6. YEHOVA - ALLAH MENJELMA DALAM YESUS KRISTUS
A. Bukti
Alkitab mengajarkan dengan jelas, baik secara nubuat maupun melalui
kenyataan, bahwa Yehova dalam Perjanjian Lama menjelma dalam Yesus Kristus,
Mesias: Kejadian 3:15; Ulangan 18:18; Yesaya 9:5; Matius 1:18-25;
Lukas 1:26-35; Yohanes 1:14; Kisah 10:38; Roma 8:3,4; Galatia 4:4;
1Timotius 3:16; Ibrani 2:14. Perkataan menjelma artinya mengambil
rupa tubuh manusia menjadi manusia yang sesungguhnya.
B. Maksud Yesus Kristus Menjelma Menjadi Manusia
Alkitab mengajarkan bahwa maksud Yesus Kristus menjelma menjadi manusia
ialah untuk menebus manusia: Kejadian 3:15; Yesaya 53:4,5;
Matius 1:21; 20:28; Lukas 1:68-75; Yohanes 3:16,17; Galatia 4:4,5;
1Timotius 1:15; 1Yohanes 3:8; 4:10.
C. Penjelmaan Kristus menyatakan bahwa Ia merendahkan diri
Penjelmaan Yesus Kristus menjadi manusia menyatakan bahwa Ia merendahkan
diri-Nya. Ini merupakan satu hal yang ajaib, rahasia yang terbesar dalam
Injil, 1Timotius 3:16; Matius 11:27; Kolose 2:2. Yesus Kristus telah
merendahkan diri-Nya ketika Ia, Anak Allah, mengambil tabiat manusia, yang
jauh lebih rendah daripada tabiat Ketuhanan-Nya. Hal ini dapat kita baca
dalam Galatia 4:4 dan Filipi 2:5-8.
D. Yesus Kristus mengenakan Tubuh Manusia untuk Selama-lamanya
Dalam Alkitab nyata sekali bahwa Yesus Kristus mengenakan tubuh manusia
untuk selama-lamanya, sejak Ia dilahirkan oleh anak dara Maria. Itu
berarti bahwa Yesus Kristus selama-lamanya tetap sebagai seorang manusia.
Ada tiga alasan mengapa demikian.
1. Untuk menyatakan kesungguhan kemanusiaan Tuhan Yesus. Kristus ialah
Allah - manusia, yang mempunyai tabiat Allah dan tabiat manusia. Yesus
Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Ia adalah Anak
Allah dan Ia juga Anak Manusia. Oleh sebab Yesus Kristus dengan
Kehendak-Nya sendiri telah mengenakan sifat manusia, maka Ia tidak boleh
menanggalkannya, melainkan Ia tetap sebagai Anak Manusia. Sekarang Ia
adalah seorang manusia yang dipermuliakan dalam kemuliaan. Sesudah Tuhan
Yesus dibangkitkan dari antara orang-orang mati, Ia tetap memiliki tubuh
yang sama dengan tubuh manusia, tetapi itu adalah tubuh kemuliaan. Hal ini
tertulis dalam ayat-ayat yang berikut: Matius 28:9;
Lukas 24:3,15,30,31,40,42,50; Yohanes 20:17,22-29; 21:7,15. Waktu
Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia juga memiliki tubuh manusia yang
dipermuliakan, Kisah 7:56; 9:4-6; Wahyu 1:9-18. Pelajaran yang
terdapat dalam surat-surat Para Rasul membuktikan bahwa tubuh
kemanusiaan-Nya kekal. Roma 4:25; 6:3-5; 7:4; 8:11;
1Korintus 15:3-8,20,23; Efesus 5:30; Filipi 3:20,21; 1Tesalonika 4:14;
Ibrani 2:14-16; 13:8.
Tubuh kemuliaan Kristus adalah sumber penyembuhan tubuh kita oleh
pekerjaan Roh Kudus, Roma 8:11; Efesus 5:30. Tubuh kemuliaan itu adalah
pancaran pengasihan-Nya dan pertolongan-Nya kepada kita,
Ibrani 2:17,18; 4:14-16; 7:25. Tubuh kemuliaan itu adalah jaminan
dan contoh dari tubuh kemuliaan yang dijanjikan untuk kita,
1Korintus 15:20-30; Filipi 3:20,21; 1Tesalonika 4:14-16;
1Yohanes 3:2.
