PASAL 5
PROSES MENJADIKAN MURID
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu
hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia
dan di bangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang
telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur
(Kolose 2:6-7).
Bayangkan sebuah pabrik besar yang menghasilkan tekstil. Pimpinan
pabrik itu menanamkan modal uang yang besar sekali dan tenaga kerja yang
banyak sekali untuk menghasilkan tekstil yang sebaik mungkin. Uang
dikeluarkan untuk membayar gaji para karyawan dan membeli perlengkapan
dan bahan-bahan pembuatan tekstil itu. Pabrik itu berjalan dengan ratusan
karyawan yang mondar-mandir dengan tergesa-gesa. Mesin-mesin dijalankan
dengan kecepatan penuh, dan kegiatan dilakukan semaksimal mungkin.
Pada suatu hari direktur pabrik bertanya kepada koordinator bagian
produksi, "Sudah berapa banyak tekstil yang kita hasilkan sampai
sekarang?"
"Belum ada hasilnya?" tanya direktur itu dengan heran. "Sudah
berapa lama pabrik kita berjalan?"
"Dua tahun."
"Dua tahun, dan belum ada hasilnya?"
"Memang betul," kata koordinator itu "Belum ada tekstil yang jadi,
tetapi kita sungguh sibuk sekali. Sebetulnya, kami sedemikian sibuknya
sampai-sampai kami kelelahan. Kami semua bekerja dengan rajin pada bagian
kami masing-masing."
Diagram pabrik yang tidak menghasilkan ini kurang lebih seperti
gambar A.
---------------
<
Uang )
------------- ) ------------------
) ) : : --------
) ====<: Pabrik Tekstil :====< Kosong
) ) : : --------
<
------------- ) ------------------
Tenaga Kerja )
---------------
\_(BAGAN A)\_
Apa yang harus diperbuat oleh direktur pabrik dalam keadaan
seperti ini? Menderita tekanan darah tinggi atau serangan jantung? Marah?
Prihatin? Memecat seseorang? Mencari apa persoalannya? Mungkin mereka
melakukan semua hal itu. Sebab pabrik ini didirikan untuk menghasilkan
tekstil. Direktur ingin agar uang modal kembali dan ingin agar pabrik
itu kelihatan seperti gambar B.
---------------
Uang )
------------- ) ------------------
) ) : : ---------
) ====<: Pabrik Tekstil :====< Tekstil
) ) : : ---------
------------- ) ------------------
Tenaga Kerja )
---------------
\_(BAGAN B)\_
Sekarang marilah kita membubuhi salib di atas bangunan itu dan
mengubahnya menjadi sebuah gereja-gereja Saudara. Sekali lagi, ada banyak
kegiatan. Pria dan wanita bekerja keras. Anggaran tahun ini lebih tinggi
dari tahun yang lalu. Jemaat sangat giat. Tujuan tentu bukan untuk
menghasilkan tekstil tetapi murid-murid Yesus. Seharusnya kelihatan
seperti gambar C.
#
#####
--------------- #
Uang ) #
------------- ) ----------
) ) : : -------------------
) ====<: Gereja :====< Murid-murid Yesus
) ) : : -------------------
------------- ) ----------
Tenaga Kerja )
---------------
\_(BAGAN C)\_
Pendiri para Navigator, Dawson Trotman, pernah mencari beberapa
pembina untuk membimbing orang yang menerima Kristus dalam salah satu
pertemuan kampanye Billy Graham di sebuah kota besar. Ia bertanya kepada
gereja-gereja "Dapatkah kami memperoleh nama-nama dari anggota jemaat
Saudara yang mengenal Alkitabnya cukup baik untuk memimpin seseorang
kepada Kristus?"
Sekretaris dari salah satu gereja yang agak besar di kota itu,
menjawab, "Coba saudara mengulangi syarat-syarat sekali lagi?"
Pak Trotman mengulangi lagi.
Sesudah berdiam agak lama, dengan prihatin sekretaris itu berkata,
"Yah, dulu kami mempunyai seorang yang seperti itu di gereja ini, tetapi
dia sudah pindah dari sini."
