9. SIFAT TUHAN YESUS KRISTUS
I. KESUCIAN TUHAN YESUS
A. Perkataan Alkitab tentang Kesucian Kristus
Kisah 4:27,30; Markus 1:24; Lukas 4:34; Kisah 3:14; 1Yohanes 2:20.
Yesus Kristus itu suci, semata-mata suci. Ia adalah "Yang Kudus". Dalam
Perjanjian Lama Yehova disebut "Yang Kudus". Yehova juga disebut "Yang
Mahakudus orang Israel".
B. Apakah artinya kesucian?
Imamat 11:43-45, Ulangan 23:14: Suci berarti lepas dari kenajisan.
Kalau Yesus Kristus adalah suci, berarti Ia bersih, jasmani, pikiran, dan
jiwa-Nya. Bacalah 1Yohanes 3:3, perhatikan bagaimana Alkitab menyatakan
bahwa Kristus itu amat suci.
Ibrani 7:26; 9:14; 1Petrus 1:19; 1Yohanes 3:5; 2Korintus 5:21;
Ibrani 4:15; 1Yohanes 3:3. Dalam Alkitab ada banyak ayat dan lukisan
yang menyatakan bahwa Yesus Kristus itu suci. Hanya Ia yang dapat
dibandingkan dengan Terang, Yohanes 1:5; 8:12. Cahaya yang
gilang-gemilang yang memancar dari wajah Tuhan Yesus pada waktu Ia
dipermuliakan di atas bukit menyinarkan kesucian yang memang ada di dalam
diri-Nya.
C. Bagaimana kesucian Kristus dinyatakan
Ibrani 1:9: Kesucian Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia mengasihi
kebenaran dan membenci kejahatan. Tidak cukup jikalau hanya mengasihi
kebenaran, tetapi kejahatan harus dibenci. Demikian pula tidak cukup kalau
membenci kejahatan saja, kebenaran haruslah dikasihi. Ada orang yang
mengasihi kebenaran tetapi tidak membenci kejahatan. Mereka suka memuji
yang benar tetapi tidak suka menyalahkan (dan menegur) kejahatan.
Sebaliknya ada orang yang membenci dosa, tetapi tidak mengasihi kebenaran.
Dengan keras mereka itu menyalahkan dan menegur kejahatan, tetapi mereka
tidak memuji kebenaran. Ingatlah bahwa kesucian Tuhan Yesus itu sempurna.
Ia telah mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan, 1Petrus 2:22;
Yohanes 8:29; Matius 17:5. Bandingkanlah dengan Yohanes 12:49.
Kesucian Tuhan Yesus dinyatakan dalam perbuatan-Nya dan perkataan-Nya; Ia
tidak pernah berbuat dosa, dan Ia selalu berbuat hal yang berkenan kepada
Allah, sedang semua perkataan-Nya dan pikiran-Nya menyenangkan hati Allah.
Kesucian yang sejati bukan hanya menuntut supaya kita tidak melakukan yang
jahat, melainkan juga supaya kita selalu melakukan yang benar.
Ibrani 4:15: Kesucian Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia
senantiasa menang atas pencobaan. Ia digoda oleh dosa tetapi Ia selalu
menang atas dosa.
Bacalah kotbah Tuhan Yesus di atas bukit (Matius 5:1-7:29), peristiwa
Matius 5:48. Kesucian Kristus dinyatakan dalam hal Ia menuntut kesucian
dalam diri rasul-rasul dan pengikut-pengikut-Nya, supaya mereka benar-benar
bebas dari kejahatan.
Matius 23:13; 16:23; Yohanes 4:17,18; Matius 23:33: Kesucian Yesus
Kristus dinyatakan dalam hal Ia dengan keras menegur orang yang berdosa.
1Petrus 2:24; 3:18; 2Korintus 5:21; Yohanes 10:17,18; Filipi 2:6-8;
Galatia 3:13: Kesucian Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia menjadi
korban yang terbesar (Korban Pendamaian) untuk menyelamatkan manusia dari
dosa yang Ia benci, serta memberikan kepada mereka kebenaran yang Ia
kasihi. Bukti yang nyata dari kesucian Yesus Kristus yaitu Ia begitu
membenci dosa dan mengasihi kebenaran, sehingga Ia lebih suka mati daripada
berbuat dosa, mau meninggalkan kemuliaan ketuhanan-Nya serta mau mengambil
rupa manusia, mati sebagai orang hukuman dan diceraikan dari Allah, supaya
manusia menjadi orang yang tidak berdosa. Dengan rela hati Ia mau
mengadakan korban apa saja asal dosa dihapuskan.
Matius 25:31,32,41; 2Tesalonika 1:7-9: Kesucian Yesus Kristus kelak
dinyatakan dalam hukuman dahsyat yang akan dijatuhkan ke atas orang-orang
yang tidak mau melepaskan dosa-dosanya.
Yesus Kristus mati supaya Ia dapat menceraikan manusia yang dikasihi-Nya
dari dosa yang dibenci-Nya. Jikalau manusia tidak mau bercerai dari
dosanya, tentu mereka dibiarkan dalam dosa itu sehingga kelak mereka
mendapatkan hukuman. Hendaklah kita ingat bahwa Yesus Kristus, Juruselamat
kita adalah suci. Kalau kita tidak dapat menyadari kesucian-Nya tentu kita
tidak dapat mengerti kasih-Nya.
D. Kesaksian tentang kesucian Yesus Kristus
Kisah 3:14; 1Yohanes 3:5; 2Korintus 5:21; Kisah 4:27; 22:14;
Lukas 23:41; Matius 27:19; Yohanes 19:4,6; Matius 27:3,4;
Markus 1:23,24; Yohanes 8:46; 14:30; Ibrani 1:8,9; Matius 17:5.
Perhatikanlah siapa yang menyaksikan tentang kesucian Kristus dalam
ayat-ayat ini.
II. KASIH YESUS KRISTUS KEPADA ALLAH BAPA
A. Ketentuan kasih
Dalam Yohanes 14:31 dikatakan bahwa Yesus Kristus mengasihi Allah
Bapa. Satu hal yang Tuhan Yesus ingin kita mengetahui yaitu Ia sangat
mengasihi Allah Bapa-Nya. Kalau kita ingin mengetahui kasih yang sejati
kepada Allah haruslah kita memandang kepada Yesus Kristus.
B. Bagaimana kasih kepada Bapa itu dinyatakan
Yohanes 14:21; 15:10: Kasih Kristus kepada Bapa dinyatakan dalam
hal Ia selalu taat kepada apa yang diperintahkan Bapa kepada-Nya
(1Yohanes 5:1-3).
