Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Mengenal Lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
Profil Bangsa
Profil Bangsa di Dunia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
Dasar yang Teguh (J. Wesley Brill)
halaman 18
dari 26

|
17. KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS

A. Karunia-karunia Roh Kudus berasal dari Tuhan yang telah naik ke surga

Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, lalu Ia memberikan karunia-karunia-Nya pada hari Pentakosta untuk melengkapi jemaat-Nya dengan kuasa dalam melakukan pekerjaan-Nya. Karunia-karunia ini merupakan kuasa Allah sendiri, bukan kecakapan manusia. Dalam jemaat di Korintus terdapat banyak orang yang salah mengerti bagaimana karunia-karunia ini patut dipakai di dalam jemaat. Begitu pula pada waktu ini ada banyak salah pengertian mengenai karunia-karunia ini. Ada banyak orang dalam jemaat pada masa ini yang tidak mau mengakui adanya mujizat-mujizat di dalam jemaat dan tidak mau mengakui tanda-tanda yang menyatakan kuasa Allah. Pada pihak lain di luar jemaat ada banyak orang yang bertenung (spiritisme) (1Samuel 28:7), yang melakukan hal-hal yang ajaib dengan kuasa Iblis untuk menipu banyak orang. "Hal-hal yang berlebih-lebihan, kefanatikan dan kesesatan daripada orang-orang Kristen yang pada dasarnya jujur dan bermaksud baik, berhubungan erat dengan manifestasi-manifestasi kuasa Iblis dalam Spiritisme. Sebab itu, orang Kristen yang bermaksud baik itu masuk ke dalam bahaya, yaitu mereka akan menerima tipuan ganti manifestasi kuasa ilahi, dan dengan demikian mereka menyebabkan orang lain meragu-ragukan realitas kuasa Allah yang sejati. Pada satu pihak ada bahayanya menganut kepercayaan mutlak pada naturalisme yang menolak segala sesuatu yang tidak dapat diterangkan dalam ilmu pengetahuan. Pada pihak lain ada bahaya supernaturalisme yang palsu, yang memalsukan dan meniru pekerjaan kuasa Allah atau menggantikannya dengan pekerjaan kuasa Iblis, dan hal ini merupakan salah satu tanda utama dari akhir zaman.

"Jaminan satu-satunya bagi keseimbangan dari dua keadaan yang ekstrim ialah jangan bersikap masa bodoh mengenai karunia-karunia rohani, melainkan mengerti dengan benar kuasa Allah yang sejati serta memakainya dan menyatakan kepada dunia sesuai dengan Firman Allah, serta menghindari hal-hal yang ekstrim dan berlebih-lebihan dari kesesatan manusia dan penipuan si Iblis." Dr. A.B. Simpson.

B. Karunia-Karunia Roh Kudus

Dalam pasal-pasal 1Korintus 12:1-14:40 Rasul Paulus memberikan pelajaran dan nasihat bagaimana karunia-karunia ini patut dipakai.

Karunia yang pertama (1Korintus 12:8) adalah berkata-kata dengan hikmat. Ini berarti menyelidiki segala sesuatu serta mengetahui bagaimana harus bertindak dalam hal itu. Arti karunia itu ialah penuh dengan akal budi Allah dalam segala masalah karunia yang berikutnya yaitu berkata-kata dengan pengetahuan. Ini berbeda dengan hikmat; karunia ini berhubungan dengan kebenaran atau perkataan yang menerangkan tentang kebenaran, berhubungan dengan pikiran, sedangkan hikmat berhubungan dengan tindakan. Pengetahuan ini menolong untuk menerapkan Firman Allah di dalam segala hal. Kedua hal ini melengkapi seseorang untuk melaksanakan pelayanan yang baik bagi Tuhan.