Barangkali gereja itu meruapakan suatu kekecualian. Tetapi dari
segi lain, analisa Yesus pada zaman itu ilah. Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit (Matius 9:37). Jika kita jujur terhadap
diri kita sendiri, kita semua dengan prihatin harus mengakui bahwa sampai
masa ini keadaan itu masih sama. Jarang sekali ada pekerja-pekerja yang
secara rohani memenuhi syarat-syarat--murid-murid yang bekerja keras
untuk menjadikan orang lain murid Yesus.
Keperluan-Keperluan Seorang yang Bertobat
Umpamanya Saudara berada memimpin seseorang kepada Kristus. Apakah
Saudara bahagia? Tentu Semua orang merasa gembira pada waktu seorang
berdosa datang kepada Yesus--surga bergembira. Tetapi apakah Saudara
puas? Tidak. Seharusnya Saudara tidak. Amanat Yesus kepada Saudara adalah
menjadikan murid, bukan hanya sampai bertobat. Maka tujuan Saudara
sekarang adalah untuk menolong orang baru mengaku percaya ini bertumbuh
sampai ia menghasilkan buah, dan menjadi murid yang dewasa dan mengabdi.
Saudara dapat menggambarkannya seperti bagan D.
Proses: Penginjilan Hasil: Proses Pembinaan
. . . . . . . .
. . +* *+ . . +* *+
. . +* *+ . . +* *+
. (Mar 16:15) . +* Calon *+ . (Kolose 2:6-7) . +* Hasil *+
Bersaksi +* Murid *+ Membimbing +* Murid *+
==================< +* *+ ==================< +* *+
+* *+ +* *+
\_(BAGAN D)\_
Saudara perlu ketahui apakah unsur-unsur untuk menjadi murid Yesus
Kristus, dan kemudian bagaimana menolong supaya ciri-ciri khas itu
terbentuk di dalam kehidupan orang itu.
Ia memerlukan jaminan. Ia perlu mengetahui bahwa ia sungguh telah
dilahirkan baru. Dan jika Saudara harus menolong dia, Saudara perlu
mengetahui itu juga. Saya pernah berusaha menolong beberapa orang yang
mengambil beberapa keputusan untuk bertumbuh di dalam anugerah dan di
dalam pengenalan dengan Tuhan Yesus Kristus, lalu menginsafi bahwa mereka
masih tetap mati di dalam dosa dan kesalahan mereka. Mereka tidak
memiliki kehidupan rohani. Tidakkah mungkin untuk menjadikan seseorang
murid kalau di masih mati secara rohani.
Untuk mengetahui kalau seorang telah bertobat dengan murni,
Saudara haru dapat melihat perubahan sikapnya terhadap dosa
(2Korintus 5:17).
Ini tidaklah berarti bahwa sekarang ia mengerti sepenuhnya asas
kepercayaan tentang ketuhanan Yesus atas kehidupannya, ataupun bahwa ia
dapat mengatasi semua kesulitannya. Tetapi sikap dasarnya telah berubah.
Sekarang ia memiliki Yesus di dalam hidup yang terang (1Yoh 5:11-12).
Dan ia tidak senang akan dosa (1Yohanes 1:9). Dalam kata lain ia
menunjukkan hidup baru.
Ia perlu penerimaan. Ia perlu diberikan kasih dan penerimaan,
yaitu dua segi dari satu kebenaran. Paulus menyatakan pola ini kepada
kita di dalam sikapnya terhadap orang-orang Tesalonika. Demikiankah
kami, dalam kasih sayang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil
Allah dengan kamu., tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena
kamu telah kami kaishi (1Tesalonika 2:8).
Tak heran jika orang-orang Tesalonika dalam kehidupannya dan
kesakisiannya berjalan terus sedemian kuatnya. Kamu telah menjadi teladan
untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena
dari antara kamu Firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya
saja, tetapi di semua tempat telah tersisa kabar tentang imanmu kepada
Allah, sehingga kamu tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu
(1Tesalonika 1:7-8).
Paulus mengasihi mereka dan menaruh perhatian yang dalam terhadap
mereka, maka mereka mengetahui bahwa dikasihi dan diterima
(1Tesalonika 2:10-11). Dan pada waktu ia tidak bersama-sama dengan
mereka, mereka ada dalam pikiran dan doanya (1Tesalonika 2:17-20).