Yohanes 6:38: Sebab Ia mentaati kehendak Allah Bapa, maka dengan
sukacita Ia meninggalkan kemuliaan sorga datang ke dunia yang hina ini.
Filipi 2:8: Sebab Ia mentaati kehendak Allah Bapa, maka dengan
sukacita Ia menanggung sengsara, dan mati di atas kayu salib.
Yohanes 10:15,17,18: Dengan kehendak-Nya sendiri Tuhan Yesus telah
menyerahkan nyawa-Nya, dan itulah tujuan hidup-Nya, Lukas 9:51. Bukan
hanya pada akhir kehidupan-Nya di bumi ini Tuhan Yesus menuju ke Yerusalem,
tetapi sejak Ia mengenakan tubuh manusia, Ia telah menuju ke Golgota.
Orang-orang Yahudi yang berdiri di muka kubur Lazarus menangis serta
berkata, "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya." Demikian pula apabila kita
berdiri di sebelah salib Yesus Kristus, kita akan berkata, "Lihatlah,
betapa kasih-Nya kepada Allah."
Yohanes 8:55: Kasih Yesus Kristus kepada Allah Bapa dinyatakan
dalam hal Ia mengasihi dan menurut Firman Allah. Mengasihi Firman Allah
berarti menuruti perintah Firman Allah itu, akan tetapi apa yang dikasihi
dan yang dianggap indah tentu juga dituruti. Bagi Yesus Kristus Firman
Allah sangat berharga sekali, dan Ia mengenal Firman itu sama seperti
manusia mengenal dan mengasihi harta bendanya. Ia menurut Firman Allah
berarti Ia mengasihi Bapa-Nya. Orang yang tidak mentaati Firman Allah,
tidak mengasihi Allah.
Matius 26:39,42: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa dinyatakan
dalam hal Ia semata-mata tunduk kepada kehendak Bapa-Nya, walaupun
kehendak Bapa itu menuntut hal-hal yang susah dan membawa dukacita kepada
diri-Nya sendiri.
Mazmur 40:9: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa dinyatakan dalam hal Ia
dengan sukacita melakukan kehendak Bapa-Nya. Dalam ayat ini jelas bahwa
kematian Yesus Kristus menjadi kehendak Bapa. Perhatikanlah Lukas 2:49
dan Yohanes 4:34.
Yohanes 8:29: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa dinyatakan dalam
hal Ia selalu berbuat hal-hal yang berkenan kepada Bapa. Hal ini berarti
lebih daripada hanya menuruti perintah-perintah-Nya saja.
Seorang anak dapat melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh
bapanya kepadanya, tetapi anak yang setia tidak perlu menunggu hingga dia
disuruh. Ia akan lebih dahulu berusaha mengetahui kehendak bapanya, lalu
melakukannya sebelum disuruh. Tuhan Yesus selalu berusaha supaya dapat
mengetahui apa yang menjadi kehendak Bapa-Nya, lalu Ia melakukan hal itu.
Yohanes 5:30: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan
dalam hal Ia mencari tahu kehendak Bapa-Nya. Tuhan Yesus telah berusaha
untuk mengetahui dan melakukan kehendak Bapa-Nya. Seperti orang lain
mencari emas, kesenangan, kehormatan, atau kehendaknya sendiri,
demikianlah bahkan lebih dari itu, Ia mencari tahu dan melakukan kehendak
Bapa-Nya.
Yohanes 17:4: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan
dalam hal Ia melakukan dan menyempurnakan pekerjaan yang diamanatkan oleh
Bapa kepada-Nya.
Perhatikanlah: Bilamana pekerjaan itu telah digenapkan? Di atas kayu
salib. Lihat Yohanes 19:30. Sebab utama yang membawa Yesus Kristus
ke kayu salib ialah kasih-Nya kepada Allah, bukan kasih-Nya kepada
manusia. Sering kita berkata tentang Allah Bapa yang mengasihi manusia
melalui Yesus Kristus, dan memang itu benar, tetapi benar juga bahwa
pengorbanan Yesus karena dosa manusia itu beralaskan pada ketaatan Yesus
Kristus kepada kehendak Bapa-Nya yang sangat Ia kasihi.
Yohanes 7:18; 17:1,4: Kasih Yesus Kristus kepada Bapa-Nya
dinyatakan dalam hal Ia hanya mempermuliakan Bapa-Nya. Keinginan Yesus
Kristus yang terutama yaitu kemuliaan Bapa-Nya. Agar Bapa-Nya
dipermuliakan Ia telah berusaha, berdoa, bekerja, menderita sampai mati.
Tuhan Yesus telah mengajarkan bahwa hukum yang terutama yaitu, "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu." Matius 22:37,38. Kehidupan Tuhan Yesus telah
menyatakan hukum ini dengan sempurna.
III. KASIH YESUS KRISTUS KEPADA MANUSIA
A. Siapa diantara manusia yang dikasihi oleh Tuhan
Efesus 5:25: Yesus Kristus mengasihi jemaat-Nya. Yesus Kristus
mengasihi jemaat-Nya dengan suatu cara yang luar biasa. Walaupun seorang
kaya dapat mengasihi semua manusia serta rela membagi-bagi hartanya, namun
ia akan mengasihi isterinya dengan kasih yang khusus. Kristus juga
mengasihi jemaat-Nya, yaitu mempelai perempuan-Nya, dengan kasih yang
khusus. Patut kita membedakan antara kasih Kristus kepada segenap manusia
dengan kasih-Nya yang istimewa kepada jemaat-Nya, yaitu tubuh-Nya dan
mempelai perempuan-Nya.
Efesus 5:2, Galatia 2:20: Yesus Kristus mengasihi tiap-tiap orang
yang percaya. Ia bukan hanya mengasihi jemaat-Nya secara keseluruhan,
tetapi Ia juga mengasihi tiap-tiap orang yang percaya.
Yohanes 13:1: Yesus Kristus mengasihi milik-Nya sendiri yang ada
di dalam dunia. Pada waktu Tuhan Yesus ada di dalam dunia ini, tidak
semua orang menjadi milik-Nya, begitu juga sekarang, tidak semua orang di
dalam dunia ini menjadi milik-Nya.
Pertanyaan : Siapakah yang menjadi milik Yesus Kristus?
Jawab : Yohanes 17:2,9,12. Yang menjadi milik Yesus Kristus ialah
mereka yang telah diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya.