Berikutnya yaitu karunia iman. Ini bukan berarti iman yang mendatangkan keselamatan, melainkan iman untuk melakukan pekerjaan Kristus, iman yang memungkinkan jawaban atas doa kita. Dapat dikatakan juga bahwa itu adalah iman untuk melakukan perkara-perkara besar. Kemudian karunia untuk menyembuhkan. Ini berarti menyembuhkan orang seperti dalam Kisah 4:30 dan Yakobus 5:14-16. Lalu kuasa untuk mengadakan mujizat (tanda ajaib). Menyembuhkan orang dan mengadakan mujizat tidak sama, sebab tidak semua penyembuhan adalah mujizat. Contoh-contoh mujizat ialah kebutuhan yang dialami Elimas, kekebalan Paulus ketika ia digigit ular berbisa, atau kematian Ananias ketika ia berada di hadapan Petrus. Hal itu merupakan kejadian yang di luar hukum alam ini, suatu hukum sorgawi yang berlaku di dunia ini, seperti pada waktu Tuhan Yesus masuk ke dalam rumah padahal segala pintu dan jendela tertutup. Kedua hal itu, yaitu penyembuhan dan mujizat, wajib ada di dalam jemaat Kristus. Selanjutnya adalah karunia bernubuat. Karunia ini berkenaan dengan penyampaian Firman dari Allah. Ada kalanya karunia bernubuat mengandung unsur memberitahukan hal-hal yang akan terjadi tetapi pada umumnya artinya ialah menyampaikan Firman dari Allah. Seorang nabi mendapat pesan dari Allah lalu ia meneruskannya kepada orang banyak. Ia juga seorang yang menerangkan tentang Firman Tuhan kepada orang-orang. Ia dapat mengetahui pesan Allah untuk satu generasi. Lalu menyampaikannya kepada orang-orang itu. Dalam 1Korintus 14:3 diterangkan lebih jauh bahwa pekerjaan seorang nabi ialah meneguhkan iman, memberikan nasihat, dan memberikan penghiburan. Nabi itu berkata-kata dengan kuasa Roh Kudus, dan perkataannya adalah pesan dari Allah untuk manusia. Paulus mengutamakan karunia ini di atas segala-galanya (1Korintus 14:19).

Kemudian karunia membedakan bermacam-macam roh. Ini perlu sekali untuk dapat mengetahui apakah karunia-karunia itu berasal dari Roh Kudus atau hanya dari manusia, atau dari Iblis asalnya. Iblis sendiri sering datang kepada orang-orang saleh seperti malaikat terang, dengan maksud untuk menipu orang-orang pilihan juga, 2Korintus 11:14; Matius 24:24. Orang yang memiliki karunia ini akan tahu dan dapat membedakan apakah kuasa itu berasal dari Tuhan atau dari si Iblis.

Pada hari Pentakosta orang banyak mendengar karunia bahasa lidah dalam bahasa mereka masing-masing, kemungkinan besar mujizat itu terjadi dalam pendengaran orang-orang itu. Dalam jemaat di Korintus nyata bahwa karunia lidah bukanlah suatu bahasa yang pasti atau yang diketahui orang, melainkan bahasa roh yang perlu ditafsirkan. Ada kalanya karunia lidah sering dibuat-buat orang sehingga membawa kekacauan di dalam jemaat. Kita mau menerima karunia itu kalau karunia itu sesuai dengan yang dikatakan dalam pasal 1Korintus 14:1-40. Di dalam jemaat Korintus ada orang-orang yang memegahkan diri oleh sebab karunia lidah, padahal Rasul Paulus mendaftarkan karunia itu pada urutan yang paling akhir. Karunia menafsirkan bahasa lidah itu perlu supaya dapat dimengerti oleh jemaat, dan jemaat dapat dibangunkan. Dua karunia yang terakhir ini mengherankan tetapi faedahnya kurang sekali bila dibandingkan dengan karunia-karunia lain.

Ada beberapa orang Kristen yang berkata bahwa karunia lidah adalah tanda istimewa, dan orang yang berkarunia lidah menandakan bahwa ia sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus. Mereka berpendapat bahwa hanya karunia itu saja yang menjadi tanda seseorang dibaptiskan dengan Roh Kudus. Sesungguhnya tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang menerangkan bahwa hanya karunia lidah yang menandakan bahwa seseorang sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus. Paulus menerangkan bahwa segala karunia ini dapat dijadikan tanda bahwa seseorang dibaptiskan dengan Roh kudus. Dalam Kisah para Rasul ditulis tentang sejarahnya dan dalam Korintus ditulis tentang asas pelajarannya, kedua hal itu perlu diperhatikan. Penjelasan tentang karunia lidah dibahas oleh penulis buku ini dalam Tafsiran Surat Korintus yang pertama pasal empatbelas (1Korintus 14:1-40), dengan judul "Uraian tentang karunia lidah" dan "Kesimpulan dari hal karunia lidah".

C. Karunia-karunia ini di bawah perintah Roh Kudus

Segala karunia roh ada di bawah perintah Roh Kudus, dan Ialah yang mengerjakan karunia-karunia ini dalam jemaat dan di dalam anggota-anggotanya. Oleh sebab itu tidak boleh seseorang memegahkan dirinya oleh sebab karunia-karunia yang diberikan kepadanya (Lihat 1Korintus 12:11). Semuanya dikerjakan semata-mata oleh kuasa Roh Kudus. Tuhan Yesus berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di atas bumi ... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu". Tuhan yang mempunyai kuasa dan Ia menyertai kita. Sebab itu segala pujian patutlah dipersembahkan kepada-Nya. Dan jikalau seseorang memegahkan dirinya sebab karunia-karunia yang ada padanya, berarti ia menghina Tuhan. Kita tidak mempunyai kuasa apa-apa kalau Roh Kudus tidak menyertai kita. Kesombongan telah menyebabkan malaikat-malaikat jatuh, oleh sebab itu patut kita berjaga-jaga.

"Kita boleh meminta kepenuhan kuasa Roh Kudus asal hal itu dipakai untuk kemuliaan Tuhan. Orang-orang yang memakai kuasa itu dengan akal budinya akan mengalami bahwa kuasa itu terlipat ganda, tetapi orang-orang yang tidak mau memakai kuasa itu untuk kemuliaan Tuhan akan disalahkan oleh Tuhan sehingga kuasa itu diambil daripadanya". Dr. A.B. Simpson.

Orang-orang Kristen yang memiliki karunia-karunia yang penting tidak patut mengangkat dirinya lebih tinggi daripada orang-orang yang memiliki karunia-karunia yang kurang penting. Dalam pasal 1Korintus 12:1-31 dikemukakan bahwa satu anggota tubuh tidak boleh memegahkan dirinya lebih tinggi daripada yang lain, sebab semuanya sama pentingnya. Begitu pula dalam jemaat Kristus. Di dalam tubuh kita tiap-tiap anggota bekerja sama, maka demikian pula seharusnya dalam jemaat Kristus, yang satu menabur, yang lain menuai. Begitu juga orang-orang yang mempunyai karunia-karunia yang kurang penting tidak patut merasa iri kepada orang lain yang memiliki karunia yang lebih penting.

Satu hal yang nyata bahwa pekerjaan Roh Kudus tidak akan membawa kekacauan di dalam jemaat. Segala sesuatu di dalam jemaat patut dilakukan dengan sopan santun dan dengan teratur, 1Korintus 14:26,40.

D. Kita hendaknya merindukan karunia-karunia yang lebih tinggi, yang lebih berfaedah

Tidak salah kalau kita merindukan karunia-karunia Roh Kudus, tetapi hendaknya kita merindukan karunia-karunia yang akan lebih berguna untuk meneguhkan iman orang-orang di dalam jemaat, lihat 1Korintus 12:31 dan 1Korintus 14:1. Kita harus ingat bahwa kita tidak boleh memerintah Roh Kudus dalam menentukan karunia mana yang akan Ia berikan kepada kita. Kalau kita memakai suatu karunia dengan benar maka Tuhan akan menambahkan karunia-karunia yang lain.

{Lihat Tafsiran Surat Korintus yang disusun oleh penulis Kitab ini, yang dikeluarkan oleh Penerbit Kalam Hidup.}


|
 




 Ke atas 
© 2003 YLSA