Paulus menganggap mereka sebagai bayi rohani yang baru memulai
hidup. Pikirkan tentang itu sejenak. Apa yang dibutuhkan bayi yang baru
lahir? Tentu hal utama antara yang lain adalah kasih. Tanpa kasih, bayi
akan meninggal. Dalam penyelidikan yang diadakan di sebuah rumah sakit
yang besar, orang-orang yang bekerja pada bagian kanak-kanak mendapatkan
bahwa bayi-bayi yang diletakkan di dekat pintu kelihatannya lebih sehat
dan lebih senang daripada bayi yang di sebelah dalam. Mereka menjadi
heran. Sesudah diadakan penyelidikan yang teliti, mereka mendapatkan
bahwa para perawat dengan mudah dapat lebih memberikan perhatiannya
kepada bayi di dalam pintu, yaitu pada waktu mereka keluar atau masuk
kamar. Mereka mengangkat bayi-bayi itu, menggendongnya dan bercakap-
cakap dengan mereka. Sama seperti itu bayi-bayi rohani memerlukan kasih
dan penerimaan--perhatian kasih sayang.
Keperluan-Keperluan Dasar Bagi
Seorang Kristen yang Bertumbuh
Di samping jaminan dan penerimaan, seorang Kristen yang bertumbuh
mempunyai empat keperluan dasar. Ia memerlukan perlindungan, persekutuan,
makanan, dan latihan.
Ia memerlukan perlindungan. Paulus terus merasa beban sama seperti
sakit bersalin bagi orang-orang yang baru bertobat sampai rupa Kristus
menjadi nyata di dalam mereka (Gal 4:19). Ia berdoa bagi orang-
orang Korintus agar mereka tidak berbuat kejahatan (2Kor 13:7).
Bayi-bayi bary memerlukan perlindungan. Di dalam sebuah rumah
sakit pada bagian kamar bayi, para juru rawat mensterilkan segala
sesuatu. Mereka mengenakan masker untuk melindungi anak-anak yang kecil
itu dari kuman-kuman. Kehidupan baru itu belum kuat dan harus dilindungi
dari penyakit. Demikian juga dengan bayi-bayi di dalam Kristus. Mereka
memerlukan perlindungan dari ajaran-ajaran palsu dan berbagai macam
serangan musuh. Orang-orang yang menyebarkan penyakit dari agama palsu
akan muncul di pintu mereka. Teman-teman lama akan mencoba untuk memikat
orang Kristen baru supaya kembali kepada jalan lama. Kekasih lama akan
memperbaharui hubungannya. Iblis, seperti singa yang mengaum, ingin
menghancurkan mereka. maka mereka perlu dilindungi dan dikebalkan dengan
Firman Allah.
Ia memerlukan persekutuan. Ia telah dilahirkan ke dalam dunia
sebuah keluarga, dan ia memerlukan persekutuan dengan saudara-saudaranya
di dalam Kristus. Pada waktu istri saya dan saya datang kepada Kristus,
seorang wanita di gereja itu bersusah payah mencarikan pasangan yang
sebaya dengan kami untuk menemui kami. Ia membuang banyak waktu untuk
mencarikan jawaban dari dalam Alkitab atas pertanyaan-pertanyaan kami. ia
memperkenalkan kami kepada anggota gereja lainnya yang mau mengundang
kami ke rumah mereka untuk persekutuan. Seorang petani, seorang bankir,
seorang tukang cukur--mereka mendekati kami dan menjadikan kami betah di
Sekolah Minggu dan di gereja.
Pada waktu itu saya tetap keluar sekali-kali bersama teman di
angkatan laut, tetapi orang-orang dari gereja ini bergaul dengan kami
seperti kulit pada sebuah jeruk. Saya tahu mungkin bahasa dan gaya hidup
kami mengganggu perasaan mereka dan mungkin juga menyakitkan hati mereka,
tetapi mereka tidak mendendam. Kanak-kanak kadang-kadang mengacau,
berbuat hal yang bodoh dan mungkin mengganggu. Demikian juga bayi-bayi
rohani. Teman-teman kami dari gereja tidak terganggu dengan itu, dan
sesudah beberapa bulan saya menyadari sesuatu. Saya lebih merasa betah
dengan teman-teman lama. Roh Allah, yang telah menjadikan kami sebagian
daripada tubuh Kristus, mulai membuat kami merasa bagian dalam tubuh itu.
