Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Mengenal Lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
Profil Bangsa
Profil Bangsa di Dunia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
Dasar yang Teguh (J. Wesley Brill)
halaman 17
dari 26

|
16. BAPTISAN ROH KUDUS

A. Apakah baptisan Roh Kudus itu?

Di dalam Perjanjian Baru ada beberapa perkataan yang dipakai untuk menerangkan baptisan Roh Kudus: "Dibaptis dengan Roh Kudus", "Penuh dengan Roh Kudus", "turunlah Roh Kudus ke atas semua orang", "Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga", "Aku mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku", "Terimalah Roh Kudus", "Kekuasaan dari tempat tinggi", dan "Roh Kudus telah mengurapi". Semua perkataan di atas menerangkan satu pekerjaan atau pengalaman, yaitu berkenaan dengan menyambut Roh Kudus. Lihat Kisah 1:5; 4:8; 10:44-46; 11:15-17; 19:2-6; Lukas 4:18; 24:49. Menyambut satu pribadi adalah satu pengalaman yang jelas dan pasti. Jadi orang yang mengalami itu dapat mengetahui apakah ia sudah menerima-Nya atau belum. Lihat Kisah 19:1,2 dan bandingkan dengan Kisah 8:12,15,16. Istilah "penuh dengan Roh Kudus" maupun "Dibaptis dengan Roh Kudus", sesungguhnya yang dimaksud adalah "dipenuhi dengan Roh Kudus".

Memang Roh Kuduslah yang melahirkan kembali orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Yohanes 3:3-5. Orang itu dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus. Dengan demikian Roh Kudus ada pada tiap-tiap orang yang sungguh-sungguh percaya akan Kristus; akan tetapi itu bukan berarti bahwa tiap-tiap orang Kristen sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus. Jelas dari Kisah 19:1,2 bahwa baptisan dengan Roh Kudus adalah pekerjaan Roh Kudus yang berbeda dengan kelahiran kembali sebagai kelanjutan dari kelahiran kembali itu. Baptisan Roh Kudus adalah suatu puncak gerakan yang pasti dan penting dalam kehidupan orang-orang yang sudah dilahirkan kembali. Dalam kelahiran kembali kita menerima hidup baru oleh pekerjaan Roh Kudus, yaitu diselamatkan, tetapi dalam hal dibaptiskan dengan Roh Kudus kita menerima kuasa untuk hidup dalam kesucian dan kuasa yang melengkapi kita untuk melayani Tuhan.

Berikut ini kita menyelidiki beberapa hal dalam Kisah para Rasul:

  1. Pada hari Pentakosta Roh Kudus telah turun ke atas sekelompok orang yang sudah dilahirkan kembali (Tuhan Yesus sudah mengatakannya dalam Yohanes 15:3 dan Yohanes 13:10) tetapi baru pada hari Pentakosta mereka itu dibaptiskan dengan Roh Kudus.
  2. Jelas dari Kisah 8:12 bahwa orang-orang Samaria itu sudah diselamatkan, tetapi dalam ayat Kisah 8:15,16 diterangkan bahwa sesudah rasul-rasul tiba di sana, rasul-rasul mendoakan mereka lalu mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus. Nyatalah bahwa mereka dibaptis dengan Roh Kudus sesudah mereka dilahirkan kembali.
  3. Orang-orang dalam rumah Kornelius telah percaya akan Tuhan Yesus, lalu mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus sehingga mereka dapat berkata-kata dalam berbagai-bagai bahasa. Di sini kita melihat dua hal yang dilakukan oleh Roh Kudus yaitu Roh Kudus membuat seseorang percaya dan dilahirkan kembali, dan orang itu dibaptiskan dengan Roh Kudus.
  4. Ketika orang-orang di Efesus baru percaya, mereka tidak dibaptiskan dengan Roh Kudus. Mereka hanya dibaptiskan dengan baptisan Yohanes, yaitu baptisan pertobatan, tetapi Paulus telah meminta mereka agar dibaptiskan dalam nama Tuhan Yesus lalu Paulus mendoakan mereka supaya mereka menerima Roh Kudus.

