16. BAPTISAN ROH KUDUS
A. Apakah baptisan Roh Kudus itu?
Di dalam Perjanjian Baru ada beberapa perkataan yang dipakai untuk
menerangkan baptisan Roh Kudus: "Dibaptis dengan Roh Kudus", "Penuh dengan
Roh Kudus", "turunlah Roh Kudus ke atas semua orang", "Roh Kudus dicurahkan
ke atas bangsa-bangsa lain juga", "Aku mengirim kepadamu apa yang
dijanjikan Bapa-Ku", "Terimalah Roh Kudus", "Kekuasaan dari tempat tinggi",
dan "Roh Kudus telah mengurapi". Semua perkataan di atas menerangkan satu
pekerjaan atau pengalaman, yaitu berkenaan dengan menyambut Roh Kudus.
Lihat Kisah 1:5; 4:8; 10:44-46; 11:15-17; 19:2-6; Lukas 4:18; 24:49.
Menyambut satu pribadi adalah satu pengalaman yang jelas dan
pasti. Jadi orang yang mengalami itu dapat mengetahui apakah ia sudah
menerima-Nya atau belum. Lihat Kisah 19:1,2 dan bandingkan dengan
Kisah 8:12,15,16. Istilah "penuh dengan Roh Kudus" maupun "Dibaptis
dengan Roh Kudus", sesungguhnya yang dimaksud adalah "dipenuhi dengan Roh
Kudus".
Memang Roh Kuduslah yang melahirkan kembali orang-orang yang percaya
kepada Yesus Kristus, Yohanes 3:3-5. Orang itu dibaptiskan ke dalam
tubuh Kristus. Dengan demikian Roh Kudus ada pada tiap-tiap orang yang
sungguh-sungguh percaya akan Kristus; akan tetapi itu bukan berarti bahwa
tiap-tiap orang Kristen sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus. Jelas dari
Kisah 19:1,2 bahwa baptisan dengan Roh Kudus adalah pekerjaan
Roh Kudus yang berbeda dengan kelahiran kembali sebagai kelanjutan dari
kelahiran kembali itu. Baptisan Roh Kudus adalah suatu puncak gerakan yang
pasti dan penting dalam kehidupan orang-orang yang sudah dilahirkan
kembali. Dalam kelahiran kembali kita menerima hidup baru oleh pekerjaan
Roh Kudus, yaitu diselamatkan, tetapi dalam hal dibaptiskan dengan Roh
Kudus kita menerima kuasa untuk hidup dalam kesucian dan kuasa yang
melengkapi kita untuk melayani Tuhan.
Berikut ini kita menyelidiki beberapa hal dalam Kisah para Rasul:
- Pada hari Pentakosta Roh Kudus telah turun ke atas sekelompok orang
yang sudah dilahirkan kembali (Tuhan Yesus sudah mengatakannya dalam
Yohanes 15:3 dan Yohanes 13:10) tetapi baru pada hari Pentakosta
mereka itu dibaptiskan dengan Roh Kudus.
- Jelas dari Kisah 8:12 bahwa orang-orang Samaria itu
sudah diselamatkan, tetapi dalam ayat Kisah 8:15,16
diterangkan bahwa sesudah rasul-rasul tiba di sana, rasul-rasul mendoakan
mereka lalu mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus. Nyatalah bahwa mereka
dibaptis dengan Roh Kudus sesudah mereka dilahirkan kembali.
- Orang-orang dalam rumah Kornelius telah percaya akan Tuhan Yesus,
lalu mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus sehingga mereka dapat berkata-kata
dalam berbagai-bagai bahasa. Di sini kita melihat dua hal yang dilakukan
oleh Roh Kudus yaitu Roh Kudus membuat seseorang percaya dan dilahirkan
kembali, dan orang itu dibaptiskan dengan Roh Kudus.
- Ketika orang-orang di Efesus baru percaya, mereka tidak dibaptiskan
dengan Roh Kudus. Mereka hanya dibaptiskan dengan baptisan Yohanes, yaitu
baptisan pertobatan, tetapi Paulus telah meminta mereka agar dibaptiskan
dalam nama Tuhan Yesus lalu Paulus mendoakan mereka supaya mereka menerima
Roh Kudus.
"Dari Kitab Kisah para Rasul kita dapat mengetahui bahwa Allah bekerja
menurut kedaulatan-Nya sendiri, dan tidak menurut aturan-aturan asas
pelajaran manusia. Meskipun demikian ada empat hal yang tegas:
- Kelahiran kembali dan menerima Roh Kudus adalah dua pengalaman yang
berbeda dan tidak sama.