Bukti bahwa seseorang menjadi milik Kristus yaitu dalam hal orang itu
datang kepada Kristus serta percaya akan Dia, lihat Yohanes 6:37.
Orang-orang itu, yaitu milik Kristus yang telah diserahkan oleh Bapa
kepada-Nya, dan mereka yang datang serta percaya kepada Kristus, menjadi
satu kaum terpilih yang menyambut kasih Kristus, sehingga Yesus Kristus
melayani mereka itu dengan cara yang istimewa, Yohanes 13:1. Tuhan
juga akan memelihara mereka itu supaya mereka tidak binasa, lihat
Yohanes 17:12 dan Yohanes 18:9. Yohanes 14:21 - Yesus Kristus
mengasihi orang yang menerima dan memelihara hukum-hukum-Nya.
Perhatikanlah: Yesus Kristus sangat mengasihi murid-murid-Nya yang
memeliharakan hukum-hukum-Nya, kepada mereka itu Tuhan Yesus menyatakan
diri-Nya, Yohanes 15:10 - Orang-orang yang memeliharakan hukum-hukum-Nya
ialah orang-orang yang tinggal di dalam kasih-Nya. Markus 3:35 -
Siapakah yang melakukan kehendak Allah Bapa, memiliki persekutuan yang erat
dengan Kristus seperti saudara. Dan orang itu ialah saudara atau ibu
kepada Kristus. Boleh jadi seseorang mengasihi semua orang, akan tetapi ia
akan mengasihi saudaranya atau ibunya secara istimewa.
Yohanes 15:9: Kasih Kristus kepada orang-orang yang memelihara
hukum-hukum-Nya sama seperti kasih-Nya kepada Allah Bapa.
Matius 9:13; Lukas 19:10; Roma 5:6,8: Yesus Kristus mengasihi orang
yang paling berdosa dan jahat, dan juga orang saleh; akan tetapi kasih-Nya
kepada orang jahat tidak sama dengan kasih-Nya kepada orang saleh yang
suci. Kasih Tuhan Yesus kepada orang berdosa dan kepada orang saleh
berbeda; kepada orang berdosa Ia berkasihan, tetapi orang saleh berkenan
kepada-Nya. Baik orang jahat maupun orang saleh semuanya dikasihi Yesus
Kristus. Yang satu dikasihi Kristus sebab ia perlu ditolong dan
diselamatkan, yang lain dikasihi Kristus sebab ia berkenan kepada-Nya.
Tuhan Yesus mengasihi kedua kelompok itu.
Lukas 23:34: Yesus Kristus mengasihi musuh-Nya.
Yohanes 19:25-27: Yesus Kristus mengasihi saudara-Nya sekandung.
Yesus Kristus mengasihi saudara-Nya dan kaum keluarga-Nya dengan kasih yang
khusus. Keilahian-Nya menguduskan cinta kasih-Nya kepada kaum
keluarga-Nya.
Markus 10:13-16: Yesus Kristus sangat mengasihi kanak-kanak serta
menjagai mereka.
Perhatikanlah Matius 18:3,6,10: Semua orang, baik laki-laki baik
perempuan yang tidak mengasihi kanak-kanak, berarti tidak mentaati Kristus.
Yohanes 11:5; Markus 10:21; Yohanes 19:26: Yesus Kristus telah
mengasihi beberapa orang dengan cara yang istimewa. Walaupun Yesus Kristus
mengasihi semua manusia, mengasihi jemaat-Nya, mengasihi tiap-tiap orang
dalam jemaat, dan lebih-lebih Ia mengasihi orang yang memelihara
hukum-hukum-Nya dan yang mentaati kehendak Bapa-Nya, akan tetapi semakin
seseorang berserah kepada-Nya dan mengasihi Dia, orang itu semakin berkenan
kepada Yesus Kristus, dan semakin dikasihi-Nya.
B. Bagaimana kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan
2Korintus 8:9: Kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan
dalam hal Ia menjadi miskin supaya kita menjadi kaya oleh Dia. Betapa
besar kekayaan yang ditinggalkan oleh Tuhan Yesus dan betapa besar
kemiskinan yang telah Ia alami tertulis dalam Filipi 2:6-8. Betapa
besar kekayaan yang kita peroleh dalam Yesus Kristus dinyatakan dalam
Roma 8:16,17.
Efesus 5:2; Galatia 2:20; 1Yohanes 3:16; Yohanes 15:13: Kasih Tuhan
Yesus kepada kita dinyatakan dalam hal Ia telah menyerahkan diri-Nya dan
mati karena kita. Bukan hanya kematian Kristus yang merupakan korban
karena kita, melainkan segenap kehidupan-Nya menjadi korban karena kita.
Juga dalam hal Ia meninggalkan sorga dan menjelma menjadi Manusia, hal ini
pun merupakan suatu korban yang ajaib (Filipi 2:6,7).
Lukas 7:48: Kasih Yesus Kristus kepada orang berdosa dinyatakan
dalam hal Ia mengampuni mereka kalau mereka bertobat dan percaya akan Dia.
Wahyu 1:5: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia membasuh
(menghapuskan) kita dari dosa-dosa kita dengan darah-Nya sendiri.
Lukas 15:4-7: Kasih Yesus Kristus kepada domba-domba-Nya yang
terhilang dinyatakan dalam hal:
- Ia mencari sampai dapat.
- Ia bersukacita bilamana yang terhilang diketemukan kembali.
- Ia memanggil dan membawa pulang yang terhilang itu di atas bahu-Nya
sendiri.
Yohanes 10:4; Yesaya 40:11: Kasih Tuhan Yesus kepada kawanan domba-Nya
dinyatakan dalam hal Ia memelihara tiap-tiap domba-Nya.
Matius 8:17: Kasih Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia memikul
kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
Matius 14:14: Kasih Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia menaruh belas
kasihan kepada orang banyak serta menyembuhkan orang-orang yang sakit.
Matius 15:32: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia mengasihi
milik-Nya dan mencukupi segala keperluan mereka. Perhatikanlah
Ibrani 13:8.
Wahyu 3:19: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia menegor serta
mengajar mereka itu supaya bertobat.
Yohanes 11:33-36: Kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia turut
menangis karena orang-orang yang dikasihi-Nya berdukacita.
Yohanes 14:1: Kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dinyatakan
dalam hal Ia menghibur mereka yang di dalam kesusahan dan dukacita. Inilah
inti dari pasal ini. Perhatikanlah ayat Yohanes 14:1 dan ayat
Yohanes 14:27.
