11. KEMATIAN YESUS KRISTUS
I. PENTINGNYA KEMATIAN TUHAN YESUS
Kematian Yesus Kristus disebut dalam Perjanjian Baru lebih dari 175
kali. Selain itu sering juga disebut dalam ibarat dan nubuat dalam
Perjanjian Lama. Dalam Ibrani 2:14 dikatakan bahwa Yesus Kristus telah
menjadi sama dengan manusia dan mendapat bagian dalam keadaan mereka,
supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut.
Yesus Kristus menjelma menjadi manusia supaya Ia mati menggantikan
kita. Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini, untuk menjadi penebus kita,
(Matius 20:28).
Kematian Yesus Kristus menjadi pokok yang dibicarakan oleh Musa dan Elia
dan Yesus waktu mereka itu ada di dalam kemuliaan di atas gunung,
Lukas 9:30,31. Yesus Kristus telah disalibkan supaya dengan
darah-Nya Ia menebus orang-orang, dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum
dan bangsa, supaya mereka itu menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam
bagi Allah, Wahyu 5:8-12. Pentingnya kematian Yesus Kristus
dinyatakan dalam kebangkitan-Nya, dan hal itu sesuai dengan nubuat, menurut
1Korintus 15:1,3,4.
A. Tujuan Kematian Yesus Kristus
Yesus Kristus telah mati karena dosa-dosa manusia, yaitu dosa yang
menyebabkan dan yang menuntut kematian-Nya, Yesaya 53:5,8,11,12;
1Petrus 3:18; Roma 4:25; 1Korintus 15:3; 1Petrus 2:24. Bukan
dosa-dosa-Nya sendiri yang ditanggung-Nya, melainkan dosa-dosa orang lain,
sebab Ia sendiri tidak berdosa.
Kematian-Nya adalah karena kita dan untuk menggantikan kita, yaitu
seorang yang benar yang wajib hidup, telah mati karena kita yang wajib
dibunuh. Tuhan Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan, yaitu
tebusan untuk melepaskan kita dari kematian, Matius 20:28.
Nyawa Yesus Kristus telah menjadi korban karena dosa, dan oleh sebab
kematian-Nya pengampunan diberikan kepada orang-orang berdosa yang bertobat
dan percaya, Yesaya 53:10.
Darah Yesus Kristus telah menjadi korban pendamaian karena dosa-dosa
kita. Oleh karena kematian-Nya dan oleh karena darah-Nya yang tertumpah
itu maka murka Allah kepada kita telah dihapuskan, 1Yohanes 4:10;
Roma 3:25. Allah itu suci, Ia harus membenci dosa. Kesucian Allah
dan kebencian-Nya akan dosa harus dinyatakan. Murka-Nya kepada dosa harus
dinyatakan atas orang berdosa atau atas seorang penggantinya. "Kita
sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya
sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian,"
Yesaya 53:6. Ia telah mati, "Karena pemberontakan umat-Ku, ia kena
tulah," Yesaya 53:8. Siksa dosa kita telah jatuh atas Kristus dan
kesucian Allah menuntut supaya Dia mati ganti kita, sebab kita sendiri
tidak dapat menjadi korban karena dosa-dosa kita. Yesus Kristus mati untuk
menebus kita dari laknat Taurat, yaitu dalam hal Ia terlaknat ganti kita,
Galatia 3:10,13. Yesus Kristus mati menjadi domba Paskah kita, yaitu
supaya darah-Nya menyebabkan Allah melalui kita, 1Korintus 5:7;
Keluaran 12:13,23. Yesus Kristus mati untuk menebus orang yang di
bawah Taurat supaya kita pun beroleh hak anak angkat, yaitu supaya kita
dilepaskan daripada Taurat, dan menjadi anak-anak Allah Galatia 4:4,5.
Yesus Kristus mati untuk melepaskan kita daripada zaman yang jahat ini.
Kita telah dikuasai oleh zaman ini oleh sebab dosa-dosa kita. Tetapi
sekarang kita telah menjadi anak-anak Allah dan tanah air kita ada di
sorga, Galatia 1:4.