- Seseorang dapat diselamatkan tanpa dibaptis oleh Roh Kudus.
- Adakalanya seseorang langsung dibaptis oleh Roh Kudus pada waktu ia
percaya (dilahirkan kembali).
- Seringkali Roh Kudus disambut sesudah seseorang diselamatkan Dr.
Pardington.
Hati kita tidak layak dan kurang bersih untuk menerima Roh Kudus.
Itulah sebabnya kita harus menerima Tuhan Yesus agar disucikan oleh
darah-Nya, baru kita siap untuk menerima Roh Kudus dengan kepenuhan-Nya dan
Kuasa-Nya.
Tuhan menghendaki supaya tiap-tiap orang Kristen dibaptiskan dengan Roh
Kudus, dan terlebih baik kalau hal itu terjadi langsung setelah mereka
dilahirkan kembali. Sayang sekali tidak banyak orang yang menyelidiki hal
ini dalam jemaat sebagaimana yang dilakukan oleh rasul-rasul. Lihat
Kisah 8:15; 19:1,2. Dari semua itu jelas bahwa orang-orang harus
diselamatkan serta menyambut Yesus Kristus menjadi Juruselamatnya, barulah
ia dapat menerima Roh Kudus.
Baptisan Roh Kudus tidak lain adalah menyambut satu pribadi yang hidup,
yaitu Roh Kudus sendiri. Kita wajib menerima Dia sama seperti kita telah
menerima Tuhan Yesus Kristus.
Kewajiban setiap orang Kristen untuk menerima Roh Kudus telah nyata pada
hari Pentakosta itu. Pada hari itu Roh Kudus telah turun ke atas jemaat,
yaitu Tubuh Kristus, tetapi Ia juga masuk ke dalam tiap-tiap orang yang
berhimpun di situ. Lidah api itu hinggap di atas tiap-tiap orang, dan
bukan satu lidah api di atas semua orang (Kisah 2:3).
Tidak cukup kalau seorang Kristen hanya menyadari bahwa Roh Kudus telah
datang ke atas seluruh jemaat, tetapi setiap orang Kristen wajib mengalami
hal itu untuk dirinya sendiri. Janganlah kita hanya mengetahui apa yang
dapat dilakukan oleh Tuhan di dalam kita, melainkan kita wajib
mengalaminya. Kewajiban ini juga dilukiskan dalam lukisan-lukisan dalam
Perjanjian Lama. Imam-imam diurapi dengan minyak (Imamat 8:12) yang
mengibaratkan baptisan dengan Roh Kudus atas tiap-tiap hamba Allah. Dalam
hal menyucikan orang yang sakit kusta (pasal Imamat 14:1-45) ada
suatu lambang bahwa Roh Kudus memeteraikan tiap-tiap orang yang telah
dilahirkan kembali. Perhatikanlah bahwa darah yang dipercikkan lebih
dahulu melambangkan pekerjaan keselamatan, lalu minyak yang dicurahkan
melambangkan pekerjaan Roh Kudus dalam menyucikan kita. Orang Israel yang
menyeberangi Sungai Yordan mengibaratkan orang-orang saleh yang memasuki
Kanaan, yaitu kehidupan yang suci dan tempat perhentian. Bagi orang-orang
Israel dan bagi kita sekarang, peristiwa ini merupakan sesuatu yang
penting sekali. Dari Ibrani 4:1-11 nyata bahwa negeri Kanaan bukan
melambangkan sorga, melainkan kehidupan kemenangan dalam Roh Kudus.
B. Roh Kudus sudah dijanjikan kepada kita
Kita didorong untuk melaksanakan kewajiban ini oleh
perjanjian-perjanjian Tuhan. Tuhan Yesus sendiri telah berjanji akan
mencurahkan Roh Kudus di dalam kita (Yohanes 7:37-39; 14:16; 16:7;
Kisah 1:8). Rasul Petrus telah menjanjikan perjanjian ini serta
mengajak orang-orang untuk menerimanya. Kisah 2:39; 5:32.
Rasul Paulus juga memberitakannya serta mengajak orang-orang agar menerima
Roh Kudus, Kisah 19:1,2.