Yohanes 14:27; Yohanes 15:11: Kasih Yesus Kristus kepada
murid-murid-Nya dinyatakan dalam hal Ia memberikan damai dan sukacita-Nya
kepada mereka.
Markus 3:5: Kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan dalam hal Ia
berdukacita sebab mereka itu mengeraskan hati. Dari ayat-ayat lain dalam
pasal ini nyata bahwa orang-orang itu sangat mengeraskan hati, sampai Tuhan
marah kepada mereka. Walaupun begitu Yesus Kristus juga berdukacita oleh
sebab mereka. Baik bila kita marah terhadap dosa, tetapi kemarahan kita
haruslah kemarahan yang beralasan pada kasih.
Lukas 22:23; Yohanes 17:15; Lukas 23:34: Kasih Yesus Kristus kepada
murid-murid-Nya dan kepada musuh-Nya dinyatakan dalam hal Ia mendoakan
mereka. Ini adalah suatu pernyataan kasih yang indah sekali.
Lukas 24:38,39,40; Yohanes 20:24-29: Kasih Yesus Kristus kepada orang
yang tidak percaya atau yang kurang percaya dinyatakan dalam hal Ia dengan
sabar Ia mengajar orang yang keras kepala dan yang tidak mau percaya.
Markus 16:7: Kasih Yesus Kristus kepada seorang murid yang lemah
dinyatakan dalam hal Ia sabar dan lemah lembut terhadap orang itu, yang
telah jatuh ke dalam dosa dan menyangkali Dia.
Roma 8:37: Kasih Tuhan Yesus kepada orang yang percaya kepada Dia
dinyatakan dalam hal Ia senantiasa memberi kemenangan kepadanya.
Yohanes 19:26,27: Kasih Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia:
- Melupakan kesakitan dan kesengsaraan-Nya sendiri, hanya mengingat
dan mengasihi orang lain yang berada dalam kesusahan.
- Memberikan tugas-Nya atau kewajiban-Nya kepada orang yang
dikasihi-Nya. Kepada Rasul Yohanes yang dikasihi-Nya, Yesus
Kristus telah menyerahkan kewajiban memelihara ibu-Nya.
Yohanes 13:1-5: Kasih Yesus Kristus kepada manusia dinyatakan dalam
hal Ia melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh seorang hamba,
pekerjaan yang dianggap hina oleh manusia, yaitu membasuh kaki
murid-murid-Nya.
Perhatikanlah: Memang mudah melakukan pekerjaan yang hina untuk orang
yang kita kasihi. Seorang ibu sering melakukan pekerjaan yang hina untuk
anaknya yang dicintainya. Dan betapa ajaibnya kasih Tuhan Yesus, walaupun
Ia menginsafi diri-Nya Anak Tunggal Allah, dan Bapa telah menyerahkan
segala sesuatu kepada-Nya, dan Ia telah datang dari Allah dan akan kembali
kepada Allah, akan tetapi Ia menanggalkan jubah-Nya, mengambil sehelai kain
lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke
dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya
dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Hal ini juga diperbuat-Nya
kepada Yudas, ketika Iblis sudah menguasai hati Yudas. (Lihat ayat
Yudas 1:2,10,11.)
Yohanes 15:15: Kasih Yesus Kristus kepada sahabat-sahabat-Nya
dinyatakan dalam hal Ia menyatakan kepada mereka segala sesuatu yang Allah
Bapa sudah nyatakan kepada-Nya. Bilamana kita baru saja mendapatkan suatu
kebenaran atau pelajaran yang baik, tentu kita ingin segera pergi kepada
orang yang kita kasihi untuk memberitahukan hal itu kepadanya. Begitu pula
halnya dengan Tuhan Yesus, Ia memberitahukan kepada kita yang dikasihi-Nya
semua hal yang sudah dinyatakan Bapa kepada-Nya.
Yohanes 10:3: Kasih Yesus Kristus kepada domba-domba-Nya dinyatakan
dalam hal Ia memanggil masing-masing dengan namanya. Kelihatannya ini
suatu perkara kecil, padahal sesungguhnya menyatakan kasih yang besar.
Perhatikan bagaimana Tuhan memanggil Maria dengan namanya, Yohanes 20:16.
Yohanes 17:12; 18:8,9; Roma 8:35-39: Kasih Yesus Kristus kepada
milik-Nya dinyatakan dalam hal Ia memelihara mereka supaya satu pun tidak
terhilang.
Kisah 9:5; Matius 25:37-40,41-45: Kasih Yesus Kristus
kepada murid-murid-Nya dinyatakan dalam hal Ia menyamakan dan mempersatukan
diri-Nya dengan mereka itu, sehingga apapun yang diperbuat orang kepada
yang terkecil dari mereka itu, sehingga apapun yang diperbuat orang kepada
yang terkecil dari mereka itu, sama juga seperti berbuat kepada Dia.
Efesus 5:31-32: Kasih Yesus Kristus kepada jemaat-Nya dinyatakan
dalam hal Ia meninggalkan Bapa-Nya di sorga lalu bersatu dengan jemaat-Nya,
sehingga Ia dan jemaat-Nya dipersatukan. Ini adalah suatu rahasia yang
besar.
Yohanes 14:21-23: Kasih Yesus Kristus kepada orang yang memegang dan
melakukan perintah-Nya dinyatakan dalam hal Ia akan menyatakan diri-Nya
kepada orang itu dan diam bersama-sama dengan dia.
Yohanes 14:2: Kasih Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya dinyatakan
dalam hal Ia telah pergi untuk menyediakan suatu tempat bagi mereka.
Yohanes 14:3: Kasih Yesus Kristus kepada saleh-saleh-Nya dinyatakan
dalam hal Ia akan datang kembali kepada kita untuk membawa kita ke
tempat-Nya, supaya kita tidak lagi terpisah dari Dia. Lihatlah
1Tesalonika 4:16,17.
Tuhan Yesus sendiri berkata, "Aku akan datang kembali." Ia tidak
menyuruh seorang utusan. Tuhan Yesus akan menerima kita sebagai milik-Nya
sehingga kita selalu bersama-sama dengan Dia. Ini berarti Tuhan Yesus
sangat rindu kepada kita sehingga Ia akan membawa kita kepada diri-Nya
sendiri. Kerinduan kita kepada Dia tidak sebanding dengan kerinduan-Nya
kepada kita. Sorga menjadi tempat yang sunyi bagi Tuhan Yesus kalau kita
tidak ada di sana. Begitu juga dunia ini sepatutnya menjadi suatu tempat
yang sunyi bagi kita seandainya Tuhan Yesus tidak ada bersama kita.