Tuhan Yesus mati supaya kita dapat dibawa oleh-Nya kepada Allah,
1Petrus 3:18. Perhatikanlah Yohanes 14:6. Kematian Kristus telah
menghilangkan jurang pemisah antara Allah yang suci dan manusia yang
berdosa.
Tuhan Yesus mati supaya Ia berbuah banyak, Yohanes 12:24. Tuhan
Yesus mati dan bangkit lagi supaya Ia menjadi Tuhan bagi orang yang mati dan
orang yang hidup, Roma 14:9.
B. Karena siapakah Kristus mati?
Tuhan Yesus mati "Karena kita", yaitu kita yang percaya kepada Dia,
Roma 8:32; Efesus 5:2; Titus 2:14; 1Korintus 5:7; 2Korintus 5:21, Tuhan
Yesus telah menyerahkan diri-Nya karena jemaat. Walaupun Yesus Kristus
mati karena manusia sekalian maka Ia mati teristimewa karena mempelai
perempuan-Nya yaitu jemaat-Nya, Efesus 5:25-27.
Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya karena seseorang yang percaya,
dan bukan hanya karena seluruh jemaat, melainkan karena tiap-tiap orang
yang percaya, supaya tiap-tiap orang yang percaya boleh berkata, "Ia telah
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku", Galatia 2:20.
Tuhan Yesus telah mati karena orang yang lemah, Roma 14:15;
1Korintus 8:11. Kristus tidak hanya mati karena orang-orang Kristen
yang kuat, yang maju kerohaniannya, melainkan juga karena saudara-saudara
seiman yang lemah imannya. Kalau kita ingat hal ini tentu kita akan lebih
sabar menghadapi orang Kristen yang lemah, walaupun ia tidak maju
sebagaimana yang kita kehendaki. Ingatlah bahwa ia saudara kita yang
lemah, yang karenanya Kristus mati.
Yesus Kristus mati karena orang banyak, bukan karena beberapa orang
saja, Matius 20:28.
Tuhan Yesus mati karena orang-orang berdosa dari tiap-tiap suku dan
bahasa, dan kaum dan bangsa di dunia ini, Wahyu 5:9. Inilah alasan
pekerjaan pemberitaan Injil, yaitu supaya kita pergi mencari dan
mendapatkan orang-orang dari segala bangsa yang karena mereka Tuhan Yesus
telah mati.
Tuhan Yesus mati karena segenap dunia, Yohanes 1:29. Oleh sebab
kematian-Nya Allah dapat dan boleh memberikan rahmat-Nya kepada segenap
dunia. Kematian Kristus cukup untuk semua manusia, asal mereka bertobat
dan percaya kepada-Nya.
Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan semua orang,
1Timotius 2:6. Perhatikanlah, Tuhan Yesus mati karena semua manusia.
Tebusan untuk segenap manusia sudah diadakan. Keselamatan tersedia bagi
semua orang, sehingga rahmat Allah boleh diberitakan kepada segenap
manusia. Tebusan karena dosa-dosa orang seisi dunia telah digenapkan.
Pengampunan dosa sudah tersedia, yang perlu adalah orang datang dan
menerima pengampunan itu dalam iman kepada Yesus Kristus.
Tuhan Yesus telah merasai maut karena tiap-tiap orang, Ibrani 2:9.
Tuhan Yesus mati karena tiap-tiap orang. Bukan hanya karena seluruh umat
manusia, melainkan karena tiap-tiap orang. Allah Bapa dapat memberikan
rahmat kepada tiap-tiap orang dan memberikan keselamatan oleh sebab
kematian Kristus.
Tuhan Yesus mati karena orang yang tidak benar, 1Petrus 3:18. Tuhan
Yesus mati karena orang berdosa, Roma 5:8.
Tuhan Yesus mati karena orang fasik, Roma 5:6. Adakah orang yang
tidak termasuk dalam kelompok-kelompok itu? "Tidak". Oleh sebab itu
pelajaran mengenai pilihan, yaitu kita dipilih Allah sebelum dunia ini
dijadikan, patut diajarkan kepada orang Kristen, bukan kepada orang yang
belum percaya. Kepada orang yang belum percaya kita patut mengabarkan
bahwa Kristus mati karena orang sekalian. Kita dapat melihatnya dari
ayat-ayat yang berikut: Yohanes 3:16, "setiap orang", Wahyu 22:17
"barang siapa", 2Petrus 3:9 "jangan ada yang binasa".
