You are heree-JEMMi No.05 Vol.13/2010 / e-JEMMi No.05 Vol.13/2010
e-JEMMi No.05 Vol.13/2010
Indonesia Tahun 2010
Tuhan telah memberikan begitu banyak kesempatan dalam kehidupan kita. Dan rahmat kasih-Nya semakin bertambah dari hari lepas hari. Sudah semestinya kita bersyukur kepada Tuhan, apabila kesempatan itu boleh kita nikmati dan terima sampai saat ini. Kini kita tiba di penghujung tahun 2010. Beberapa hari lagi kita akan menikmati tahun yang baru. Mari kita menata hidup yang lebih baik lagi menyambut hari yang akan datang, supaya kita lebih maksimal dalam melayani Tuhan. Dan yakini bahwa di tahun baru nanti membawa kita untuk lebih menyaksikan dan menerima keajaiban-keajaiban tangan Tuhan yang lebih luar biasa.
Ethne Net
Gerakan "Ethne to Ethne" (Bangsa ke Bangsa) memfokuskan misi kepada kelompok suku bangsa yang terabaikan. Lewat pertemuan Ethne06 yang berlangsung di Bali pada tahun 2006, kelompok yang dipelopori 18 lembaga misi ini memopulerkan pemahaman dan istilah yang lebih spesifik untuk misi suku-suku bangsa. Gerakan Perintisan Jemaat, Kebangunan Doa, seperti "Global Day of Prayer" (GDOP - Hari Doa Sedunia) dan "Joshua Poject" (Proyek Yosua), Riset Misi dan Penanggulangan Bencana, seperti "Frontier Crisis Response Network" (FCRN - Jaringan Respons Krisis Garis Depan), Suku Terabaikan, Celah 10/40, dan Misionaris Garis Depan adalah contoh kegiatan-kegiatan yang lahir lewat gerakan "Ethne to Ethne".
Haiti Tahun 2010
Pemandangan di Haiti selama 7 bulan terakhir ini masih morat-marit. Rumah-rumah sementara baru mulai didirikan. Akan tetapi, Child Care Worldwide (CCW) berfokus pada satu hal yang memberikan perubahan dramatis -- adanya atmosfer spiritual.
Sejak gempa, Mendelson Cesar, Direktur CCW, mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan secara rutin. Ada 62 orang yang telah menyerahkan hidup mereka untuk Kristus, yang menjadikan totalnya hampir mencapai 600 akhir bulan ini.
Siapa Peduli Suku-Suku yang Terabaikan?
Salah satu tugas gereja dan orang percaya adalah melakukan pekerjaan misi. Apakah yang dimaksud dengan pekerjaan misi itu? Pekerjaan misi meliputi semua kegiatan yang bertujuan untuk mengabarkan kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai kurban penebus dosa manusia, serta jaminan hidup kekal bagi siapa pun yang percaya dalam nama-Nya. Yesus adalah satu-satunya pengharapan yang dapat membawa orang-orang dari kematian menuju kehidupan sejati. Jadi, pekerjaan misi tidak lain adalah pengabaran Injil. Meskipun gereja-gereja dan individu-individu sudah melakukan banyak perbuatan baik, namun hanya kegiatan yang bertujuan untuk pengabaran Injil dan pembentukan murid-murid Yesus sajalah yang dapat dikatakan sebagai pekerjaan misi yang sebenarnya.
Siapa Peduli Suku-Suku yang Terabaikan?
Shalom,
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Tidak hanya sampai di situ, Indonesia juga dikenal karena keragaman budaya bangsanya. Dunia internasional pun sudah banyak mengakui keunikan ragam budaya bangsa kita ini.
Eritrea Tahun 2010
Mehari meninggal di pusat penahanan militer Mitire karena penyiksaan dan komplikasi akibat penyakit diabetesnya. Mehari adalah seorang jemaat dari Church of Living God di Mendefera.
Di penjara yang sama, Mogos, seorang jemaat Rhema Church yang berusia 37 tahun, dikatakan telah meninggal sebagai akibat penyiksaan yang ia alami karena menolak menyangkal imannya, tetapi tanggal tepat kematiannya masih belum diketahui. Mogos meninggalkan seorang istri, ibu, dan seorang anak.
Pada bulan Oktober 2009, Teklesenbet, 36 tahun, meninggal ketika dipenjarakan karena imannya di pusat penahanan militer Wi'a. Ia dilaporkan meninggal setelah komandan penjara menolak memberikan bantuan pengobatan akibat malaria.
Sumber: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei - Juni 2010
Pokok doa:
-
Terus doakan agar Tuhan memberi kekuatan kepada umat percaya di Eritrea supaya mereka tetap percaya dan tetap berpegang teguh pada iman kepada Yesus Kristus.
-
Berdoa bagi umat percaya di Eritrea yang harus kehilangan salah satu anggota keluarga mereka, agar Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan.
Menurut International Christian Concern (ICC), tiga puluh perempuan Kristen ditangkap di Asmara, ibukota negara Eritrea. JR dari ICC mengatakan, "Saat itu, orang Kristen sedang berkumpul di sebuah rumah dan berdoa. Kemudian polisi Eritrea menyerbu perkumpulan doa itu. Menangkap mereka semua; dan membawa mereka ke kantor polisi."
Anak dan cucu mereka mengatakan kepada ICC bahwa mereka mencemaskan keamanan orang yang mereka cintai. JR juga merisaukannya, "karena kita tahu bahwa orang-orang Kristen yang dipenjara di Eritrea diperlakukan secara tidak baik, mereka menghadapi penyiksaan. Bahkan, pada beberapa kejadian orang Kristen disiksa sampai mati."