Perkataan ini mengandung kasih yang tidak terduga. Rupanya Tuhan
bersukacita dalam hati-Nya atas hal ini, dan Ia sangat menantikan hal ini,
dimana tidak ada perpisahan lagi antara Tuhan Yesus dengan kita.
Efesus 5:25-27: Dahulu kasih Yesus Kristus kepada jemaat-Nya
dinyatakan dalam hal Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat-Nya,
sekarang kasih Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia menguduskan dan
menyucikan jemaat dengan pembasuhan air oleh firman Allah; dan kasih itu
kelak akan dinyatakan dalam hal Ia akan menempatkan jemaat dihadapan
diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tak bercela.
IV. KASIH YESUS KRISTUS KEPADA JIWA-JIWA MANUSIA
Lukas 19:10: Anak Manusia telah datang untuk mencari dan menyelamatkan
yang hilang. Pada waktu Tuhan Yesus berada di bumi ini, hal itu menjadi
keinginan-Nya yang terutama, dan bukan supaya Ia menerima kehormatan dan
kekayaan atau suatu kerajaan. Di sorga Tuhan Yesus sudah memiliki
kemuliaan yang lebih besar daripada yang ada di dalam dunia ini. Jiwa
orang-orang yang terhilang lebih indah bagi-Nya daripada segala kemuliaan
dunia ini. Jiwa satu orang lebih indah daripada segenap dunia ini.
Tiap-tiap jiwa sama indahnya bagi Dia, baik jiwa orang yang pandai, atau
yang saleh, atau pun jiwa orang yang tinggal di hutan-hutan atau yang hina
dina. Dalam Yohanes 4:6,7,10 kita dapat mengetahui bahwa Tuhan Yesus
senantiasa berusaha mencari kesempatan untuk menyelamatkan jiwa yang
terhilang. Dalam Yohanes 9:35 Tuhan Yesus berkata, "Percayakah engkau
kepada Anak Manusia?" Dan lagi dalam Markus 2:4,5, "Hai anak-Ku, dosamu
sudah diampuni." Tuhan Yesus memakai tiap-tiap mujizat-Nya sebagai alat
untuk menarik jiwa kepada diri-Nya. Demikian pula hendaklah setiap
perbuatan kasih kita dipakai sebagai alat untuk menarik jiwa kepada Tuhan
Yesus.
Lukas 15:4: Tuhan Yesus telah pergi untuk mencari yang sesat. Tuhan
Yesus bukan hanya mengambil kesempatan dari orang-orang yang datang
kepada-Nya saja, tetapi Ia juga mencari kesempatan untuk menarik jiwa-jiwa
yang lain. Ia tidak hanya menerima orang yang datang kepada-Nya (seperti
Nikodemus), Ia bahkan pergi mencari orang-orang yang sesat. Kalau kita
mempunyai kasih yang sungguh-sungguh kepada jiwa yang terhilang, tentu kita
akan pergi mencari dan membawa jiwa-jiwa yang terhilang itu kepada Tuhan.
Yohanes 4:32-34: Tuhan Yesus mendapatkan kepuasan hati-Nya dan
kesukaan yang besar dalam hal Ia menyelamatkan orang yang sesat. Dalam
melakukan pekerjaan-Nya Ia telah melupakan perasaan lapar, haus, dan lelah.
Dalam melakukan pekerjaan-Nya Ia telah mendapat kesukaan dan kesegaran bagi
tubuh-Nya.
Markus 3:20,21: Tuhan Yesus telah menyerahkan diri kepada
pekerjaan-Nya sehingga Ia lupa akan keperluan diri-Nya sendiri sampai kaum
keluarga-Nya mengatakan, "Ia tidak waras lagi."
Lukas 15:5-7: Tuhan Yesus sangat bersukacita atas jiwa-jiwa yang
telah diselamatkan. Seperti seorang gembala bersukacita kalau sudah
mendapat kembali dombanya yang tersesat, atau seperti seorang perempuan
yang bersukacita ketika ia mendapatkan kembali dirhamnya yang hilang, atau
seperti seorang pedagang yang bersukacita ketika mendapat sebuah mutiara
yang mahal harganya, begitulah, bahkan lebih dari itu Tuhan Yesus
bersukacita kalau ada satu jiwa diselamatkan.
Yohanes 5:40; Lukas 19:41,42; Matius 23:37: Tuhan Yesus sangat
berdukacita oleh sebab jiwa-jiwa yang tidak mau diselamatkan atau yang
tidak mau bertobat. Dukacita Tuhan oleh sebab orang yang sesat menolak
keselamatan-Nya, melebihi dukacita seorang perempuan yang kematian anaknya.
Yohanes 10:11; Matius 20:28: Dengan senang hati Tuhan Yesus
menyerahkan nyawa-Nya sendiri untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia.
V. DOA TUHAN YESUS
A. Bukti Yesus Kristus berdoa
Ibrani 5:7: Pada masa Ia masih tinggal di bumi ini Ia menaikkan doa
dan permintaan kepada Allah. Ia biasa dalam hal berdoa. Paling tidaknya
perkataan doa atau berdoa disebut 25 kali yang ada hubungannya dengan Tuhan
Yesus. Dan seringkali di bagian yang lain dinyatakan juga bahwa Ia berdoa.
Keempat pengarang Injil menyebutkan hal ini. Salah satu sifat yang nyata
dari Tuhan Yesus yaitu Ia suka berdoa.
B. Bilamana Yesus Kristus berdoa
Lukas 6:12: Yesus Kristus berdoa pada waktu malam, dan seringkali
sepanjang malam. Apa sebabnya pada waktu malam? Supaya Ia dapat
melakukannya seorang diri, yaitu tanpa diganggu oleh orang lain pada waktu
Ia mengadakan persekutuan dengan Bapa-Nya.
Markus 1:35: Tuhan Yesus bangun pagi-pagi benar, pada waktu hari masih
gelap, untuk berdoa. Rupanya Tuhan ingin mencari tempat yang sunyi untuk
berdoa agar dipersiapkan dan dikuatkan dalam melakukan pekerjaan-Nya pada
hari itu.
Lukas 3:21,22; Markus 1:35,38; Lukas 6:12,13; 9:18,21,22: Tuhan Yesus
berdoa sebelum Ia dibaptiskan dengan Roh Kudus, sebelum Ia mengabarkan
Injil kepada orang banyak, sebelum Ia pergi ke suatu tempat untuk
mengabarkan Injil, sebelum Ia memilih 12 orang rasul, sebelum Ia
memberitahukan kepada rasul-rasul tentang kematian-Nya, sebelum melakukan
setiap hal atau pekerjaan yang penting. Tuhan Yesus mempersiapkan diri-Nya
untuk melakukan hal-hal yang penting dalam kehidupan-Nya dengan berdoa.