Pada waktu saya masih di sekolah menengah atas saya bekerja di
pabrik roti. Sering kali kami harus membuat lapisan gula untuk kue dan
donat. Saya mengambil sebungkah pecahan coklat, meletakkannya ke dalam
suatu kuali, dan memanaskannya dengan api yang kecil. Gumpalan coklat itu
kemudian meleleh, dan melekat menjadi satu, dan kemudian menjadi sekuali
penuh coklat yang cair.
Demikian jugalah keadaan persekutuan Kristen: sekelompok orang di
dalam sebuah gedung yang bukan seperti banyak kelereng di dalam sebuah
kantong, tetapi seperti sebungkah coklat yang sudah menjadi satu dan
menjadi bagian satu sama lainnya. Hal ini hanya dapat terjadi melalui
pelayanan Roh Kudus pada waktu Ia memanaskan perlahan-lahan hati kita
bersama di dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri
(Galatia 5:22-23).
Ia membutuhkan makanan. Kanak-kanak perlu diberi makan dengan
teratur. Kanak-kanak rohani juga membutuhkan makanan secara teratur. Dan
makanan rohani mereka adalah Firman Allah (1Petrus 2:2-3).
Saudara dapat memberi makanan kepada orang-orang yang baru percaya
dengan dua cara. Yang pertama ialah mengajar dia Firman Tuhan. Pada waktu
istri saya dan saya baru percaya, kami mengunjungi rumah seorang kawan
Kristen. Percakapan kami berkisar mengenai hal rohani. Kami menanyakan
beberapa pertanyaan, dan dia mengambil Alkitabnya dan memberikan jawaban
atas pertanyaan saya, dia pergi kepada pemimpin lainnya yang menolong dia
dan kemudian dia memberitahukan kepada kami. Saya juga telah mulai
mempelajari Firman Tuhan di Sekolah Minggu dan di gereja.
Tetapi ketika saya bertemu dengan Waldron Scott, baru saya
mempelajari cara yang kedua untuk makan dari Firman. Kawan saya memberi
say makan dari Alkitab, tatapi Scott mengajar saya agar saya dapat makan
sendiri. Ia mengajar Virginia dan saya mempelajari Alkitab melalui tanya
jawab Alkitab dasariah. Kami sendiri harus menggali jawabannya. Ia
mengajar kami untuk menghafalkan Firman Tuhan bagi diri kami sendiri. Ia
menunjukkan bagaimana kami dapat makanan bagi diri kami sendiri dari
Alkitab.
Maka, untuk menolong seorang Kristen baru bertumbuh, Saudara harus
mengajarkannya Firman dan juga mengajar dia bagaimana menggali untuk
dirinya sendiri. Berusahalah sebaik mungkin untuk melepaskan botol susu
rohani daripadanya. Berusahalah sebaik mungkin untuk melewatkan masa di
mana kita harus menyuapkan makanan bayi rohani kepadanya. Ajarkan agar
dia dapat makan sendiri.
Kecuali Saudara mengajarkan kebiasaan yang sangat penting itu
kepadanya, ia akan bergembira kepada orang lain seumur hidupnya. Allah
mendekati dia agar bertumbuh dan berkembang menjadi murid Yesus Kristus
yang kuat, yang kemudian dapat memenuhi kebutuhan orang lain dan pada
akhirnya mengajar mereka untuk mengulangi proses itu.
Ia membutuhkan latihan. Sekali lagi Paulus memberi kita sebuah
teladan, Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadapa anak-anaknya,
telah menasihati kamu dan mengatakan hatimu seorang dari seorang
(1Tes 2:11). Contohnya sebagai seorang ayah itu menarik sekali.
Seorang ayah tidak mengajar anaknya segala sesuatu. Ia tidak
mengajarkannya sejarah dunia atau ilmu bumi, tetapi ia tahu bahwa anaknya
memerlukannya dan menyekolahkan anaknya. Mungkin ia akan mencarikan
pelatih berenang; mungkin seorang ayah itu akan mencarikan pelatih untuk
mengajarkan anaknya berolah raga. Mungkin seorang lain yang baik untuk
memasak, tetapi ayahlah yang bertanggung jawab atas perkembangan anak itu
secara keseluruhannya.