II. HASIL KEMATIAN YESUS KRISTUS
A. Hasil kematian Yesus Kristus bagi manusia
Oleh kematian Kristus semua orang ditarik kepada Allah,
Yohanes 12:32,33. Kematian Kristus menjadi suatu tarikan kepada
semua manusia walaupun ada yang menolak tarikan itu sehingga binasa.
Kematian Tuhan Yesus mengadakan suatu korban pendamaian bagi seisi
dunia, 1Yohanes 2:2. Perhatikanlah: Korban pendamaian itu menjadi
alasan bagi Allah untuk memberikan rahmat-Nya kepada dunia ini. Segenap
rahmat Allah beralaskan kematian Yesus Kristus. Dari sebab kematian-Nya
Allah dapat memberikan rahmat-Nya kepada siapa pun.
Pertanyaan | : | Bagaimana Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang
pada masa sebelum kematian Kristus? |
Jawab | : | Anak Domba telah disembelih sejak permulaan dunia ini. Allah
telah menetapkan kematian Kristus sejak permulaan. Mereka percaya
kepada Juruselamat yang dijanjikan, Wahyu 13:8 (Lihat TKB). |
Oleh kematian-Nya, Tuhan Yesus mengangkat dosa isi dunia ini,
Yohanes 1:29. Kematian-Nya mengangkat dosa isi dunia supaya jalan
kepada Allah terbuka dan pengampunan diberikan kepada semua orang. Oleh
kematian Tuhan Yesus semua orang akan dibangkitkan dari kematian,
Roma 5:18; 1Korintus 15:21,22. Kebangkitan itu dapat menjadi
kebangkitan untuk memperoleh hidup kekal atau kebangkitan untuk memperoleh
kebinasaan (Yohanes 5:28,29; Daniel 12:2). Yang mana dari kedua hal
ini yang menjadi bagian kita, ditentukan oleh diri kita, apakah kita
menerima atau menolak Yesus Kristus.
B. Hasil kematian Kristus bagi orang yang percaya
Yesaya 53:10. Oleh sebab Kristus menyerahkan diri-Nya sebagai
korban penebus dosa, yaitu mati di salib, Ia melihat keturunan-Nya.
Perhatikanlah: Satu kaum yang baru, yaitu anak-anak Allah, telah terbentuk
oleh sebab kematian Kristus, lihat Yohanes 12:24. Oleh sebab Ia
melihat keturunan-Nya (yaitu orang percaya) maka puaslah hati-Nya.
Ibrani 9:23,26. Oleh pengorbanan diri-Nya sendiri Tuhan Yesus telah
menghapuskan dosa. Jelas hal ini membicarakan dosa orang yang sudah
percaya.
Galatia 3:13. Oleh kematian Tuhan Yesus orang yang percaya ditebus
dari pada kutuk Taurat. Hukuman sebab pelanggaran kita terhadap Taurat
telah berlaku atas Dia dan Taurat tidak dapat lagi menghukum orang percaya.
Kolose 2:14. Oleh kematian-Nya pada salib itu, Tuhan Yesus telah
menghapuskan surat hutang kita, yaitu Taurat. Bukan hanya kutuk yang
berlaku atas orang yang melanggar Taurat yang dihapuskan, bahkan Taurat itu
sendiri juga telah dihapuskan oleh kematian Kristus, tidak berlaku lagi
terhadap kita orang Kristen. Tuhan Yesus telah memenuhi segenap tuntutan
lalu menghapuskan Taurat itu bagi kita yang percaya. Perhatikanlah
Roma 7:1-4,6. Kita telah mati bagi hukum Taurat itu.
Efesus 2:14-16. Oleh kematian Tuhan Yesus, tembok pemisah antara
orang Israel dan bangsa asing telah dirobohkan. Memang Tauratlah yang
telah menceraikan bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Taurat itu telah
dihapuskan oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanan tubuh-Nya dan sekarang di
dalam Dia tidak ada orang Israel atau Yunani, melainkan sekaliannya satu
dalam Kristus, Lihat Galatia 3:28. Darah Yesus Kristus mempersatukan
segala bangsa.