Matius 14:23; Yohanes 6:15: Tuhan Yesus berdoa sesudah Ia melakukan
suatu pekerjaan besar (mujizat) dan sesudah terjadi hal-hal yang besar di
dalam kehidupan-Nya. Mengapa demikian?
- Supaya diri-Nya dikuatkan lagi. Mujizat-mujizat dan
perbuatan-perbuatan-Nya yang besar memerlukan banyak kekuatan
tubuh dan roh Tuhan Yesus. Lihat Markus 5:30.
- Supaya Ia tidak jatuh dalam kesombongan, atau merasa puas atas
pekerjaan yang sudah dilakukan-Nya. Yesus Kristus berperangai
seperti manusia biasa dan dicobai sama seperti kita, Ia melawan
dan mengalahkan pencobaan itu dengan senjata-senjata yang kita
juga harus pakai, yaitu Firman Tuhan dan berdoa. Seringkali
kita berdoa sebelum terjadi hal-hal yang besar dalam kehidupan
kita, akan tetapi sangat perlu juga kita berdoa sesudah hal-hal
yang besar itu terjadi. Jikalau kita berdoa sesudah kita
melakukan perbuatan-perbuatan yang besar, tentu kita akan maju
dalam perbuatan yang lebih besar lagi. Seringkali kita memegahkan
diri sebab perbuatan kita berhasil. Tuhan tidak mengizinkan kita
berbuat itu lagi. Jagalah diri sesudah melakukan perbuatan yang
besar dan baik, jangan sampai kita bermegah. Kesombongan karena
keberhasilan diri sendiri seringkali menjadi kuburan bagi banyak
pekerjaan dalam ladang Tuhan. Janganlah kesombongan kita merusak
pekerjaan kita yang baik!
Matius 14:19; Lukas 24:30: Tuhan Yesus berdoa sebelum Ia makan.
Tuhan Yesus berdoa untuk hal-hal yang kecil dalam kehidupan-Nya. Sekali
peristiwa murid-murid-Nya mengenali Dia sebab Ia berdoa sebelum mereka
makan (Lukas 24:30,31). Sering kita lupa berdoa untuk hal-hal yang
kecil. Rupanya tiap-tiap langkah kehidupan Tuhan Yesus disertai dengan
doa.
Lukas 5:15,16: Pada waktu Tuhan Yesus sangat sibuk dalam
pekerjaan-Nya dan pekerjaan itu sangat diberkati, maka Ia pun mengasingkan
diri-Nya pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Ada banyak pekerjaan
Tuhan yang terlalu sibuk dalam pekerjaan sehingga mereka merasa tidak ada
lagi waktu untuk berdoa. Tetapi Tuhan Yesus tidak demikian: semakin sibuk,
semakin banyak Ia berdoa. Ada kalanya Tuhan Yesus tidak sempat makan atau
tidak mempunyai waktu untuk tidur, tetapi dalam keadaan demikianpun Ia
selalu menyediakan waktu untuk berdoa. Banyak hamba Tuhan yang terkemuka
juga sudah mengalami hal ini; sebaliknya banyak juga hamba Tuhan yang telah
kehilangan kuasa sebab mereka mengabaikan doa, mereka membiarkan pekerjaan
yang bertambah-tambah menyita waktu yang seharusnya dipakai untuk berdoa.
Markus 6:31,34,35,46: Yesus Kristus berdoa meskipun Ia merasa penat.
Setelah seharian yang sibuk sekali sampai tidak ada kesempatan untuk makan,
pada malamnya Tuhan Yesus berdoa semalaman (Markus 6:46). Ia sengaja
membawa murid-murid-Nya ke tempat yang sunyi untuk beristirahat. Akan
tetapi istirahat yang sangat mereka perlukan pada waktu itu telah disita
oleh banyak orang yang datang mengerumuni mereka. Sepanjang hari itu Ia
mengajar orang, menyembuhkan orang dan memberi makan kepada banyak orang,
akan tetapi hari yang sibuk dan melelahkan bagi Tuhan Yesus itu diikuti
oleh semalam-malaman berdoa.
Saudara-saudara, ada cara yang lebih baik untuk mengembalikan kekuatan
kita selain dari tidur. Seringkali kita terlalu lelah sehingga kita tidak
dapat tidur; dalam keadaan demikian, lebih baik kita bangun serta berdoa
dengan sungguh-sungguh, dengan demikian kita mendapat istirahat yang
sesungguhnya, dan setelah itu kita dapat kembali ke tempat tidur untuk
tidur lelap.
Matius 26:36; Lukas 22:39-41: Tuhan Yesus berdoa sebelum datang
pencobaan-pencobaan yang besar. Tuhan Yesus mempersiapkan diri dan
menguatkan diri-Nya dengan berdoa untuk melawan pencobaan-pencobaan yang Ia
ketahui akan datang. Oleh sebab itulah Ia selalu menang atas pencobaan.
Rasul-rasul Tuhan, walaupun mereka telah diperingatkan oleh Tuhan, terus
saja tidur, sehingga mereka jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan Yesus tetap
berdoa sehingga Ia dapat berdiri dengan teguh. Kita dapat melihat Tuhan
Yesus berdiri dihadapan Pilatus dengan hati yang teduh dan tidak takut,
sebab Ia telah lebih dahulu berdoa dalam Taman Getsemani pada malam itu.
Lukas 23:34,46: Tuhan Yesus berdoa pada akhir kehidupan-Nya di dunia
ini. Perkataan yang terakhir ke luar dari mulut Tuhan Yesus yaitu doa.
Kehidupan Tuhan Yesus dikuasai oleh doa dan dengan berdoa putus nyawa-Nya.
C. Di mana Tuhan Yesus berdoa
Matius 14:23; Markus 6:46; Lukas 6:12; Yohanes 6:15: Tuhan Yesus
sering pergi ke gunung untuk berdoa. Perhatikanlah Lukas 22:39. Tuhan
Yesus pergi ke gunung, tempat yang sunyi, karena Ia akan berdoa.