Dalam melatih seorang Kristen baru, Saudara harus memusatkan pada
bagaimana caranya atau metode ini dan. Jawaban atas megapa? akan menyusul,
tetapi pada mulanya seorang Kristen baru belajar bagaimana. Paulus
memberitahu orang-orang Tesalonika, akhirnya, saudara-saudara, kami minta
dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: kamu harus hidup supaya berkenan
kepada Allah. Hal it memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu
melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi (1Tesalonika 4:1).
Orang percaya yang sedang bertumbuh perlu mempelajari bagaimana
mengadakan waktu doa pagi dan membaca Alkitab, bagaimana menghafalkan
Firman Allah, bagaimana menyelidiki Alkitab, bagaimana membagikan Injil
dalam cara yang sederhana dan jelas. Hal-hal itu akan meamkan waktu,
tetapi hal itu adalah tanggung jawab Saudara untuk mengajarkan semua itu
kepadanya.
Orang yang mengajarkannya tentu harus mempraktekkannya sendiri.
Pada waktu Waldron Scott mulai membimbing saya untuk menghafalkan ayat-
ayat Firman Tuhan, ia mengatakan, "Hafalan ayat telah banyak menolong
saya." Dan ia memberi saya sebuah kangong kecil yang penuh dengan ayat-
ayat yaitu kumpulan ayat-ayat Mulai Berjalan Dengan Kristus.
Bagaimana jika ia mengatakan "Inilah hal yang mungkin dapat
menolong Saudara. Terus terang saja, saya sendiri belum pernah
mencobanya." Bagaimana kesannya kepada saya? Kurang baik.
Menjadi teladan adalah salah satu cara yang terbaik untuk mengajar
orang lain. Paulus menyatakan, Apa yang telah kamu pelajari dan apa yang
telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu
lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan
menyertai kamu (Filipi 4:9).
Pernah Kenny, seorang Kristen, bekerja sekantor di angkatan laut
dengan Don. Sesudah Kenny membimbing Don kepada Kristus, Don menyadari
bahwa Kenny datang ke kantor lebih awal setengah jam, mengeluarkan
Alkitabnya dari meja tulisan dan membacanya sebelum mulai pekerjaan hari
itu.
Don beranggapan bahwa itulah hal yang harus dilakukan orang
Kristen, maka ia juga datang ke kantor setengah jam lebih awal untuk
membaca Alkitabnya. Kemudian Don mengetahui juga bahwa Kenny pergi ke
tempat yang sepi untuk berdoa sesudah pulang dari kantor. Maka Don juga
pergi ke tempat lain untuk berdoa.
Pada suatu petang Kenny membawa Don ke dalam suatu ruang pertemuan
dan menunjukkan sebuah bagan yang bergantung di dinding. Di atas bagan
itu ada nama-nama orang dengan tanda X dan nomer-nomer pada garis-garis
di antara nama-nama itu. Kenny menjelaskan bahwa nomer-nomer itu
merupakan tanda sampai di mana kemajuan para palaut Kristen itu akan
penyelidikan Alkitab dan ayat hafalannya. Kemudian ia bertanya kepada
Don kalu namanya juga mau dicantumkan pada bagain itu seperti teman-
teman lainnya.
"Tentu saja!" jawab Don.
Pada waktu Don melihat apa yang dilakukan orang-orang lain itu, ia
juga ingin melakukannya. Ia diberi motivasi oleh teladan mereka dan apa
yang mereka lakukan. mereka menunjukkan kepadanya bagaimana memulainya,
dan ia melesat untuk menjadi pemimpin kristen seperti kemudian memang
terjadi.
Ciri-ciri Utama dalam Pertumbuhan
Jika Saudara harus menolong orang yang baru percaya agar
bertumbuh, Saudara harus menolongnya mengembangkan dua ciri utama di
dalam kehidupannya: yaitu keinginan yang dalam untuk persekutuan dengan
Yesus Kristus dan kemantapan dalam kehidupannya.
