You are heree-JEMMi No. 02 Vol.21/2018 / Dondo di Indonesia
Dondo di Indonesia
Suku Dondo tinggal di wilayah Baolan, Dondo, Galang, dan Dampal bagian Utara di Toli-Toli kabupaten Sulawesi Tengah. Mereka biasanya hidup dalam kelompok-kelompok yang tersebar di seluruh daerah ini. Umumnya, mereka lebih memilih untuk tinggal di dekat pinggir sungai dalam hutan. Kelompok-kelompok ini biasanya dinamai menurut nama-nama sungai tempat mereka tinggal, seperti Salungan, Ogomolobu, Oyom dan Kambuno. Suku Dondo memakai bahasa Dondo.
Populasi | Bahasa Utama | Agama Terbanyak |
---|---|---|
17.000 | Dondo | Islam (100,00%) |
Kristen | Protestan | Proses |
0,00% | 0,00% | Belum terjangkau |
Pendahuluan/Sejarah
Suku Dondo tinggal di wilayah Baolan, Dondo, Galang, dan Dampal bagian Utara di Toli-Toli kabupaten Sulawesi Tengah. Mereka biasanya hidup dalam kelompok-kelompok yang tersebar di seluruh daerah ini. Umumnya, mereka lebih memilih untuk tinggal di dekat pinggir sungai dalam hutan. Kelompok-kelompok ini biasanya dinamai menurut nama-nama sungai tempat mereka tinggal, seperti Salungan, Ogomolobu, Oyom dan Kambuno. Suku Dondo memakai bahasa Dondo. Menurut orang-orang Dondo sendiri, bahasa ini berbeda dari bahasa Toli-Toli. Ini dikarenakan suku Dondo terpisah dari daerah Tomini. Orang-orang di desa Oyom adalah yang paling tradisional dan terpisah dari subsuku Dondo. Bahasa Dondo merupakan bagian dari kelompok linguistik yang lebih luas yang disebut subsuku Tomini Utara yang juga meliputi bahasa Lauje dan Tomini.
Seperti Apakah Kehidupan Mereka?
Mata pencarian utama suku Dondo adalah bertani dan menangkap ikan. Mereka berpindah-pindah dalam bertani (beralih dari satu lahan ke lahan lainnya), terutama karena pekerjaan bertani mereka menghabiskan nutrisi di tanah dan mereka tidak bisa memelihara kesuburan tanahnya. Ladang pertanian yang baru dibuka dengan cara menebang pohon-pohon dan membakar semak belukar (metode menebas dan membakar). Mereka cenderung menanam padi di lahan yang tidak diirigasi dan memiliki beberapa hasil panen sampingan seperti pisang, kelapa, biji cokelat, dan kopi. Hutannya terkenal dengan hasil rotan, kayu, dan damar. Mereka juga berburu kijang, babi, dan ayam liar. Mereka berburu dengan menggunakan tombak, jerat, dan panah serta dibantu oleh anjing pemburu.
Rumah tradisional Dondo dibangun di dasar yang ditinggikan dan terbuat dari kayu, bambu, dan rotan. Rumah-rumah didirikan di atas tanah setinggi 2 meter. Rumah-rumahnya berbentuk empat persegi panjang, sekitar 5 - 7 sampai tujuh meter. Biasanya, terdapat satu pintu saja dan ada tangga di depan rumah itu. Atapnya terbuat dari daun pohon palem sagu. Pada masa lalu, Dondo adalah kesultanan. Sultan Dondo dan para bangsawan serta ajudannya dipilih berdasarkan garis keturunan mereka. Selama waktu itu, terdapat empat kelas dalam masyarakat: keluarga raja, kaum bangsawan, rakyat biasa, dan kaum budak. Seorang Dondo dianggap sudah dewasa saat menginjak usia 16 tahun. Status ini ditandai dengan memotong atau mengasah giginya dalam upacara masyarakat. Setelah menikah, pasangan pengantin yang baru bisa memilih untuk tinggal di keluarga suami atau istri. Menurut kebiasaan suku Dondo, seorang pria boleh memiliki lebih dari satu istri. Perceraian diperbolehkan jika pasangan tidak lagi cocok. Akan tetapi, perceraian harus disaksikan oleh pemimpin tradisi (Kapitalau).
Apakah Kepercayaan Mereka?
Suku Dondo memeluk agama Islam sejak lama. Akan tetapi, banyak suku Dondo yang masih menjalankan praktik animisme, terutama mereka yang tinggal di pegunungan. Menurut sejarah, suku Dondo menyimpan jasad anggota keluarga di dalam batang pohon palem sagu yang telah dikeluarkan isinya. Kuburan ada di halaman tempat tinggal keluarga dan para anggota keluarga mengucapkan selamat berpisah kepada roh dari jasad dengan tidur di sekeliling kuburan selama beberapa hari.
Apakah Kebutuhan Mereka?
Pelatihan dan bantuan dalam hal pertanian dalam pemanfaatan teknologi yang tepat akan membantu suku Dondo meningkatkan hasil panen mereka. Mereka juga sangat membutuhkan bantuan dalam mengembangkan sistem pendidikan formal di daerah mereka. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | The Joshua Project |
Alamat situs | : | https://joshuaproject.net/people_groups/11604/ID |
Judul asli artikel | : | Dondo in Indonesia |
Penulis artikel | : | Tim The Joshua Project |
Tanggal akses | : | 16 Oktober 2017 |
- Login to post comments
- 5510 reads