"Dari Kitab Kisah para Rasul kita dapat mengetahui bahwa Allah bekerja menurut kedaulatan-Nya sendiri, dan tidak menurut aturan-aturan asas pelajaran manusia. Meskipun demikian ada empat hal yang tegas:

  1. Kelahiran kembali dan menerima Roh Kudus adalah dua pengalaman yang berbeda dan tidak sama.
  2. Seseorang dapat diselamatkan tanpa dibaptis oleh Roh Kudus.
  3. Adakalanya seseorang langsung dibaptis oleh Roh Kudus pada waktu ia percaya (dilahirkan kembali).
  4. Seringkali Roh Kudus disambut sesudah seseorang diselamatkan Dr. Pardington.

Hati kita tidak layak dan kurang bersih untuk menerima Roh Kudus. Itulah sebabnya kita harus menerima Tuhan Yesus agar disucikan oleh darah-Nya, baru kita siap untuk menerima Roh Kudus dengan kepenuhan-Nya dan Kuasa-Nya.

Tuhan menghendaki supaya tiap-tiap orang Kristen dibaptiskan dengan Roh Kudus, dan terlebih baik kalau hal itu terjadi langsung setelah mereka dilahirkan kembali. Sayang sekali tidak banyak orang yang menyelidiki hal ini dalam jemaat sebagaimana yang dilakukan oleh rasul-rasul. Lihat Kisah 8:15; 19:1,2. Dari semua itu jelas bahwa orang-orang harus diselamatkan serta menyambut Yesus Kristus menjadi Juruselamatnya, barulah ia dapat menerima Roh Kudus.

Baptisan Roh Kudus tidak lain adalah menyambut satu pribadi yang hidup, yaitu Roh Kudus sendiri. Kita wajib menerima Dia sama seperti kita telah menerima Tuhan Yesus Kristus.

Kewajiban setiap orang Kristen untuk menerima Roh Kudus telah nyata pada hari Pentakosta itu. Pada hari itu Roh Kudus telah turun ke atas jemaat, yaitu Tubuh Kristus, tetapi Ia juga masuk ke dalam tiap-tiap orang yang berhimpun di situ. Lidah api itu hinggap di atas tiap-tiap orang, dan bukan satu lidah api di atas semua orang (Kisah 2:3).

Tidak cukup kalau seorang Kristen hanya menyadari bahwa Roh Kudus telah datang ke atas seluruh jemaat, tetapi setiap orang Kristen wajib mengalami hal itu untuk dirinya sendiri. Janganlah kita hanya mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh Tuhan di dalam kita, melainkan kita wajib mengalaminya. Kewajiban ini juga dilukiskan dalam lukisan-lukisan dalam Perjanjian Lama. Imam-imam diurapi dengan minyak (Imamat 8:12) yang mengibaratkan baptisan dengan Roh Kudus atas tiap-tiap hamba Allah. Dalam hal menyucikan orang yang sakit kusta (pasal Imamat 14:1-45) ada suatu lambang bahwa Roh Kudus memeteraikan tiap-tiap orang yang telah dilahirkan kembali. Perhatikanlah bahwa darah yang dipercikkan lebih dahulu melambangkan pekerjaan keselamatan, lalu minyak yang dicurahkan melambangkan pekerjaan Roh Kudus dalam menyucikan kita. Orang Israel yang menyeberangi Sungai Yordan mengibaratkan orang-orang saleh yang memasuki Kanaan, yaitu kehidupan yang suci dan tempat perhentian. Bagi orang-orang Israel dan bagi kita sekarang, peristiwa ini merupakan sesuatu yang penting sekali. Dari Ibrani 4:1-11 nyata bahwa negeri Kanaan bukan melambangkan sorga, melainkan kehidupan kemenangan dalam Roh Kudus.

B. Roh Kudus sudah dijanjikan kepada kita

Kita didorong untuk melaksanakan kewajiban ini oleh perjanjian-perjanjian Tuhan. Tuhan Yesus sendiri telah berjanji akan mencurahkan Roh Kudus di dalam kita (Yohanes 7:37-39; 14:16; 16:7; Kisah 1:8). Rasul Petrus telah menjanjikan perjanjian ini serta mengajak orang-orang untuk menerimanya. Kisah 2:39; 5:32. Rasul Paulus juga memberitakannya serta mengajak orang-orang agar menerima Roh Kudus, Kisah 19:1,2.

