia selalu menjawab akan menjadi pendeta apabila ditanya tentang cita-cita dan harapannya sesudah dewasa nanti. Beliau pernah sebanyak empat kali melamar untuk menjadi guru agama Kristen di berbagai sekolah negeri, setelah menyelesaikan Sekolah Pendidikan Guru Agama (1988), karena satu dan lain hal, semua lamarannya tidak pernah mendapat tanggapan yang jelas dan positif. Selama empat tahun ia pernah bekerja sebagai buruh lepas demi mengumpulkan uang untuk melanjutkan ke Sekolah Teologi seperti yang dicita-citakannya.