C. Perintah Tuhan Yesus tentang Roh Kudus
Tuhan Yesus sendiri telah mewajibkan serta memerintahkan agar kita
menerima Roh Kudus. Tuhan Yesus menyuruh murid-murid-Nya menunggu di
Yerusalem untuk menerima Roh Kudus, Lukas 24:49. Hal itu juga
diperintahkan kepada kita dalam Efesus 5:18. Ayat ini sama seperti
ditujukan kepada murid-murid, tetapi juga ditujukan kepada kita sekarang.
Dalam Yohanes 20:22 Tuhan bersabda, "Terimalah Roh Kudus". Ini
menyatakan tugas manusia untuk menerima atau menyambut Tamu Sorgawi.
"Tuhan mau mengaruniakan Roh Kudus kepada kita dan kita wajib menyambut Dia
yang Tuhan ingin berikan kepada kita. Bila kita telah siap untuk menyambut
Dia, maka Roh Kudus bersedia datang. Pada zaman dahulu, rasul-rasul dan
orang-orang lain menyediakan hatinya untuk menyambut Roh Kudus itu dengan
iman pada hari Pentakosta. Tuhan bersedia memberi dan kita hanya menerima
saja, demikianlah caranya kita menyambut Roh Kudus." Dr. Elder Cumming.
D. Maksud Tuhan dalam memberikan Roh Kudus kepada kita
Roh Kudus diberikan kepada kita untuk menjadi wakil Allah yang
mengerjakan di dalam kita kekudusan yang telah dikerjakan oleh Kristus pada
kayu salib; dan supaya kita dikuasai oleh kuasa Roh Kudus untuk mencapai
kemenangan atas dosa, dunia, kedagingan, dan setan; dan supaya kita
mendapat kuasa yang melengkapi kita untuk melayani Tuhan.
Pada pokoknya Roh Kudus diberikan kepada kita untuk kesucian dan kuasa,
kuasa untuk menjalani kehidupan Kristen dan untuk melaksanakan pekerjaan
Tuhan.
Dalam Matius 3:11,12 kita membaca, "Ia akan membaptiskan kamu
dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia
akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke
dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang
tidak terpadamkan." Ayat ini sama dengan yang disebutkan dalam
Maleakhi 3:2, Roh Kudus adalah seperti api tukang pemurni logam. Ia
dengan api membersihkan orang-orang yang menerima Dia,"Ia akan
membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. "Ini tidak berarti
bahwa ada dua pembaptisan, satu dengan Roh dan yang satu dengan api,
melainkan api itu menerangkan betapa besarnya kuasa pembaptisan Roh Kudus.
Artinya, jiwa yang dibaptiskan dengan Roh Allah adalah bagaikan satu jiwa
yang menyala-nyala sebagai api. Api lebih berkuasa daripada zat-zat yang
lain, khususnya api itu melambangkan Roh Kudus.
"Api memurnikan dan memisahkan segala sanga daripada emas,
menghanguskan debu jerami, dan membersihkan segala macam kotoran. Api
mengibaratkan pekerjaan Roh Kudus yang menyucikan jiwa daripada segala
sanga dosa. Roh Kudus adalah seperti pemurni perak yang seolah-olah
diletakkan di atas untuk menyucikan segala kenajisan, sehingga kita,
seperti perak yang bersih, dapat memancarkan rupa Tuhan Yesus yang tidak
bercacat, dan kita akan dikeluarkan dari dalam api itu bila pekerjaan-Nya
sudah genap. Tuhan ingin agar kehidupan kita memancarkan Yesus Kristus
kepada semua orang (2Korintus 3:18), yaitu supaya orang-orang dapat
melihat Yesus Kristus di dalam kita. Kita wajib menjadi gambaran Tuhan
Yesus Kristus di dalam dunia yang jahat ini.
"Api juga melindungi daripada bahaya. Binatang buas tidak berani
mendekat kepada kawanan domba pada malam hari, kalau gembala sudah
memasang api di tempat mereka, Zakharia 2:5. Roh Kudus itu
melindungi dari kuasa kejahatan. Hati yang menyala-nyala dengan api Roh
Kudus akan mengalahkan beribu-ribu pencobaan. Kalau air dituangkan ke
atas besi yang panas sekali, maka air itu akan langsung mendidih dan
dengan cepat pergi dari tempat itu. Begitu pula hati orang yang dipenuhi
dengan Roh Kudus dilindungi terhadap pencobaan, dosa, dukacita, dan
penyakit. "Dr. A.B. Simpson.
"Sesudah kita dibaptiskan dengan Roh Kudus maka pekerjaan Roh Kudus itu
memberi kuasa dan memimpin kita ke dalam kehidupan yang berkemenangan atas
dunia, kedagingan dan Iblis, dan ini adalah hal yang penting sekali." Dr.
R.A. Torrey. Roh Kudus senantiasa menyatakan dan menekankan kemenangan
Kristus untuk kita.
Segenap kesucian berasal dari Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu
salib, tetapi Roh Kudus yang mengerjakan di dalam kita. Nama Roh Kudus
sudah menyatakan pekerjaan-Nya. Jadi kita tidak dapat mencapai kehidupan
yang suci kalau tidak dibaptiskan dengan Roh Kudus. Dan kalau kita sudah
dibaptiskan dengan Roh Kudus mau tak mau kita sudah mencapai kehidupan yang
suci itu, jikalau kita tetap berjalan dengan Roh Kudus. Buah-buah Roh
Kudus diberikan di dalam kehidupan kita yang suci itu, Galatia 5:22,23.
Di samping itu baptisan Roh Kudus diberikan kepada kita supaya kita
dilengkapi untuk pekerjaan Tuhan, untuk memberitakan nama Tuhan, untuk
melayani Dia. Hal itu nyata dalam ayat-ayat yang berikut:
Kisah 1:5-8; Lukas 24:29; Kisah 2:4; 9:17,20; 1Korintus 12:4-14.
Melalui baptisan Roh Kudus karunia-karunia diberikan supaya si penerima itu
dilengkapi untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan.
E. Bagaimanakah kita menerima baptisan Roh Kudus?
Sebelum membahas persoalan ini kami berharap para pembaca ingat bahwa
baptisan itu perlu sekali bagi tiap-tiap orang Kristen. Dalam
Kisah 2:38,39 dinyatakan bahwa baptisan Roh Kudus itu bagi setiap orang
Kristen.
Untuk menerima baptisan Roh Kudus seseorang perlu bertobat lebih dahulu
serta percaya akan Tuhan Yesus Kristus (Kisah 2:38), yaitu wajib
diselamatkan lebih dahulu. Dalam Kisah 5:32 Rasul Petrus menerangkan
bahwa Roh Kudus diberikan kepada orang-orang yang "mentaati Dia". Untuk
menerima baptisan Roh Kudus seseorang harus menyerahkan kehendak dirinya
sendiri dan segenap kehidupannya kepada Tuhan. Ia harus mati terhadap
kehendaknya sendiri (Roma 6:13). Dalam Roma 12:1,2 Rasul
Paulus mengajak orang-orang Kristen untuk mempersembahkan tubuhnya kepada
Tuhan. Memang kita tidak dapat menyucikan diri kita sendiri, tetapi kita
dapat menyerahkan diri kita kepada Allah yang suci. Menyerahkan diri dan
mempersembahkan diri kita kepada Tuhan adalah bagian kita, atau pekerjaan
kita untuk menerima baptisan Roh Kudus. Penyerahan ini harus dengan
kerelaan hati, merupakan penyerahan seluruhnya dan untuk selama-lamanya.
Pembaptisan mengibaratkan kematian dan kebangkitan. Dalam hal ini kita
dibaptiskan ke dalam kematian Kristus dan dibangkitkan kepada hidup baru,
artinya kita menyerahkan dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan kepada
Roh Kudus dapat hidup dalam kita. Kita harus mati terhadap kehidupan diri
sendiri lalu menerima segenap kehendak Tuhan bagi kita. Dalam
Lukas 11:13 Tuhan Yesus menyatakan bahwa Allah Bapa rindu sekali
untuk memberikan Roh Kudus kepada orang yang meminta kepada-Nya. Ini
menyatakan bahwa kita harus percaya akan perjanjian Tuhan dan harus
menyambut Roh Kudus dengan iman kepada perjanjian Allah. Seperti kita
telah menyerahkan diri kita kepada Tuhan dengan kepastian yang mantap
untuk suatu hal tertentu, demikian pun kita harus dengan kepastian yang
mantap untuk menyambut Roh Kudus dengan iman kepada Allah. Dan jangan
kuatir, tentu Tuhan akan melakukan bagian-Nya (pekerjaan-Nya), yaitu
memberi Roh Kudus serta menguduskan kita.
Yang wajib diperbuat oleh orang Kristen supaya memperoleh baptisan Roh
Kudus adalah seperti berikut:
- Menyerahkan diri seluruhnya kepada Tuhan, yaitu menyerahkan segenap
diri, baik tubuh, roh dan kehendak kepada Tuhan, Kisah 5:32; Roma 12:1-3.
Penyerahan itu harus disertai dengan pengakuan dosa kepada Tuhan dan
permintaan ampun. Janganlah ada dosa yang tidak diakui. Semua dosa harus
dibenci dan dibuang, juga segala kuasa gelap dan jimat.
- Meminta dengan pasti dari Tuhan supaya Roh Kudus diberikan,
Lukas 11:13. Kalau kita bersikap pasti dan mantap dihadapan Tuhan,
tentu Tuhan akan bersikap pasti dan mantap juga terhadap kita. Yang
terpenting ialah, apakah kita sungguh-sungguh rindu dipenuhi dengan Roh
Kudus? Apakah kita mau berdoa sehingga Tuhan mempersiapkan kita untuk
menyambut Roh Kudus?
- Menyambut dengan yakin, ini merupakan pekerjaan iman, Lukas 11:13;
Yohanes 14:13-16. Bila kita telah menggenapi semua tuntutan Tuhan
ini tentu Tuhan sudah mengerjakan bagian-Nya di dalam kita
(1Tesalonika 5:24), lalu kita wajib berbuat sesuai dengan keyakinan
kita, yaitu yakin bahwa Tuhan sudah melaksanakan bagian-Nya di dalam kita.
"Jikalau Tuhan melihat dalam kita suatu penyerahan diri yang
sungguh-sungguh kepada kehendak Tuhan, dan ketaatan terhadap perintah dan
pimpinan Roh Kudus, kita boleh yakin bahwa baptisan Roh Kudus tidak akan
ditahankan daripada kita. Tuhan memanggil kita agar kita membenci
kehidupan yang mementingkan diri sendiri, itu merupakan panggilan untuk
menyerahkan jiwa kita dan kehendak kita kepada kematian, supaya jiwa kita
mendapat kehidupan yang baru yang dipimpin oleh Roh Kudus. Kalau hal ini
belum dilaksanakan, maka itu berarti bahwa kita belum mati terhadap diri
kita sendiri dan kebijaksanaan diri sendiri, jadi kita tidak mengetahui dan
mengalami kebergantungan kepada Roh Kudus, yang memang amat penting dalam
kehidupan rohani. Andrew Murray.
Apabila ketiga hal yang disebut di atas dilaksanakan pasti Tuhan akan
memberi keyakinan dan kesaksian di dalam hati kita bahwa kita dipenuhi
dengan Roh Kudus. Keyakinan dan kesaksian di dalam hati timbul pada waktu
kita membaca Alkitab, atau pada saat kita berdoa, atau bersaksi bagi Tuhan
Yesus dan di dalam kita taat kepada-Nya dan berjalan dengan Roh Kudus.
Sesudah kita dibaptiskan dengan Roh Kudus niscaya ada kemenangan atas
dosa (Galatia 5:16). Kita patut tetap mentaati segala perintah Tuhan
kepada kita (Efesus 4:30; 1Tesalonika 5:19), dan memakai kuasa Roh Kudus
itu untuk bersaksi bagi Tuhan supaya pada waktu kita membagikannya kepada
orang lain, Tuhan tetap mencurahkan ke dalam kita kepenuhan Roh Kudus itu.
Kita tidak diperkenankan mabuk oleh air anggur, melainkan kita hendaknya
penuh dengan Roh Kudus setiap hari, Efesus 5:18. Setiap hari kita patut
mengalami kepenuhan Roh Kudus, sehingga hal itu akan menjadi kebiasaan
dalam hidup kita. Dan untuk setiap pekerjaan yang baru dan yang besar bagi
Tuhan, kita memerlukan lebih banyak kepenuhan Roh Kudus. Bejana kita patut
diisi dengan minyak Roh Kudus setiap hari, lalu kita salurkan lagi sebagai
berkat kepada orang lain. Hal ini dilukiskan dengan indah dalam cerita
perempuan janda, dalam 2Raja 4:1-7.
Baptisan Roh Kudus berhubungan erat dengan kekudusan kita dan sebenarnya
tidak dapat dipisahkan daripada kekudusan kita yang dibahas dalam Pasal
mengenai Asas Pelajaran tentang Keselamatan. Baiklah saudara
membandingkannya.