C. Perintah Tuhan Yesus tentang Roh Kudus

Tuhan Yesus sendiri telah mewajibkan serta memerintahkan agar kita menerima Roh Kudus. Tuhan Yesus menyuruh murid-murid-Nya menunggu di Yerusalem untuk menerima Roh Kudus, Lukas 24:49. Hal itu juga diperintahkan kepada kita dalam Efesus 5:18. Ayat ini sama seperti ditujukan kepada murid-murid, tetapi juga ditujukan kepada kita sekarang. Dalam Yohanes 20:22 Tuhan bersabda, "Terimalah Roh Kudus". Ini menyatakan tugas manusia untuk menerima atau menyambut Tamu Sorgawi. "Tuhan mau mengaruniakan Roh Kudus kepada kita dan kita wajib menyambut Dia yang Tuhan ingin berikan kepada kita. Bila kita telah siap untuk menyambut Dia, maka Roh Kudus bersedia datang. Pada zaman dahulu, rasul-rasul dan orang-orang lain menyediakan hatinya untuk menyambut Roh Kudus itu dengan iman pada hari Pentakosta. Tuhan bersedia memberi dan kita hanya menerima saja, demikianlah caranya kita menyambut Roh Kudus." Dr. Elder Cumming.

D. Maksud Tuhan dalam memberikan Roh Kudus kepada kita

Roh Kudus diberikan kepada kita untuk menjadi wakil Allah yang mengerjakan di dalam kita kekudusan yang telah dikerjakan oleh Kristus pada kayu salib; dan supaya kita dikuasai oleh kuasa Roh Kudus untuk mencapai kemenangan atas dosa, dunia, kedagingan, dan setan; dan supaya kita mendapat kuasa yang melengkapi kita untuk melayani Tuhan.

Pada pokoknya Roh Kudus diberikan kepada kita untuk kesucian dan kuasa, kuasa untuk menjalani kehidupan Kristen dan untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan.

Dalam Matius 3:11,12 kita membaca, "Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Ayat ini sama dengan yang disebutkan dalam Maleakhi 3:2, Roh Kudus adalah seperti api tukang pemurni logam. Ia dengan api membersihkan orang-orang yang menerima Dia,"Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. "Ini tidak berarti bahwa ada dua pembaptisan, satu dengan Roh dan yang satu dengan api, melainkan api itu menerangkan betapa besarnya kuasa pembaptisan Roh Kudus. Artinya, jiwa yang dibaptiskan dengan Roh Allah adalah bagaikan satu jiwa yang menyala-nyala sebagai api. Api lebih berkuasa daripada zat-zat yang lain, khususnya api itu melambangkan Roh Kudus.

"Api memurnikan dan memisahkan segala sanga daripada emas, menghanguskan debu jerami, dan membersihkan segala macam kotoran. Api mengibaratkan pekerjaan Roh Kudus yang menyucikan jiwa daripada segala sanga dosa. Roh Kudus adalah seperti pemurni perak yang seolah-olah diletakkan di atas untuk menyucikan segala kenajisan, sehingga kita, seperti perak yang bersih, dapat memancarkan rupa Tuhan Yesus yang tidak bercacat, dan kita akan dikeluarkan dari dalam api itu bila pekerjaan-Nya sudah genap. Tuhan ingin agar kehidupan kita memancarkan Yesus Kristus kepada semua orang (2Korintus 3:18), yaitu supaya orang-orang dapat melihat Yesus Kristus di dalam kita. Kita wajib menjadi gambaran Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia yang jahat ini.

"Api juga melindungi daripada bahaya. Binatang buas tidak berani mendekat kepada kawanan domba pada malam hari, kalau gembala sudah memasang api di tempat mereka, Zakharia 2:5. Roh Kudus itu melindungi dari kuasa kejahatan. Hati yang menyala-nyala dengan api Roh Kudus akan mengalahkan beribu-ribu pencobaan. Kalau air dituangkan ke atas besi yang panas sekali, maka air itu akan langsung mendidih dan dengan cepat pergi dari tempat itu. Begitu pula hati orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus dilindungi terhadap pencobaan, dosa, dukacita, dan penyakit. "Dr. A.B. Simpson.

"Sesudah kita dibaptiskan dengan Roh Kudus maka pekerjaan Roh Kudus itu memberi kuasa dan memimpin kita ke dalam kehidupan yang berkemenangan atas dunia, kedagingan dan Iblis, dan ini adalah hal yang penting sekali." Dr. R.A. Torrey. Roh Kudus senantiasa menyatakan dan menekankan kemenangan Kristus untuk kita.

Segenap kesucian berasal dari Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu salib, tetapi Roh Kudus yang mengerjakan di dalam kita. Nama Roh Kudus sudah menyatakan pekerjaan-Nya. Jadi kita tidak dapat mencapai kehidupan yang suci kalau tidak dibaptiskan dengan Roh Kudus. Dan kalau kita sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus mau tak mau kita sudah mencapai kehidupan yang suci itu, jikalau kita tetap berjalan dengan Roh Kudus. Buah-buah Roh Kudus diberikan di dalam kehidupan kita yang suci itu, Galatia 5:22,23.

Di samping itu baptisan Roh Kudus diberikan kepada kita supaya kita dilengkapi untuk pekerjaan Tuhan, untuk memberitakan nama Tuhan, untuk melayani Dia. Hal itu nyata dalam ayat-ayat yang berikut: Kisah 1:5-8; Lukas 24:29; Kisah 2:4; 9:17,20; 1Korintus 12:4-14. Melalui baptisan Roh Kudus karunia-karunia diberikan supaya si penerima itu dilengkapi untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan.

E. Bagaimanakah kita menerima baptisan Roh Kudus?

Sebelum membahas persoalan ini kami berharap para pembaca ingat bahwa baptisan itu perlu sekali bagi tiap-tiap orang Kristen. Dalam Kisah 2:38,39 dinyatakan bahwa baptisan Roh Kudus itu bagi setiap orang Kristen.

Untuk menerima baptisan Roh Kudus seseorang perlu bertobat lebih dahulu serta percaya akan Tuhan Yesus Kristus (Kisah 2:38), yaitu wajib diselamatkan lebih dahulu. Dalam Kisah 5:32 Rasul Petrus menerangkan bahwa Roh Kudus diberikan kepada orang-orang yang "mentaati Dia". Untuk menerima baptisan Roh Kudus seseorang harus menyerahkan kehendak dirinya sendiri dan segenap kehidupannya kepada Tuhan. Ia harus mati terhadap kehendaknya sendiri (Roma 6:13). Dalam Roma 12:1,2 Rasul Paulus mengajak orang-orang Kristen untuk mempersembahkan tubuhnya kepada Tuhan. Memang kita tidak dapat menyucikan diri kita sendiri, tetapi kita dapat menyerahkan diri kita kepada Allah yang suci. Menyerahkan diri dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan adalah bagian kita, atau pekerjaan kita untuk menerima baptisan Roh Kudus. Penyerahan ini harus dengan kerelaan hati, merupakan penyerahan seluruhnya dan untuk selama-lamanya. Pembaptisan mengibaratkan kematian dan kebangkitan. Dalam hal ini kita dibaptiskan ke dalam kematian Kristus dan dibangkitkan kepada hidup baru, artinya kita menyerahkan dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan kepada Roh Kudus dapat hidup dalam kita. Kita harus mati terhadap kehidupan diri sendiri lalu menerima segenap kehendak Tuhan bagi kita. Dalam Lukas 11:13 Tuhan Yesus menyatakan bahwa Allah Bapa rindu sekali untuk memberikan Roh Kudus kepada orang yang meminta kepada-Nya. Ini menyatakan bahwa kita harus percaya akan perjanjian Tuhan dan harus menyambut Roh Kudus dengan iman kepada perjanjian Allah. Seperti kita telah menyerahkan diri kita kepada Tuhan dengan kepastian yang mantap untuk suatu hal tertentu, demikian pun kita harus dengan kepastian yang mantap untuk menyambut Roh Kudus dengan iman kepada Allah. Dan jangan kuatir, tentu Tuhan akan melakukan bagian-Nya (pekerjaan-Nya), yaitu memberi Roh Kudus serta menguduskan kita.

Yang wajib diperbuat oleh orang Kristen supaya memperoleh baptisan Roh Kudus adalah seperti berikut:

  1. Menyerahkan diri seluruhnya kepada Tuhan, yaitu menyerahkan segenap diri, baik tubuh, roh dan kehendak kepada Tuhan, Kisah 5:32; Roma 12:1-3. Penyerahan itu harus disertai dengan pengakuan dosa kepada Tuhan dan permintaan ampun. Janganlah ada dosa yang tidak diakui. Semua dosa harus dibenci dan dibuang, juga segala kuasa gelap dan jimat.
  2. Meminta dengan pasti dari Tuhan supaya Roh Kudus diberikan, Lukas 11:13. Kalau kita bersikap pasti dan mantap dihadapan Tuhan, tentu Tuhan akan bersikap pasti dan mantap juga terhadap kita. Yang terpenting ialah, apakah kita sungguh-sungguh rindu dipenuhi dengan Roh Kudus? Apakah kita mau berdoa sehingga Tuhan mempersiapkan kita untuk menyambut Roh Kudus?
  3. Menyambut dengan yakin, ini merupakan pekerjaan iman, Lukas 11:13; Yohanes 14:13-16. Bila kita telah menggenapi semua tuntutan Tuhan ini tentu Tuhan sudah mengerjakan bagian-Nya di dalam kita (1Tesalonika 5:24), lalu kita wajib berbuat sesuai dengan keyakinan kita, yaitu yakin bahwa Tuhan sudah melaksanakan bagian-Nya di dalam kita.

"Jikalau Tuhan melihat dalam kita suatu penyerahan diri yang sungguh-sungguh kepada kehendak Tuhan, dan ketaatan terhadap perintah dan pimpinan Roh Kudus, kita boleh yakin bahwa baptisan Roh Kudus tidak akan ditahankan daripada kita. Tuhan memanggil kita agar kita membenci kehidupan yang mementingkan diri sendiri, itu merupakan panggilan untuk menyerahkan jiwa kita dan kehendak kita kepada kematian, supaya jiwa kita mendapat kehidupan yang baru yang dipimpin oleh Roh Kudus. Kalau hal ini belum dilaksanakan, maka itu berarti bahwa kita belum mati terhadap diri kita sendiri dan kebijaksanaan diri sendiri, jadi kita tidak mengetahui dan mengalami kebergantungan kepada Roh Kudus, yang memang amat penting dalam kehidupan rohani. Andrew Murray.

Apabila ketiga hal yang disebut di atas dilaksanakan pasti Tuhan akan memberi keyakinan dan kesaksian di dalam hati kita bahwa kita dipenuhi dengan Roh Kudus. Keyakinan dan kesaksian di dalam hati timbul pada waktu kita membaca Alkitab, atau pada saat kita berdoa, atau bersaksi bagi Tuhan Yesus dan di dalam kita taat kepada-Nya dan berjalan dengan Roh Kudus.

Sesudah kita dibaptiskan dengan Roh Kudus niscaya ada kemenangan atas dosa (Galatia 5:16). Kita patut tetap mentaati segala perintah Tuhan kepada kita (Efesus 4:30; 1Tesalonika 5:19), dan memakai kuasa Roh Kudus itu untuk bersaksi bagi Tuhan supaya pada waktu kita membagikannya kepada orang lain, Tuhan tetap mencurahkan ke dalam kita kepenuhan Roh Kudus itu. Kita tidak diperkenankan mabuk oleh air anggur, melainkan kita hendaknya penuh dengan Roh Kudus setiap hari, Efesus 5:18. Setiap hari kita patut mengalami kepenuhan Roh Kudus, sehingga hal itu akan menjadi kebiasaan dalam hidup kita. Dan untuk setiap pekerjaan yang baru dan yang besar bagi Tuhan, kita memerlukan lebih banyak kepenuhan Roh Kudus. Bejana kita patut diisi dengan minyak Roh Kudus setiap hari, lalu kita salurkan lagi sebagai berkat kepada orang lain. Hal ini dilukiskan dengan indah dalam cerita perempuan janda, dalam 2Raja 4:1-7.

Baptisan Roh Kudus berhubungan erat dengan kekudusan kita dan sebenarnya tidak dapat dipisahkan daripada kekudusan kita yang dibahas dalam Pasal mengenai Asas Pelajaran tentang Keselamatan. Baiklah saudara membandingkannya.


|
 




 Ke atas 
© 2003 YLSA