Persekutuan dengan Kristus. Tanpa yang nyata dari orang-orang yang
dipakai Allah sepanjang masa ialah keakraban mereka berhakan dengan Yesus
dan keintiman mereka dengan Dia. Berabad-abad sebelum Kristus, ayub
menyatakan, Perintah dari bibirNya tidak kulanggar, dalam sanubariku
kusimpan ucapan mulutNya (Ayub 23:12). Saudara harus menilong
membangun sikap yang demikian itu ke dalam kehidupan orang Kristen baru.
Berdoalah agar ia akan merindukan Firman Allah dan menggemarinya. Saudara
dapat menolongnya mengembangakan minatnya untuk persekutuan dengan Yesus
Kristus dalam empat cara.
1. Ceritakan mengapa Saudara sendiri bersekutu dengan Kristus
setiap hari. Jangan berbicara seakan-akan Saudara telah berhasil menjadi
sempurna. Tetapi beritahu secara dasarnya mengapa Saudara melakukannya:
manfaat yang Saudara dapatkan dari saat-saat itu dan mengapa Saudara
membaca Alkitab dan berdoa setiap pagi secara teratur. Saling membagikan
pengalaman ini akan praktek. Orang Kristen baru itu akan dapat
mempersamakan diri dengan Saudara di dalam semua hal ini dan melihat
keperluan pribadinya sendiri.
2. Bagikan sebagian berkat-berkat yang Saudara dapat dari waktu
Saudara sendirian bersama Tuhan. Pada waktu Saudara bertemu dengan
seorang Kristen baru, bagikan kebenaran yang Saudara dapat dari Allah dan
FirmanNya. Bagikan sepotong santapan rohani yang diberikan Tuhan kepada
Saudara dan berdoalah agar keinginannya akan dirangsang. Ceritakan
tentang jawaban doa dan ayat-ayat dari Alkitab yang sudah menjadi berkat
bagi Saudara.
3. Ajaklah dia mengikuti persekutuan dengan orang Kristen lain
yang dengan setia meluangkan waktu setiap hari bersama dengan Tuhan.
Tolonglah dia bertemu dengan orang-orang yang mengadakan persekutuan
dengan Tuhan secara teratur. Sering seorang dapat memberi motivasi yang
benar dalam suatu kelompok jika ia melihat orang lain yang hidup di dalam
kehidupan pemuridan.
Saya ingat pertemuan Navigator yang pertama saya hadiri. Pertemuan
itu dimulai dengan nyanyian-nyanyian yang penuh semangat. Tetapi ada
perbedaan dari pertemuan menyanyi yang biasanya. Jika kami akan
menyanyikan sebuah lagu yang membicarakan anugerah Allah, pemimpin nyanyi
itu menanyakan, "Siapa yang dapat mengutip sebuah ayat tentang anugerah
Allah?" Tak lama kemudian ada orang-orang yang berdiri dan mengutip ayat
dari Firman Tuhan, dan menyebutkan Kitan, nomor pasal, dan nomornya itu.
Proses itu diulangi lagi lagu-lagu tentang kasih Allah, kesetiaan atau
Kristus di atas kayu salib.
Saya kagum sekali. Saya berpikir, ruangan itu penuh dengan
nabi-nabi kecil! Tetapi pada pada waktu saya perhatikan lebih dekat,
saya menginsafi bahwa kebanyakan dari mereka adalah pelajar dan
buruh--orang-orang biasa yang seperti saya. Kemudian pembicaranya
menceritakan tentang perlunya makanan rohani yaitu membaca Firman Allah
dan berdoa. Malam itu merupakan malam yang menggairahkan, dan Allah
memakainya untuk menciptakan keinginan yang besar di dalam saya akan
persekutuan dengan Allah.
4. Berdoa untuk dia. Pentingnya doa syafaat tak dapat ditekankan
secara berlebihan. Rasul Paulus menulis: Sebab itu sejak waktu kami
mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta,
supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk
mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak
dihadapanNya serta berkenan kepadaNya dalam segala hal, dan kamu memberi
buah dalam segala dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik
dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah
(Kolose 1:9-10). Mulailah dengan mendoakannya kiranya kebenaran
ayat-ayat Firman Tuhan ditanamkan dalam kehidupannya. Sebagai contoh:
Senin : Betapa kucintai Tauratmu! Aku merenungkannya sepanjang
hari (Mazmur 119:97). Berdoalah "Ya, Tuhan, kiranya ia
mengasihi hukumMu dan merenungkan setiap hari."