Markus 1:35: Tuhan Yesus berdoa di tempat yang sunyi. Walaupun kita
ada di tempat yang ramai kita dapat menyendiri di tempat yang sunyi,
mengasingkan diri dari orang banyak. Akan tetapi sebaiknya kita juga
mengikuti teladan Tuhan Yesus, sering-sering pergi ke tempat yang sunyi,
untuk menyendiri dengan Allah. Kalau orang Kristen tidak pernah pergi ke
gunung atau ke tempat yang sepi untuk berdoa, tentu ia kerugian berkat
besar, yang patut dialami oleh tiap-tiap anak Allah.
D. Dengan siapa Tuhan Yesus Berdoa
Matius 14:23: Tuhan Yesus berdoa seorang diri. Lukas 9:28: Tuhan
Yesus berdoa dengan beberapa orang pilihan. Lukas 9:18: Tuhan Yesus
berdoa bersama-sama dengan semua rasul-Nya. Mereka sekalian adalah
bagaikan satu keluarga dan doa mereka itu merupakan doa rumah tangga.
Matius 14:19: Tuhan Yesus berdoa waktu Ia berada di antara orang banyak.
Orang-orang yang tidak mau berdoa di hadapan orang banyak dengan alasan apa
yang dikatakan dalam Matius 6:6, maka orang itu tidak mengalaskan
perbuatannya atas teladan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus juga berdoa di hadapan
orang banyak.
E. Untuk siapakah Tuhan Yesus berdoa
Yohanes 12:28: Tuhan Yesus berdoa supaya Allah Bapa dipermuliakan.
Dalam setiap doa Kristus kita menjumpai hal ini. Dalam doa yang diajarkan
Tuhan kepada murid-murid-Nya, permintaan pertama adalah supaya nama Allah
dipermuliakan. (Lihat Matius 6:9).
Yohanes 17:1; Ibrani 5:7: Tuhan Yesus berdoa untuk diri-Nya sendiri.
Dalam hal ini tidak dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus mempunyai sifat
mementingkan diri sendiri. Ia berdoa kepada Bapa bukan supaya Bapa
dipermuliakan Dia, tetapi hanya supaya Ia nanti mempermuliakan Bapa. Ia
berdoa agar jangan Ia mati sebelum tiba waktunya untuk menjelaskan
pekerjaan yang telah diamanatkan oleh Bapa kepada-Nya. Doa yang benar
ialah doa yang tidak mementingkan diri sendiri.
Yohanes 14:16,17; 17:9,20: Tuhan Yesus berdoa bagi segala milik-Nya.
Milik Kristus yang telah diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya, didoakan
oleh Tuhan Yesus secara khusus dan lebih daripada Ia mendoakan orang-orang
lain. Sekarang pun Ia di sebelah kanan Allah Bapa mendoakan semua
milik-Nya. Lihat juga Ibrani 7:25; Roma 8:34; 1Yohanes 2:1.
Lukas 22:31,32: Tuhan Yesus berdoa untuk Petrus, yaitu salah seorang
dari antara murid-murid-Nya. Tuhan Yesus tidak hanya berdoa bagi
orang-orang yang percaya secara keseluruhan, melainkan Ia juga berdoa untuk
tiap-tiap pribadi, yaitu tiap-tiap orang yang percaya. Ia juga berdoa
untuk anda dan juga saya.
Lukas 23:34: Tuhan Yesus berdoa bagi musuh-musuh-Nya.
F. Bagaimana Tuhan Yesus berdoa
Yohanes 17:1: Pertama-tama Tuhan Yesus berdoa dengan mengingat
kemuliaan Allah, yaitu supaya Allah dipermuliakan. Lihat Yakobus 4:3
dan Matius 6:9.
Matius 26:42: Dalam doa-Nya Tuhan Yesus selalu tunduk kepada kehendak
Bapa-Nya. Ini bukan berarti bahwa doa Tuhan Yesus belum tentu didengar
oleh Allah, sebab kehendak Allah selalu diketahui oleh Tuhan Yesus.
Bandingkanlah dengan Yohanes 11:41,42.
Lukas 22:41: Tuhan Yesus bertelut waktu Ia berdoa.
Matius 26:39: Tuhan Yesus sujud waktu Ia berdoa. Jikalau Anak Allah
yang tidak berdosa bertelut dan sujud waktu Ia berdoa, apalagi kita yang
berdosa?
Matius 14:19; Yohanes 17:1: Tuhan Yesus berdoa dengan mata terbuka dan
memandang ke atas. Bagi kita sebaiknya kita menutup mata waktu berdoa,
supaya kita dapat melupakan dan meninggalkan sejenak dunia ini dari pikiran
kita, tetapi ada juga suatu waktu di mana kita lebih baik membuka mata kita
serta menengadah dan memandang wajah Allah seperti yang telah diperbuat
Tuhan Yesus.
Lukas 22:44: Tuhan Yesus berdoa dengan sungguh-sungguh.
"Sungguh-sungguh" dalam kalimat ini artinya dengan kerinduan yang sangat.
Perhatikanlah! Dalam terjemahan LAI, dikatakan dalam ayat ini, "Ia sangat
ketakutan." "Sangat ketakutan" lebih baik diterjemahkan seperti yang
diterjemahkan oleh Dr. Shellabear, "Dalam sengsara-Nya" atau "dalam
perlawanan-Nya". Ketakutan disebabkan oleh dosa. Tuhan Yesus tidak
berdosa dan tidak ketakutan. "Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan".
Kita tahu bahwa Tuhan Yesus mempunyai kasih yang sempurna, tidak ada
ketakutan di dalam Dia.
Ibrani 5:7: Tuhan Yesus berdoa dengan keluhan dan ratap tangis. Ada
orang yang menganggap dirinya telah maju sekali dalam hal berdoa sehingga
ia tidak perlu berteriak, sebab mereka menganggap bahwa mereka dikabulkan
oleh iman, berdoa cukup dengan diam-diam saja. Mereka itu berarti telah
lebih maju dari pada Tuhannya, atau justru mereka tidak tahu apa-apa
mengenai doa yang sungguh-sungguh dalam Roh Kudus. Roh Kudus sendiri ada
kalanya berdoa dalam kita dengan keluh kesah yang tidak dapat kita ucapkan
(Roma 8:26). Janganlah iman kita diganti dengan kemalasan di dalam doa
kita. Biarpun kita beriman, kita tetap sering mengalami pergumulan di
dalam doa. Di lain pihak kalau seseorang berteriak dan menangis dan
berkeluh-kesah, karena tabiat duniawinya, itu tidak benar.
Lukas 6:12: Tuhan Yesus berdoa lama, yaitu sepanjang malam. Lamanya
seseorang berdoa juga penting. Dengan mesin-mesin segala pekerjaan manusia
dapat dikerjakan dengan cepat, sehingga sekarang dengan mesin-mesin manusia
dalam waktu berjam-jam. Akan tetapi tidak ada cara lain supaya pekerjaan
berdoa dicepatkan.