Galatia 4:3-5. Oleh kematian Tuhan Yesus orang Yahudi yang percaya
diluputkan daripada hukum Taurat dan diterima menjadi anak.
Efesus 2:11-13,19. Oleh kematian Kristus bangsa asing yang tidak
termasuk kewarganegaraan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia, dijadikan berkat dalam Kristus oleh sebab percaya. Mereka
dijadikan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga
Allah.
Roma 5:10. Oleh kematian Anak Allah itu, saleh-saleh yang dahulu
berdosa diperdamaikan dengan Allah. Perseteruan diantara orang berdosa dan
Allah sudah dihapuskan oleh Tuhan Yesus, dan Ia sudah memperdamaikan kita
oleh darah-Nya. Lihat Kolose 1:20-22, Efesus 1:7. Oleh darah Tuhan
Yesus orang yang percaya ditebus, yaitu mendapat pengampunan atas segala
dosa mereka. Pengampunan dosa bukan merupakan satu hal yang kita perlu
cari, melainkan sudah ada di dalam darah Kristus, kita hanya menerima saja
apa yang sudah disediakan oleh Tuhan. 1Yohanes 1:7. Bagi orang yang
hidup di dalam terang, maka darah Yesus Kristus menyucikan dia dari pada
segala dosa.
Pertanyaan | : | Apakah ini berarti bahwa darah Yesus menyucikan kita
dari hukuman yang datang dari sebab dosa, atau berarti
darah Yesus menyucikan sampai dosa tidak ada lagi dalam
orang yang percaya? Lihatlah Imamat 14:19,31;
Imamat 16:30; Imamat 17:11; Yeremia 33:8; Mazmur 51:9;
Wahyu 7:14; Ibrani 9:22,23; Efesus 1:7; Roma 3:25;
Matius 26:28. |
Jawab | : | Dari ayat-ayat di atas, nyata di dalam Alkitab bahwa
disucikan oleh darah artinya disucikan dari segala dosa. |
Oleh darah Tuhan Yesus orang yang percaya dibenarkan, Roma 5:9.
"Dibenarkan" artinya kita dianggap benar oleh Tuhan. Tuhan tidak lagi
melihat kesalahan dalam kita. Ini dapat terjadi sebab Tuhan Yesus telah
menggantikan tempat kita. Ia sudah mengambil tempat kita di atas kayu
salib serta dihukumkan oleh karena kita, dan Ia sudah memberikan
kebenaran-Nya sendiri kepada kita. Oleh sebab itu kita diterima baik oleh
Allah. Lihat 2Korintus 5:21.
Oleh sebab kematian Kristus, tidak ada makhluk yang dapat menuduh atau
menyalahkan orang-orang pilihan Allah, yaitu orang-orang yang percaya akan
Dia, Roma 8:33,34. Maka tidak ada lagi hukuman bagi orang yang ada di
dalam Yesus Kristus, kematian Kristus telah menyelesaikan itu dengan
sejelas-jelasnya, lihat Roma 8:1-3.
Oleh kematian Tuhan Yesus segenap jemaat yaitu tiap-tiap orang yang
percaya, ditebus (dibeli) oleh Allah, dan sekarang semuanya menjadi
milik-Nya atau kepunyaan Allah, Kisah 20:28; 1Korintus 6:20;
Wahyu 5:9,10. Kita adalah kepunyaan Allah, bukan kepunyaan diri kita
sendiri, atau kepunyaan dunia, atau kepunyaan Iblis, 1Petrus 2:9.
Oleh kematian Tuhan Yesus (pengorbanan diri-Nya) orang yang percaya akan
Dia kuduskan, Ibrani 10:10. Kematian Kristus memisahkan kita daripada
dunia ini serta membawa kita kepada Allah. Ini bukan berarti tiap-tiap
orang Kristen dikuduskan dengan sempurna. Sebab kalau begitu mengapa
Paulus mendoakan orang-orang Tesalonika supaya mereka dikuduskan dengan
sempurna. Segala saleh boleh dikuduskan dengan sempurna kalau mereka
menyerahkan diri kepada Allah dengan kerinduan untuk dikuduskan dengan
sempurna.