Selasa : Peringatan-peringatanMu ajaib, itulah sebabnya jiwaku
memegangnya (Mazmur 119:129). Berdoalah, "Tuhan, kiranya
dia menginsafi bahwa FirmanMu itu indah dan kiranya dia
mematuhinya sepenuhnya."
Rabu : Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan
perintah-perintahMu (Mazmur 119:131). Berdoalah. "Tuhan,
kiranya ia memiliki keinginan akan FirmanMu yang sedemikian
itu."
Kamis : "JanjiMu sangat teruji, dan hambamu mencitainya"
(Mazmur 119:140). Berdoalah, "Tuhan, kiranya ia memiliki
cinta yang dalam akan FirmanMu."
Jumat : Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan
janjiMu (Mazmur 119:148). Berdoalah, "Kiranya ia
mengharapkan malam lekas tiba ya Tuhan, supaya ia dapat
merenungkan FirmanMu pada waktu ia mau tidur."
Sabtu : Aku gembira atas janjiMu, seperti orang yang mendapat
banyak jarahan. (Mazmur 119:162). Berdoalah "Ya, Tuhan,
tolonglah dia gembira dalam FirmanMu selalu."
Waldron Scott bertemu dengan saya secara teratur selama dua tahun
pertama saya menjadi orang Kristen. Sesudah saya meninggalkan tempat itu
untuk belajar di Universitas yang lain, ia mengirimi saya selembar
halaman doa yang lama dari buku catatannya. (Halaman doa adalah sehelai
kertas di mana kita mencatat permohonan yang khusus dan jawaban yang
telah diberikan oleh Allah atas doa itu.) Selama dua tahun itu nama saya
dicatat dalam baris yang teratas pada daftar doanya. Jadi ia telah
mendoakan saya selama dua tahun itu.
Dahulu J. O. Fraser adalah seorang utusan Injil yang melayani
suku-suku minoritas yang tinggal di daerah pegunungan di barat daya
daratan Cina. Sesudah beberapa tahun di ladang pelayanan, ia melihat
sesuatu yang aneh. Gereja-gereja yang berada di tempat-tempat yang jauh
dari tempat tinggalnya kelihatannya lebih maju daripada yang berada di
kotanya sendiri. Kadang-kadang ia mengunjungi gereja-gereja yang jauh-
jauh itu dan mendfapatkan bahwa mereka sehat, giat, berbakti, dan
bertumbuh lebih daripada jemaat-jemaat yang ia layani secara teratur.
Mengapa demikian? Akhirnya Tuhan menunjukkan sebabnya kepadanya.
Ternyata ia lebih banyak berdoa bagi gereja-gereja yang jauh-jauh itu
daripada mendoakan gereja di mana ia bersekutu secara tetap.
Dari penemuan ini ia menyimpulkan bahwa ada empat unsur dasar
untuk mengembangkan murid dan gereja: doa, doa, doa, dan Firman Allah.
Kelihatannya yang paling penting adalah yang kita lakukan paling sedikit.
Lebih mudah bagi kita berbicara kepada manusia mengenai Allah daripada
berbicara kepada Allah mengenai manusia.
Dengarlah kesaksian dari Samuel ini: Mengenai aku, jauhlah dari
padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu; aku
akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus. Hanya takutlah akan
Tuhan dan setialah beribadah kepadaNya dengan segenap hatimu, sebab
ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukanNya di antara kamu
(1Samuel 12:23,24).
Kemantapan. Ciri utama yang kedua yang harus dikembangkan dalam
kehidupan orang yang baru percaya ialah kemantapan atau konsekwensi dan
ketekunan. Saudara harus menolong dia untuk melihat keperluan untuk
berhubungan erat dengan Allah sehari-hari--setiap hari makan makanan
rohani, Firman Tuhan. Secara jasmani, kebanyakan dari kita makan dua atau
tiga kali sehari. Setiap hari kita memerlukan gizi yang seimbang untuk
menjaga supaya kita tetap sehat. Kita memerlukan vitamin-vitamin tertentu
dan mineral juga.