Matius 26:44: Tuhan Yesus berdoa berulang-ulang. Ia berdoa tiga kali
untuk satu perbuatan saja. Oleh karena perbuatan Yesus Kristus itu, tidak
patut seseorang beranggapan kurang beriman kalau tidak memperoleh apa yang
diminta dalam sekali berdoa. Jangan berpihak pada orang yang berkata,
"Saya tidak berdoa lebih dari satu kali untuk satu permintaan."
Yohanes 11:41,42: Tuhan Yesus berdoa,
- dengan mengucap syukur. Dalam ayat ini Tuhan berterima kasih
sebelum terjadi barang yang diminta-Nya (Lihat Filipi 4:6).
- dengan iman. Tuhan percaya bahwa Bapa telah memberi apa yang Ia
minta. Bandingkan dengan 1Yohanes 5:14,15, dan juga
Markus 11:24.
G. Kuasa doa Tuhan Yesus
Yohanes 11:41,42: Allah Bapa selalu mendengar doa Kristus, oleh sebab
itu Ia selalu mendapat apa yang dipinta-Nya. Perhatikanlah! Yesus Kristus
mengadakan banyak mujizat melalui doa, yang tidak dapat Ia lakukan dengan
cara yang lain. Dengan doa Tuhan Yesus menyelamatkan Petrus pada waktu
pelajaran dan peringatan-Nya tidak didengar oleh Petrus. Dengan berdoa
juga, Ia mengalahkan pencobaan, membuat mujizat, melepaskan diri dari
kematian, mempermuliakan Allah, menjelaskan pekerjaan yang diserahkan
kepada-Nya oleh Bapa.
VI. YESUS KRISTUS LEMAH LEMBUT
A. Bukti Yesus Kristus lemah lembut
Matius 11:29; 2Korintus 10:1; Matius 21:5: Yesus Kristus itu lemah
lembut. Pertanyaan: Apakah artinya lemah lembut? Lemah lembut ialah sifat
yang berlawanan dengan kekerasan, dan yang menunjukkan sikap yang manis dan
penuh kasih kepada orang lain. Di dalam Alkitab, sikap yang manis dan
penuh kasih yang dimaksudkan adalah sikap kepada orang lain, teristimewa
dalam hal memimpin orang ke jalan yang benar, yaitu orang yang telah
melakukan suatu pelanggaran.
B. Bagaimana kelemahlembutan Yesus Kristus dinyatakan
Matius 12:20: Kelemahlembutan Kristus dinyatakan dalam hal Ia tidak
mematahkan buluh yang patah terkulai dan tidak memadamkan sumbu yang pudar
nyalanya. Tuhan Yesus bersikap lemah lembut terhadap orang yang bersusah
hati, patah hati, dan api yang pudar nyalanya tidak Ia padamkan.
Lukas 7:28,48,50: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam
sikap-Nya yang lemah lembut ketika Ia memberitahukan kepada orang yang
sangat berdosa (tetapi sudah bertobat dan dosa-dosanya diampuni) agar pergi
dengan sejahtera.
Markus 5:33,34: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
dengan lemah lembut berkata kepada perempuan yang sakit, yang dengan
diam-diam menjamah jubah-Nya, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan
engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu."
Yohanes 20:29: Kelemahlembutan Yesus Kristus dinyatakan dalam hal Ia
menegur dengan lemah lembut Tomas yang keras kepala dan kurang percaya.
Yohanes 21:15-17: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
menegur Petrus dengan lemah lembut sebab Petrus percaya pada kekuatan
dirinya sendiri, Petrus kurang setia dan telah nyata-nyata menyangkal
Tuhannya.
Yohanes 13:21,27: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
dengan penuh kasih dan lemah lembut menegur Yudas Iskariot yang menjual
Dia.
Lukas 23:34: Kelemahlembutan Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal
mendoakan orang yang membunuh Dia.
Bagaimana semua ini menolong kita? Hadapilah Dia dalam doa karena Ia
lemah lembut dan penuh kasih.
VII. YESUS KRISTUS RENDAH HATI
A. Bukti Yesus Kristus rendah hati
Matius 11:29, Yesus Kristus rendah hati.
B. Bagaimana kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan
Yohanes 8:50: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
tidak mencari hormat bagi diri-Nya sendiri.
Yesaya 42:2; Matius 12:19: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan
dalam hal Ia menyangkal pujian manusia dan tidak mencari ketenaran. Pada
masa ini banyak pengikut Tuhan, pendeta, guru Injil, dan lain-lain yang
hanya mencari nama. Tuhan Yesus berpesan kepada orang yang ditolong-Nya
agar tidak mewartakan hal itu kepada orang lain.
Matius 9:10; Lukas 15:1,2: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan
dalam hal Ia bergaul dengan orang berdosa, bahkan orang-orang yang hina dan
yang diasingkan.
Yesaya 50:5,6; Ibrani 12:3: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan
dalam hal Ia tidak memberontak atau menolak siksaan yang hebat dan yang
tidak adil terhadap diri-Nya sendiri.
Yesaya 53:7: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia tidak
membuka mulut-Nya pada waktu Ia disiksa.
1Petrus 2:23; Matius 26:60-63; Lukas 23:8-10: Kerendahan hati Tuhan
Yesus dinyatakan dalam hal Ia diam dan tidak menjawab pada waktu Ia
dituduh. Perhatikanlah, Tuhan Yesus tidak membela atau membenarkan
nama-Nya yang suci dan mulia: Pekerjaan itu diserahkan-Nya kepada Allah.
Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya kepada Allah yang menghukum dengan
adil, oleh sebab itu Allah memberi Dia suatu nama diatas segala nama
(Filipi 2:9).
Matius 20:28: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
datang ke dunia ini untuk melayani manusia, bukan supaya Ia dilayani.
Yohanes 13:4,5: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
melakukan pekerjaan yang rendah dan hina.
Filipi 2:6,7: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
memilih tempat yang paling rendah, yaitu menjadi hamba. Ia tidak memilih
tempat yang tertinggi, yang layak bagi Allah. Kiranya Tuhan menolong kita
memilih tempat yang paling rendah juga.
Filipi 2:8: Kerendahan hati Tuhan Yesus dinyatakan dalam hal Ia
merendahkan diri-Nya sampai kepada kematian, yaitu kematian diatas salib.
Sehubungan dengan ini Paulus meminta kepada kita: "Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus."