You are heree-JEMMI No.01 Vol.10/2007 / e-JEMMI No.01 Vol.10/2007
e-JEMMI No.01 Vol.10/2007
Wycliffe - Ethnomusicology
Mengapa musik menjadi salah satu bagian penting dalam memberitakan firman Tuhan? Karena musik, sama halnya dengan bahasa, menjadi salah satu komponen utama dari setiap kebudayaan. Dalam hal ini, musik dapat menjadi amat penting untuk menyampaikan ungkapan-ungkapan dalam kehidupan sehari-hari dan dipakai sebagai alat komunikasi.
Musik Bagi Telinga Mereka
Sistem musikal yang dimiliki orang-orang Canela di hutan Amazon, Brazil, membuat kami sangat kebingungan. Bukan karena saya dan istri saya, Jo, buta terhadap irama musik dan tidak menghargai musik (selama bertahun-tahun kami bernyanyi dengan banyak kelompok musik). Bukan juga karena kami tidak pernah mendengar tentang musik Canela. Malahan, selama berada di desa, musik seperti itu selalu terdengar. Setiap malam, penduduk Canela menghantar kami tidur dengan nyanyiannya dari alun-alun kota.
Etnomusikologi dan Penerjemahan Alkitab
Tidak seperti yang sering dikatakan banyak orang, sebenarnya musik bukan bahasa universal. Makna musikal tidak dapat menyeberang lintas budaya. Jika ingin dimengerti, kita harus berbicara dengan menggunakan bahasa musik dari budaya setempat. Inilah yang menjadi fokus bahasan dalam etnomusikologi. Apakah yang dimaksud dengan etnomusikologi? Menurut Pono Banoe, dalam kamus istilah musik, etnomusikologi adalah studi musik yang dikaitkan dengan latar belakang kebudayaan suatu bangsa. Senada dengan itu, beberapa ahli etnomusikologi mendefinisikan etnomusikologi sebagai studi tentang musik-musik etnik.
Pantai Gading Tahun 2007
Bogo dan istrinya, Salimata, mencintai Tuhan dan bersaksi bagaimana Ia mengubahkan hidup kepada teman-teman mereka di Komono.
Doa Bagi Misi Dunia Tahun 2007
Orang Kristen di seluruh dunia dimohon untuk berdoa bagi gereja-gereja injili di Serbia karena kekerasan meresahkan mereka. Pastor Alexander dari Gereja Injili di Kraljevo berkata, "Saya tidak mengetahui dengan pasti kapan, tapi beberapa orang memecahkan gereja kami dengan sebongkah batu lalu melempar bom molotov dan membakar kediaman kami. Ini seperti film horor." Alexander juga mengatakan bahwa gerejanya dirusak pada bulan Juni, sementara gereja lain juga dirusak akhir minggu ini. Alexander yakin ia tahu mengapa gereja-gereja injili menjadi target. "Semua gereja protestan dan injili menjadi sasaran kampanye di sejumlah media, yang dilakukan untuk mencoreng nama kami. Mereka menyebut kami sebagai sekte yang sesat, bahwa kami menghancurkan identitas Serbia."