Oleh pengorbanan diri-Nya sendiri. Tuhan Yesus telah menyempurnakan
segala orang yang dikuduskan. Oleh kematian Kristus, orang yang dikuduskan
disempurnakan sampai kekal, Ibrani 10:14.
Darah Tuhan Yesus menyucikan hati nurani (orang yang percaya) dari
perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup, Ibrani 9:14.
Oleh darah Yesus orang yang percaya sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus. Ibrani 10:19,20.
Orang yang telah membasuh jubahnya dalam darah Kristus akan memperoleh
hak atas pohon hayat dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota
itu, Wahyu 7:14; 22:14; lihat juga Kejadian 3:22,24.
Oleh sebab kematian Kristus, entah kita berjaga-jaga entah kita tidur,
kita hidup bersama-sama Dia, 1Tesalonika 5:10.
Oleh kuasa darah itu, semua orang yang telah mencuci jubah mereka dan
membuatnya putih di dalam darah Anak Domba, akan berdiri di hadapan takhta
Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya (Wahyu 7:14,15).
Melalui kematian Tuhan Yesus, kita juga mati beserta-Nya,
Galatia 2:20; 6:14; 2Korintus 5:14; Roma 6:3,6,8. Kita telah
disalibkan dengan Kristus, dan diri kita yang lama juga telah dipaku pada
kayu salib-Nya bersama-sama dengan Dia. Di dalam kebangkitan Kristus kita
juga dibangkitkan beserta-Nya. Demikianlah keadaan kita oleh sebab
kematian Kristus. Orang Kristen patut mencapai segala hal ini. Kalau kita
telah disalibkan beserta Tuhan Yesus, kita patut senantiasa melihat diri
kita telah tersalib di atas kayu salib, bukan kita yang hidup lagi,
melainkan Tuhan yang hidup di dalam kita. Dan karena diri kita yang lama
telah disalibkan, hendaknya kita memandang bahwa kita telah mati bagi dosa,
tetapi hidup bagi Allah dalam Tuhan Yesus (Roma 6:11). Kita harus
mati beserta Kristus supaya kita juga dapat hidup beserta-Nya dalam
kebangkitan-Nya, dalam suatu kehidupan yang berkemenangan.
Dengan kematian-Nya, Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita suatu
teladan yang patut kita ikuti, 1Petrus 2:21; Matius 16:24.
Perhatikanlah: Meninggalkan teladan bukanlah tujuan-Nya yang terutama,
tetapi hal itu hanyalah sebagian daripada hasilnya.
Melalui kematian Anak Allah maka Allah Bapa menjamin akan memberikan
segala sesuatu kepada orang yang percaya! Roma 8:32.
C. Hasil kematian Kristus terhadap Iblis dan kuasa-kuasa gelap
Yohanes 12:31 serta ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Oleh sebab
kematian Kristus penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar. Iblis sedang
merampas kekuasaan dalam dunia ini, akan tetapi ia telah ditentukan untuk
kalah.
Ibrani 2:14. Oleh kematian-Nya, Yesus Kristus memusnahkan Iblis
yang berkuasa atas maut.
Kolose 2:14,15. Dengan memakukan Tuhan Yesus pada kayu salib, Tuhan
Allah telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan
menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Mengenai
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa kegelapan itu dapat kita baca
di dalam Efesus 6:12. Di atas kayu salib Allah berperang melawan setan
dan mengalahkan dia. Iblis beranggapan bahwa ia menang pada waktu Tuhan
Yesus disalibkan, akan tetapi hal itu justru merupakan kekalahan bagi
Iblis. Sekarangpun Iblis telah dikalahkan bagi kita orang Kristen.
D. Hasil kematian Kristus atas alam ini
Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di
bumi, maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah
salib Kristus, Kolose 1:19,20; 2Petrus 3:13. Sungguh ajaib pengorbanan
Tuhan Yesus sebagai korban pendamaian.