2. Supaya Kristus dapat tetap menjadi Imam Besar yang mendoakan kita.
Kalau tubuh kemanusiaan Tuhan Yesus tidak tetap maka Ia tidak dapat
mendoakan kita sebagai Imam Besar, Roma 8:34; Ibrani 2:14-18; 3:1;
Ibrani 4:14-16; 6:20; 7:23-28; 9:24; 12:2. "Imam besar itu perlu,
dipersatukan dengan kemanusiaan kita supaya Ia dapat sama-sama merasakan
kelemahan kita serta meminta anugerah dan pertolongan untuk kita" (Farr).
3. Diperlukan pada waktu Tuhan Yesus kembali dan berkerajaan di atas
bumi. Kalau Tuhan Yesus tidak memiliki tubuh kemanusiaan itu, bagaimanakah
Ia nanti dapat kembali dan berkerajaan di atas bumi? Kisah 1:11.
Kelak Ia akan duduk di atas takhta-Nya sebagai Anak Daud yang mempusakai
kerajaan Daud selama 1000 tahun lamanya, di mana akan ada damai sentosa di
atas bumi ini, 2Samuel 7:12-16; Mazmur 89:3-5; 132:11;
Yesaya 9:5,6; 55:3,4; Hosea 3:5; Amos 9:11.
E. Yesus Kristus adalah satu penyataan Allah
Ada tiga hal dari penyataan Allah dalam Yesus Kristus:
- Allah dibawa sampai kepada manusia. Kristus menjelma menjadi
manusia adalah untuk keselamatan manusia. Selanjutnya hal itu merupakan
penyataan Allah kepada manusia, dan menyatakan Allah di dalam manusia,
Matius 1:23; Kolose 1:27. Penyataan Allah di dalam alam semesta ini dan
dalam hal pemeliharaan-Nya masih kurang jelas, tetapi dalam Yesus, Anak
Allah itu, Allah dinyatakan secara sempurna kepada kita.
- Terjadi persekutuan yang baru. Persekutuan antara Allah dan
manusia, yang diputuskan oleh sebab dosa, telah dikembalikan dalam Kristus.
Dengan demikian, Anak Allah yang mengenakan tubuh manusia itu telah
mengadakan perdamaian dengan usahanya sendiri, oleh sebab itu Allah sendiri
yang mengadakan, Lukas 19:10; Yohanes 6:33; 2Korintus 5:19; Ibrani 2:14.
- Ada suatu kejadian yang baru. Yesus Kristus disebut Anak Sulung
dari antara orang-orang mati, supaya kita yang menjadi "saudara-Nya" oleh
iman, dapat diubah mengikuti teladan-Nya, Roma 8:29; Kolose 1:18;
2Korintus 5:17. Ada yang mengatakan, "Firman itu telah menjelma
menjadi manusia, supaya manusia kelak dapat mencapai keadaan seperti Firman
yang menjelma".
F. Bagaimana Yesus Kristus Menjelma menjadi Manusia
Yesus Kristus tidak mempunyai ayah di atas bumi ini. Ibu-Nya mengandung
sebab kuasa Roh Kudus, dan kelahiran Yesus Kristus ialah suatu kejadian
baru dari Allah. Kelahiran-Nya merupakan suatu mujizat Allah, Allah telah
menjadikan manusia dan Allah telah menjadikan satu tubuh untuk Tuhan Yesus
Kristus. Seandainya Yesus seperti manusia biasa, tentu Ia juga akan
menjadi orang yang berdosa seperti kita. Nyata dari ayat-ayat yang berikut
bahwa Yesus Kristus diperanakkan secara ajaib, yaitu dengan mujizat Roh
Kudus: Matius 1:18-20,22,25; Lukas 1:27-31,34,35,37,38; Yesaya 7:14.
Ketuhanan dan kesucian Yesus Kristus menuntut supaya Ia dilahirkan oleh
seorang anak dara. Oleh karena kehidupan Yesus Kristus yang ajaib dalam
hal kesucian-Nya, dalam hal kebangkitan-Nya, dan dalam hal kenaikan-Nya,
maka hal itu menuntut supaya Ia masuk ke dunia ini dengan cara yang ajaib
juga.
Alkitab mengajarkan dengan tegas bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh
Allah dan sungguh-sungguh manusia. Ia memiliki sifat Ketuhanan dan sifat
kemanusiaan. Kedua sifat ini akan kita selidiki dalam pasal-pasal
yang berikut.