Demikian juga secara rohani. Kita telah diperbolehkan mengambil
bagian dalam kodrat ilahi (2Pet 1:4). Karena itu dimensi rohani
dalam hidup kita memerlukan makanan rohani secara teratur.
Tetapi kesetiaan tidak dapat dipaksakan. Saya telah mencoba untuk
memaksakannya dan gagal. Dalam tahun sembilan belas limapuluhan saya
diminta untuk mengembangkan suatu program lain untuk pelajar SMA dan
mahasisiwa. Dalam kursus itu, pembantu saya dengan saya mengajak dan
memberi murid itu suatu jadwal disiplin kerohanian yang keras. Kami
menuntut agar mereka mengadakan saat teduh. Kami meminta mereka untuk
menghafalkan ayat-ayat setiap hari. Kami memaksa mereka melakukan
penyelidikan Alkitab sehari-hari. Kami menjejalkan semua itu ke dalam
jadwal harian mereka.
Sesudah program itu selesai, banyak dari anak muda itu
meninggalkan tempat itu dengan kecewa. Kami belum belajar bahwa
kesetiaan dan ketekunan adalah hasil dari dorongan Roh Kudus dari
dalam, bukan usaha manusia dari luar.
Kita dapat menolong mengembangkan kesetiaan ini dengan empat
cara-cara bagaimana hidup orang-orang Kristen baru dibuka kepada
pelayanan Kudus.
1. Berilah dia tugas penyelidikan Alkitab yang gampang dan yang
Saudara tahu akan menjadi berkat baginya. Banyak orang merasa bahwa
selebaran Tujuh Menit Bersama Tuhan (terbitan LLB) dapat banyak menolong.
2. Adakan saat teduh bersama-sama dengan dia. Sarankan agar dia
dan Saudaran mengadakan waktu yang singkat untuk membaca Alkitab dan
berdoa bersama. Pergilah ke rumahnya dan adakan waktu dengan Tuhan
bersama-bersama. Sebab hal-hal ini lebih mudah dialami daripada didengar
saja, ia akan belajar dari Saudara pada waktu ia mengalaminya bersama-sama
dengan Saudara. Sesudah beberapa hari tanyakan kepadanya jika ia mau
melakukannya lagi.
3. Bila Saudara merasa bahwa ia dapat menangkap maksudnya,
sarankan bahwa Saudara masing-masing melakukan saat teduh kemudian
bertemu dan bagaimana hasilnya. Tukarlah berkat yang Saudara masing-
masing terima dari waktu yang berharga bersama Tuhan.
4. Periksalah dia dan kuatkan dia kadangkala hal ini sangat
penting, tetapi tekanannya ialah untuk menguatkan. Pada waktu tahun
pertama pelayanan saya pada kampus suatu universitas, beberapa orang
datang kepada Kristus. Kapan saja saya bertemu dengan mereka dikampus,
saya bertanya dan memeriksa penyelidikan Alkitab mereka, ayat hafalan dan
pertumbuhan Kristennya.
Kemudian saya dijuluki sebagai "Si Mandor." Jika mereka sedikit
lalai, mereka menghindari saya. Maka saya berubah dan menjadi "Pak
Pendorong." Semakin saya menguatkan, terjadinya lebih banyak perubahan.
Orang-orang yang baru bertobat itu bertumbuh dan kami mempunyai waktu
bersekutu yang indah sekali. Mereka menjadi setia dalam perjalanan mereka
bersama Tuhan.
Apakah beberapa unsur yang akan menolong orang Kristen baru
menjadi seorang murid Yesus Kristus yang menyerahkan diri, menjadi dewasa
dan menghasilkan buah? Dan bagaimana kita dapat menolongnya memasukkan
hal-hal ini ke dalam hidupnya? Di dalam pasal berikut ini kita akan
membicarakan sebagian dari tujuan latihan-latihan ini, bersama dengan
beberapa kegiatan praktis, alat-alat, dan ayat-ayat Alkitab yang dapat
dipakai dalam pemuridan.